Feeds:
Posts
Comments

Archive for August, 2025

Disebutkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri, pada suatu hari, Rasulullah saw masuk ke masjid. Ternyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya: “Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat?”. Abu Umamah menjawab : “Kebingungan dan hutang-hutangku yang membuatku (begini), ya Rasul”.

Rasulullah kembali bertanya: “Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi hutang?” 

Umamah menjawab : “Tentu, ya Rasul”. Nabi pun menyatakan: “Jika memasuki waktu pagi dan sore hari, maka bacalah:

Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl “ 

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.  

Abu Umamah lalu menuturkan: “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi hutangku”.

Bingung, sedih, lemah, malas, takut, kikir, lilitan hutang dan tekanan manusia lain adalah 8 perkara tidak menyenangkan tapi sering dialami manusia. Namun demikian bagi seorang Muslim yang baik, tidak sepatutnya perasaan dan sikap yang seperti itu dipelihara. Muslim yang baik harus kuat, tabah dan sabar menghadapi segala cobaan. 

Karenanya tak heran bila kemudian Rasulullah mengajarkan doa yang tidak khusus hanya untuk Abu Umamah namun juga berlaku untuk semua umatnya. Doa sejatinya adalah senjata kaum Muslimin yang paling ampuh dalam menghadapi segala masalah. Allah swt memasukkan orang yang tidak mau memohon doa padaNya sebagai orang yang sombong dan tempatnya adalah neraka Jahanam.

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina”. (Terjemah QS. Ghafir (40):60).

Hidup adalah cobaan, ujian dari Sang Pencipta sebagaimana ayat 155 surat Al-Baqarah “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan”.

Allah swt menguji manusia untuk mengetahui mana hamba-Nya yang sabar dan takwa mana yang tidak. Ialah yang menganugerahkan hidayah, rezeki, jodoh, keturunan dll kepada siapa yang Ia kehendaki. Namun manusia wajib berusaha untuk menggapainya. Al-Quran secara tegas memerintahkan manusia untuk aktif dan produktif dalam melakukan sesuatu. Hal tersebut guna menghindari waktu luang yang umumnya kerap diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Menghidari waktu luang bukan berarti menghilangkan porsi istirahat setelah mengisi hari dengan ibadah, bekerja, belajar, dan kegiatan lainnya.

Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (Terjemah QS. Al-Insyirah (94):7).

Buya Hamka melalui Tafsir Al-Azhar, beliau menjelaskan bahwa Allah mengingatkan pada Rasulullah saw dan umatnya untuk tidak cepat berpuas hati dengan hasil usahanya. Oleh karenanya, apabila seseorang telah selesai suatu urusan (urusan dunia serta kesibukannya) maka segera mengerjakan urusan yang lain. Inilah yang akan menjadikan orang menjadi kuat, tidak lemah dan tidak mudah mengeluh.

Allah swt sangat membenci orang malas hingga bisa jadi rezekinyapun Ia batasi. Akibatnya orang bersangkutan susah hidupnya sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Maka dalam keadaan galau, sedih, takut dan kikir karena memang tidak memiliki apapun, ia terjebak dalam hutang.

Dan ketika akhirnya hutang melilitnya apapun terpaksa dilakukan. Tergadai sudah nyawanya. Hilanglah kemerdekaan dirinya padahal kemerdekaan adalah hal terpenting dalam hidup. Inilah yang dimaksud “min qahrir rijâl” ( dari tekanan orang) pada akhir doa yang diajarkan Rasulullah di atas, yaitu orang yang memberinya hutang dengan tujuan memeras.

Ini pula salah satu penyebab penderitaan berkepanjangan rakyat Palestina, Gaza khususnya, hingga detik ini. Negara-negara Timur Tengah tetangga Palestina seperti Yordania, Mesir, Arab Saudi dll, tak mampu berbuat banyak untuk menolong saudaranya yang terdzalimi, adalah akibat tersandera hutang dan kepentingan politik Israel dan Amerika Serikat.

Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Tangan diatas maksudnya adalah memberi, sedangkan tangan dibawah adalah meminta.

Selanjutnya pada ayat 8 surat Al-Insyirah “dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” menunjukkan bahwa manusia hanya bisa berusaha sedangkan hasilnya adalah milik Allah swt.

Artinya, bila setelah berusaha maksimal hasilnya tidak sesuai keinginan tidak sepatutnya seorang Muslim menjadi kecewa, galau, sedih berkepanjangan apalagi sampai putus asa dan bunuh diri.

Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi harta karena Allah, menahan harta karena Allah, maka telah sempurna imannya”. (HR. Abu Daud no.4681, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru: “Hai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!”’

Rasulullah bersabda: “Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit; “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia!  Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setelah itu para penghuni bumi juga mencintainya”.

Sebaliknya, apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala membenci seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril dan berseru kepadanya: “Sesungguhnya Aku membenci si fulan. Oleh karena itu, bencilah ia”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Lalu malaikat Jibril berseru di langit; “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala membenci si fulan. OIeh karena bencilah ia!“. Kemudian para penghuni langit membencinya. Setelah itu para penghuni dan penduduk bumi juga membencinya.

Dua hadist diatas menunjukkan betapa cinta dan benci Allah swt kepada seorang hamba akan sangat mempengaruhi cinta dan benci manusia kepada kita. Oleh sebab itu jangan pernah berharap pada manusia, berharap pada imbalannya. Lakukan semua perintahNya, jauhi segala laranganNya sesuai apa yang dicontohkan Rasulullah saw, maka kebahagiaan dunia dan akhiratpun kita raih.

Dan ta`atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat“. ( Terjemah QS. Ali Imran(3):132).

Sekecil apapun amal kebaikan kita Allah swt pasti akan melihat dan membalasnya sebagaimana ayat 7 dan 8 surat Al-Zalzalah, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”.

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Terjemah QS.Al.Qashash (28):77).

Wallahu’alam bi shawwab. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

Jakarta, 24 Agustus 2025, 29 Rabi’ul Awal 1446 H.

Vien AM.

Read Full Post »

Pada bulan Juli 2025 yang baru lalu kami mendapat kesempatan mengunjungi penjara Nusa Kambangan. Ini bukanlah hal yang mudah mengingat penjara tersebut adalah penjara paling mencekam di Indonesia. Perlu izin khusus untuk memasukinya. Kebetulan ada teman penduduk asli Cilacap yang mengurusnya, Alhamdulillah …

Penjara ini sering disejajarkan dengan penjara Alcatraz di Amerika Serikat. Ini disebabkan selain karena sama-sama berada di sebuah pulau juga merupakan penjara bagi penjahat kelas kakap dengan hukuman maha berat seperti  hukuman seumur hidup atau bahkan tembak mati. Oleh sebab itu penjara yang didirikan pada tahun 1908 tersebut mendapat julukan Pulau Kematian.

Penjara dengan tingkat keamanan extra maksimum di Indonesia ini terletak di pulau Nusa Kambangan, sekitar 15 menit menyeberang dengan ferry dari Cilacap di perbatasan selatan antara Jawa Barat dan  Jawa Tengah. Wilayah selatan pulau ini menghadap langsung ke Samudra Hindia dengan pantai karang dan ombaknya yang besar. Itu sebabnya tidak mudah bagi narapidana untuk melarikan diri dari pulau penjara ini. Apalagi dengan adanya berbagai binatang buas seperti  buaya, macan tutul, ular kobra, biawak dll. Meski kabarnya ada sejumlah napi berhasil kabur. Contohnya adalah Johny Indo, napi Iran dll.

Namun menurut petugas yang mendampingi kami tak satupun napi berhasil kabur. Petugas yang ramah jauh dari kesan garang tersebut, menceritakan beberapa kejadian aneh yang pernah terjadi di penjara tersebut. Diantaranya adalah kisah pelaku bom  Bali yang di eksekusi tembak mati tapi tidak mati ketika ditembak, napi koruptor kelas kakap yang mengalami stress berat karena tidak mampu menjalani kehidupan di penjara hingga akhirya dipindahkan ke penjara lain yang lebih “ramah” alias bisa trima suap.

