Feeds:
Posts
Comments

Archive for January, 2024

Lebih dari 100 hari sudah Zionis Israel melakukan aksi pembantaian terhadap penduduk Jalur Gaza. Kementrian kesehatan Palestina mencatat korban syahid telah mencapai 26.083  orang, terluka 64.487 orang. “Jumlah korban akibat agresi Israel naik menjadi 26.083 syahid dan 64.487 terluka. Pendudukan (Israel) melakukan 19 pembantaian yang menyebabkan 183 syahid dan melukai 377 dalam 24 jam terakhir,” demikian laporan langsung Aljazeera, Jumat (26/1).

Perbuatan biadab yang dilakukan Israel dengan alasan membela diri atas serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas adalah perbuatan yang sudah sangat keterlaluan.  Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, mengutip surat kabar Israel ‘Kol Ha’ir’, mengatakan, bom yang dijatuhkan tentara Israel di Jalur Gaza dalam empat bulan melebihi yang digunakan Rusia dalam melawan Ukraina selama dua tahun. Bom Israel juga melebihi yang digunakan Adolf Hotler dalam Perang Dunia II.

“Jumlah bom yang digunakan oleh tentara Israel di Gaza melebihi yang digunakan oleh Adolf Hitler selama Perang Dunia II,” demikian Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, dikutip Aljazeera, Senin (29/1).

Pengeboman Israel di Gaza Lebih Kejam daripada Hitler

Ini adalah genosida yang dilakukan secara terencana agar tanah Gaza, bagian dari tanah Palestina  yang tinggal secuil itu bisa dikuasai Israel yang telah merebut 78 % tanah Palestina itu bisa 100 % mereka rebut !!

Nafsu serakah dan kejam tersebut bahkan mengalahkan rasa kepedulian Netanyahu, presidan Israel terhadap ratusan warga Israel yang disandera Hamas. Seperti diketahui pada tanggal 7 Oktober organisasi terbesar Palestina itu selain menyerang Israel juga menyandera  sejumlah warga Israel. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah Israel mau menukar para sandera dengan ribuan orang Palestina yang selama belasan tahun berada di penjara Israel tanpa tuduhan jelas.

Tapi rupanya Netanyahu tak mau peduli. Dengan keras kepala ia terus memerintahkan pasukannya untuk terus memborbardir seluruh wilayah Gaza. Bahkan rumah penduduk, tempat pengungsian, sekolah hingga rumah sakit dan rumah ibadah tidak luput dari serangan brutal. Akibatnya tidak hanya rakyat Palestina tapi para sandera Israelpun terkena dampaknya. Itu sebabnya ia banyak diprotes warganya terutama yang keluarganya disandera.  

Gaza memang hancur lebur. 25 ribu warga Palestina syahid sebagian besar anak-anak, orang tua dan perempuan, ratusan ribu luka-luka, ribuan bangunan hancur termasuk infrastuktur hingga sumber air dan listrik terganggu. Warga Gaza terpaksa mengkonsumsi air tak layak minum hingga kesehatan mereka sangat terganggu padahal rumah sakit sebagian telah rata dengan tanah. Mereka juga menderita kelaparan karena pasokan makanan sangat terbatas padahal saat ini mereka sedang berada dalam musim dingin.

Tapi apakah Gaza kalah dan menyerah menghadapi ini semua??? Berhasilkah penjajah teroris itu menghentikan perlawanan Hamas? Berhasilkah mereka menemukan para sandera? Berhasilkah mereka menemukan,  merebut dan menghancurkan terowongan2 bawah tanah  Hamas? Berhasilkah mereka merebut tanah dan rumah-rumah penduduk tanpa perlawanan sengit???

Gaza yang luasnya hanya setengah Jakarta, yakni 663m2 dengan penduduk 2,2 juta selama hampir 4 bulan lebih tanpa henti harus menghadapi serangan bom massif tentara Israel. Para pejuang Palestina dengan senjata yang jauh tertinggal dari senjata-senjata mutakhir Israel terus mengadakan perlawanan. Berkali-kali sirene di TelAviv ibukota Israel meraung-raung menandakan kota tersebut dalam bahaya serangan dan membuat warganya ketakutan.   

