Feeds:
Posts
Comments

Archive for November, 2023

Hidayatullah.com – Megan B Rice hobi membaca. Ia memulai sebuah klub novel roman di platform Discord dan mengunggah ulasan buku di TikTok. Bulan lalu, Rice, yang berusia 34 tahun dan tinggal di Chicago, menggunakan akun media sosialnya untuk menyuarakan krisis kemanusiaan di Gaza.

Saya ingin berbicara tentang keimanan orang-orang Palestina, bagaimana iman mereka begitu kuat, dan mereka masih menemukan ruang untuk menjadikannya sebagai prioritas untuk berterima kasih kepada Tuhan, bahkan ketika segalanya telah diambil dari mereka,” katanya dalam sebuah wawancara.

Beberapa follower Muslim menyarankannya untuk membaca Al-Qur’an, kitab suci agama Islam, untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang Islam. Maka Rice, yang tidak dibesarkan dalam lingkungan religius, mengorganisir “Klub Buku Agama Dunia” di Discord, di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat mempelajari Al Qur’an bersamanya.

Semakin banyak Rice membaca, semakin banyak isi teks yang selaras dengan sistem keyakinannya. Ia menemukan bahwa Al-Qur’an adalah anti-konsumerisme, anti-penindasan, dan feminis. Dalam waktu satu bulan, Rice mengucapkan syahadat, membeli jilbab, dan menjadi seorang Muslim.

Rice tidak sendirian dalam keinginannya untuk merasakan Al-Qur’an. Di TikTok, anak-anak muda AS membaca teks tersebut untuk lebih memahami agama yang telah lama dijelek-jelekkan oleh media Barat, dan untuk menunjukkan solidaritas dengan banyak Muslim di Gaza. Video-video di bawah tagar “quranbookclub” – yang telah ditonton sebanyak 1,9 juta kali di aplikasi ini – menunjukkan para pengguna sedang memegang kitab suci yang baru mereka beli dan membaca ayat-ayatnya untuk pertama kali.

Ada juga yang mencari versi gratisnya secara online, atau mendengarkan seseorang melantunkan ayat-ayat tersebut saat mereka berkendara ke tempat kerja. Tidak semua orang yang membaca Al-Qur’an di TikTok adalah perempuan, tetapi sebagian besar mereka mengikut #BookTok, sebuah sub-komunitas di mana sebagian besar pengguna perempuan berkumpul untuk mendiskusikan buku.

Zareena Grewal adalah seorang profesor di Yale yang sedang mengerjakan sebuah buku tentang kitab suci Islam dan toleransi beragama dalam budaya Amerika. Ia mengatakan bahwa ketertarikan terhadap TikTok ini bukan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Setelah peristiwa 9/11, Al-Qur’an menjadi buku terlaris secara instan, meskipun pada saat itu banyak orang Amerika yang membelinya untuk mengkonfirmasi bias yang mereka pegang tentang Islam sebagai agama yang pada dasarnya penuh dengan kekerasan.

Perbedaannya adalah bahwa pada saat ini, orang-orang tidak beralih ke Al-Qur’an untuk memahami serangan 7 Oktober oleh Hamas,” kata Grewal. “Mereka berpaling kepada Al-Qur’an untuk memahami ketangguhan, keimanan, kekuatan moral, dan karakter yang luar biasa yang mereka lihat dalam diri Muslim Palestina.”

Hal itulah yang membuat Nefertari Moonn, seorang wanita berusia 35 tahun dari Tampa Florida, membaca Al Qur’an milik suaminya. Moonn menganggap dirinya spiritual, bukan religius, dan menggambarkan suaminya sebagai seorang Muslim yang tidak taat. “Saya ingin melihat apa yang membuat orang memanggil Allah ketika mereka menghadapi kematian,” katanya. “Melihat bagian demi bagian beresonansi dengan saya. Saya mulai memiliki keterikatan emosional dengannya.

Karena itu, Moonn pun memutuskan untuk bersyahadat, kembali kepada fitrahnya menjadi seorang Muslim.

Saya tidak bisa menjelaskannya, tapi ada kedamaian yang muncul saat membaca Al-Qur’an,” katanya. “Saya merasa ringan, seperti kembali kepada sesuatu yang selalu ada dan menunggu saya untuk kembali.”

