Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Hikmah’ Category

Pada akhir abad 14 Timur Lenk merebut wilayah Uzbekistan dari tangan kekaisaran Mongol. Disinilah ia kemudian membangun sebuah imperium raksasa yang kekuasaannya meliputi seluruh Asia Tengah, Iran, Afganistan, Pakistan, sebagian India, Mesopotamia dan Kaukasus. Itu sebabnya ia mendapat julukan Sang Penakluk. Timur menjadikan Samarkand sebagai ibukotanya hingga kota kuno dengan budaya dan sastra Islam Persia tersebut dapat kembali mencapai kejayaannya.  Kerajaan ini bertahan selama 137 tahun ( 1370 -1507).

Timur lahir dari keluarga Muslim Mongol –Turki di sebuah kota kecil 80 km dari Samarkand. Ia adalah keturunan kaisar Mongol Jenghis Khan. Kakeknya adalah orang pertama Mongol yang memeluk Islam. Timur sendiri dikenal sebagai Muslim yang baik. Ia mempunyai beberapa ulama sebagai penasehat pribadinya. Ia juga dikenal sangat mengagumi tarekat Naqsabandiyah yang berkembang di wilayah Uzbekistan.

Sebagai pendiri kerajaan Timuriyah hingga kini ia tetap dianggap sebagai pahlawan terbesar Uzbekistan. Ini terbukti dengan berdirinya makam Sang Amir ( berkuasa selama 35 tahun, pada 1370 -1405) yang megah dan tetap terjaga dengan baik di Samarkand. Dan juga dengan adanya makam keluarga kerajaan Shaki Zinda yang berdiri megah di sebuah bukit juga di Samarkand, dengan kubah-kubah mozaik birunya yang cantik menawan.

Di dalam kompleks makam tersebut berdiri sekitar 12 bangunan  dan setiap bangunan terdiri dari 1-3 makam. Tiap bangunan memiliki ciri dan detil yang berbeda dengan bangunan yang lain. Di dalam salah satu bangunan inilah Ibnu Abbas ra sepupu rasulullah Muhammad saw yang pernah pergi berdakwah ke Samarkand dimakamkan. Meski ada pendapat lain bahwa Ibnu Abbas wafat dan dimakamkan di Thaif Mekah.

Kecintaan terhadap Amir Timur juga tampak dari reaksi Orif guide kami yang asli Uzbek, yang tampak tidak suka nama Amir Timur disandingkan dengan kata Lenk. Maklum Lenk artinya adalah kaki pincang. Padahal sebagian besar literature menggunakan nama tersebut karena kakinya pincang. Ada yang mengatakan ia pincang sejak lahir namun ada juga pendapat bahwa sang Amir pincang sebagai akibat perang.

Timur memang pribadi yang kontroversial. Sebagai raja ia dikenal adil dan sangat mencintai rakyatnya. Kepeduliannya terhadap dakwah Islam tinggi. Tak heran sepak terjangnya selalu didukung para ulama. Dibawah kekuasaannya Timuryah mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, dengan Samarkand dan Bukhara sebagai pusatnya.

Pada masa itulah Islam menyebar hingga ke Cina, India dan juga Rusia. Rusia bahkan pernah takluk selama tiga abad di mana adipati Moskwa membayar upeti kepada pemerintahan Bukhara setiap tahun. Sayang karena disiplinnya yang tinggi, keras kemauan dan jiwa ambisi penakluk yang sangat tinggi Timur sering lepas kontrol dan membuatnya jadi bengis. Pada penyerangan ke Baghdad tahun 1401 puluhan ribu orang dikabarkan tewas. Amir Timur wafat pada 1405 M saat sedang melakukan pertempuran melawan dinasti Ming.

Kerajayaan Timuriyah pada saat jatuhnya di tahun 1507 hanya meninggalkan wilayah Khurasan dan Transoksiana. Kaisar-kaisar Rusia sedikit demi sedikit merebut kembali wilayah yang pernah dikuasai Timuriyah. Benteng Islam pertama di Transoksania yaitu benteng Aq-Masjid jatuh ke tangan Rusia pada tahun 1852 M. Selanjutnya pada tahun 1924 ketika komunis berhasil menguasai Rusia, Uzbekistan menjadi satu dari 15 negara federasi Rusia. Pada tahun 1991 Uzbekistan melepaskan diri dan memproklamirkan diri sebagai Repubik Uzbekistan dengan Tashken sebagai ibu kotanya.

Peninggalan Rusia di kota-kota besar seperti Tashken, Samarkand dan Bukhara hari ini terlihat jelas dari jalan-jalannya yang lebar dan taman-taman kotanya. Pemerintah Sovyet pada tahun 1977 juga sempat membamgun transportasi bawah tanah di Tashkent. Transportasi bawah tanah yang pertama di Asia Tengah ini ini memiliki 29 stasiun yang didesain khusus sesuai dengan nama stasiun bersangkutan. Stasiun-stasiun tersebut dulunya sekaligus berfungsi sebagai tempat pengungsian seandainya terjadi serangan bom nuklir. Demi keamanan maka pemerintah Uzbekistan melarang pengunjung mengambil foto atau video.

Baru pada tahun 2018 keindahan stasiun tersebut bisa dinikmati dunia melalui foto dan video. Alhamdulillah di hari terakhir kunjungan kami berkesempatan menjajal kendaraan umum tersebut dan berdesak-desakan di antara penduduk Tashken yang pulang kerja meski hanya menikmati 2 stasiun.

Sedangkan kereta kecepatan tinggi yang diberi nama Afrosiyob baru dibangun pada tahun 2011 dibawah pemerintahan Uzbekistan. Dengan menumpang kereta cepat inilah kami pergi dari Tashken ke Bukhara, Bukhara ke Samarkand dan Samarkand kembali ke Tashken.

Di Tashken kami mengunjungi berbagai tempat bersejarah diantaranya adalah Ensemble Of Hazrat Imam dimana tersimpan Al-Quran tertua yaitu mushaf khalifah Ustman, Amir Timur Square dll.  Namun demi menjaga kwalitas mushaf tertua tersebut tidak diizinkan untuk diambil foto maupun videonya. Kitab suci berusia 1400 tahun lebih itu tersimpan di sebuah kotak kaca.

Selain itu kami juga berkesempatan menikmati salah satu keindahan alam Uzbekistan yaitu gunung Chimgan. Dengan menaiki cable car kami tiba di puncak gunung dan menyaksikan kebesaran Allah yang telah menciptakan deretan pegunungan yang pada musim dingin menjadi wahana ski karena saljunya yang cukup tebal, juga sungainya yang berwarna biru dan berakhir di danau Charvak.  

