Bagi umat Islam, hari Kiamat adalah keniscayaan, wajib diyakini karena merupakan salah satu dari Rukun Iman. Akan tetapi tak ada satu makhluk pun yang bisa mengetahui secara pasti kapan terjadinya hari tersebut.
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya”. ( Terjemah QS.Al-Ahzaab(33): 63).
Namun demikian karena kasih sayang-Nya Allah swt memberikan tanda-tandanya, yaitu melalui ayat suci Al-Quranul Karim dan hadist Rasulullah saw yang jumlahnya sangat banyak. Diantara sekian banyaknya hadist, hadist yang berkaitan antara hari Kiamat dan Palestina, hadist tentang kepemimpinan tampaknya menarik untuk kita perhatikan dan pelajari.
Kita tentu tahu apa yang terjadi di Palestina terutama 7 bulan terakhir dimana penjajah Israel terkutuk dengan amat sangat biadab melakukan pembantaian terhadap rakyat Gaza. 85 % infrastruktur Gaza yang hanya seluas 45km2 luluh lantak, 35 ribu penduduk Gaza sebagian besar anak dan kaum perempuan meninggal. Dan kini tentara penjajah tersebut menyerbu Rafah, kota terakhir di ujung selatan Gaza dimana berkumpul 1.5 juta penduduk Gaza yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza utara dan tengah yang hancur lebur di bombarbardir siang malam. Kota ini terletak di perbatasan Mesir, menjadi satu-satunya jalur keluar masuk Gaza melalui daratan. Dari kota inilah biasanya bantuan pangan dan obat-obatan datang.
Peristiwa kejam tersebut terjadi terang-terangan di hadapan dunia yang hanya bisa mengutuk tanpa bisa mencegahnya. Bahkan Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa tetap membela kebijakan Israel tersebut dengan dalih untuk membela diri paska serangan 7 Oktober yang dilakukan Hamas sebagai sayap revolusi Palestina. Mereka tidak mau melihat kenyataan yang telah dilakukan penjajah Israel selama 75 tahun yang hampir setiap hari menyiksa dan menangkapi rakyat Palestina serta merebut dan mengusir rakyat dari rumah dan tanah mereka sendiri. Kemerdekaan adalah hak semua bangsa serta HAM yang merupakan slogan PBB tampak nyata hanya sekedar slogan tanpa makna.
Ironisnya Palestina yang mayoritas Muslim adalah negri yang terletak berdampingan dengan Negara-negara Muslim seperti Mesir, Yordania, Suriah, Iran, Irak dan Saudi Arabia. Tidakkah para tetangga ini dapat berbuat sesuatu untuk mencegah hal tersebut?? Bukankah umat Islam adalah umat terbaik karena dapat mengajak kepada kebaikan sekaligus mencegah kejahatan sebagaimana ayat 110 surat Ali Imran berikut, “Kalian ( umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”.
Mengapa sebaliknya Mesir, Yordania dan Arab Saudi malah menangkal drone yang diluncurkan Iran dan Yaman menuju Israel apapun latar belakang kedua Negara tersebut menyerang Israel. Karena bagaimanapun kedua Negara tersebut dikenal sebagai pemeluk Syiah yang jauh dari ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah saw. Namun setidaknya mereka berani secara nyata melawan kekejaman Zionis.
Harus diakui Barat sejak beberapa abad terakhir memang telah menguasai dunia baik secara ekonomi, teknologi maupun ideologi. Islam yang di masa lalu selama berabad-abad berada di puncak keemasan kini benar-benar terpuruk dan jauh tertinggal dalam segala hal. Ditambah lagi isu Islamophobia seperti Islam adalah teroris, Islam adalah agama yang tidak toleran dll.
Isu ini sengaja di sebarkan oleh mereka yang membenci Islam dan sayangnya tidak saja membuat orang non Muslim takut terhadap ajaran Islam namun juga berhasil membuat sebagian umat Islam yang keimanannya rapuh, mempercayainya. Sebaliknya prilaku Israel yang sudah amat sangat keterlaluan itu telah membuat banyak mahasiswa Barat marah. Mereka melakukan demo besar-besaran agar pembantaian segera dihentikan. Anehnya sekali lagi, Yordania dan Mesir menangkapi mahasiswanya yang melakukan hal yang sama … ??!!? Ada apakah gerangan?? Mengapa umat Islam tidak bisa bersatu seperti bersatunya Barat yang notabene kafir???