Misha Euceph, seorang penulis dan host podcast keturunan Pakistan-Amerika yang mempelajari penafsiran progresif Al-Qur’an, telah menyelenggarakan serial Instagram Qur’an Book Club sejak tahun 2020. Ia mengatakan bahwa tema-tema tertentu dalam teks tersebut sesuai dengan nilai-nilai kaum muda Amerika yang berhaluan kiri.

Al-Qur’an penuh dengan metafora alam dan mendorong Anda untuk menjadi pencinta lingkungan,” kata Euceph. “Al-Qur’an juga memiliki sikap anti-konsumerisme, dalam arti bahwa kita semua adalah penjaga bumi yang tidak boleh menjalin hubungan yang eksploitatif dengan dunia atau sesama manusia.”

Dalam Al-Qur’an, laki-laki dan perempuan adalah setara di mata Tuhan, dan Rice serta para pengguna TikTok lainnya mengatakan bahwa penafsiran mereka terhadap teks tersebut mendukung prinsip-prinsip feminis mereka. Ia juga terlibat dengan penjelasan ilmiah tentang penciptaan, dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dentuman besar dan teori-teori lainnya.

Biasanya, kita sudah terbiasa dengan komunitas agama yang memerangi ilmu pengetahuan,” kata Rice. “Sekarang saya melihat sebuah agama merangkul sains dan menggunakan teks-teks sucinya untuk mendukungnya.”

Sylvia Chan-Malik sedang berkualiah di sekolah pascasarjana setelah peristiwa 9/11 di tengah-tengah lonjakan kejahatan kebencian terhadap Muslim dan bahasa xenofobia yang digunakan di media. “Saya sangat tertarik dengan apa yang sedang terjadi, membandingkannya dengan sejarah orang Jepang-Amerika setelah Pearl Harbor,” katanya. “Saya mulai mencari tahu sendiri, bertemu dengan orang-orang Islam, dan saya sangat terkejut ketika saya mengerjakan pekerjaan rumah tentang Islam.”

Dalam perjalanannya, Chan-Malik memeluk agama Islam. Dia sekarang menjadi profesor di Rutgers University yang penelitiannya berfokus pada sejarah Islam dan Islamofobia di AS. “Saya memiliki pengalaman yang sangat mirip dengan apa yang terjadi di TikTok sekarang,” katanya. “Pada saat itu, saya bertanya-tanya mengapa orang-orang yang saya temui yang beragama Islam sangat berbeda dengan apa yang saya dengar di berita. Saya tidak pernah mengalami perbedaan yang begitu besar antara persepsi populer dan kebenaran.”

Grewal, profesor dari Yale, percaya bahwa orang sering kali mulai membaca teks dengan harapan dapat mendukung pandangan dunia yang sudah mereka miliki. “Sama seperti orang-orang rasis yang mencari ayat-ayat untuk mengkonfirmasi bias rasial mereka, orang-orang yang berhaluan kiri mencari buku ini untuk mengkonfirmasi pesan-pesan progresif,” katanya. “Setiap kitab suci itu rumit dan mengundang banyak pembacaan,” dan para TikTokers “datang ke teks untuk mencari apa yang mereka harapkan”.

Tumbuh di bawah bayang-bayang peristiwa 9/11, kata Rice, ia menolak Islamofobia dan diskriminasi yang menjadikan warga Muslim Amerika sebagai target. “Sebagai seorang wanita kulit hitam, saya terbiasa dengan pemerintah Amerika yang menyebarkan stereotip berbahaya yang mengarah pada kesalahpahaman yang dimiliki orang-orang di luar komunitas saya,” katanya. “Saya tidak pernah percaya dengan stereotip yang disebarkan tentang komunitas Muslim pasca 9/11, tetapi baru setelah saya mulai membaca Al-Qur’an, saya menyadari bahwa saya telah menginternalisasi kesalahpahaman tersebut, karena saya percaya bahwa Islam adalah agama yang sangat keras dan ketat.”

Membaca Al-Qur’an dimulai sebagai cara Rice menunjukkan empati kepada warga Palestina yang terjebak di Gaza. Kini, hal tersebut telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Tidak semua orang bisa melakukan hal yang sama. “Menurut saya, tidak masalah apa latar belakang agama Anda,” katanya. “Anda bisa menumbuhkan empati kepada seseorang dengan mempelajari bagian paling intim dari mereka, termasuk keyakinan mereka.”

