Lebih dari 100 hari sudah Zionis Israel melakukan aksi pembantaian terhadap penduduk Jalur Gaza. Kementrian kesehatan Palestina mencatat korban syahid telah mencapai 26.083 orang, terluka 64.487 orang. “Jumlah korban akibat agresi Israel naik menjadi 26.083 syahid dan 64.487 terluka. Pendudukan (Israel) melakukan 19 pembantaian yang menyebabkan 183 syahid dan melukai 377 dalam 24 jam terakhir,” demikian laporan langsung Aljazeera, Jumat (26/1).
Perbuatan biadab yang dilakukan Israel dengan alasan membela diri atas serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas adalah perbuatan yang sudah sangat keterlaluan. Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, mengutip surat kabar Israel ‘Kol Ha’ir’, mengatakan, bom yang dijatuhkan tentara Israel di Jalur Gaza dalam empat bulan melebihi yang digunakan Rusia dalam melawan Ukraina selama dua tahun. Bom Israel juga melebihi yang digunakan Adolf Hotler dalam Perang Dunia II.
“Jumlah bom yang digunakan oleh tentara Israel di Gaza melebihi yang digunakan oleh Adolf Hitler selama Perang Dunia II,” demikian Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, dikutip Aljazeera, Senin (29/1).
Pengeboman Israel di Gaza Lebih Kejam daripada Hitler
Ini adalah genosida yang dilakukan secara terencana agar tanah Gaza, bagian dari tanah Palestina yang tinggal secuil itu bisa dikuasai Israel yang telah merebut 78 % tanah Palestina itu bisa 100 % mereka rebut !!
Nafsu serakah dan kejam tersebut bahkan mengalahkan rasa kepedulian Netanyahu, presidan Israel terhadap ratusan warga Israel yang disandera Hamas. Seperti diketahui pada tanggal 7 Oktober organisasi terbesar Palestina itu selain menyerang Israel juga menyandera sejumlah warga Israel. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah Israel mau menukar para sandera dengan ribuan orang Palestina yang selama belasan tahun berada di penjara Israel tanpa tuduhan jelas.
Tapi rupanya Netanyahu tak mau peduli. Dengan keras kepala ia terus memerintahkan pasukannya untuk terus memborbardir seluruh wilayah Gaza. Bahkan rumah penduduk, tempat pengungsian, sekolah hingga rumah sakit dan rumah ibadah tidak luput dari serangan brutal. Akibatnya tidak hanya rakyat Palestina tapi para sandera Israelpun terkena dampaknya. Itu sebabnya ia banyak diprotes warganya terutama yang keluarganya disandera.
Gaza memang hancur lebur. 25 ribu warga Palestina syahid sebagian besar anak-anak, orang tua dan perempuan, ratusan ribu luka-luka, ribuan bangunan hancur termasuk infrastuktur hingga sumber air dan listrik terganggu. Warga Gaza terpaksa mengkonsumsi air tak layak minum hingga kesehatan mereka sangat terganggu padahal rumah sakit sebagian telah rata dengan tanah. Mereka juga menderita kelaparan karena pasokan makanan sangat terbatas padahal saat ini mereka sedang berada dalam musim dingin.
Tapi apakah Gaza kalah dan menyerah menghadapi ini semua??? Berhasilkah penjajah teroris itu menghentikan perlawanan Hamas? Berhasilkah mereka menemukan para sandera? Berhasilkah mereka menemukan, merebut dan menghancurkan terowongan2 bawah tanah Hamas? Berhasilkah mereka merebut tanah dan rumah-rumah penduduk tanpa perlawanan sengit???
Gaza yang luasnya hanya setengah Jakarta, yakni 663m2 dengan penduduk 2,2 juta selama hampir 4 bulan lebih tanpa henti harus menghadapi serangan bom massif tentara Israel. Para pejuang Palestina dengan senjata yang jauh tertinggal dari senjata-senjata mutakhir Israel terus mengadakan perlawanan. Berkali-kali sirene di TelAviv ibukota Israel meraung-raung menandakan kota tersebut dalam bahaya serangan dan membuat warganya ketakutan.
