Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Save Palestine’ Category

Seperti telah diketahui, pada Sidang Umum PBB 22 September 2025 di kantor pusat PBB New York, 153 dari 193 negara anggota secara resmi menyetujui solusi 2 negara Palestina dan Israel. Negara-negara besar mitra AS seperti Inggris dan Perancis termasuk di dalamnya.

Sementara pada 10 Oktober 2025 genjatan senjata antara Zionis Israel dan Gaza, paska serangan 7 Oktober 2023, juga telah disepakati meski Israel seperti biasa melanggarnya berkali-kali. Sebelumnya yaitu  pada 15 Januari 2025 genjatan senjata juga pernah terjadi namun lagi-lagi Israel melanggarnya.

PM Netanyahu beberapa kali menyatakan secara terbuka bahwa ia tidak akan pernah menyetujui berdirinya Negara Palestina. Sebelumnya telah beredar pula peta baru Israel yang ia sebut sebagai Israel Raya yang wilayahnya meliputi seluruh Israel, Tepi Barat, Gaza, Suriah, Yordania, Lebanon, Mesir dan Arab Saudi. Amat sangat provokatif !!!   

Mengingat hal tersebut, sebuah pertanyaan besar akankah Palestina bisa berdiri dalam waktu dekat ini??Mungkin ada baiknya kita menengok ke belakang untuk melihat latar belakang mengapa Israel begitu bernafsu menguasai tanah Palestina dan sekitarnya.

Syeikh Imran Hosein, seorang cendekiawan Muslim sekaligus pemerhati politik asal Trinidad, dalam bukunya “Jerusalem in the Qur’an”, membeberkan keyakinan Yahudi mengenai restorasi Israel, dua ribu tahun setelah kehancuran kerajaan Israel. Orang-orang Yahudi meyakininya sebagai salah satu tanda kedatangan Messiah alias Dajjal, si mata satu raja Yahudi yang amat diharapkan kemunculannya. Restorasi Israel yang dimaksud adalah Israel dengan luas seperti pada era Nabi Daud as, yang merupakan era keemasan Bani Israil, kurang lebih seperti peta Israel Raya yang beredar baru-baru ini.

Jadi tidak sepenuhnya tepat bila dikatakan bahwa masalah Palestina – Israel bukanlah masalah agama. Di Islampun keyakinan perang akhir zaman antara yang hak (benar) dan bathil ( jahat) pasti akan terjadi, bahkan di tempat yang sama dengan keyakinan Yahudi, yaitu tanah yang diberkati, Palestina !   

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” ( Terjemah QS. Al-Isra (17):1).

Dalam hadist mengenai akhir zaman hal tersebut banyak dijumpai bahkan dengan penjelasan yang detail. Tanda-tanda akhir zaman dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tanda-tanda kecil yang sudah terjadi dan masih berlangsung, dan yang kedua tanda-tanda besar ( belum terjadi).

https://www.rumahzakat.org/tanda-kiamat-kecil-dan-besar/

Kedatangan Dajjal masuk dalam kelompok tanda-tanda besar. Pemeluk Nasrani menyebut Dajjal dengan Antikristus. Dan sama dengan Islam, Antrikristus atau Dajjal  adalah tokoh super jahat yang akan muncul di akhir zaman. Sementara pemeluk Yahudi mengganggap Dajal ( Messiah) sebagai raja yang mereka tunggu-tunggu.

Dengan demikian dapat dibayangkan mengapa orang-orang Yahudi Israel begitu bernafsu merebut tanah Palestina dan sekitarnya. Sayangnya meski dengan dalih kitab suci dan kepercayaan mereka melakukannya dengan amat sangat keji. Betulkah itu agama? Agama mengajarkan kejahatan, mungkinkah??  Apalagi bila itu agama Yahudi yang dibawa nabi Musa as, rasul Allah swt, yang orang Yahudipun mengakuinya sebagai nabi mereka, dengan nama Moses …   

Didalam kitab suci Al-Quran banyak sekali ditemukan kisah pembangkangan kaum Yahudi terhadap perintah nabi dan Tuhannya. Diantaranya adalah sebagai berikut, sebagai berikut, 

Mereka ( orang-orang Yahudi) berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ( penduduk Jerusalem) ada di dalamnya ( Jerusalem), karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” ( Terjemah QS.Al-Maidah (5):24).

Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya dikala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”. ( Terjemah QS.Al-Anam (6):91).

Saat ini dunia dapat melihat dengan kasat mata kekejaman Zionis Israel terhadap Palestina, penduduk Gaza khususnya. Hanya orang yang tak punya hati yang bisa menerima prilaku Israel. Dan ini terbukti dengan banyaknya Negara berdemo menentang kejahatan Zionis Israel di Gaza dan puncaknya adalah pengakuan Palestina. Tak heran bila kemudian viral “Tak perlu menjadi Muslim untuk membela Palestina. Cukup kau menjadi manusia!”.

Israel dengan Natanyahunya tidak akan pernah mau meninggalkan Palestina, tidak akan ada genjatan senjata, serangan balik 7 Oktober hanyalah dalih agar dunia bersedia memaklumi tindakan genosida Israel. Netanyahu ( dan rabi-rabi Yahudi pendukungnya yang bisa jadi merasa bersalah karena dulu para tetuanya pernah berdosa karena menolak perintah nabi dan Tuhannya untuk memasuki Jerusalem)  sudah merasa mendekati cita-cita muluknya, tidak hanya merebut Gaza tapi juga Jerusalem di Tepi Barat dimana berdiri di dalamnya Masjidil Aqsho yang mereka yakini sebagai kuil ketiga tempat dimana sang Messiah akan muncul. Apalagi menyadari bahwa serangan brutal dan pencaplokan wilayah beberapa Negara sekitar Palestina yang mereka lakukan tidak mendapat perlawanan berarti dari Negara-negara lain.       

Yang kemudian menjadi aneh adalah justru kesiapan kaum Muslimin ( juga kaum Nasrani) yang sudah dibekali pengetahuan akan datangnya hal tersebut. Jangankan membela Palestina, ini malah membangun kerja sama dan normalisasi dengan Israel yang digagas presiden AS Trump dengan apa yang dinamakan Abraham Accord ( Kesepakatan Ibrahim). Perjanjian tersebut diberi nama Abraham ( Ibrahim) untuk mencerminkan perdamaian antar Islam, Yahudi dan Nasrani. Menjadi bukti bahwa Barat yang notabene kafir dan selalu menolak alasan agama sejatinya tidak demikian. Yang mereka inginkan hanyalah kaum Muslimin menjauhkan diri dari ajarannya, yang dengan demikian mudah mereka mengalahkan Islam. Itulah Islamophobia. Dan tampaknya memang berhasil. Persaudaraan sesama Muslim dan jihad yang sejatinya adalah senjata paling ampuh bagi umat Islam, hilang sudah.