Uzbekistan memiliki empat musim termasuk musim dingin yang jatuh pada Desember hingga Februari. Salju biasanya memenuhi area pegunungan pada Januari. Itu sebabnya pada hari tersebut yaitu 21 November, salju belum turun. Namun dari kejauhan sudah terlihat di puncak-puncak gunungnya.

Dengan latar belakang agama yang sama, pada Mei 2021 pemerintah Uzbekistan telah menanda-tangani perjanjian pertukaran pelajar dan pemuda dengan pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia bahkan telah mengirimkan sejumlah ulama ke negri yang sekarang telah menjadi sekuler tersebut. Itulah dampak berada dibawah kekuasaan komunis yang sangat menyedihkan. Sebagai info, jilbab baru diperbolehkan digunakan di tempat umum baru beberapa tahun belakangan ini.

Semoga Uzbekistan, negri di jalur sutra yang dulu pernah mengalami kejayaannya itu, dapat segera mencapai kejayaannya kembali. Baik melalui jalur pariwisatanya yang beberapa tahun belakangan ini sedang digenjot maupun dari kekayaan alam seperti emas, minyak, kapas, buah-buahan  dan kerajinan tangannya yang indah serta tentu saja pengamalan ajaran Islam yang benar sesuai Al-Quranul Karim dan Al-Sunnah/Al-Hadist.

Jakarta, 25 Desember 2023.

Wallahu’alam bish shawwab.

Vien AM.

Read Full Post »

Uzbekistan adalah sebuah negara yang terletak di tengah Asia Tengah. Negara ini berbatasan dengan Kazakhstan di sebelah barat dan utara, Kirgizstan dan Tajikistan di timur dan Afganistan dan Turkmenistan di selatan.

Uzbekistan meski sebagian besar berupa gurun namun negara ini mempunyai banyak gunung dan sungai. Gunung tertinggi setinggi 4503 meter sedangkan 2 sungainya yaitu Syr Darya ( 2790 km) dan Amu Darya (2600 km) adalah yang terbesar dan terpanjang di Asia Tengah. Kedua sungai ini mengalir jauh hingga negara-negara tetangganya.

Sungai yang sejak dulu merupakan jalur transport pokok inilah yang menjadikan negara ini menjadi bagian penting jalur sutra yang menghubungkan perdagangan dari wilayah barat (mediterania dan sekitarnya) dengan wilayah timur, daratan Cina khususnya.

Tak heran Samarkand, kota kuno yang terdapat di negara tersebut sejak berabad-abad lamanya selalu ramai dikunjungi orang. Inilah yang menjadi daya tarik utama Uzbekistan. Samarkand ( dan juga Bukhara) dengan bangunan-bangunan indah megah baik itu berupa masjid, madrasah/sekolah maupun mausoleum/makam yang umurnya telah ratusan tahun.

Bahasa resmi di Uzbekistan adalah bahasa Uzbek sebuah bahasa Turkik yang masih satu rumpun dengan bahasa Turki. Dan juga bahasa Rusia karena negara ini selama beberapa tahun pernah berada di bawah kekuasaan Uni Soviet setelah akhirnya merdeka pada tahun 1991. Mayoritas penduduk Uzbekistan adalah Muslim (96% Sunni). 

Kata Uzbek yang berarti pemimpin sejati.  terbentuk dari 2 kata yaitu “uz/oz yang berarti sejati/asli, dan kata “bek” yang berarti pemimpin. Uzbekistan dan sekitarnya di masa lalu dikenal dengan nama Transoxiana. Wilayah ini telah dihuni sejak milenium kedua SM. Di wilayah inilah Alexander Agung pernah mencoba menguasainya namun mendapat perlawanan sengit rakyatnya.

Selama berabad-abad wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan kekaisaran Persia seperti kekaisaran Parthia dan Sassanian. Hingga pada abad 7 Persia ditaklukkan oleh pasukan Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra melalui 2 panglima jendralnya yang gagah berani  yaitu Khalid bin Walid ra dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Selanjutnya dinasti Umayah lalu dinasti Abbasiyah yang menguasai wilayah ini.

Namun demikian penaklukan tersebut tidak memaksa penduduk yang mayoritas beragama Majusi ( sebagian lain adalah pemeluk Budha, Kristen dan Yahudi)  untuk memeluk Islam. Mereka hanya diwajibkan untuk membayar pajak, yang pada praktiknya juga cenderung lebih longgar dikenakan. Dan pada akhirnya hampir semua rakyat memeluk Islam secara bertahap dan suka rela.

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”. ( Terjemah QS. At-Taubah (9):29).

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Terjemah QS.Al-Baqarah (2):256).

Sejak itu seluruh bekas kerajaan Persia menjadi wilayah Islam yang dikuasai secara bergantian oleh beberapa dinasti kerajaan Islam seperti dinasti Samaniyah, kekaisaran Khwarezmia, Seljuk dll. Di sinilah, di Bukhara khususnya, lahir tokoh-tokoh dan ulama kenamaan Muslim lahir. Diantaranya adalah Imam Al-Bukhari dan Imam at-Tirmidzi yang merupakan ahli hadist, Ibnu Sina (bapak kedokteran modern), Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi (bapak Aljabar/ahli Matematika), Abd al-Manshur al-Maturidi ( ilmu Kalam), Imam Bahauddin An-Naqsyabandi (pendiri tariqah Naqsyabandiyah) dll. Konon, nama Bukhara berasal dari metafora bahasa Mongol, yakni Bukhar yang berarti ‘lautan ilmu.’ 

Imam Bukhari lahir di Bukhara yang terletak di pusat Uzbekistan pada tahun 810. Nama asli ahli hadist kenamaan ini adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail. Ia adalah rujukan hampir semua ahli hadist hingga mendapat julukan Amirul Mukminin fil Hadits (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Imam Bukhari wafat pada tahun 870 di Samarkand dan dimakamkan di kota tersebut.

Sayang ketika kami datang berziarah, kompleks makam Al-Bukhari tersebut sedang dipugar secara besar-besaran. Nantinya di tempat tersebut akan dibangun masjid yang mampu menampung 25.000 jamaah dengan perincian 7.000 jamaah di ruang shalat utama, 3.000 jamaah di ruang shalat perempuan dan 15.000 jamaah di halaman. Pemakaman ini merupakan  salah satu monumen bersejarah paling dihormati dan diakui di dunia Islam.  

https://khazanah.republika.co.id/berita/qxey5s430/uzbekistan-rekonstruksi-komplek-pemakaman-imam-bukhari

Kabarnya makam ahli hadist tersebut pertama kali ditemukan dan dipugar pada tahun 1998 atas permintaan mantan presiden pertama RI Soekarno yang ketika itu diundang presiden Rusia untuk datang mengunjungi Moskow. Namun tidak sedikit pihak yang meragukan kebenaran hal tersebut.