Tampaknya mereka telah melupakan hadist “ Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw bersabda bahwa diantara tanda-tanda Kiamat adalah diserahkannya tampuk kepemimpinan kepada orang-orang bodoh, yaitu orang yang tidak mau mengambil petunjuk dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta tidak mau menerima nasihat. Pembohong dianggap benar, orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat dipercaya, orang yang bisa dipercaya malah dianggap pengkhianat, orang bodoh akan berbicara, dan orang pintar diam saja. Tak syak lagi mereka adalah orang-orang munafik.
Hadist yang meng-identifikasikan hal tersebut banyak, diantaranya adalah sebagai berikut :
“ Hari Kiamat belum akan terjadi sampai nanti kabilah-kabilah dikuasai oleh orang munafik dari kalangan mereka. “ (HR. Thabrani).
Jabir ibn Abdillah r.a.a meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. berkata kepada Ka’ab ibn ‘Ajrah, “ Semoga Allah melindunginya dari kepemimpinan orang bodoh, wahai Ka’ab. ” Ka’ab lantas bertanya, “ Apakah yang dimaksud kepemimpinan orang-orang bodoh, wahai Rasulullah ? “
Nabi menjawab, “ Sepeninggalku nanti, akan muncul para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula mengambil sunnah-sunnahku”.
Pemimpin yang takwa pasti mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah dan para sahabat di masa lalu, tidak mungkin ia diam melihat saudara-saudarinya sesama Muslim didzalimi sedemikian parahnya. Anehnya lagi, bukan hanya diam tapi bahkan menjalin hubungan erat dengan musuh Allah tersebut … Na[udzubillah min dzalik …
Wahn yaitu cinta dunia dan takut mati seperti yang telah diperkirakan Rasulullah saw tampak sangat menguasai para pemimpin dunia Islam. Mereka menjadikan Barat yang notabene kafir sebagai kiblat, sebagai contoh dan panutan. Mereka berlomba mengejar kesuksesan dunia tanpa khawatir melanggar aturan-aturan Sang Pencipta maupun sunah-sunah Rasul. Diantaranya yaitu dengan berhutang bahkan dengan cara Barat yaitu riba yang diharamkan dalam Islam. Merekapun akhirnya terjebak dan tersandera hingga tidak mampu berdiri di atas kaki sendiri, pasrah, tunduk patuh terhadap si pemberi hutang.
“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. … … Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” ( Terjemah QS. Al-Baqarah(2):275).
Maka jadilah umat Islam yang seharusnya menjadi umat yang terbaik di muka bumi ini kehilangan segalanya hingga akhirnya tidak mampu bersuara apalagi membela saudara-saudarinya sesama Muslim yang terdzalimi di tanah Palestina. Padahal di tanah yang diberkahi Allah swt inilah berdiri masjid suci ke 3 umat Islam yang seharusnya wajib untuk dilindungi dan dipertahankan. Bukan hanya diam membisu menyaksikan masjid suci tersebut diduduki, direbut bahkan dijadikan rumah ibadah umat Yahudi yang sejak lama memimpikannya.
Sebagai penutup, adalah tugas kita sebagai orang-tua untuk mendidik anak-anak kita betapa pentingnya memilih seorang pemimpin agar kita dapat menjalankan tanggung-jawab dan kewajiban sebagai Muslim dengan aman dimanapun berada.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim“. ( Terjemah QS. Al-Maidah(5:51).
Maka Islam sebagai rahmatan lil ‘aalamiin kembali akan terjadi seperti di masa Rasulullah dan tokoh-tokoh Muslim di masa lalu. Itulah zaman keemasan Islam yang selama berabad-abad pernah menyelimuti bumi Allah Azza wa Jala. Dan Rasulullah saw dalam suatu hadist yang panjang pernah menyampaikannya akan kembali terjadi beberapa waktu sebelum hari Akhir datang. Dan semoga Allah swt segera meridhoi terbentuknya Palestina merdeka yang bebas dari kekejaman Zionis Israel Yahudi terlaknat, aamiin yaa robbal ‘aalamiin.
Wallahu’alam bish shawwab.
Jakarta, 16 Mei 2024.
Vien AM.