The Guardian

Read Full Post »

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. ( Terjemah QS. Al-Isra(17):1-).

Ayat di atas turun sehubungan dengan peristiwa isra dan mirajnya Rasulullah saw dari  Al Masjidil Haram ke  Al Masjidil Aqsha pada tahun ke 10 kenabian. Ayat di atas dengan jelas menerangkan tanah antara ke 2 masjid mulia tersebut adalah tanah yang diberkahi-Nya.  

Menurut Abul Qasim As Suhaily, maksud dari bumi yang diberkahi dari ayat di atas adalah negeri Syam yang meliputi negara Yordania, Suriah, Lebanon dan Palestina. Dan bila kita lihat peta dunia saat ini memang itulah negara-negara yang ada di antara  Al Masjidil Haram di Arab Saudi dan  Al Masjidil Aqsha di Palestina.

Palestina adalah salah satu negara di Timur Tengah yang berbatasan dengan laut Tengah dan sungai Yordan. Palestina berada di lokasi yang strategis di antara negara Mesir, Suriah, Yordania, dan negara-negara jazirah Arab lainnya.

Tidak sedikit ayat Al-Quran maupun hadist yang menyatakan keberkahan tanah Palestina. Di negri inilah berdiri kompleks Masjidil Aqsho yang merupakan kiblat pertama umat Islam. Dan dari Masjidil Aqsho inilah Rasulullah kemudian melakukan perjalanan spektakuler menuju singgasana-Nya di Sidratul Muntaha dimana kemudian shalat 5 waktu diperintahkan. 

Di bumi Syam ini pula diutus para nabi seperti nabi Ibrahim as, nabi Ismail as, nabi Ishaq as, nabi Musa as, nabi Musa as, Nabi Yaqub as, Nabi Luth as, nabi Daud as dan nabi Sulaiman as.

Palestina di bawah kekuasaan kesultanan Turki Utmaniyah selama 400 tahun mengalami masa  kemakmuran. Pembangunan kota dengan kanal-kanal, kolam dan air mancurnya. Pada masa itulah tembok kota Yerusalem dibangun kembali. Ilmu juga berkembang dengan baik. Penduduknya yang merupakan mayoritas Muslim hidup berdampingan secara  baik dengan orang-orang Nasrani dan Yahudi yang terusir dari Spanyol pada peristiwa Reconquista di tahun 1492.

Bahkan beberapa saat sebelum pecahnya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023, keberkahan tanah Palestina terlihat jelas dari laporan pandangan mata Abdillah Onim yang dikenal dengan nama bang Onim, seorang relawan Indonesia yang sejak tahun 2009 tinggal di Gaza Palestina. Tanah Palestina sangat subur hingga berbagai macam tanaman seperti kurma, anggur, semangka, strawberry dll dapat berbuah lebat dan besar-besar.

Sementara Muhammad Husein yang juga relawan Indonesia yang tinggal dan menetap di Gaza sejak tahun 2012 menceritakan perasaan hatinya yang damai begitu menginjakkan kaki di bumi tersebut meski sedang berperang sekalipun!

Pada ayat 4 surat At-Tiin, didahului dengan sumpah buah Tin dan buah Zaitun yang merupakan buah yang banyak dijumpai di Palestina, juga bukit Sinai yang ada di tanah tersebut, ditambah dengan Mekah kota yang aman, Allah swt berfirman bahwa Ia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai,dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Rasulullah Muhammad saw yang lahir dan dibesarkan di kota Mekkah, tak syak lagi adalah manusia terhebat sepanjang zaman. Juga para sahabat yang bertempur mati-matian melawan orang-orang musyrik Qurasy Mekah demi mengembalikan tegaknya Tauhid hingga Ka’bah dengan Masjidil Haramnyapun dapat bersih dari kesyirikan. Demikian pula pasukan dibawah khalifah Umar bin Khattab yang berhasil membebaskan Yerusalem dimana berdiri kompleks Masjidil Aqsho dari kekafiran.

Ditambah lagi para tabiin dan tabiut tabiin yang berjuang gigih melawan kekafiran hingga akhirnya Islam dapat menyebar ke separuh belahan dunia. Termasuk penguasa Mesir Sultan Salahuddin Ayyubi yang berhasil membebaskan Yerusalem dari cengkeraman pasukan Salib. Tak dapat dipungkiri betapa hebatnya mereka itu.