Tak heran jika 15 abad silam Rasulullah saw  telah memperingatkan bahwa  Dajjal adalah fitnah berat, fitnah terbesar yang pernah ada. Betapa banyak manusia terperdaya melihat kekuatan yang dianggap luar biasa itu. Cinta dunia berlebihan adalah sumber masalahnya. Kemajuan teknologi dan pembagunan, kemewahan hidup meski harus dengan jalan berhutang dan riba yang jelas-jelas haram telah membuat lupa kehidupan akhirat. Itulah surga dunia yang jelas-jelas hanya sementara.    

Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang lebih besar fitnahnya dari Dajjal.” [HR. Muslim].

Sesungguhnya bersama Dajjal ada surga dan neraka. Nerakanya sebenarnya surga, dan surganya sebenarnya neraka.” [HR. Muslim no. 2934].

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Hampir saja umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring.” Beliau pun berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, ada apa dengan pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata, “Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ‘Wahn’. Kemudian seseorang bertanya ,”Apa itu ‘wahn’?” Rasulullah berkata, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, semoga Allah merahmatinya ).

Bandingkan dengan penduduk Palestina, Gaza khususnya, Masya Allah …

( Bersambung).

Read Full Post »

Pengakuan para tawanan Israel mengenai bagaimana pasukan Hamas memperlakukan mereka selama dalan tahanan juga menambah kekaguman Barat. Melalui video dan media social terlihat jelas kehangatan sikap para tawanan terhadap orang-orang yang menyandera mereka. Tampak aneh tapi begitulah kenyataanya.

Menurut Globe Eye News, jumlah orang yang memeluk Islam di Eropa meningkat hingga 400% sejak dimulainya serangan dan genosida oleh Zionis di Jalur Gaza, Palestina. Diawali oleh rasa penasaran akan keteguhan dan ketabahan warga Gaza dalam menghadapi kekejaman tentara penjajah Israel yang sudah sangat kelewatan, banyak orang Barat yang mulai tertarik dengan ajaran Islam kemudian membaca terjemah Al-Quran, mencoba memahami dan akhirnya bersyahadat.

Berikut adalah pengakuan seorang mantan prajurit perempuan Israel melalui wawancara berdurasi 8 menit,  “Salah satu hal yang paling mengguncang saya adalah ketika mereka mengatakan:“Kami takut kepada Allah, itulah mengapa kami tidak akan menyakiti kalian!”

“Saya terkejut, bagaimana mungkin musuh yang berperang melawan kami bisa mengatakan hal seperti itu? Saya mulai bertanya, dan mereka menjelaskan bahwa dalam Islam, mereka percaya bahwa Allah mengawasi semua perbuatan manusia dan akan meminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan yang dilakukan, bahkan terhadap musuh sekalipun. Seiring waktu, rasa takut saya berubah menjadi keingin-tahuan”.

Prajurit Israel Masuk Islam Karena Akhlak Mulia Pejuang Palestina

Kesaksian juga datang dari Wilhelmi Massay, seorang perawat Amerika yang datang ke Gaza dengan tujuan membantu meringankan penderitaan rakyat Gaza.     Bersama empat relawan medis Amerika lainnya mereka bertugas di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan dan di Rumah Sakit Indonesia di utara.

“Bayangkan seorang ayah atau ibu menggendong kedua anaknya di dalam kantong plastik setelah Israel mengebom anak tersebut, dan mereka masih berkata, ‘Alhamdulillah!’ Itulah iman,” kata Massay, dalam sebuah podcast dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (18/3/2025).

Masai menggambarkan hal tersebut sebagai sebuah keyakinan yang “tidak dapat dibom oleh Israel.”

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7828905/perawat-as-masuk-islam-usai-lihat-keimanan-warga-gaza

Tak dapat dipungkiri skenario Allah swt tidak pernah salah dan selalu ada hikmah dibalik segala peristiwa. Islam pasti akan tersebar ke seluruh pelosok dunia dan tidak akan pernah terhenti oleh apa dan siapapun. Ajaran suci yang dibawa dan diperkenalkan oeh nabi besar Muhammad saw 15 abad silam tersebut akan selalu sesuai dengan hati nurani manusia hingga hari Kiamat nanti. Ahlak mulia dibawah syariat islam itulah inti ajaran Islam. Dan ini langsung dicontohkan Rasulullah saw sebagaimana ayat 21 surat Al-Ahzab berikut,

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.    

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. [HR. Al-Bukhari].

Aisyah berkata: “Akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al-Quran”. [HR. Muslim no.746].

Sayangnya saat ini tidak sedikit kaum Muslimin yang lupa hal tersebut. Generasi muda bahkan lebih memilih artis Barat dan Korea sebagai idola daripada nabi mereka sendiri. Sementara para pejabat hidup bermewah-mewahan dan tanpa malu memamerkan kekayaan yang didapat dari hasil korupsi tersebut. Sebaliknya tak sedikit pula orang yang berlomba dalam berbagai kebaikan seperti menghafal ayat-ayat suci Al-Quran, membangun masjid, banyak sedekah, itikaf dan lain-lain tapi tidak memperbaiki ahlak buruk mereka seperti riya, sombong, kasar dan sebagainya.

Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”. ( Terjemah QS. Al-Baqarah(2):263).

Rasulullah adalah seorang yang penyayang. Tentu kita sering mendengar kisah Rasululah dan seorang lelaki Yahudi tua buta. Hampir setiap hari Rasulullah menyempatkan diri menyuapinya padahal setiap kali itu pula si lelaki buta mengumpati Rasulullah. Ia baru tahu tahu bahwa orang yang menyuapinya dengan lembut itu adalah nabi besar Muhammad saw seteah Rasululah wafat.  

Banyak ayat-ayat Al-Quran yang memberitahukan ciri-ciri hamba-hamba Allah yang penyayang ( Ibadur Rahman), diantaranya adalah ayat 63-68 surat Al-Furqon berikut,

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.

Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.

Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)”.

Dengan kata lain, Islam adalah ajaran yang tidak semata bersifat ke-akhirat-an (hubungan dengan Allah / hablu min Allah ) tapi juga keduniawian ( hubungan dengan sesama manusia/hablu min naas). Islam bukan hanya sekedar ritual ibadah seperti shalat dan puasa namun juga akhlak yang  baik. 

Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling aku cintai dan yang paling dekat denganku (kelak di akhirat) adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling aku benci dan paling jauh denganku (kelak di akhirat) adalah orang yang paling buruk akhlaknya. Yaitu mereka yang banyak berbicara dan suka mencemooh manusia dengan kata-katanya.” (HR. Ahmad no. 17077).

“Wahai Abu Hurairah, seyogyanya anda untuk berperilaku baik (husnul khuluq).”Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Apakah husnul khuluq itu, wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Anda menyambung (tali persaudaraan kepada) orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, dan anda memaafkan (kesalahan atas) orang yang menzalimimu, dan anda memberi orang yang enggan memberi kepadamu”. (HR.Al-Baihaqi).

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, aamiin yaa robbal ‘aalamiin …

Wallahu’alam bi shawwab.

Jakarta, 21 November 2025.

Vien AM.

Read Full Post »

Genjatan senjata antara Hamas dan Israel yang kembali memanas sejak serangan 7 Oktober 2023 akhirnya disepakati kedua belah pihak. Kesepakatan yang diusulkan oleh Donald Trump presiden Amerika Serikat, disaksikan oleh Qatar, Mesir dan Turki, serta dihadiri delegasi Israel dan Hamas ini berlangsung di Mesir. Dan berlaku sejak Jumat 10 Oktober 2025.

Genjatan senjata tersebut terlaksana setelah munculnya desakan banyak pihak dan Negara yang tampaknya telah muak menyaksikan kebrutalan tentara penjajah Israel yang secara terbuka tanpa malu melakukan genosida terhadap penduduk Gaza. Puncaknya yaitu  pengakuan Palestina sebagai Negara pada sidang Sidang Umum PBB Senin, 22 September 2025. 153 dari 193 anggota PBB secara resmi memberikan pengakuan berdirinya Palestina. Termasuk negara-negara mitra Israel seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal. Juga Irlandia, Spanyol dan Norwegia. Namun lagi-lagi Amerika Serikat memveto hasil sidang tersebut.

Oleh sebab itu sungguh janggal bila kemudian justru Amerika Serikat yang memediasi genjatan senjata tersebut. Tentu kita tidak lupa bagaimana Donald Trump, presiden Negara adi daya tersebut membuat rencana gila menyulap Jalur Gaza menjadi pusat wisata. Dalam proposal “Gaza Reconstitution, Economic Acceleration and Transformation Trust”, atau GREAT Trust, tertulis bahwa AS akan mengelola Gaza selama setidaknya 10 tahun, membangunnya kembali menjadi resor wisata dan pusat manufaktur.

Dalam proposal setebal 38 halaman tersebut disebutkan bahwa  warga Gaza akan ditawarkan iming-iming US$5.000 ( setara Rp82 juta ) untuk keluar dari Gaza secara sukarela dan akan dirancang agar terlihat seperti “sukarela.”

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250901174522-120-1268955/rencana-gila-trump-bikin-gaza-pusat-wisata-warga-diimingi-rp82-juta

Sejumlah pengamat juga mengatakan sebagai imbalan, Israel bakal mendapatkan sebagian Tepi Barat dimana berdiri di dalamnya Masjidil Aqsho, masjid ke 3 tersuci umat Islam. Ini terbukti dengan penyerbuan tentara Israel ke banyak kota di Tepi Barat yang terus meningkat.  

Dan seperti yang sudah diduga banyak pihak, seperti biasa pihak Israel melanggar kesepakatan genjatan senjata bahkan hanya beberapa jam setelah penanda-tanganan terjadi. Dengan berbagai alasan mereka memborbardir sejumlah wilayah Gaza hingga saat ini. Otoritas Kesehatan Gaza menyebut, jumlah korban tewas tercatat sebanyak 68.234 orang yang berarti sama dengan 11% penduduk Gaza. Belum lagi jumlah korban yang masih terkubur dibawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan brutal tentara Israel.

Namun dibalik tragedy memilukan ini ada hikmah besar yang dapat kita ambil, yaitu pengakuan Palestina sebagai Negara. Ini adalah adalah sebuah jalan kemenangan yang amat patut dihargai, meski mungkin jalan masih panjang, mengingatkan Perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada masa Rasulullah.

Suatu hari di bulan Dzulqa’idah tahun ke 6 H, Rasulullah mengumumkan keinginan beliau untuk  menunaikan ibadah umrah. Pengumuman ini langsung disambut antusias oleh sekitar 1400 sahabat Anshar dan Muhajirin. Singkat cerita berangkatlah rombongan besar tersebut.

Namun di suatu lembah bernama Hudaibiyyah, Al-Qudwah, unta Rasulullh mogok alias tidak mau berjalan. Para sahabat panik namun dengan tenang Rasulullah bersabda unta tersebut mogok atas perintah Alah swt sebagaimana gajah-gajah pasukan Abrahah yang diperintahkan menyerang Ka’bah tapi menolak.

Ternyata benar. Di lembah tersebut terjadilah peristiwa bersejarah yang menjadi pembuka kemenangan Islam, yaitu perjanjian Hudaibiyyah. Di tempat itulah terjadi penanda-tanganan genjatan senjata antara Islam ( Rasulullah saw) dan perwakilan Quraisy yang ketika sangat memusuhi Islam. Inilah pengakuan pertama kehadiran Islam dibawah pimpinan Muhammad bin Abdullah. Kaum Quraisy ketika masih belum mau mengakui Muhammad sebagai utusan Allah swt.     

Di tempat ini utusan Quraisy mendapati betapa para sahabat menghormati sang pimpinan, Rasulullah Muhammad saw. “ Wahai kaum. Demi Allah, aku pernah menjadi tamu para raja, kaisar, kisra dan najasi. Akan tetapi, demi Allah, aku tidak pernah melihat seorang raja yang diagungkan oleh pengikutnya sebagaimana penghormatan yang dilakukan oleh para pengikut Muhammad. Sesungguhnya, dia telah menawarkan suatu langkah yang baik buat kalian. Karena itu, terimalah!”, demikian ucap Urwah, melaporkan hasil pertemuannya dengan Rasulullah kepada para pembesar Quraisy.

Langkah selanjutnya, para pemuka Quraisy memutuskan mengutus Suhail bin Amr sebagai wakil mereka untuk membuat perjanjian dengan kaum Muslimin. Sementara Rasulullah menunjuk Ali bin Abu Thalib ra sebagai juri tulis perjanjian yang di kemudian hari dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah ini.