Dalam berbagai laporan para pakar perang menyatakan sejatinya Israel telah kalah meski Netanyahu tidak mau mengakuinya. Ia hanya mengakui bahwa telah membayar mahal dengan terlukanya ribuan tentara termasuk perwiranya, serta rusak/hancurnya sejumlah tank dan peralatan perang canggih. Namun ia tidak dapat menyembunyikan fakta memalukan bahwa 1/5 tentara Israel tewas akibat tembakan teman sendiri!

Jumlah tentara yang tewas akibat tembakan teman dalam pertempuran di Gaza mewakili seperlima dari jumlah tentara yang tewas dalam operasi darat,” demikian laporan radio militer Israel, dikutip Aljazeera, Jumat (26/1).

Kejadian tragis tersebut selain penembakan terhadap sesama tentara yang tidak disengaja, tentara yang tidak sengaja menabrak tank Israel, tembok yang menimpa tentara, atau kesalahan penggunaan bahan peledak selama persiapan penghancuran.

Al Jazeera melaporkan penyebab tentara menembak rekan sendiri diantaranya karena ketakutan dan kebingungan, kelelahan, medan yang sulit dll. Bayangan pejuang Palestina yang tiba-tiba muncul dan hilang ke dalam tanah tampaknya benar-benar membuat mereka ketakutan.

Sebaliknya juru bicara pejuang Palestina menegaskan dalam sepekan terakhir saja Al-Qassam bisa menghancurkan 68 kendaraan militer dan menewaskan 53 tentara Israel dari jarak nol, Merek juga berhasil menembak jatuh dua pesawat pengintai jenis Sky Lark dan merebut 8 drone.

Abu Ubaidah: 68 Kendaraan Tempur Hancur dan 53 Tentara Israel Tewas

Keberhasilan pejuang Palestina yang didokumentasikan dengan baik itu tidak hanya sekali itu saja. Hampir setiap pekan  tercatat puluhan tentara Israel cedera dan tewas.  Pekan sebelum ini contohnya mereka telah menewaskan 22 tentara Israel dan 42 kedaraan tempur. Juga dari titik nol !

Pejuang Palestina Hamas juga berhasil mematahkan kemauan Netanyahu yang ingin membuat kesepakatan pertukaran tawanan dengan syarat gencatan senjata sementara. Dengan tegas Hamas menyatakan bahwa pertukaran hanya bisa dilakukan dengan syarat gencatan senjata permanen diikuti kemerdekaan Palestina. Karena memang itulah yang diidamkan seluruh rakyat Palestina sejak lama.    

Kemenangan Hamas dan Palestina juga terlihat dari sudut dakwah Islamiyah. Sudah bukan rahasia lagi betapa dasyatnya ketegaran rakyat Palestina dalam menghadapi kebiadaban Zionis Israel. Dan hal ini telah membuat banyak mata terbelalak dan hati terhenyak. Itulah kekuatan iman, salah satunya yaitu meyakini adanya kehidupan akhirat dan dunia hanya permainan sebagaimana ayat 36 surat Muhammad berikut. Hingga orangpun berbondong-bondong membeli Al-Quran, mempelajarinya dan akhirnya bersyahadat … Allahu Akbar … Mereka ini juga dapat melihat dengan jelas betapa jauh perbedaan prilaku Hamas terhadap sandera Israel dengan prilaku Israel yang sangat kejam terhadap tawanan Palestina.

Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu”.

Untuk itulah Allah swt memberikan pertolongannya diantaranya yaitu dengan adanya kelahiran 20 ribu bayi sejak peristiwa 7 Oktober lalu. Kelahiran kembar 5 hingga 10 bagi rakyat Palestna bukanlah hal yang langka. Muslim Palestina sangat menyadari bahwa  hubungan intim  suami istri bukan sekedar pemuas nafsu belaka tapi terlebih lagi adalah ibadah demi  memperkembangkan anak manusia di muka bumi ini agar dapat menjalankan fungi sebagai khalifah/pemimpin. Mereka inilah yang diberi kehormatan untuk menjaga Masjidil Aqsho dan tanah di sekitarnya hingga perang akhir zaman nanti.    