Bagaimana dengan penduduk Palestina???

Hari ini kita dapat melihat betapa hebatnya pejuang-pejuang Palestina bertempur menghadapi kejahatan penjajah Zionis Israel yang telah menduduki dan merebut tanah Palestina tempat mereka dan buyut mereka dilahirkan.  Tanpa sedikitpun rasa takut mereka melawan kebiadaban tentara Israel yang didukung sejumlah negara Barat yang notabene adalah kafir.  

Anehnya Barat yang selama ini gembar-gembor dengan misi kemanusiaannya, persamaan hak dalam segala bidang dll, nyatanya memperlihatkan hal yang sebaliknya. Mereka terus mendukung perbuatan biadab Zionis selama 75 tahun, tidak saja dalam hal penjajahan dan perampokan tanah Palestina tapi juga ketika dilakukan genosida!!!

Memasuki pekan ke 5 perang, Gaza yang luasnya hanya 365m2, hanya separuh Jakarta, luluh lantak. Ribuan ton bom yang dijatuhkan tentara Israel setiap hari sepanjang siang dan malam di atas pemukiman penduduk, tempat pengungsian, masjid, gereja bahkan sekolah dan rumah sakit telah membuat syahid nyaris 11 ribu warga Gaza kebanyakan anak-anak, perempuan dan orang-tua. 

Tentu saja para pejuang Palestina tidak tinggal diam. Dengan gagah berani mereka membalas serangan senjata-senjata super modern dan canggih kiriman Amerika Serikat dengan senjata yang mereka miliki. Dan dengan pertolongan Allah swt mereka berhasil menaklukkan senjata-senjata tersebut. Sebaliknya terhadap sandera Israel yang mereka miliki, para pejuang memperlakukan mereka dengan baik.  

Sementara penduduk sipil Gaza, meski mereka banyak kehilangan anggota keluarga dengan penuh kesabaran terus mendukung perjuangan para pejuang. Tawakal itulah modal utama rakyat Palestina termasuk anak-anaknya yang masih kecil sekalipun.  Rakyat Palestina adalah manusia pilihan yang mendapat amanah menjaga kompleks Masjidil Aqsho yang sejatinya merupakan target utama Yahudi dan para kafirun. Untuk itu mereka rela mati demi mempertahankannya meski harus berjuang sendiri.

Hanya kami bangsa Palestina yang tangannya tidak terbelenggu”, demikian mereka berkata menanggapi banyaknya orang dan negara yang membela mereka tapi tidak berani berbuat nyata melawan kejahatan Zionis Israel karena terpasung berbagai kepentingan duniawi.  

Tak salah bila kemudian banyak orang Barat terkagum-kagum dengan semangat juang dan ketahanan mereka. Diantaranya seorang perawat Amerika Serikat yang sempat tertahan di Gaza sebelum perang meletus.

“Andaikan saya memiliki 100 gram kebaikan mereka saya akan mati sebagai orang yang bahagia”, ujar seorang perawat Amerika Serikat yang sempat terjebak di rumah sakit Indonesia Gaza.     

Demikianlah sekelumit tentang keberkahan tanah Palestina.

Jakarta, 13 November 2023.

Vien AM.

Read Full Post »

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfa’at kepadanya? “. (Terjemah QS.Abasa (80):1-4).

Ayat diatas turun di Mekkah sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Ketika itu Rasulullah sedang menghadapi sekelompok pemuka Quraisy untuk menyampaikan ajaran Islam. Tiba-tiba datang seorang buta mendekati Rasulullah dan terus menanyakan sesuatu.

Tentu saja Rasulullah merasa terganggu karena Rasulullah sangat berharap para pemuka Quraisy itu mau mendengar paparan beliau mengenai Islam kemudian memeluk Islam dan memerintahkan kaumnya untuk mengikutinya. Tak heran ketika kemudian Rasulullah menanggapi orang tersebut dengan muka yang masam.

Maka dapat dibayangkan betapa terkejutnya Rasulullah ternyata Allah swt menegur beliau melalui ayat 1-4 di atas. Pada ayat 3 di atas Allah swt menerangkan bahwa pemuda buta tersebut datang menemui Rasulullah untuk mempelajari Islam demi untuk membersihkan diri dari segala dosa.   Ini menunjukkan betapa pentingnya membersihkan diri.