“ Silahkan”, kata Suhail, “ Tuliskan suatu perjanjian antara kami dan kalian”.

“ Tulislah Bismilahir rahmanir rahim”, sabda Rasulullah kepada Ali.

“ Demi Allah, kami tidak tahu apa itu ‘ar-Rahman’. Tulislah Bismikallahumma », tukas Suhail.

« Demi Allah, kami tidak mau menulis kecuali  Bismilahir rahmanir rahim”, kaum Muslimin berkata.

«Tulislah Bismikallahumma. Ini adalah perjanjian yang dibuat oleh Muhammad Rasul Allah », sabda Rasul lagi.

Mendengar ini Suhail sontak menolak, «  Demi Allah, seandainya kami mengakui bahwa engkau adalah Rasul Allah, niscaya kami tidak menahanmu untuk datang ke Baitullah dan memerangimu. Tulislah Muhammad bin Abdullah ».

Rasul kembali mengalah, « Demi Allah, aku adalah Rasul Allah sekalipun kalian mendustakanku ! Tulislah Muhammad bin Abdullah ».

Di dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa nabi saw memerintahkan Ali agar menghapuskannya lalu Ali berkata, « Demi Allah, aku tidak akan menghapusnya». Rasulullah lalu bersabda, « Tunjukkan kepadaku mana tempatnya ». Ali lalu menunjukkan dan Rasulullahpun menghapusnya sendiri.

Perjanjian ini berlaku untuk 10 tahun. Selama itu tidak boleh terjadi peperangan antara ke dua belah pihak. Sayangnya berdasarkan perjanjian tersebut rombongan besar dibawah pimpinan Rasul saat itu tidak dapat melakukan umroh hingga sebagian besar sahabat merasa kecewa terhadap isi perjanjian yang dianggap merendahkan umat Islam yang dirasa mulai menguat itu. Umar bin Khattab ra adalah satu diantaranya.

“Bukankah engkau Nabi Allah?” tanya Umar.

“Ya, benar”, jawab Rasul.

“Bukankah orang-orang kita yang terbunuh akan masuk surga dan orang-orang yang mereka bunuh akan masuk neraka?” tanya Umar lagi.

“Ya, benar”, jawab Rasul tenang.

«Lalu, mengapa kita menyetujui agama kita direndahkan ? », tanya Umar bertambah penasaran.

“Sesungguhnya aku adalah Rasul Allah. Aku tidak akan menyalahi perintah-Nya dan Dia pasti akan membelaku”, jawab Rasul sabar.

«Bukankah engkau telah menjanjikan bahwa kita akan datang ke Baitullah untuk melakukan thawaf ? », cecar Umar.

«Ya, benar. Tetapi apakah aku mengatakan bahwa engkau akan datang ke sana tahun ini ? Engkau pasti akan datang dan thawaf di Baitullah », tegas Rasul.

Dengan menahan rasa kecewa Umar hanya tertunduk lesu. Namun tak lama kemudian Rasulullah memanggilnya kembali untuk mengabarkan bahwa Allah swt telah menurunkan surat Al-Fath sebagai berikut:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)”.

Alangkah leganya Umar dan seluruh kaum Muslimin mendengar itu. Namun demikian kemenangan tersebut tidak serta merta datang. Fathu Mekkah yaitu penaklukkan Mekah baru terjadi 2 tahun kemudian, yaitu pada tahun 8H. Pemicunya adalah pelanggaran yang dilakukan Quraisy dan sekutunya yang mengakibatkan batalnya genjatan senjata. 

Begitu pula dengan pengakuan Palestina di PBB baru-baru ini. Perjuangan belum selesai. Apalagi kita bisa melihat kasat mata bagaimana prilaku Israel yang berkali-kali telah melanggar genjata senjata tapi Amerika Serikat sebagai Negara adi daya sekaligus pemrakarsa genjatan tapi malah menutup mata bahkan ikut mengancam Hamas dan menuduhnya sebagai pihak yang melanggar perjanjinan.

Belum lagi ulah beberapa Negara Islam yang diam-diam mendukung penjajah Israel diantaranya dengan memberi izin Negara Zionis membangun pabrik senjata di negaranya. Maroko, UEA, Bahrain, Sudan dan Kazhastan adalah 5 negara Muslim yang tergabung dalam perjanjian Abraham (Abraham Accords). Sementara hanya 1 dari 8 negara yang secara resmi menyatakan bahwa Netanyahu dan puluhan pejabat Israel lain adalah penjahat perang akibat genosida Gaza, yaitu Turki. 7 negara lain adalah Slovenia, Lituania, Norwegia, Swiss, Irlandia, Italia dan Kanada.

Tapi jangan lupa, kaum Munafik yang sejatinya adalah musuh dalam selimut,  memang selalu ada bahkan sejak zaman Rasulullah. Peristiwa desersi pasukan dibawah tokoh Munafikun sejati Abdullah bin Ubay bin Salul dari Madinah pada perang Uhud di tahun 3 H adalah contohnya.  Namun tak perlu berkecil hati, pertolongan Allah swt pasti dating, bukankah Allah sebaik-baik pembalas tipu daya??

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. ( Terjemah QS. Ali Imron(3):54).

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berjama’ah (bersatu) adalah rahmat sedangkan berpecah-belah adalah adzab”. (HR. Ahmad (IV/278) dan Ibnu Abi ‘Ashim (no. 93).

Jakarta, 9 November 2025.

Vien AM.

Read Full Post »

Pada 7 Oktober 2025, 2 tahun genap sudah pasukan Zionis Israel melakukan genosida terhadap penduduk Gaza yang luasnya hanya setengah Jakarta (363 km2) hingga menelan sekitar 63.700 korban meninggal kebanyakan anak-anak, ratusan ribu terluka dan puluhan bangunan luluh lantak.

Bahkan rumah sakit dan antrian panjang orang yang mengantri bahan pokok makananpun tak luput jadi sasaran kekejaman Zionis. Demikian pula orang yang bermaksud membantu evakuasi ledakan bom dan drone Zionis. Dengan sengaja mereka membiarkan anjing berdatangan mengendus mayat-mayat yang berserakan tersebut … Na’udzu billah min dzalik … Sungguh biadab …   

https://international.sindonews.com/read/1627047/43/mayat-mayat-bergeletakan-di-jalanan-gaza-tentara-israel-halangi-tim-evakuasi-1759241379

Kesadisan dan kebrutalan tentara Zionis yang sudah jauh diatas batas kewajaran tersebut membuat dunia muak hingga membuahkan protes dan demo di seluruh penjuru dunia. Belanda dan Italia tercatat memecahkan rekor terbesar demo pro Palestina. Di Italia semua kota besar melakukan demo besar-besaran.  Spanyol belakangan bahkan melakukan tindakan nyata menghentikan kerja sama dengan Israel.

