Piala Dunia yang merupakan ajang sepakbola paling bergengsi di dunia, tahun 2022 ini diselenggarakan di Qatar. Ini adalah kali pertama Piala Dunia diselenggarakan di negara kecil, di Timur Tengah pula. Qatar resmi dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan sepak bola 4 tahunan ini pada tahun 2010, mengalahkan empat negara pesaingnya. Yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Kemenangan tersebut berdasarkan suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang selalu diperebutkan banyak negara. Salah satu alasannya adalah untuk menarik wisatawan manca negara berdatangan yang sudah pasti akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi sang negara penyelenggara. Sebaliknya untuk menjadi penyelenggara FIFA mengajukan kriteria yang tidak sedikit. Diantaranya adalah kekayaan negara. Qatar adalah negara yang kaya raya. Total PDB Qatar mencapai USD146,4 miliar (2020). Pemerintah Qatar membuktikan keseriusannya dengan melakukan renovasi pada 8 stadion yang mereka miliki, menjadikannya negara yang menggelontorkan dana terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia, yakni senilai 200 miliar dollar AS atau setara Rp 3,13 kuadriliun.
Qatar seperti juga negara Timur Tengah lainnya adalah negara Islam yang sangat menjunjung tinggi ajaran dan kultur Islam. Qatar menyadari Islamophobia akut yang tengah melanda dunia saat ini. Ini tampaknya yang menjadi salah satu alasan mengapa Qatar mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Qatar ingin memperlihatkan kepada dunia wajah sejati Islam, Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Untuk itu Qatar tampil percaya diri menunjukkan jati dirinya sebagai negara Islam yang menjadi tuan rumah pesta sepak bola terbesar dunia ini. Dikeluarkannyalah berbagai peraturan Islami yang tidak pernah terjadi pada acara Piala Dunia sebelum ini. Diantaranya yaitu larangan menginap dalam 1 kamar bagi pasangan bukan suami istri. Tak heran kemudian beberapa pemain bola top dunia akhirnya memutuskan untuk segera menikahi pasangan mereka yang telah bertahun-tahun mereka lakoni. Yang bahkan ada yang sudah dikarunia 2 anak.
Agar para tamu memahami peraturan-peraturan tersebut panitiapun menyelenggarakan bermacam pameran tentang Islam. Pameran-pameran tersebut dapat diakses dalam banyak bahasa. Hal yang sama dengan sejumlah kamar hotel di Doha yang dilengkapi barcode khusus tentang dunia Islam dalam berbagai bahasa.
Selain itu panitia menyiapkan tempat sholat lengkap dengan tempat wudhunya, mikrofon untuk adzan dengan muadzinnya yang sengaja dipilih yang memiliki suara merdu di semua stadion dimana pertandingan bola diselenggarakan. Panitia juga tidak lupa menempatkan berbagai hadist Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam di setiap sudut stadion dan kota penyelenggara kejuaraan. Diantaranya yang artinya sebagai berikut,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Qatar tak tanggung-tanggung. Ia memulai acara pembukaan yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Doha, Ahad, 20 November 2022, dengan memunculkan ayat 13 surat Al Hujurat yang artinya sebagai berikut :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”.
Ayat tersebut dibacakan oleh Ghanim Muftah dengan suara yang jernih bergema syahdu. Ghanim Muftah adalah seorang penyandang disabilitas asal Qatar yang dikenal sebagai seorang pengusaha muda dengan segudang aktifitas kemanusiaan, sekaligus juga seorang penghafal Al-Quran ( hafiz).Al-Muftah membacakan ayat tersebut sebagai atas respons kepada Morgan Freeman, aktor legendaris Hollywood, yang mempertanyakan perihal banyaknya tamu dari berbagai negara dengan bermacam bahasa dan budaya pada acara akbar tersebut.