Selain berziarah makam Imam Bukhari kita juga bisa mempelajari biografi Sang Imam di museum Al-Bukhari yang terletak di kompleks pemakaman tersebut. Gambaran perjalanan Imam Bukhari dalam mencari ilmu, ilmu hadist khususnya, dari Bukhara hingga ke Mekah dan Madinah terlukis secara mengesankan di dinding museum.

Di Bukhara kita juga bisa berziarah ke makam Bahauddin Naqshabandi, ulama kelahiran Bukhara yang sangat dihormati di Uzbekistan, sumur nabi Ayyub  as yang airnya dikabarkan telah menyembuhkannya dari penyakit yang dideritanya, bekas istana Bukhara dengan masjid istananya yaitu masjid Bolo Haouz yang juga dikenal dengan nama masjid 40 pilar kayu berkat kayu yang banyak digunakan untuk menopang masjid tersebut, madrasah Ulugh Bek yang dibangun pada tahun 1417 oleh sultan sekaligus ilmuwan kenamaan Uzbekistan, Ulugh Beg, yang juga membangun madrasah Ulugh Bek di Registan Square Samarkand, dll.

Di ibu kota kuno ini nafas kehidupan penduduk masih terasa kental. Berjalan dari arah bekas istana Bukhara kita akan sampai di semacam gerbang megah yang dinamakan kompleks Poi Kaylan. Di dalam kompleks ini berdiri 3 bangunan utama yaitu masjid Kalyan dan 2 bangunan bersejaran lain yakni Menara Kalyan dan Madrasah Mir-i Arab. Masjid Kaylan yang ditopang ratusan pilar dengan sejumlah kubah biru berhiaskan kaligrafi ayat-ayat suci Alquran ini dibangun pada tahun 713 M. Sementara menara Kalyan yang berada di bagian tengah mempunyai tinggi 46 meter, pada permukaan dindingnya dihiasi dengan ornamen geometris yang indah. Di tengah-tengahnya, tampak guratan kaligrafi ayat-ayat Alquran, dengan warna yang selaras.

Dari Poi Kalyan menuju pasar ( bazaar dalam bahasa Uzbek) kami menyusuri jalan dimana berjejer toko-toko dengan berbagai suvenirnya, sejumlah masjid dan madrasah cantik. Setiba di pasar yang mempunyai banyak kubah dengan gang-gangnya yang seperti labirin tersebut berbagai pernak pernik cantik sebagian hand made seperti tas, sarung bantal sulam, piring-piring cantik hingga karpet yang harganya jutaan dapat ditemui.

Malamnya kami menyantap makanan khas Uzbekistan sambil menikmati peragaan busana yang diperagakan gadis-gadis Uzbekistan yang khas berwajah campuran Asia/Cina dan Eropa. Hidangan khas Uzbekistan adalah roti gandum yang disebut patyr dengan lauk daging berbumbu kuat( kebanyakan daging domba), terong, wortel, timun dan bawang bombay iris yang dicampur dengan minyak zaitun.  

Samarkand dan Bukhara mengalami masa kejayaannya sebagai pusat peradaban Islam dan perdagangan di Asia Tengah hingga datangnya pasukan Mongol pada tahun 1220 M. Dibawah kaisar Jenghis Khan yang terkenal bengis dan kejam pasukan ini berhasil meluaskan kekuasaan dan penalukkannya hingga ke Asia Tengah ( termasuk wilayah Uzbekistan), sebagian Eropa dan Rusia. Pasukan ini membumi-hanguskan kota-kota besar Islam seperti Baghdad (ibu kota kekhalifahan Abbasiyah), Samarkand dan Bukhara. Samarkand dan Bukhara kini termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Meski demikian karena perluasan Mongol tidak memiliki motivasi penyebaran agama apapun, walau suka membunuh  para pemimpinnya menerapkan kebijakan yang cenderung toleran terhadap kemajemukan agama-agama dan kebudayaan lokal. Oleh sebab itu Islam tetap tumbuh subur bahkan banyak pemimpin Mongol yang tertarik kepada ajaran ini dan diam-diam memeluknya.   

(Bersambung).

Read Full Post »

Pemerintah kolonial Belanda kewalahan menghadapi pasukan pangeran Diponegoro yang berperang dengan menggunakan berbagai cara tersebut. Pasukan Diponegoro dikenal sangat gesit, cepat dan lincah berkat semangat perang Sabilillah.

Terpaksa pemerintah Hindia Belanda mengirimkan banyak jenderal, kolonel dan mayor ke Pulau Jawa, diantaranya adalah gubernur jendral De Kock. Cara licikpun dilakukan. Mereka mengeluarkan sayembara bahwa siapapun yang dapat menangkap Pangeran Diponegoro baik hidup atau mati, akan diberi hadiah sebesar 50.000 Gulden, beserta tanah dan penghormatan. Sebuah jumlah yang sangat menggiurkan untuk ukuran ketika itu.

Upaya licik tersebut berhasil menarik mereka yang lemah iman dan rasa kebangsaan yang kerdil. Pasukan pangeran Diponegoro dengan rasa sedih dan kecewa terpaksa melawan mati-matian saudara mereka setanah air dan seiman.

Sayang pada akhir tahun ke 3 perang yang banyak sekali menelan korban, menguras tenaga dan biaya tersebut, Kiai Mojo tertangkap. Hal ini membuat semangat perlawanan pasukan Diponegoro melemah. Disusul tahun depannya lagi yaitu tahun 1829, dengan tertangkapnya para panglima, istri dan putra sang pangeran. Disamping juga karena kesulitan biaya yang makin membengkak.

Akhirnya terjadilah gencatan senjata dan perundingan yang membuat musuh mampu menjebak pangeran Diponegoro dalam situasi yang rumit. Tepat pada hari Raya Iedul tahun 1830M, pangeran Diponegoro ditangkap di kediamannya sendiri, langsung oleh gubernur jendral Belanda Jenderal De Kock yang berpura-pura datang untuk bersilaturahim.

Selanjutnya Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado bersama istri serta para pengikutnya. Kemudian  dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam pada Januari 1855.

Perang Diponegoro tercatat sebagai perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia, yakni 15 ribu korban serdadu Hindia Belanda termasuk 7 ribu pribumi pengkhianat di dalamnya, 200 ribu pasukan Diponegoro serta kerugian materi 25 juta Gulden.