Tidak sedikit kejuaraan seni dan olahraga ajang dunia yang menolak keterlibatan tim Israel.  Termasuk pemerintah Indonesia yang sebentar lagi akan menjadi tuan rumah olah raga senam. Tapi anehnya tidak sedikit pula orang Indonesia yang mencemoohnya. Menurut Prof Sudarnoto, seorang cendekiawan Muslim dari Muhammadiyah,  ada dua persen pembela atau pendukung Zionisme di Indonesia.  Bukan jumlah sedikit … Alangkah menyedihkannya …

Sementara Global Sumud Flotilla ( GSF), sebuah aksi kemanusiaan kolaborasi manca Negara demi mendobrak blokade Israel terhadap Jalur Gaza yang terancam bahaya kelaparan akut, kembali berani menunjukkan diri. Setidaknya 15.000 peserta yang terdiri dari aktivis, dokter, artis bahkan juga pejabat lebih dari 44 negara tercatat dalam misi kemanusiaan terbesar yang pernah ada di muka bumi ini. Dengan membawa obat-obatan, susu bayi, pampers dan kebutuhan pokok lainnya, pada Agustus hingga September 2025, sekitar 450 peserta dengan menumpang lebih dari 50 kapal berlayar menuju Gaza.

Ironisnya, pada 3 Oktober begitu mendekati tujuan, meski masih berada di wilayah lautan internasional, mereka disergap tentara Israel. Persis seperti yang dialami kapal Turki Mavi Marmara dan 5 kapal lainnya yang datang  dengan membawa misi serupa. Tragedi memilukan yang terjadi pada tahun 2010 tersebut memakan korban 10 penumpang tewas dan 50 lainnya terluka.

Kali ini tentara Israel memang tidak menembaki para aktivis, tapi mereka menangkap dan menjebloskannya ke penjara Israel. Namun karena tekanan internasional 2 hari kemudian sebagian aktivis tersebut dideportasi ke Negara masing-masing. Akan tetapi meski hanya dalam waktu sangat singkat para aktivis yang sedang menjalankan tugas mulia tersebut diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi. Bahkan dengan ringannya pihak Israel mengatakan bahwa misi tersebut merupakan perpanjangan Hamas yang mereka cap sebagai teroris.

https://news.detik.com/internasional/d-8145974/dideportasi-aktivis-global-sumud-flotilla-kami-diperlakukan-bak-binatang

Tampak jelas Israel tidak peduli dengan tanggapan internasional atas perbuatannya yang semena-mena tersebut. Ini terjadi karena dukungan Amerika Serikat yang selalu merestui apapun yang dilakukan mitranya itu. Bukti nyata setiap PBB melakukan sidang pembahasan kebebasan Palestina, negri paman Sam tersebut selalu memvetonya.   

Pada pra sidang KTT PBB September 2025 lalu, tak lama setelah mengumumkan persetujuannya atas solusi 2 negara Palestina dan Israel, Perancis dibawah presiden Macron dengan menggandeng Arab Saudi berinisiatif mengumpulkan puluhan pemimpin dunia demi menggalang dukungan internasional terkait solusi dua Negara tersebut. Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta dan Monako langsung bergabung  dalam deklarasi bersama ini. Sidang tersebut berlangsung di sela-sela Sidang Umum PBB di pusat PBB, yaitu New York.

Alhasil pada Sidang Umum PBB pada Senin, 22 September 2025, 153 dari 193 anggota PBB secara resmi memberikan pengakuan berdirinya Palestina sebagai Negara. Termasuk negara-negara mitra Israel seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal. Sementara Irlandia, Spanyol dan Norwegia sejak Mei 2024 sudah lebih dahulu menyatakan akan menyetujui Palestina sebagai Negara, hal yang membuat PM Israel uring-uringan.

Namun lagi-lagi Amerika Serikat memveto hasil sidang tersebut. Tak ayal presiden Kolombia yang di sidang paling bergengsi di dunia itu berpidato secara berapi-api dan terang-terangan menyerang negeri adi daya tersebut langsung mengecam tindakan konyol tersebut. Begitu juga presiden Cina.

Tapi anehnya, Amerika Serikat ini pula yang dipercaya memberikan draft rencana penghentian perang Israel-Palestina (Hamas). Diantara butir-butir terdapat butir pelucutan senjata Hamas yang diberi label teroris. Sayangnya hanya Erdogan, presiden Turki yang secara nyata berani memberikan label pejuang kemerdekaan bagi Hamas, bukan teroris.  

Lain lagi dengan presiden Indonesia Prabowo, yang sepintas terlihat garang dengan gaya bicaranya yang penuh retorika menggebrak meja. Namun ternyata setelah diperhatikan meski mendukung berdirinya Negara Palestina ( yang hidup berdampingan dengan Israel) tapi juga menekankan untuk melindungi Israel !! Sebuah pertanyaan besar, melindungi dari apa?? Tidak cukupkah sebegitu banyak tindakan melanggar hukum internasional yang didiamkan saja?? Belum lagi kata sambutan Prabowo “Shalom” dalam bahasa Ibrani yang berarti “damai”. Dan ini tak lepas dari pengamatan media Israel sebagai pesan rekonsiliasi dengan Israel.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20250924124006-4-669768/media-israel-sorot-pidato-prabowo-di-pbb-soroti-shalom-palestina

Sementara presiden Palestina, dalam sidang PBB tersebut secara online mengatakan tindakan Hamas pada 7 Oktober yang dianggap sebagai pemicu perang, tidak mewakili Palestina. Mahmud Abbas yang telah menduduki jabatan tertinggi sejak 2005 adalah dari partai Fatah yang selalu berseteru dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Tindakan Hamas menyerang dan menculik sejumlah warga Israel pada 7 Oktober 2023 yang selalu dijadikan alasan Israel melakukan genosida, sejatinya adalah salah satu usaha untuk melawan penjajah Israel yang menguasai Palestina selama 77 tahun tanpa reaksi berarti dunia. Meski tak sedikit pihak yang meragukan kabar terbunuhnya 1000 lebih warga Israel adalah benar-benar akibat serangan Hamas. Banyak video beredar bagaimana senjata-senjata canggih tentara Israel justru yang menjadi penyebab terbunuhnya korban sebanyak itu.     