Dalam berbagai laporan para pakar perang menyatakan sejatinya Israel telah kalah meski Netanyahu tidak mau mengakuinya. Ia hanya mengakui bahwa telah membayar mahal dengan terlukanya ribuan tentara termasuk perwiranya, serta rusak/hancurnya sejumlah tank dan peralatan perang canggih. Namun ia tidak dapat menyembunyikan fakta memalukan bahwa 1/5 tentara Israel tewas akibat tembakan teman sendiri!
“Jumlah tentara yang tewas akibat tembakan teman dalam pertempuran di Gaza mewakili seperlima dari jumlah tentara yang tewas dalam operasi darat,” demikian laporan radio militer Israel, dikutip Aljazeera, Jumat (26/1).
Kejadian tragis tersebut selain penembakan terhadap sesama tentara yang tidak disengaja, tentara yang tidak sengaja menabrak tank Israel, tembok yang menimpa tentara, atau kesalahan penggunaan bahan peledak selama persiapan penghancuran.
Al Jazeera melaporkan penyebab tentara menembak rekan sendiri diantaranya karena ketakutan dan kebingungan, kelelahan, medan yang sulit dll. Bayangan pejuang Palestina yang tiba-tiba muncul dan hilang ke dalam tanah tampaknya benar-benar membuat mereka ketakutan.
Sebaliknya juru bicara pejuang Palestina menegaskan dalam sepekan terakhir saja Al-Qassam bisa menghancurkan 68 kendaraan militer dan menewaskan 53 tentara Israel dari jarak nol, Merek juga berhasil menembak jatuh dua pesawat pengintai jenis Sky Lark dan merebut 8 drone.
Abu Ubaidah: 68 Kendaraan Tempur Hancur dan 53 Tentara Israel Tewas
Keberhasilan pejuang Palestina yang didokumentasikan dengan baik itu tidak hanya sekali itu saja. Hampir setiap pekan tercatat puluhan tentara Israel cedera dan tewas. Pekan sebelum ini contohnya mereka telah menewaskan 22 tentara Israel dan 42 kedaraan tempur. Juga dari titik nol !
Pejuang Palestina Hamas juga berhasil mematahkan kemauan Netanyahu yang ingin membuat kesepakatan pertukaran tawanan dengan syarat gencatan senjata sementara. Dengan tegas Hamas menyatakan bahwa pertukaran hanya bisa dilakukan dengan syarat gencatan senjata permanen diikuti kemerdekaan Palestina. Karena memang itulah yang diidamkan seluruh rakyat Palestina sejak lama.
Kemenangan Hamas dan Palestina juga terlihat dari sudut dakwah Islamiyah. Sudah bukan rahasia lagi betapa dasyatnya ketegaran rakyat Palestina dalam menghadapi kebiadaban Zionis Israel. Dan hal ini telah membuat banyak mata terbelalak dan hati terhenyak. Itulah kekuatan iman, salah satunya yaitu meyakini adanya kehidupan akhirat dan dunia hanya permainan sebagaimana ayat 36 surat Muhammad berikut. Hingga orangpun berbondong-bondong membeli Al-Quran, mempelajarinya dan akhirnya bersyahadat … Allahu Akbar … Mereka ini juga dapat melihat dengan jelas betapa jauh perbedaan prilaku Hamas terhadap sandera Israel dengan prilaku Israel yang sangat kejam terhadap tawanan Palestina.
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu”.
Untuk itulah Allah swt memberikan pertolongannya diantaranya yaitu dengan adanya kelahiran 20 ribu bayi sejak peristiwa 7 Oktober lalu. Kelahiran kembar 5 hingga 10 bagi rakyat Palestna bukanlah hal yang langka. Muslim Palestina sangat menyadari bahwa hubungan intim suami istri bukan sekedar pemuas nafsu belaka tapi terlebih lagi adalah ibadah demi memperkembangkan anak manusia di muka bumi ini agar dapat menjalankan fungi sebagai khalifah/pemimpin. Mereka inilah yang diberi kehormatan untuk menjaga Masjidil Aqsho dan tanah di sekitarnya hingga perang akhir zaman nanti.