Di kemudian hari diketahui, selama dalam pengasingan di Manado, pangeran Diponegoro menuliskan biografinya melalui seorang juru tulisnya. Biografi tersebut diberi nama “Babad Diponegoro” yang merupakan kumpulan puisi tradisional Jawa/tembang setebal 1.170 halaman folio, yang menceritakan sejarah kehidupan Rasulullah saw, sejarah Pulau Jawa dari zaman Majapahit hingga Perjanjian Giyanti (Mataram).

Di buku tersebut dapat juga kita temui gambar stempel yang biasa digunakan pangeran Diponegoro dalam berkorespondasi dengan pihak lain. Menariknya lagi, buku tersebut ditulis dalam aksara Arab gundul (tanpa tanda baca) dan aksara Jawa. Sayang naskah asli Babad Diponegoro, menurut sejarawan Peter Carey, sudah hilang. Yang ada hanyalah salinan yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Nasional di Rotterdam, Belanda.

Keberadaan buku tersebut menjadi bukti betapa tinggi kecintaan dan kekaguman pangeran Diponegoro terhadap Rasulullah Muhammad saw.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. ( Terjemah QS. Al-Ahzab (33):21).

Selain “Babad Diponegoro” yang mendapatkan penghargaan tertinggi oleh UNESCO pada 21 Juni 2013. UNESCO sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World), pangeran Diponegoro teryata juga menyempatkan diri menulis sebuah Al-Quran. Al-Qur’an berumur ratusan tahun tersebut ditemukan di Pondok Pesantren Nurul Falah, Salaman, Kabupaten Magelang.

Penangkapan Diponegoro telah mengakhiri perlawanan secara militer. Pangeran Diponegoro diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada November 1973 melalui Keppres No 87/TK/1973. Tapi, perjuangan melawan penjajah tidak berakhir.

Para panglima perang pasukan Diponegoro yang masih hidup melanjutkan perjuangan melawan penjajah Belanda melalui pendidikan, yakni melalui pondok-pondok pesantren yang hingga kini masih berdiri tegak. Pondok-pondok pesantren yang mencetak bukan hanya para santri yang mahir membaca Al-Quran namun juga memahami dan melaksanakannya dengan baik.   

Akhir kata, semoga kita bisa mengambil hikmah perjuangan sang pangeran, tidak hanya sebagai pahlawan nasional tapi juga sebagai sosok agamis yang mampu mendudukkan dirinya sebagai hamba Allah yang kaffah.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. ( Terjemah QS. Al-Baqoroh (2):208).

Hamba yang kaffah adalah hamba Allah yang memeluk Islam secara keseluruhan tidak setengah-setengah, memilah dan memilih ayat yang disukai dan mengabaikan ayat yang tidak disukai sesuka hati. Seperti contohnya ayat tentang memilih pemimpin, kewajiban berhijab dll.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.

Ayat 51 surat Al-Maidah di atas adalah ayat yang memerintahkan bagaimana umat Islam harus memilih pemimpin, terutama pemimpin tertinggi pemerintahan. Ayat ini sangat penting diterapkan karena seorang pemimpin bukan hanya suri keteladanan tapi juga pemegang kekuasaan yang keputusan-keputusannya harus kita patuhi.

Oleh sebab itu ketika kita salah dalam memilih pemimpin kemudian pemimpin terpilih tersebut membuat keputusan-keputusan yang menyusahkan rakyat apalagi bertentangan dengan hukum yang kita yakini maka kita sendirilah yang rugi. Meski Allah swt yang akan menghukumnya.       

“Tidaklah seseorang diamanahi memimpin suatu kaum kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, maka diharamkan baginya surga” (HR Bukhari-Muslim).

Itulah sebabnya pangeran Diponegoro berani berjuang dan  mempertaruhkan nyawanya demi melepaskan diri dari pemerintahan penjajah Belanda yang kafir, dzalim, suka merusak ahlak dan budaya rakyat serta suka memecah belah dan mengadu domba rakyat.

Wallahu ‘alam bish shawwab.

Jakarta, 28 Juli 2023.

Vien AM.

Diambil dari sumber-sumber berikut:

https://id.wikipedia.org/wiki/Diponegoro

https://nasional.okezone.com/read/2021/04/29/337/2402568/kisah-laskar-pangeran-diponegoro-menyebar-di-pulau-jawa-dirikan-pesantren

https://www.adianhusaini.id/detailpost/beginilah-para-prajurit-diponegoro-melanjutkan-perjuangan-melalui-pondok-pesantren

https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6675254/inilah-al-quran-tulisan-tangan-pangeran-diponegoro-di-ponpes-magelang.

Read Full Post »

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswa/santrinya tinggal bersama menginap di asrama, dan belajar di bawah bimbingan guru yang dikenal dengan sebutan kiai. Di dalam kompleks pesantren biasanya berdiri pula masjid untuk shalat berjamaah. Pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarluaskan dan mengembangkan ajaran Islam sekaligus mencetak kader-kader ulama dan dai.

Sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berakar kuat di negeri ini, pondok pesantren diakui memiliki andil yang sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa. Asal usul pesantren tidak bisa dipisahkan dari pengaruh walisongo yang  masuk ke Asia Tenggara antara tahun 1250 -1404 M.

Misi yang dibawa oleh utusan Kesultanan Utsmaniyah di Istambul Turki ini diperkirakan masuk pulau Jawa pada tahun 1404 ketika berada dibawah kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Asia Tenggara. Misi ini dipimpin oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama kelahiran Magrib, yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gresik. Ia menjadikan rumahnya di Gresik Jawa Timur sebagai tempat berkumpul dan belajar menuntut ajaran Islam.

Setelah Sunan Gresik wafat Raden Rahmat seorang ulama kelahiran Champa Vietnam menggantikannya. Keponakan raja Majapahit yang dikenal dengan Sunan Ampel ini mendirikan padepokan di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Para wali yang jumlahnya 9 tersebut bisa dikatakan sebagai peletak dasar-dasar pendidikan pesantren di Indonesia.

Selanjutnya para santri yang telah selesai menuntut ilmu kembali ke daerahnya masing-masing, mengamalkan ilmunya bahkan membuka pesantren di tempat asal mereka. Hingga lahirlah ulama-ulama besar seperti yang kita saksikan saat ini. Dengan cara inilah Islam berkembang dan menyebar ke berbagai pelosok Nusantara.

Perang Diponegoro.

Perang Diponegoro atau Perang Jawa adalah perang yang dipimpin oleh pangeran Diponegoro. Perang ini berlangsung selama 5 tahun,  dari tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang memasuki bumi pertiwi pada tahun 1602 melalui tangan VOC .