Kekejaman tentara pendudukan Zionis Israel sudah terjadi jauh sebelum peristiwa 7 Oktober. Bukan rahasia lagi bahwa hampir setiap hari rakyat Palestina selama 77 tahun tersebut selalu diperlakukan dengan tidak adil bahkan kejam. Berbagai kebebasan termasuk kebebasan berpendapat yang seharusnya merupakan hak rakyat dibatasi. Rumah dan tanah rakyat digusur, diambil paksa. Ribuan rakyat ditangkap, dipenjara, disiksa secara sadis hingga cacat seumur hidup, bahkan dibunuh tanpa alasan jelas. Adakah reaksi dunia???

Sebaliknya tawanan Israel yang ditangkap Hamas diperlakukan dengan amat sangat baik. Mereka dilindungi, diberi perawatan dokter dan makanan cukup padahal penduduk Gaza menderita kelaparan hebat akibat tentara Israel yang membombardir seluruh fasilitas umum yang ada di Gaza. Pengakuan para ex sandera Israel dapat dicari dengan mudah di medsos, bila tidak diblokir tentunya.

Tindakan Hamas memperlakukan tawanan perang dengan sangat baik tak lain adalah meniru apa yang diperintahkan Al-Quran dan dicontohkan Rasulullah SAW. “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” [Terjemah QS.Al-Insan(76):8).

Aku wasiatkan agar kalian berbuat baik terhadap mereka -yaitu tawanan-.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Kabir, 977).

Hamas adalah pejuang Palestina yang tidak hanya menuntut kemerdekaan Palestina tapi juga adalah para mujahidin yang berjihad demi mempertahankan Masjidil Aqsho yang merupakan rumah suci ke 3 umat Islam yang sejatinya adalah incaran utama Zionis Israel.

https://spiritofaqsa.or.id/pemukim-yahudi-serbu-masjid-al-aqsha-tentara-israel-ubah-rumah-di-tepi-barat-jadi-barak-militer.html

Kabar terbaru, kesepakatan gencatan senjata memang telah tercapai namun siapa yang berani menjamin Israel yang dikenal sering ingkar janji dan selalu melanggar hukum namun tidak pernah diadili, bakal mematuhinya? Bahkan baru beberapa jam setelah presiden AS Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan awal tahap pertama gencatan senjata, tentara Israel mengebom rumah sebuah keluarga Palestina di wilayah barat Gaza menyebabkan lebih dari 70 warga sipil syahid dan terluka, sementara banyak korban lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan. Astaghfirullah …

https://spiritofaqsa.or.id/israel-lakukan-pembantaian-di-distrik-sabar-hamas-penjajah-ingin-gagalkan-implementasi-gencatan-senjata.html

Lalu sebagai umat Islam, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk saudara/saudari kita yang terdzalimi tersebut?? Akankah kita terus diam membisu padahal sebagian besar Barat yang notabene mitra Israel telah memberikan pembelaan mereka???

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ‘ (HR. Bukhari dan Muslim).

Wallahu’alam bi shawwab.

Jakarta, 10 Oktober 2024/ 18 Rabi’ul Akhir 1447H.     

Vien AM.

Read Full Post »

Dua puluh bulan sudah tentara Israel dibawah kepemimpinan Netanyahu memperlihatkan sifat ke-dajal-annya yang makin terang-terangan. Perlakuan keji terhadap penduduk Gaza seolah hewan ternak yang bisa sewaktu-waktu dibunuh, kota yang porak poranda, pembatasan air bersih, listrik, makanan dan obat-obatan yang membuat kelaparan makin meraja-lela dll, sudah benar-benar diluar nalar manusia normal.

Terakhir ( 29/6) warga Gaza menemukan pil dalam kantong tepung yang diberikan oleh pusat bantuan makanan dari AS-Israel. Dan ternyata pil tersebut adalah pil narkoba yang dapat membuat orang yang memakannya menjadi kesakitan dan ketagihan. Hal tersebut memicu  munculnya kekhawatiran jangan-jangan pil telah ditumbuk dan dicampurkan kedalam tepung. Astaghfirullah …  

https://news.detik.com/berita/d-7987939/usai-tembaki-warga-gaza-kini-israel-diduga-campur-tepung-bantuan-pakai-narkoba

Sebelumnya ratusan warga sipil Gaza yang sedang berkerumun menanti bantuan makanan, tewas dalam waktu 1 bulan di area pusat pembagian makanan AS-Israel. Mereka ditembaki oleh tentara bayaran Israel. Dalam suatu pengakuan, tentara Israel mengklaim mendapat perintah untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan. Memberi pesan jelas, mati ditembak atau mati kelaparan !!!

Gaza tidak lagi menjadi perhatian siapa pun. Itu telah menjadi tempat dengan hukumnya sendiri. Bahkan pembunuhan tidak lagi memerlukan pernyataan tentang terjadinya insiden itu,” kata seorang tentara Israel yang tidak disebutkan namanya. Inikah yang namanya perang???

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250627223910-120-1244541/pengakuan-tentara-israel-sengaja-tembaki-warga-gaza-yang-kelaparan

Tak heran bila kini sejumlah Negara sekutu Israelpun mulai berani memberikan stempel Negara teroris kepada Negara Zionis tersebut.  Beberapa Negara Eropa yaitu Irlandia, Spanyol dan Norwegia sudah berani memberikan pengakuan Palestina sebagai Negara. Ke 3 negara tersebut ditambah Slovenia mengecam keputusan Israel melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di Gaza. PM Slovenia dalam pidatonya di Majelis Umum PBB secara tegas meminta Israel menghentikan operasi militer dan mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina. Ia juga menekankan bila Uni Eropa tidak segera bertindak tegas ia mengingatkan agar tidak meyalahkannya bila negaranya mencari jalan keluar sendiri.

Saya ingin mengatakan ini dengan lantang dan jelas kepada Pemerintah Israel: Hentikan pertumpahan darah, hentikan penderitaan, pulangkan para sandera, dan hentikan pendudukan,” serunya.