Namun yang sungguh mengerikan dan mengecewakan,  aksi kejahatan Israel tersebut dibiarkan bahkan didukung negara-negara Barat yang selama ini mengaku menjalankan HAM. Tanpa rasa malu, negara-negara tersebut secara terang-terangan menjalankan standard ganda.

Contohnya, pada 9 Desember 2022 PBB mengusir dubes Israel dari sidang PBB karena Zionis menghancurkan 7 gereja. Padahal selain telah melakukan genosida Zionis Israel telah menghancurkan 22 rumah sakit dan sekitar 1000 masjid !!! Namun sekaligus menjadi bukti bahwa Israel tidak hanya memusuhi Islam namun juga Kristen. Mereka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa umat Islam dan umat Kristen sama saja, mereka adalah binatang yang bisa diperlakukan sesuka mereka!!

Berikutnya pada 29 Januari 2024 AS dan 10 negara lainnya menghentikan bantuan mereka selama ini kepada lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) hanya karena tuduhan Israel bahwa 12 staff lembaga tersebut terlibat serangan 7 Oktober.

https://news.detik.com/internasional/d-7166637/11-negara-kompak-setop-bantuan-unrwa-kini-kesulitan-pendanaan

Ironisnya lagi, meski Barat yang notebene Kafir terang-terangan bersatu dan menyatakan permusuhan terhadap Palestina yang notabene Muslim, para penguasa negara Muslim tidak bisa ( tidak mau??) bersatu secara tegas melawan kejahatan Israel. Yang bahkan untuk membuka pintu Rafah yang merupakan satu-satunya jalan masuk ke Gaza agar obat-obatan dan makanan bisa masuk bagi korban Gaza, harus memohon persetujuan mereka. Padahal pintu tersebut berada di wilayah kekuasaan Mesir !!! Tidak hanya merasa cukup dengan mengirim bantuan makanan atau berbicara di sidang internasional yang sifatnya hanya retorika belaka. Tidakkah negara-negara Muslim tersebut malu terhadap pembelaan nyata yang dilakukan pejuang Yaman dan Iran yang Syiah, Cina yang kafir atau warga negara-negara kafir yang konsisten berdemo menentang kejahatan Zionis Israel dan memblokir produk-produk Israel???

Umat Islam hari ini tampaknya lupa bagaimana Islam di masa lalu selama 8 abad pernah mencapai puncak kejayaannya, menjadi negara adi daya yang disegani sekaligus dihormati musuh dan disenangi kawan. Persaudaraan Islam yang kokoh dan jihad membela kebenaran, itulah kunci kejayaan Islam.

Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No 4685).

Sejatinya Palestina yang saat ini sedang berjuang merebut kemerdekaannya adalah satu-satunya negara yang benar-benar merdeka, merdeka dari pengaruh negara atau lembaga apapun. Tidak seperti negara-negara lain yang merasa merdeka padahal sebenarnya terjajah ntah secara ekonomi, pikiran, teknologi dll. Ini terbukti dari tidak berdayanya negara-negara merdeka tersebut menyikapi agresi Israel yang sudah benar-benar di luar nalar tersebut.

Bahkan belakangan ini orang-orang Yahudi makin berani menganggu warga Tepi Barat yang berjarak sekitar 90 km dari Gaza. Beberapa kali mereka nekad menyerang umat Islam yang sedang shalat di dalam masjid.    

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7097561/pemukim-israel-serang-jemaah-masjid-di-tepi-barat-saat-salat

Untuk itulah rakyat Palestina dibawah Hamas berjuang  tanpa kenal lelah dan takut pada siapa dan apapun termasuk kematian. Tanah Palestina dimana berdiri di dalamnya Masjidil Aqsho adalah tanah yang diamanahkan Allah swt kepada kaum Muslimin khususnya rakyat Palestina untuk menjaganya dengan baik. Mereka adalah sebaik-baik umat Islam.        

“Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan”. Kemudian ada sahabat yang bertanya: “Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?”.

Rasulullah Saw menjawab: “Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian.” Ada sahabat yang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?” beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”

Wallahu’alam bish-shawwab.

Jakarta, 30 Januari 2024.

Vien AM.

Read Full Post »

Palestina dan Ribath.

Kata “Ribath” dan “ Murabith” belakangan ini sering muncul, terutama yang berhubungan dengan berita perlawanan Gaza/Hamas melawan penjajah teroris Zionis Yahudi terkutuk.  Ribath berasal dari kata “rabatho-yarbuthu” yang secara bahasa artinya bisa bermacam-macam dari mulai mengikat, menghubungkan, menggandeng, menjaga, menguatkan, mengeratkan dan yang semacamnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang dapat menjadi sebab Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat.” Mereka -para sahabat- menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Yaitu menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang tidak menyenangkan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya sesudah mengerjakan sholat, maka itulah RIBATH.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah).

Sedangkan secara istilah, ribath sering diartikan sebagai berjihad menjaga perbatasan suatu daerah dari serangan/rongrongan musuh dari luar. Orang yang melakukan ribath disebut Murabith. Seorang murabith tidak berarti harus berperang membawa senjata melawan musuh tapi juga bertahan tidak meninggalkan tempat walau jiwanya diancam. Contohnya dengan menolong korban/orang yang sakit, menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari dll.

Ribath satu hari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan apa pun yang ada di atasnya”. (Shahih Al-Bukhari: 2892).

Itulah yang dilakukan rakyat Palestina, khususnya penduduk Gaza saat ini. Dapat kita saksikan betapa gigihnya perlawanan mereka terhadap kejahatan Zionis yang sudah benar-benar keterlaluan keji dan bengisnya. Dengan alasan membela diri dari serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu, mereka seenaknya memperlakukan penduduk Gaza. Gaza yang merupakan penjara terbesar di dunia adalah kota dimana lahir Hamas organisasi terbesar Palestina yang gigih berjuang meraih kemerdekaan Palestina agar lepas dari penjajah Israel yang telah merebut tanah air mereka pada tahun 1948.   

Perjuangan Hamas dan organisasi perjuangan Palestina lainnya yang berjihad dengan mengangkat senjata, serta rakyat Palestina yang berjihad dengan ribath, tentu saja bukan sekedar demi tanah air mereka tapi terlebih lagi dengan adanya kompeks Masjidil Aqsho yang merupakan kiblat pertama kaum Muslimin.      

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan RIBATH (tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung“. ( Terjemah QS. A-Ali Imron(3):200).

Maka atas kalian kewajiban berjihad, dan sesungguhnya jihad kalian yang paling utama adalah ribath menjaga perbatasan, dan sesungguhnya ribath kalian yang paling utama adalah di ‘Asqalan.” (HR Ath Thabrani, sanadnya shahih menurut Al Albani).

Berdasar penemuan sejarah, Gaza dan ‘Asqalan telah ada dan telah dihuni sejak masa prasejarah. Teks pertama menyebut wilayah ‘Asqalan berasal dari abad 19 sebelum Masehi. Sementara Gaza yang berjarak 12 mil dari ‘Asqalan, sejak dibebaskan dan menjadi kota Islam sampai terjadinya Perang Salib adalah bagian dari ‘Asqalan. Itulah mengapa ada yang menyebut Imam Asy Syafi’i lahir di Gaza, ada pula di ‘Asqalan.

“Adapun ‘Asqalan”, catat Ibn Taimiyah, “Termasuk wilayah perbatasan kaum Muslimin, karenanya banyak orang-orang shalih dari ummat ini yang bertempat tinggal di sana dalam rangka untuk ribath di jalan Allah.”