Pangeran Diponegoro yang bernama asli Bendara Raden Mas Antawirya dan bernama Islam Abdul Hamid, lahir di Yogyakarta pada tahun 1785. Ayahnya bernama Gusti Raden Mas Suraja yang di kemudian hari naik takhta dengan gelar Hamengkubuwono III.

Diponegoro menolak keinginan ayahnya menggantikannya menjadi raja. Ia beralasan bahwa ibunya yang bukan permaisuri membuatnya tak layak untuk menduduki jabatan tersebut. Disamping ia memang kurang tertarik dengan masalah pemerintahan dan kekeratonan. Ia lebih tertarik pada masalah keagamaan dan membaur dengan rakyat.

Ketika masih kecil, Diponegoro diasuh nenek buyutnya, GKR Ageng Tegalreja yang merupakan putri dari salah satu ulama terkenal yakni Ki Ageng Derpoyudo. Suami Ratu Ageng adalah Sultan Mangkubumi (Hamengkubuwono I).

Ratu Ageng memutuskan keluar dari keraton ketika putranya naik tahta menggantikan ayahnya karena tidak cocok dengan putranya tersebut. Ia memilih Tegalreja yang terletak di luar Yogyakarta, dan membangun sebuah lingkungan yang didominasi oleh orang-orang yang agamis.

Disitulah Pangeran Diponegoro tumbuh dan akrab dengan kehidupan pesantren. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pribadi yang cerdas, banyak membaca, dan ahli di bidang hukum Islam-Jawa. Ia pernah mengenyam pendidikan Islam di Pondok Pesantren Gebang Tinanar, Ponorogo asuhan Kiai Hasan Besari. Ia juga dikenal memiliki hubungan yang akrab dengan para pemuka agama dan ulama.

Ketidak-sukaan pangeran Diponegoro terhadap pemerintahan kolonial Belanda dimulai dengan adanya perbedaan peraturan pajak antara pribumi dan asing ( Eropa dan Cina). Sebelumnya ia juga tahu benar bagaimana pemerintahan penjajah tersebut memainkan peran adu domba dan pecah belah terhadap kerajaan Mataram Islam hingga lahirlah kekeratonan Yogya dan Surakarta, 30 tahun sebelum ia lahir. Kemarahan Diponegoro meledak ketika pemerintah mematok tanah yang berada di bawah kekuasaannya tanpa sepengetahuannya.

Diponegoro mulai mencari dukungan. Dukunganpun berdatangan dari berbagai pelosok termasuk pesantren-pesantren, para alim ulama, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh yang berpengaruh di wilayah bekas Mataram seperti Pangeran Mangkubumi dan Kiai Mojo. Kiai Mojo adalah kiai kepercayaan Sunan Pakubuwono IV, Raja Surakarta. Hingga Sang Rajapun memutuskan tidak hanya memberi dukungan dalam bentuk dana perang, tapi juga pasukan dan para senopati pilihan.

Kiai Mojo yang dikenal sebagai ulama penegak ajaran Islam sejak lama bercita-cita tanah Jawa dipimpin oleh pemimpin yang mendasarkan hukumnya pada syariat Islam bukan pemimpin yang tunduk pada peraturan kolonial Belanda yang jelas-jelas jauh dari Islam.

Itu sebabnya ia mendukung semangat perjuangan pangeran Diponegoro dan menjadikan semangat tersebut sebagai perang suci melawan penjajah Belanda yang kafir.  Pangeran Diponegoropun dinobatkan menjadi kepala negara bergelar “Sultan Abdulhamid Herucakra Amirulmukminin Sayidin Panatagama Kalifatullah Tanah Jawa“, dengan pusat negara berada di Plered, dengan pertahanan yang kuat.

Diantara banyak panglima yang dimiliki pangeran Diponegoro yang menonjol adalah Sentot Ali Pasha. Panglima belia ini diilhami oleh sosok Usamah bin Zaid, panglima Islam yang diangkat langsung oleh Rasulullah sebagai pimpinan tertinggi ketika itu untuk memimpin perang melawan bangsa Romawi di usianya yang sama, yaitu 18 tahun. Sentot Ali Pasha juga dijuluki sebagai “Napoleon Jawa”. Ia memimpin pasukan sebanyak 1.000 orang dengan menyandang senjata dan mengenakan jubah dan sorban mirip pasukan Turki Utsmani di masa kejayaan Islam.

Sejarah mencatat, ini adalah perang pertama yang melibatkan semua metode yang dikenal dalam sebuah perang modern. Metode perang terbuka dan perang gerilya yang dilaksanakan melalui taktik hit and run serta pengadangan. Ini bukan sebuah perang suku, melainkan suatu perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah dilakukan sebelumnya.  

Perang ini juga dilengkapi dengan taktik perang urat saraf (psy-war) melalui tekanan-tekanan serta provokasi terhadap mereka yang terlibat langsung dalam pertempuran, dan kegiatan mata-mata (spionase) demi mencari informasi mengenai kekuatan dan kelemahan lawannya.

( Bersambung)

Read Full Post »

Ketika orang mendengar kalimat “the City that Never Sleeps” yang langsung terbayang biasanya adalah kota New York di Amerika Serikat. Paling tidak itulah yang dipopulerkan penyanyi  legendaris Frank Sinatra melalui lagunya yang terkenal yaitu New York New York. New York adalah kota terpadat di Amerika Serikat dimana bertebaran berbagai tempat hiburan seperti restoran, café, bar, club malam dll yang buka hingga pagi hari. Bahkan transportasi bawah tanah kota tersebut buka selama 24 jam penuh.   

Namun yang akan dibahas dalam tulisan ini bukan New York yang merupakan gudang kemaksiatan dan kesenangan duniawi. Melainkan 2 kota di semenanjung Arab yaitu Mekkah dan Madinah yang merupakan pusat peribadatan kaum Muslimin dari seluruh pelosok dunia. Mekah dan Madinah tidak pernah sepi dari pengunjung sepanjang hari sepanjang pekan sepanjang bulan sepanjang tahun. Setiap saat tamu-tamu dari berbagai negara dengan bermacam bangsa, bahasa, ras dan warna kulit berdatangan memadati jalan dan hotel di dua kota suci tersebut.  

Di Mekkah pusat keramaian berada di sekitar Ka’bah yang merupakan kiblat/arah shalat seluruh pemeluk Islam di muka bumi. Ka’bah ini berada di dalam Masjidil Haram.  Sedangkan di Madinah, Raudhah yang merupakan makam nabi Muhammad saw merupakan tempat yang paling dimuliakan. Makam ini berada di bawah kubah hijau di dalam Masjid Nabawi. Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki nilai berlipat ganda dibanding di masjid lain. Itu sebabnya kaum Muslimin berbondong-bondong pergi mengunjungi ke dua masjid tersebut tanpa mengenal waktu.

Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsa lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad dari Abu Darda).

Jam berapapun Raudah dan Ka’bah khususnya, selalu ramai dengan orang-orang yang thawaf, sai dan shalat.  Thawaf dan Sai adalah ibadah yang usianya telah mencapai ribuan tahun yaitu sejak zaman nabi Ibrahim as, seperti juga Mekkah yang merupakan kota tertua di muka bumi bahkan sebagai pusat bumi.

https://www.republika.co.id/berita/o7s4s3394/kabah-ternyata-terletak-tepat-di-pusat-bumi

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. ( Terjemah QS. Al-Baqarah (2):127-128).

Mekah dan Madinah mencapai puncak kepadatannya pada musim Haji yang jatuh pada setiap bulan Dzulhijjah. Berhaji adalah kewajiban kaum Muslimin sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu. Sekitar 2.5 juta jamaah dari berbagai negara tumpah ruah di Mekah tepatnya di Padang Arafah pada satu hari dan waktu yang sama. Selanjutnya selama kurang lebih 1 bulan lamanya sebagian besar jamaah haji tersebut akan memadati Mekah dan Madinah untuk beribadah seperti shalat, membaca Al-Quran, berdzikir dll, tanpa mengenal waktu siang dan malam.

” … mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; …” ( Terjemah QS. Ali IMran (3):97)

Tak salah bila kemudian sejumlah astronout seperti Noguchi Soichi dari Jepang (2019), Sergey Ryazanskiy dari Rusia (2017), Randy Bresnik  asal Amerika Serikat (2014) membagikan hasil jepretan Mekah dengan Kabahnya dari luar angkasa. Ketiganya mengatakan bahwa pada malam hari Ka’bah dan sekitarnya terlihat sangat mencolok dari tempat mereka berada. Sesuatu yang sangat sejalan dengan hadist berikut:

Sesungguhnya, rumah yang dibacakan di dalamnya Alquran, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi” (HR Ahmad).

https://nationalgeographic.grid.id/read/132690993/astronaut-jepang-unggah-foto-mekkah-yang-dipotret-dari-luar-angkasa?page=all

Selain melaksanakan ibadah haji dan umrah, selama di tanah suci jamaah  biasanya juga  mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berada di sekitar ke dua kota tersebut. Diantaranya yaitu gua Hira dimana Rasulullah menerima wahyu pertama, gua Tsur tempat Rasulullah berlindung dari kejaran musyirikin Quraisy ketika hijrah ke Madinah, masjid Quba masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah di Madinah, masjid Qiblatain masjid dimana turun perintah Allah swt agar merubah qiblat dari Baitul Maqdis (Palestina) ke Baitul Haram (Makkah) dll.

Di luar tempat-tempat tersebut di atas yang harus ditempuh dengan kendaraan, ada beberapa tempat bersejarah yang dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki. Diantaranya yaitu masjid Awan Al-Ghomamah. Masjid yang dibangun pada masa khalifah Ustman bin Affan ini hanya berjarak beberapa puluh meter dari Masjid Nabawi. Masjid ini berada di depan bangunan hotel-hotel baru yang dibangun belakangan. Di tempat yang di masa Rasulullah hanya berupa tanah lapang ini Rasulullah pernah memimpin kaum Muslimin melakukan shalat Istisqa, yaitu shalat memohon hujan. Setelah shalat yang sangat lama, Allah swt kemudian berkenan mengirimkan awan (ghomamah) lalu hujan lebatpun turun. 

Tak jauh dari masjid Al-Ghomamah berdiri pula masjid Abu Bakar as Siddiq yang tadinya merupakan rumah sahabat terdekat nabi ini. Di sekitar tempat tersebut sebenarnya terdapat pula masjid Ali bin Abi Thalib dan masjid Umar bin Khattab yang pada awalnya juga adalah rumah tempat tinggal mereka. Sayangnya keduanya tidak dapat dilihat karena tertutup oleh suatu pembatas. Masjid Ali bin Abi Thalib masih terlihat atap dan menaranya sedangkan masjid Umar bin Khattab sama sekali tidak terlihat. Kabarnya ke dua masjid bersejarah tersebut akan dirobohkan guna perluasan Masjid Nabawi yang masuk dalam program Saudi Vision 2030. Beruntung kami masih berkesempatan mengunjunginya  meski hanya dari luar. Karena selama ini tampaknya terlupakan oleh sebagian besar travel haji dan umrah yang ada. Museum Sirah Muhammad The Messenger of Allah Exhibition yang terletak di salah satu sisi masjid Nabawi adalah bagian dari mega proyek tersebut. Museum ini diresmikan pada Februari 2021.

Sementara di Mekah bangunan peninggalan bersejarah hanya tersisa sedikit sekali.  Berdasarkan estimasi Gulf Institute 95 persen bangunan yang rata-rata berumur 1,000 tahun tersebut telah dihancurkan dalam 20 tahun terakhir. Diantaranya adalah rumah dimana Rasulullah dilahirkan yang kini menjadi perpustakaan, rumah Khadijah ra di posisi toilet umum sekarang berada dan rumah Abu Bakar Siddiq yang skemudian dijadikan masjid hingga kini namun posisinya telah berada di suatu lantai hotel mewah di samping masjidil Haram.  

https://nu.or.id/internasional/95-persen-situs-berusia-1000-tahun-telah-dihancurkan-LKpZm

Sedangkan masjid Jin yang terletak tidak jauh dari pemakaman umum Ma’la adalah termasuk yang luput dari penggusuran. Masjid ini dinamakan masjid Jin karena ketika Rasulullah membacakan surat Al-Jin di tempat tersebut, para jin berdatangan lalu mengimani Allah dan kerasulan Muhammad SAW.

Akhir kata semoga dengan adanya mega proyek Saudi Vision 2030 yang tinggal beberapa tahun ini, denyut dan gemerlap cahaya Mekkah dan Madinah berkat tamu-tamunya yang datang untuk beribadah demi mengagungkannya akan terus bertambah. Bukan malah sebaliknya seperti NewYork dengan segala macam pusat hiburan dan wisatanya, yang berpotensi mengurangi kwalitas ibadah para tamu-tamu-Nya,  naudzu’billah min dzalik …..

Meski sebenarnya umrah dan haji tidak harus melulu ibadah namun juga memerlukan istirahat, makan bahkan juga bisa jadi belanja ( atau juga berjualan) baik untuk keperluan diri sendiri maupun oleh-oleh yang tak dapat dipungkiri memiliki nilai keindahan tersendiri. Dalam kesempatan ini pula kita bisa menemukan berbagai barang khas buatan negara lain yang dibawa oleh para jamaah berbagai negara, seperti boneka kayu khas Rusa dll. Di sini pula kita melihat dan mengenal wajah, bahasa dan kebiasaan saudara-saudara kita sesama Muslim dari belahan dunia lain. Masya Allah ….