Hal serupa juga dilakukan pemerintah Meksiko. Presiden perempuan berdarah Yahudi yang baru dilantik beberapa waktu lalu  tersebut menyerukan pengakuan Palestina sebagai negara. Sementara Kanada, Prancis, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris meski belum mengakui secara resmi tapi sedang berupaya ke arah tersebut. Jerman yang biasanya tidak berani mencela Israel karena beban psiokologis pelaku Holocaust dimasa lalu juga sudah mulai gerah terhadap prilaku beringas Israel yang terihat jumawa merasa tak satupun Negara bakal menentangnya.

Padahal Mahkamah Pengadilan Internasional (ICC) telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas tuduhan genosida.  Meski nyatanya perintah yang dikeluarkan pada November 2024 hingga detik ini, masih bebas melakukan aksi brutal dan sadisnya.

Demonstrasi menuntut Israel agar segera keluar dari Gaza terjadi di berbagai Negara. Yang terbesar terjadi di Den Haag, Belanda. Demo yang terjadi pada 18 Mei 2025 tersebut diikuti lebih dari 100.000 peserta. Mereka mendesak pemerintah Belanda agar mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza.

Sementara itu sejumlah aktifis berbagai kewarga-negaraan yang menamakan diri Koalisi Freedom Flotilla, pada 8 Juni 2025, dengan menumpang sebuah kapal nekad berlabuh dari pulau Sisilia di Italia menuju Gaza. Mereka membawa berbagai kebutuhan pokok seperti obat-obatan dll. Namun kemudian militer laut Israel mencegat kapal tersebut, menangkap seluruh penumpang dan mendeportasi mereka ke Negara-negara masing-masing. Hal tersebut dilakukan Israel padahal kapal masih berada di perairan internasional, dan mata seluruh dunia mengawasinya!

Selanjutnya adalah Long March to Gaza, yaitu aksi jalan kaki massal atau konvoi solidaritas yang dilakukan oleh aktivis kemanusiaan dari berbagai negara untuk menunjukkan dukungan terhadap rakyat Palestina. Aksi yang diikuti ribuan orang lebih dari 35 negara ini rencananya akan berkumpul pada 15 Juni di kota Al-Arish Mesir. Selanjutnya para peserta akan berjalan kaki ke perlintasan Rafah yang jaraknya sekitar 50 KM dari Gaza, sambil membawa bendera, poster untuk menyerukan kebebasan bagi masyarakat Palestina. Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Gaza dari dunia luar.

Namun apa lacur sesampai di Kairo polisi Mesir malah menginterogasi bahkan  menangkap sejumlah peserta dan mendeportasinya. Aksi tersebut dinyatakan illegal. Sepuluh aktifis Indonesia termasuk artis  Zaskia Mecca dan politisi Wanda Hamidah yang bergabung dalam aksi tersebut bercerita bahwa mereka terkurung di hotel Kairo  dibawah pengawasan ketat polisi Mesir hingga akhirnya memutuskan pulang ke tanah air. Sementara sejumlah perserta bule yang kebanyakan non muslim terekam adu mulut  dengan polisi Mesir. Mereka mempertanyakan bagaimana para polisi itu bisa berdiam diri melihat saudara/i mereka sesama Muslim diperlakukan begitu kejam oleh Zionis Isrrael. Sungguh memalukan …   

Namun demikian dunia Islam sebenarnya bukannya diam. Indonesia sejak awal sudah mengutuk pendudukan Israel di tanah Palestina. Demo pro Palestina sering diadakan di berbagai kota besar. Terakhir ( Juni 2025) Indonesia dan Arab Saudi mengeluarkan deklarasi bersama mengutuk genosida yang dilakukan Negara Zionis tersebut. Bahkan imam besar Masjidil Aqsho telah menyerukan jihad, dan ditanggapi positif oleh MUI.     

Selanjutnya sebagai tanggapan atas kegagalan total komunitas internasional untuk menerapkan hukum internasional di Gaza, koalisi akademisi, intelektual, pembela hak asasi manusia serta perwakilan organisasi masyarakat sipil membentuk sebuah pengadilan dengan nama Pengadilan Gaza.

Deklarasi ini dibentuk pada November 2024 di London dan telah mengadakan sidang publik pertamanya pada Mei 2025 di Sarajevo, Bosnia Herzegovina. Sidang terakhir rencananya akan diadakan pada Oktober 2025 di Istanbul untuk menyampaikan draf temuan dan keputusan pengadilan, dengan mengacu pada kesaksian dari para saksi dan pernyataan dari warga Palestina yang terkena dampak krisis.

Deklarasi tersebut menuntut penghentian segera aksi militer Israel dan penarikan pasukan militer, serta penghentian “genosida, pemindahan paksa dan pengusiran, aktivitas permukiman, pengepungan Gaza dan pembatasan pergerakan di Tepi Barat.”

Tampaknya alasan bela diri Israel terhadap serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas sudah tidak lagi dapat ditrima akal sehat. Serangan brutal dan membabi buta tentara Israel yang menyasar fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, kamp penampungan bahkan rumah pribadi seperti yang dialami direktur RS Indonesia Gaza, telah mengakibatkan korban lebih dari 55 ribu sebagian besar anak. Pencegahan masuknya bantuan makanan dan obat-obatan serta penyerangan dan pembunuhan terhadap tenaga medis menambah daftar kejahatan perang Negara Zionis tersebut.  

Ditambah lagi dengan adanya pengakuan para sandera Israel yang telah dibebaskan Hamas. Pengakuan baik yang diberikan di depan PBB maupun prilaku akrab para sandera terhadap ex penculik yang dinarasikan sebagai teroris oleh Israel itu justru membuktikan siapa sebenarnya yang teroris.

(Bersambung ke https://vienmuhadi.com/2025/07/05/gaza-israel-dan-dajjal-2/ ).

Read Full Post »

Dari Abdullah bin Abi Aufa, rasulullah bersabda:

Wahai sekalian manusia, janganlah kalian berharap untuk bertemu dengan musuh, dan mintalah keselamatan kepada Allah. Tetapi jika kalian bertemu dengan musuh, hendaknya kalian bersabar. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya surga itu di bawah kilatan pedang”. (Hadis sahih) – (Muttafaq ‘alaih).

Hadist ini sering digunakan untuk menyerang Islam dengan cara dipotong bagian awalnya hingga seolah Islam adalah ajaran pedang alias kekerasan. Inilah yang dijadikan pegangan bahwa Islam adalah ajaran penuh kebencian hingga menyebabkan Islamophobia akut di kalangan Barat. Islam bagi mereka adalah teroris.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya surga itu di bawah kilatan pedang”.