Sudah bukan rahasia lagi bahwasanya banyak penjara seperti itu. Napi membayar dalam jumlah uang sangat besar agar dapat menjalani kehidupan nyaman di dalam penjara, bisa keluar masuk penjara sesukanya dll. Napi dan penjaganya sama-sama melanggar hukum tapi anehnya tidak terkena hukum. Itulah penjara dunia yang terdapat jual beli didalamnya. Tidak seperti penjara akhirat.

Para malaikat penjaga neraka tidak mengenal kompromi Meraka menjalankan tugas yang diberikan Allah swt dengan amat sangat sempurna. Hukuman di neraka berkali-kali lebih mengerikan daripada hukuman di penjara dunia.

Sesungguhnya azab yang paling rendah dari penduduk neraka adalah seseorang memakai kedua sandalnya dari neraka. Otaknya pun melepuh karena panasnya kedua sandalnya.” (HR. Muslim).

Itu sebabnya penghuni neraka sangat amat ingin keluar dari tempat mengerikan tersebut. Untuk itu mereka rela tidak saja membayar harga tinggi namun juga menggadaikan orang-orang yang mereka sangat cintai sebagaimana surat Al-Ma’rij ayat 11 berikut,  

“ … … Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya”.

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahanam, ‘Mohonkanlah kepada Rabbmu supaya Dia meringankan azab dari kami sehari saja.’ Penjaga Jahanam berkata, ‘Apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?’ Mereka menjawab, ‘Benar, sudah datang.’ Penjaga-penjaga Jahanam berkata, ‘Berdoalah kamu.’ Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (Terjemah QS. Ghafir(40):49-50).

Para penghuni neraka memohon agar diringankan adzabnya barang 1 hari, padahal 1 hari akhirat setara dengan seribu tahun dunia, sebagaimana ayat 47 surat Al-Hajj, “… … Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu“.

Namun demikian berkat kasih sayangNya, Ia akan mengampuni orang-orang yang ketika di dunia mau bertobat dan memperbaiki kesalahan. Allah swt mengampuni segala kesalahan dan dosa kecuali dosa syirik ( menyekutukanNya).  

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (Terjemah QS.An Nisa’(4): 48).

Jadi sungguh beruntung orang beriman karena meski kesalahan dan dosa bertumpuk pada akhirnya akan keluar dari neraka dan masuk surga, meski sebelumnya ia harus menjalani hukuman di neraka sesuai kesalahannya ketika di dunia.

Demikian pula orang yang masuk penjara dunia karena kesalahannya kemudian ia rela menjalaninya dan bertaubat, mereka juga termasuk orang yang beruntung bila ia bertaubat dengan sungguh2.

Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya”. ( Terjemah QS A-Furqon(25):71).

Johny Indo, seorang napi di tahun 1970an yang mendapat julukan Raja Perampok Emas dan hasil jarahannya dibagikan kepada masyarat miskin layaknya Robin Hood. Ia merampok sejumlah toko emas dan beberapa rumah para pejabat sebagai bentuk protes atas ketimpangan yang terjadi di negeri ini. Polisi berhasil menangkap dan kemudian memenjarakannya di Nusa Kambangan. Namun 3 tahun setelah menjalani hukuman, bersama puluhan napi ia berusaha melarikan diri.

Akan tetapi setelah 12 hari berusaha keluar dari penjara tersebut, akhirnya ia menyerah dan kembali masuk penjara. Setelah dibebaskan dari penjara, ia tobat lalu memeluk Islam dan menjadi dai. Kisah legendaris tersebut pernah difilmkan dengan dirinya sendiri sebagai tokohnya. Tidak sedikit napi yang keluar dari penjara lalu bertobat dan menjadi dai, selebritis Angelina Sondakh adalah diantaranya.