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.( Terjemah QS. Al-Hujurat(49):13)

Namun demikian kegiatan tersebut diisi untuk sambil menunggu waktu shalat bukan sebailknya seperti yang biasa dilakukan banyak orang ketika sedang tidak berumrah/haji. Itu sebabnya restoran dan toko di Mekkah dan Madinah segera tutup begitu adzan berkumandang … Allahu Akbar ….

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku“.( Terjemah QS. Adz-Dzariyat(51):56).

Mega proyek Saudi Vision 2030 yang merupakan ide putra mahkota Mohammad bin Salman demi memodernisasi negaranya tak dapat disangkal memang mengundang pro dan kontra,  bukan saja oleh rakyatnya tapi juga umat Islam di seluruh dunia. Maklum sejatinya Mekkah dan Madinah adalah milik umat Islam bukan milik bangsa Arab semata.

Wallahu ‘alam bi shawwab.

Jakarta, 6 Februari 2023.

Vien AM.     

Read Full Post »

Piala Dunia yang merupakan ajang sepakbola paling bergengsi di dunia, tahun 2022 ini diselenggarakan di Qatar. Ini adalah kali pertama Piala Dunia diselenggarakan di negara kecil, di Timur Tengah pula. Qatar resmi dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan sepak bola 4 tahunan ini pada tahun 2010, mengalahkan empat negara pesaingnya. Yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Kemenangan tersebut berdasarkan suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang selalu diperebutkan banyak negara. Salah satu alasannya adalah untuk menarik wisatawan manca negara berdatangan yang sudah pasti akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi sang negara penyelenggara. Sebaliknya untuk menjadi penyelenggara FIFA mengajukan kriteria yang tidak sedikit. Diantaranya adalah kekayaan negara. Qatar adalah negara yang kaya raya. Total PDB Qatar mencapai USD146,4 miliar (2020). Pemerintah Qatar membuktikan keseriusannya dengan melakukan renovasi pada 8 stadion yang mereka miliki, menjadikannya negara yang menggelontorkan dana terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia, yakni senilai 200 miliar dollar AS atau setara Rp 3,13 kuadriliun.

Qatar seperti juga negara Timur Tengah lainnya adalah negara Islam yang sangat menjunjung tinggi ajaran dan kultur Islam. Qatar menyadari Islamophobia akut yang tengah melanda dunia saat ini. Ini tampaknya yang menjadi salah satu alasan mengapa Qatar mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Qatar ingin  memperlihatkan kepada dunia wajah sejati Islam, Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Untuk itu Qatar tampil percaya diri menunjukkan jati dirinya sebagai negara Islam yang menjadi tuan rumah pesta sepak bola terbesar dunia ini. Dikeluarkannyalah berbagai peraturan Islami yang tidak pernah terjadi pada acara Piala Dunia sebelum ini. Diantaranya yaitu larangan menginap dalam  1 kamar bagi pasangan bukan suami istri. Tak heran kemudian beberapa pemain bola top dunia akhirnya memutuskan untuk segera menikahi pasangan mereka yang telah bertahun-tahun mereka lakoni. Yang bahkan ada  yang sudah dikarunia 2 anak.

https://bola.okezone.com/read/2022/07/04/51/2623032/larangan-seks-bebas-di-piala-dunia-2022-qatar-bikin-3-pesepakbola-top-dunia-ini-menikah-cristiano-ronaldo-dan-georgina-rodriguez-menyusul

Agar para tamu memahami peraturan-peraturan tersebut panitiapun menyelenggarakan bermacam pameran  tentang Islam. Pameran-pameran tersebut dapat diakses dalam banyak bahasa. Hal yang sama dengan sejumlah kamar hotel di Doha yang dilengkapi barcode khusus tentang dunia Islam dalam berbagai bahasa.

Selain itu panitia menyiapkan tempat sholat lengkap dengan tempat wudhunya, mikrofon untuk adzan dengan muadzinnya yang sengaja dipilih yang memiliki suara merdu di semua stadion dimana pertandingan bola diselenggarakan. Panitia juga tidak lupa menempatkan berbagai hadist Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam di setiap sudut stadion dan kota penyelenggara kejuaraan. Diantaranya yang artinya sebagai berikut,

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Qatar tak tanggung-tanggung. Ia memulai acara pembukaan yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Doha, Ahad, 20 November 2022, dengan memunculkan ayat 13 surat Al Hujurat yang artinya sebagai berikut :

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”.

Ayat tersebut dibacakan oleh Ghanim Muftah dengan suara yang jernih bergema syahdu. Ghanim Muftah adalah seorang penyandang disabilitas asal Qatar yang dikenal sebagai seorang pengusaha muda dengan segudang aktifitas kemanusiaan, sekaligus juga seorang penghafal Al-Quran ( hafiz).Al-Muftah membacakan ayat tersebut sebagai atas respons kepada Morgan Freeman, aktor legendaris Hollywood, yang mempertanyakan perihal banyaknya tamu dari berbagai negara dengan bermacam bahasa dan budaya pada acara akbar tersebut.

Dialog menarik tersebut ditampilkan dengan latar belakang film digital gurun pasir dimana La’eeb, sang maskot Piala Dunia 2022  melayang-layang diatasnya. La’eeb yang berwujud kepala manusia dengan penutup khas Timur Tengah ini menggambarkan pemain dengan kemampuan super. Sementara itu para penonton yang hadir dikejutkan dengan bingkisan berisi bermacam hadiah, baik yang diberikan ketika mereka memasuki pintu stadion maupun yang telah disiapkan di semua bangku stadion.  

Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas“.( Terjemah (QS. Al-Syu’ara(26):165-166).

Ayat diatas adalah ayat yang melarang LGBT. Untuk itu panitia melarang LGBT dengan segala symbol dan atributnya. Demikian pula alcohol yang dikenal sering memancing berbagai keributan. Namun karena desakan FIFA akhirnya panitia terpaksa mengalah dengan mengizinkannya di area-area tertentu dan syarat-syarat tertentu. Meski pada kenyataannya banyak tamu yng merasa diuntungkan dengan adanya larangan alcohol tersebut. Terutama kaum wanitanya. Mereka mengaku merasa aman selama jalannya perhelatan akbar tersebut. “Baru kali ini Piala Dunia tidak ada perkelahian dan tidak ada pelecehan seksual“, aku mereka.