Dialog menarik tersebut ditampilkan dengan latar belakang film digital gurun pasir dimana La’eeb, sang maskot Piala Dunia 2022 melayang-layang diatasnya. La’eeb yang berwujud kepala manusia dengan penutup khas Timur Tengah ini menggambarkan pemain dengan kemampuan super. Sementara itu para penonton yang hadir dikejutkan dengan bingkisan berisi bermacam hadiah, baik yang diberikan ketika mereka memasuki pintu stadion maupun yang telah disiapkan di semua bangku stadion.
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas“.( Terjemah (QS. Al-Syu’ara(26):165-166).
Ayat diatas adalah ayat yang melarang LGBT. Untuk itu panitia melarang LGBT dengan segala symbol dan atributnya. Demikian pula alcohol yang dikenal sering memancing berbagai keributan. Namun karena desakan FIFA akhirnya panitia terpaksa mengalah dengan mengizinkannya di area-area tertentu dan syarat-syarat tertentu. Meski pada kenyataannya banyak tamu yng merasa diuntungkan dengan adanya larangan alcohol tersebut. Terutama kaum wanitanya. Mereka mengaku merasa aman selama jalannya perhelatan akbar tersebut. “Baru kali ini Piala Dunia tidak ada perkelahian dan tidak ada pelecehan seksual“, aku mereka.
Panitia mengalah karena yakin Allah swt pasti akan bertindak sendiri dengan cara-NYa. Dan ini memang terbukti. Negara-negara besar pendukung LGBT yang selama ini dikenal sering keluar sebagai pemenang Piala Dunia, seperti Jerman, Inggris, Belanda dan Belgia, satu-satu berguguran. Bersama pendukungnya yang getol mempromosikan symbol-simbol prilaku laknat tersebut, mereka terpaksa hengkang dari Qatar, lebih cepat dari semestinya.
Sebaliknya tim Maroko yang selama ini tidak pernah diperhitungkan justru masuk 4 besar. Tim Maroko yang dikenal dengan sebutan Singa Atlas ini berhasil menyingkirkan kesebelasan Spanyol dan Portugal yang dikenal kuat itu pada babak-babak sebelumnya.
Menariknya, sebelum memasuki babak penetuan tersebut pelatih Walid Regragui bersama Federasi Sepak Bola Maroko sepakat mengambil langkah yang di luar kebiasaan. Yaitu dengan meminta para pemain mengundang orang tua atau orang tercinta pilihan mereka untuk menyaksikan pertandingan yang akan mereka lakukan. Kehangatan keluarga inilah tampaknya yang menjadi kunci semangat dan kemenangan tim Maroko. Kemenangan yang mewakili Afrika, dunia Arab serta dunia Islam yang selama ini kurang diperhitungkan lawan.
Banyak hal menarik dari kemenangan tim underdog ini. Yang pertama yaitu tadi, dukungan keluarga yang sudah pasti akan mendoakan kemenangan tim mereka, terutama doa ibu yang bagi kaum Muslimin sudah diketahui kemakbulannya. Yang kedua, pendukung yang terus mendoakan dan banyak berzikir pada Allah swt. Yang ketiga, rasa syukur yang dipanjatkan seluruh pemain, diperlihatkan melalui sujud beramai-ramai. Dan keempat, yang paling menyentuh, yaitu kekompakan seluruh pendukung yang menyambut kemenangan tim Maroko dengan bernyanyi, bukan lagu untuk Sang Pemenang, melainkan untuk Palestina!
Bersama mereka menyanyikan lagu perjuangan pembebasan Palestina, dengan lirik diantaranya sebagai berikut :
Maafkan bangsa Arab yang masih terlelap dalam mimpinya
Takkan kami biarkan kau sendirian, Gaza
Walau jarak memisahkan
Umat kita sudah muak oleh korupsi dan penindasan
Dan kerusakan para penguasa
Kemenangan tim Singa Atlas Maroko tentu bukan sekedar kebetulan meski baru kali ini masuk babak semi final. Capaian terbaik sebelumnya adalah masuk babak 16 besar, 36 tahun silam, yaitu pada tahun 1986. Maroko kini memiliki sejumlah pemain dari generasi emas mereka. Mereka ini banyak yang sering tampil di sejumlah klub liga top Eropa. Sebanyak 14 dari mereka sejak kecil hidup bahkan lahir bukan di Maroko. Melainkan di Kanada, Perancis, Spanyol, Italia, Belgia dan Belanda. Maroko dibawah pelatih barunya yang juga bukan kelahiran Maroko ini, tampaknya berhasil mengundang dan menyatukan para pemainnya yang selama ini berdiaspora untuk kembali ke negara mereka demi membela dan mengharumkan tanah leluhur mereka.