Namun yang sungguh mengerikan dan mengecewakan, aksi kejahatan Israel tersebut dibiarkan bahkan didukung negara-negara Barat yang selama ini mengaku menjalankan HAM. Tanpa rasa malu, negara-negara tersebut secara terang-terangan menjalankan standard ganda.
Contohnya, pada 9 Desember 2022 PBB mengusir dubes Israel dari sidang PBB karena Zionis menghancurkan 7 gereja. Padahal selain telah melakukan genosida Zionis Israel telah menghancurkan 22 rumah sakit dan sekitar 1000 masjid !!! Namun sekaligus menjadi bukti bahwa Israel tidak hanya memusuhi Islam namun juga Kristen. Mereka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa umat Islam dan umat Kristen sama saja, mereka adalah binatang yang bisa diperlakukan sesuka mereka!!
Berikutnya pada 29 Januari 2024 AS dan 10 negara lainnya menghentikan bantuan mereka selama ini kepada lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) hanya karena tuduhan Israel bahwa 12 staff lembaga tersebut terlibat serangan 7 Oktober.
Ironisnya lagi, meski Barat yang notebene Kafir terang-terangan bersatu dan menyatakan permusuhan terhadap Palestina yang notabene Muslim, para penguasa negara Muslim tidak bisa ( tidak mau??) bersatu secara tegas melawan kejahatan Israel. Yang bahkan untuk membuka pintu Rafah yang merupakan satu-satunya jalan masuk ke Gaza agar obat-obatan dan makanan bisa masuk bagi korban Gaza, harus memohon persetujuan mereka. Padahal pintu tersebut berada di wilayah kekuasaan Mesir !!! Tidak hanya merasa cukup dengan mengirim bantuan makanan atau berbicara di sidang internasional yang sifatnya hanya retorika belaka. Tidakkah negara-negara Muslim tersebut malu terhadap pembelaan nyata yang dilakukan pejuang Yaman dan Iran yang Syiah, Cina yang kafir atau warga negara-negara kafir yang konsisten berdemo menentang kejahatan Zionis Israel dan memblokir produk-produk Israel???
Umat Islam hari ini tampaknya lupa bagaimana Islam di masa lalu selama 8 abad pernah mencapai puncak kejayaannya, menjadi negara adi daya yang disegani sekaligus dihormati musuh dan disenangi kawan. Persaudaraan Islam yang kokoh dan jihad membela kebenaran, itulah kunci kejayaan Islam.
Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No 4685).
Sejatinya Palestina yang saat ini sedang berjuang merebut kemerdekaannya adalah satu-satunya negara yang benar-benar merdeka, merdeka dari pengaruh negara atau lembaga apapun. Tidak seperti negara-negara lain yang merasa merdeka padahal sebenarnya terjajah ntah secara ekonomi, pikiran, teknologi dll. Ini terbukti dari tidak berdayanya negara-negara merdeka tersebut menyikapi agresi Israel yang sudah benar-benar di luar nalar tersebut.
Bahkan belakangan ini orang-orang Yahudi makin berani menganggu warga Tepi Barat yang berjarak sekitar 90 km dari Gaza. Beberapa kali mereka nekad menyerang umat Islam yang sedang shalat di dalam masjid.
Untuk itulah rakyat Palestina dibawah Hamas berjuang tanpa kenal lelah dan takut pada siapa dan apapun termasuk kematian. Tanah Palestina dimana berdiri di dalamnya Masjidil Aqsho adalah tanah yang diamanahkan Allah swt kepada kaum Muslimin khususnya rakyat Palestina untuk menjaganya dengan baik. Mereka adalah sebaik-baik umat Islam.
“Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan”. Kemudian ada sahabat yang bertanya: “Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?”.
Rasulullah Saw menjawab: “Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian.” Ada sahabat yang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?” beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”
Wallahu’alam bish-shawwab.
Jakarta, 30 Januari 2024.
Vien AM.
Leave a comment