Panitia mengalah karena yakin Allah swt pasti akan bertindak sendiri dengan cara-NYa. Dan ini memang terbukti. Negara-negara besar pendukung LGBT yang selama ini dikenal sering keluar sebagai pemenang Piala Dunia, seperti Jerman, Inggris, Belanda dan Belgia, satu-satu berguguran. Bersama pendukungnya yang getol mempromosikan symbol-simbol prilaku laknat tersebut, mereka  terpaksa hengkang dari Qatar, lebih cepat dari semestinya. 

Sebaliknya tim Maroko yang selama ini tidak pernah diperhitungkan justru masuk 4 besar. Tim Maroko yang dikenal dengan sebutan Singa Atlas ini berhasil menyingkirkan kesebelasan Spanyol dan Portugal yang dikenal kuat itu pada babak-babak sebelumnya.   

Menariknya, sebelum memasuki babak penetuan tersebut pelatih Walid Regragui bersama Federasi Sepak Bola Maroko sepakat mengambil langkah yang di luar kebiasaan. Yaitu dengan meminta para pemain mengundang orang tua atau orang tercinta pilihan mereka untuk menyaksikan pertandingan yang akan mereka lakukan. Kehangatan keluarga inilah tampaknya yang menjadi kunci semangat dan kemenangan tim Maroko. Kemenangan yang mewakili Afrika, dunia Arab serta dunia Islam yang selama ini kurang diperhitungkan lawan.

Banyak hal menarik dari kemenangan tim underdog ini. Yang pertama yaitu tadi, dukungan keluarga yang sudah pasti akan mendoakan kemenangan tim mereka, terutama doa ibu yang bagi kaum Muslimin sudah diketahui kemakbulannya. Yang kedua, pendukung yang terus mendoakan dan banyak berzikir pada Allah swt. Yang ketiga, rasa syukur yang dipanjatkan seluruh pemain, diperlihatkan melalui sujud beramai-ramai. Dan keempat, yang paling menyentuh, yaitu kekompakan seluruh pendukung yang menyambut kemenangan tim Maroko dengan bernyanyi, bukan lagu untuk Sang Pemenang, melainkan untuk  Palestina!

Bersama mereka menyanyikan lagu perjuangan pembebasan Palestina, dengan lirik diantaranya sebagai berikut :

Maafkan bangsa Arab yang masih terlelap dalam mimpinya

Takkan kami biarkan kau sendirian, Gaza

Walau jarak memisahkan

Umat kita sudah muak oleh korupsi dan penindasan

Dan kerusakan para penguasa

Kemenangan tim Singa Atlas Maroko tentu bukan sekedar kebetulan meski baru kali ini masuk babak semi final.  Capaian terbaik sebelumnya adalah masuk babak 16 besar, 36 tahun silam, yaitu pada tahun 1986. Maroko kini memiliki sejumlah pemain dari generasi emas mereka. Mereka ini banyak yang sering tampil di sejumlah klub liga top Eropa. Sebanyak 14 dari mereka sejak kecil hidup bahkan lahir bukan di Maroko. Melainkan di Kanada, Perancis, Spanyol, Italia, Belgia dan Belanda. Maroko dibawah pelatih barunya yang juga bukan kelahiran Maroko ini, tampaknya berhasil mengundang dan menyatukan para pemainnya yang selama ini berdiaspora untuk kembali ke negara mereka demi membela dan mengharumkan tanah leluhur mereka.

Hampir tidak ada rumah tangga di Maroko yang tak memiliki seorang keluarga atau lebih di kalangan diaspora luar negeri,” ujar Mohamed Ben Moussa, profesor ilmu komunikasi di Universitas Sharjah, Uni Emirat Arab.

Harap dimaklumi Maroko adalah negara jajahan Perancis sejak 1912 hingga perang kemerdekaan pada 1956. Namun sebelumnya yaitu pada tahun 1800an ( abad 17)  Perancis bersama negara-negara Eropa lain seperti Inggris, Belanda, Spanyol, Portugal, Belgia, Italia, Jerman telah memulai invasinya secara besar-besaran di wilayah Afrika. Termasuk Maroko, Aljazair, Tunisia, Mesir, Libia yang mayoritas Muslim.

Disana mereka menyebarkan budaya Eropa dan agama Kristen sebagai kewajiban “ras yang lebih beradab” untuk mendidik “ras-ras inferior”. Begitu dalih mereka. Tak heran bila kemudian terjadilah perlawanan sengit yang menelan korban tak terhitung banyaknya. Inilah yang menyebabkan diasporanya penduduk Afrika ke Eropa.   

Semoga pesta bola kali ini tidak hanya mampu merealisasikan mimpi Sang Singa Atlas menjadi juara. Namun juga mampu mengembalikan jati diri mereka yang mungkin sempat terserabut dari akarnya. Semoga juga cita-cita luhur Qatar untuk melawan Islamophobia akut yang melanda dunia saat ini dapat membuahkan hasilnya. Semoga dengan banyaknya orang yang memeluk Islam di acara akbar ini mampu membuat Muslim negara kita tercinta Indonesia yang murtad untuk berpikir ulang. Untuk diketahui, Indonesia yang pada era 1980an penduduknya 90 % Muslim saat ini tinggal 71 % !!! 

Semoga para kaum lgbt dan simpatisannya segera menyadari prilakunya yang menyimpang itu tidak hanya saja merugikan diri sendiri tapi juga orang banyak. Selain dikutuk semua agama, bukan hanya Islam. Bahkan Rusia yang selama beberapa dekade dikenal sebagai negara komunis, telah menandatangani UU anti-LGBT pada Senin (5/12/2022), sekitar sepekan setelah parlemen Rusia meloloskan RUU anti-LGBT. Presiden Vladimir Putin dalam pidatonyanya menyatakan bahwa lgbt adalah politik Amerika dan tidak sesuai dengan tradisi nenek moyang mereka. Di bawah UU baru tersebut, Rusia melarang semua bentuk propaganda LGBT, mulai dari tindakan hingga kampanye di publik, internet, film, buku, atau iklan. Warga yang melanggar bisa didenda hingga setara Rp100 juta.

https://www.inilah.com/putin-sahkan-uu-anti-lgbt-pelanggar-bisa-didenda-rp100-juta

Akhir kata semoga para elit politik Indonesia mampu mengikuti jejak Rusia apalagi MUI juga telah mengeluarkan fatwa tegas terhadap pengikut dan pembela hawa nafsu syeitan terkutuk tersebut.

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka (manusia) dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Terjemah QS. Al A’raf(7): 16-17).

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”    (Terjemah QS. Muhammad(47):7).

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 14 Desember 2022.

Vien AM.

Read Full Post »

Older Posts »