Padahal bila kita baca dan perhatikan secara utuh, hadist tersebut justru mengajarkan kesabaran. Menariknya lagi, dengan adanya panggilan “wahai sekalian manusia” bukan “wahai sekalian orang beriman” di awal kalimat, menunjukkan bahwa hadis ini mengajarkan agar seluruh manusia, bukan khusus umat Islam atau orang beriman, untuk selalu berbaik sangka, tidak mencari permusuhan dan keributan. Berdoa selalu kepada Allah swt agar diberi keselamatan.

Akan tetapi bila ternyata ada orang datang mengganggu, memusuhi,  apalagi memerangi, hendaknya bersabar. Namun bersabar bukan berarti diam, pasrah akan tetapi wajib melawan sekuat tenaga, bahkan hingga mati. Mati demi membela diri dan keimanan, keluarga, darah dan harta, syurga adalah balasannya. Itulah mati syahid. Kata pedang digunakan karena perang pada waktu itu biasanya menggunakan pedang. Kilatan pedang menunjukan kedasyatan perang.   

Dari sini jelas terlihat bahwa perang dengan pedang/kekerasan adalah jalan terakhir ketika jalan damai tidak dapat dilakukan. Ini menunjukkan bahwa perang dalam Islam adalah defensive/bertahan bukan ofensif/menyerang. Perang cara ini adalah demi tegaknya keadilan di atas muka bumi. Sementara perang dengan lisan dan pena yaitu dengan perkataan dan tulisan adalah demi tegaknya kalimat Laa ilaha ila Allah, tiada tuhan selain Allah.  

Islam adalah agama yang damai, agama yang tidak menyukai peperangan kecuali terpaksa. Ayat 32 surat Al-Maidah  berikut secara jelas menerangkan membunuh 1 orang tanpa sebab maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi”.

Ayat Al-Quran diatas menyebut dengan jelas, bani Israil, namun sebenarnya juga berlaku bagi umat nabi Muhammad saw yaitu umat Islam. Ironisnya, hari ini seluruh dunia bisa melihat dengan jelas bagaimana Zionis Israil melakukan kebiadaban yang benar-benar di luar nalar manusia. Lebih dari 50 ribu penduduk Gaza mereka bantai, tidak peduli laki perempuan, tua muda, anak kecil. Bahkan sekolah, rumah sakit dan penampunganpun mereka bombardir. Pun setelah adanya perjanjian genjatan senjata tanpa rasa malu mereka langgar.

Bandingkan dengan apa yang terjadi pada peristiwa penaklukkan Yerusalem di tahun 637 di zaman khalifah Umar bin Khattab ra atau pada salah satu perang Salib (pertempuran Hittin ) pada tahun 1187 di masa sultan Salahuddin Al-Ayyubi.

Pada akhir ayat di atas, dapat kita ketahui pula bahwa orang-orang Israil sejak dulu memang  suka berbuat kerusakan di muka bumi, termasuk membunuh para nabi. Rasulullahpun tak luput dari percobaan pembunuhan, bahkan hingga beberapa kali.

Pengusiran yang dilakukan Rasulullah terhadap bani Israil seperti bani Qainuqa’, bani Quraizhah dan bani Nadhir dari Madinah ( dulu Yastrib) karena berkali-kali mereka melanggar piagam Madinah, bukan hanya karena mereka Yahudi.

Piagam Madinah adalah piagam perdamaian yang dibuat Rasulullah agar penduduk Madinah hidup damai, saling menghargai dan menghormati apapun agama maupun suku mereka. Piagam ini juga menerangkan bagaimana berinteraksi antar pemeluk agama yang berbeda.

Para pakar politik dunia saat ini mengakui bahwa piagam Madinah adalah konstitusi pertama dunia yang menjadi sumber inspirasi untuk membangun masyarakat yang pluralistik, memiliki relevansi yang kuat dengan perkembangan masyarakat internasional dan menjadi pandangan hidup modern berbagai negara di dunia.

Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR al-Bukhari).

Perang yang terjadi selama masa kerasulan ( perang pertama baru terjadi pada tahun ke 2 hijriyah, atau 15 tahun setelah masa kerasulan) sebenarnya juga bukan perang panjang dengan korban massif. Perang-perang tersebut berlangsung hanya dalam hitungan hari dengan adanya jeda waktu. Bandingkan dengan sejumlah perang yang pernah terjadi di dunia yang bisa mencapai tahunan bahkan ratusan tahun sebagaimana tercantum pada link berikut :

https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/0a0b2090f28488f/daftar-perang-terpanjang-dalam-sejarah-hingga-lebih-dari-700-tahun

Melansir dari World Atlas, perang dengan periode terlama yang dicatat sejarah adalah Reconquista, yakni berlangsung selama 781 tahun. Perang Reconquista atau Perang Salib Iberia merupakan perang antara Portugis dan Spanyol dengan Kekhalifahan Kordoba. Perang-perang lain adalah Perang Dunia I (4 tahun), Perang Dunia II (6 tahun), perang Seratus Tahun antara Inggris dan Perancis dll.

Perang di masa hidup Rasulullah yang jumlahnya 27 kali ( mulai tahun ke 2 H hingga tahun ke 10 H), bila ditotal jumlahnya tidak lebih dari 540 hari ( kurang dari 1.5 tahun). Korbannyapun tidak pernah menyasar warga sipil apalagi anak-anak. Demikian pula perintah perang dalam Al-Quran yang sering dituding oleh musuh-musuh Islam sebagai biang kekerasan, sebenarnya hanya 7% dari total ayat yang ada dalam Al-Quran. Itupun dengan berbagai persyaratan. Diantaranya  adalah sebagai berikut:

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun”. (HR. An Nasa’i).

Selebihnya bermacam-macam, antara lain yang paling utama adalah tentang tauhid ( bahwa Tuhan adalah satu), berbagai perintah ( seperti shalat, zakat, infak sedekah, haji, berbuat baik pada orang-tua/manusia/mahluk dll, berbagai larangan ( seperti minum khamr/alcohol, makan babi, zina dll), sains dan kedasyatan alam semesta, kisah orang-orang terdahulu, nabi, rasul dll.     

Dari Abdullah ibnul Mishwar, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Seorang yang beriman tidak akan kekenyangan sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar”.

Anehnya ada saja orang yang saat ini masih juga membela Israel yang jelas-jelas telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, Gaza khususnya, bahkan menyebar Islamophobia yang jelas-jelas menjadi korban kebiadaban Israel.   

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. ( Terjemah QS. Al-Hajj (22):46).

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 9 April 2025.

Vien AM.

Read Full Post »

Older Posts »