Dalam banyak rekaman video terlihat  bukan saja orang dewasa tapi juga anak-anak Palestina yang dengan tekad kuat menyatakan, “Ini tanah kami, dan kami akan menjaganya” meski kematian sudah tampak dekat di hadapan mereka. “Kami hanya takut kepada Allah” begitulah jawaban para murabith tanah ribath Palestina. Dan separah apapun keadaan yang mereka alami, “Alhamdulillah” adalah kata yang keluar dari lisan mereka.

Bahkan seorang nenek usia 80 tahunpun tak mau kalah untuk ribath. “Jika seluruh dunia datang, kami tidak akan meninggalkan tanah kami. Jika bukan saya, anak dan cucu saya akan hidup di sini selamanya, saya ingin syahid (mati) di tanahku. Saya akan tetap di sini meskipun semua kehancuran dan serangan,” kata nenek Fatihia, dikutip Aljazeera, Jumat (5/1). “Tidak ada yang bersama kami, rakyat Palestina menderita, kami hanya punya Allah, tapi saya tidak akan keluar dari rumah saya, saya tidak ingin keluar, baik mati atau terhina.”, lanjutnya lagi.

Kami bisa saja pergi dari sini mengungsi ke tempat yang lebih aman, tetapi jika kami pergi, lalu siapa yang akan menjaga Al-Aqsho. Jika Al-Aqsho dikuasai mereka (entitas Yahudi). Maka kehormatan umat Muslim di seluruh dunia akan diinjak-injak,” tegas  Komandan Brigade Al-Qassam Hamas, Abu Ubaidah.

Zionis Israel sejatinya tidak hanya menginginkan tanah Palestina yang mereka klaim sebagai tanah suci mereka. Zionis dan para sekutunya di belakang hari ternyata memiliki agenda tersembunyi yaitu ingin membangun sebuah terusan yang mau tidak mau harus melewati jalur Gaza, demi menyaingi terusan Suez yang saat ini dikuasai Mesir. Ini adalah proyek raksasa yang bakal membuat mereka makin kaya raya.    

Itu sebabnya kita saksikan betapa gencarnya tentara Zionis membombardir Gaza. Dengan semena-mena mereka mengusir penduduk Gaza utara untuk mengungsi ke Gaza selatan tapi setiba disana tetap ditembaki! Gaza dengan cara apapun memang ingin mereka rampas.   

Namun kini sebagian besar penduduk Gaza tidak mau mengulangi kesalahan dengan apa yang dikenal peristiwa Nakba. Nakba yang berarti bencana atau malapetaka adalah tragedy diusirnya rakyat Palestina dari kota-kota dan kampung-kampung  mereka hingga Zionis Israel dengan leluasa dapat merampas rumah dan tanah mereka.

Sebanyak  530 kota dan desa dihancurkan, sekitar 15 ribu warga Palestina dibunuh. Dan pada akhirnya Israel memperoleh 78 persen wilayah Palestina dengan menyisakan Tepi Barat, wilayah timur Yerusalem dan Jalur Gaza yang terisolasi dari keduanya. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1948 menyusul diproklamirkannya negara Israel yang di prakasai Inggris.  

Pertanyaannya, apakah ribath hanya milik warga Gaza\’Asqalan semata?? Tidak berlaku  bagi kaum Muslimin yang lain seperti kita, Muslim yang tinggal jauh dari Palestina?? Cukupkah kita membantu hanya dengan  doa dan donasi uang/makanan padahal korban hari ini sudah mencapai lebih dari 23 ribu jiwa mayoritas anak2??

https://almanhaj.or.id/1908-ar-ribath-berjuang-di-jalan-allah-adalah-salah-satu-sebab-diselamatkan-dari-siksa.html

Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No 4685).

Lupakah kita bagaimana hebat dan kuatnya persaudaraan Muslim hingga Islam di masa lalu dapat mencapai kejayaannya, Islam yang ditakuti sekaligus dihormati musuh. Bukan Islam yang menjadi korban dan bahan bualan musuh.

Wallahu’alam bi shawwab.

Jakarta, 14 Januari 2024.

Vien AM.

Read Full Post »