Jadi sungguh tepat mengapa sejak tahun 1970an pemerintah mengganti istilah penjara dengan kata lapas ( lembaga pemasyarakatan) atau LP. Karena tujuan lapas bukan hanya untuk menghukum dan membuat jera napi, tapi juga membina dan memberdayakan agar ex napi dapat dibina menjadi warga binaan yang dapat kembali bergabung ke dalam masyarakat luas dengan kesempatan baru yang lebih baik.

Sejujurnya kesan mengerikan memasuki penjara Nusa Kambangan seperti yang sering diberitakan tidak begitu kami rasakan. Setelah menyebrangi ferry dengan mobil ala satpol PP kami dibawa ke suatu tempat terbuka dimana sebuah pendopo menanti. Pendopo tersebut terletak di tepi sawah hijau nan subur.

Dari sana tampak ladang berbagai tanaman dimana napi yang sudah mendapat remisi dan akan segera dibebaskan mendapat pelatihan. Di tempat ini pulalah kami ditrima petugas yang dengan ramah menceritakan kehidupan di tempat tersebut. Kami juga diberikan kesempatan menyerahkan bingkisan berisi makanan langsung kepada napi yang akan dibebaskan tersebut. Wajah mereka tampak sumringah tidak mencerminkan penderitaan di penjara.      

Setelah itu dengan mengendarai kendaraan milik lapas kami diantar berkeliling pulau melewati beberapa penjara yang ada di pula tersebut. Menurut petugas lapas Nusa Kambangan memiliki 13 lapas dengan 3 tingkatan hukuman, yaitu  super berat, berat dan medium.    

Selama perjalanan kami tidak melihat hal-hal mengerikan. Pulau terlihat tenang bahkan cenderung sepi, teduh dan subur. Kami sempat melewati kompleks perumahan petugas yang masih baru, belum ditempati. Belakangan baru kami tahu ternyata pulau penjara tersebut akan diubah menjadi proyek percontohan pusat latihan bagi warga binaan alias ex napi yang telah bertobat.      

https://kemenimipas.go.id/berita-utama/transformasi-pulau-penjara-nusakambangan-menjadi-percontohan-pusat-latihan-bagi-warga-binaan

https://www.antaranews.com/berita/4717277/mengenal-penjara-lp-nusakambangan-dan-seluk-beluknya

Dengan kata lain, penjara dunia dan penjara akhirat sama sekali tidak dapat dibandingkan. Penjara akhirat bukan tempat untuk bertobat melainkan akhir perjalanan. Bila seorang manusia begitu takutnya masuk penjara dunia, apalagi penjara akhirat alias neraka. Karena jalan keluar dari penjara akhirat hanya berlaku bagi orang beriman, sementara pembuktian keimanan hanya ada ketika seseorang masih berada di dunia bukan setelah meninggal dunia. Sedangkan bagi orang tidak beriman alias kafir, kekal mereka di dalamnya, na’uzubillah min dzalik …

Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. ( Terjemah QS At-Taghabun(64):10).

“Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan? Mereka adalah orang-orang yang mendustakan Kitab (Al-Qur’an) dan wahyu yang dengannya para rasul Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui, ketika belenggu dan rantai (dipasang) di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas. Mereka kemudian dibakar ke dalam api.” (Terjemah QS.Al-Mu’min: 69-72).

Sebagai penutup perjalanan sarat hikmah tersebut, kami diantarkan petugas menuju pantai Komando yang sangat indah dan bersih. Menurut petugas tersebut, pantai yang langsung berhadapan dengan pulau milik Australia yaitu pulau Natal di samudra Hindia, sering digunakan untuk pelatihan sekaligus pelantikan Kopasus. Pantai tersebut bersih karena memang tidak dibuka untuk umum. Alangkah beruntungnya kami, terima-kasih yaa Allah, Alhamdulillah ..  

Akhir kata, semoga kita bisa mengambil hikmahnya, aamiin ya robbal ‘aalamiin …

Wallahu ‘alam bish shawwab.

Jakarta, 11 Agustus 2025/18 Safar 1447 H.

Vien AM.

Read Full Post »