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat”. ( Terjemah QS.Al-‘Ala(87):14-15).

Pertanyaan lain, siapa sebenarnya pemuda buta yang dimaksud Allah swt pada surat Abasa diatas?? Namanya adalah Abdullah bin Ummi Maktum. Ia anak dari saudari Khadijah binti Walid, istri Rasulullah saw. Tidak banyak kisah tentang keponakan Rasul yang buta sejak lahir tersebut.

Namun sejak memeluk Islam ia dikenal sebagai pribadi yang taat. Buta tidak menjadi penghalang baginya untuk berperang menghadapi musuh-musuh Islam. Pada perang  Qadariyah yang dipimpin panglima Saad bin Abi Waqqash, ia menjadi salah satu pemegang panji Islam.

Dengan membawa bendera hitam dan memakai baju perang Abdullah berperang dengan gagah berani. Namun setelah kepulangannya dari peperangan tersebut, di Madinah ia wafat.

Abdullah bin Ummi Maktum ternyata tidak hanya ditakuti musuh nyata tapi juga iblis. Diriwayatkan ketika  Abdullah bin Ummi Maktum dalam perjalanan menuju masjid, ia tersandung batu hingga terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Akan tetapi Abdullah tetap melangkahkan kaki ke masjid.

Menariknya, setelah kejadian tersebut setiap hari ada orang yang selalu membantunya berjalan menuju masjid. Beberapa kali Abdullah menanyakan nama orang tersebut dengan maksud agar dapat ia mendoakannya. Namun tidak pernah dijawab.

Hingga suatu hari orang tersebut menjawab, “Wahai Abdullah Ummi Maktum, ketahuilah sesungguhnya aku adalah iblis.”

Abdullah tersentak, “Kalau memang iblis, mengapa engkau menolong dan mengantarku ke masjid? Bukankah seharusnya engkau mencegahku ke sana?”

Iblispun menerangkan bahwa ialah yang suatu hari menjegalnya hingga jatuh dan terluka, dengan harapan Abdullah membatalkan niatnya shalat di masjid. Namun nyatanya tidak. Oleh sebab itu Allah mengampuni separuh dosa Abdullah. Maka sejak itu ia bersumpah akan menjaganya agar tidak terjatuh karena khawatir Allah swt akan mengampuni dosanya yang separuh lagi. “ Maka, sia-sialah kami setan menggodamu selama ini,” lanjut iblis tersebut.

Selain diberi tugas Rasulullah sebagai muadzin Abdullah bin Ummi Maktum juga pernah mendapat kehormatan menjadi imam shalat, yaitu ketika Rasulullah berperang bersama sahabat yang lainnya. 

Kebersihan hati itulah kekuatan Abdullah bin Ummi Maktum. Buta matanya tidak menghalangi kemampuannya untuk melihat kebenaran. Yaitu melalui kebersihan hati yang telah dimilikinya sebelum Islam datang dan mengantarkannya melihat keindahan ajaran ini. Bagi Abdullah tidak ada yang lebih penting dan lebih indah daripada menemui Sang Khalik di surgaNya. Itu sebabnya tidak ada sedikitpun rasa takut mati dalam hatinya.

Inilah yang terjadi dengan para mujahidin dari zaman awal keislaman hingga detik ini, yaitu dengan apa yang diperlihatkan para mujahidin Palestina saat ini.    

Sebagaimana kita ketahui Zionis Israel sejak 7 Oktober 2023 secara membabi buta memborbardir Gaza dengan alasan membalas serangan Hamas yang tiba-tiba di hari tersebut. Maka Gaza yang hanya seluas separuh Jakarta itupun hancur lebur rata dengan tanah. Bangunan rumah penduduk, kantor, sekolah, masjid, gereja bahkan rumah sakitpun tidak luput dari amukan Zionis. Memasuki pekan ke 4, tercatat lebih dari 9 ribu korban wafat sebagian besar anak-anak, perempuan dan orang-tua.

Namun Hamas yang merupakan faksi perjuangan terbesar Palestina bersama beberapa organisasi Palestina lain dengan gagah berani terus berjuang melawan kebiadaban Zionis Israel. Tanpa sedikitpun rasa takut mereka bergerilya demi memperjuangkan kemerdekaan negara yang telah dijajah selama 75 tahun.