“Hampir tidak ada rumah tangga di Maroko yang tak memiliki seorang keluarga atau lebih di kalangan diaspora luar negeri,” ujar Mohamed Ben Moussa, profesor ilmu komunikasi di Universitas Sharjah, Uni Emirat Arab.
Harap dimaklumi Maroko adalah negara jajahan Perancis sejak 1912 hingga perang kemerdekaan pada 1956. Namun sebelumnya yaitu pada tahun 1800an ( abad 17) Perancis bersama negara-negara Eropa lain seperti Inggris, Belanda, Spanyol, Portugal, Belgia, Italia, Jerman telah memulai invasinya secara besar-besaran di wilayah Afrika. Termasuk Maroko, Aljazair, Tunisia, Mesir, Libia yang mayoritas Muslim.
Disana mereka menyebarkan budaya Eropa dan agama Kristen sebagai kewajiban “ras yang lebih beradab” untuk mendidik “ras-ras inferior”. Begitu dalih mereka. Tak heran bila kemudian terjadilah perlawanan sengit yang menelan korban tak terhitung banyaknya. Inilah yang menyebabkan diasporanya penduduk Afrika ke Eropa.
Semoga pesta bola kali ini tidak hanya mampu merealisasikan mimpi Sang Singa Atlas menjadi juara. Namun juga mampu mengembalikan jati diri mereka yang mungkin sempat terserabut dari akarnya. Semoga juga cita-cita luhur Qatar untuk melawan Islamophobia akut yang melanda dunia saat ini dapat membuahkan hasilnya. Semoga dengan banyaknya orang yang memeluk Islam di acara akbar ini mampu membuat Muslim negara kita tercinta Indonesia yang murtad untuk berpikir ulang. Untuk diketahui, Indonesia yang pada era 1980an penduduknya 90 % Muslim saat ini tinggal 71 % !!!
Semoga para kaum lgbt dan simpatisannya segera menyadari prilakunya yang menyimpang itu tidak hanya saja merugikan diri sendiri tapi juga orang banyak. Selain dikutuk semua agama, bukan hanya Islam. Bahkan Rusia yang selama beberapa dekade dikenal sebagai negara komunis, telah menandatangani UU anti-LGBT pada Senin (5/12/2022), sekitar sepekan setelah parlemen Rusia meloloskan RUU anti-LGBT. Presiden Vladimir Putin dalam pidatonyanya menyatakan bahwa lgbt adalah politik Amerika dan tidak sesuai dengan tradisi nenek moyang mereka. Di bawah UU baru tersebut, Rusia melarang semua bentuk propaganda LGBT, mulai dari tindakan hingga kampanye di publik, internet, film, buku, atau iklan. Warga yang melanggar bisa didenda hingga setara Rp100 juta.
https://www.inilah.com/putin-sahkan-uu-anti-lgbt-pelanggar-bisa-didenda-rp100-juta
Akhir kata semoga para elit politik Indonesia mampu mengikuti jejak Rusia apalagi MUI juga telah mengeluarkan fatwa tegas terhadap pengikut dan pembela hawa nafsu syeitan terkutuk tersebut.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka (manusia) dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Terjemah QS. Al A’raf(7): 16-17).
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Terjemah QS. Muhammad(47):7).
Wallahu’alam bish shawwab.
Jakarta, 14 Desember 2022.
Vien AM.