Tidak hanya sekali ini Hamas yang berkedudukan di Gaza yang menyerupai penjara terbuka terbesar di dunia berjuang keras melawan penjajah yang berbuat sewenang-wenang terhadap penduduk asli Palestina. Untuk melawan Zionis Israel yang untuk kesekian kalinya berusaha mengenyahkan/genosida orang-orang Palestina yang dimuliakan Sang Pencipta untuk menjaga kompleks Masjidil Aqsho dan tanah Palestina hingga perang akhir zaman nanti.   

Ironisnya ada sejumlah orang yang mengaku Islam malah membela penjajah Zionis Israel dan menyalahkan Hamas. Orang-orang ini punya mata dan telinga yang normal namun tidak mampu melihat kejahatan Zionis Israel yang sudah sangat keterlaluan selama puluhan tahun.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai“. ( Terjemah QS. Al-Araf(7):179).

Kebersihan hati, inilah tampaknya yang tidak mereka miliki. Kebersihan hati tidak akan mampu menembus orang yang berlebihan dalam memandang dan mencintai dunia dengan segala harta dan kemewahannya. Hati orang yang demikian akan menjadi kotor dan menghalanginya merasakan kepedihan dan penderitaan orang lain. Hati dan pikirannya hanya terpusat bagaimana harta benda dapat menyenangkan dan memuaskan diri dan keluarganya.  Ia tidak peduli apalagi mempunyai rasa empati terhadap orang yang dalam kesusahan.

Hati yang kotor atau hati yang penuh prasangka buruk yang disebabkan cinta dunia yang berlebihan ini bila terus dipelihara pada akhirnya akan melahirkan sikap takut mati. Orang yang demikian tidak akan mau melaksanakan perintah jihad demi melawan kebathilan. Celakanya lagi label munafikpun akan mengikutinya. Padahal Allah swt telah menyediakan orang munafik  neraka yang paling dalam, yaitu dasar neraka, di akhirat nanti.    

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”. (Terjemah QS.An-Nisa(4:145).

Sebaliknya di sejumlah negara Barat atas nama kemanusiaan, orang berbondong-bondong menyatakan keberpihakannya kepada Palestina, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Begitulah sikap orang yang masih memiliki hati yang bersih. Hati yang bersih seperti Abdullah bin Ummi Maktub yang bisa jadi dapat membuka mata mereka akan kebenaran dan keindahan Islam. Berikut pengakuan beberapa warga Amerika yang tertarik mempelajari Al-Quran karena penasaran dengan ketegaran penduduk Gaza.

Apalagi ketika mereka mendengar sendiri pengakuan beberapa orang yang sempat disandera Hamas. Yocheved Lifshitz, seorang perempuan Israel usia 85 tahun dalam sebuah wawancara media Israel mengatakan bahwa ia diperlakukan dengan baik selama dalam penyanderaan.

“Mereka memperlakukan kami dengan baik. Makanan kami sama dengan makanan mereka, mereka menyiapkan dokter bagi yang membutuhkan”, jawabnya atas pertanyaan mengapa ia bersalaman dengan yang menyanderanya di hari ia dibebaskan. Jawaban yang membuat kesal yang mewawancarainya. Dengan rasa kecewa Litchtz juga mengungkapkan bahwa para sandewa dikambing-hitamkan pemerintahannya.

Demikian pula cerita seorang sandera perempuan Israel usia 21 tahun. Ia mengatakan bahwa Hamas memperlakukannya dengan baik. Bahkan tangannya yang terluka kena tembakan telah di operasi oleh dokter di Gaza.

Yang juga membuat jengkel sebagian warga Israel adalah kenyataan Zionis Israel yang tanpa ampun terus membombardir Gaza tidak peduli nasib dan dampak buruk lebih 200 warganya yang disandera Hamas. Bahkan dikabarkan ada yang tewas disebabkan serangan mereka sendiri.

Akhir kata, semoga para yahudi pesek dapat mengambil hikmahnya untuk segera membersihkan hati dari segala kotoran, menyadari kesalahan, bertaubat dan kembali ke jalan lurus aamiin.

Wallahu ‘alam bi shawwab.

Jakarta, 4 November 2023.

Vien AM.

Read Full Post »