Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘Gasconne’

Dune atau dalam bahasa Indonesianya ‘bukit pasir‘ yang terbayang dalam benak kita biasanya adalah gurun pasir sahara di Arabia atau Afrika yang extra panas di ujung sana. Namun dune yang kami temui beberapa hari lalu benar-benar jauh berbeda dari bayangan tersebut. La Dune du Pyla adalah bukit pasir yang terletak sekitar 60 km barat daya Bordeaux, Perancis barat. Ini adalah dune  terbesar di Eropa. Bukit ini membujur sepanjang 3 km di pesisir pantai Gasconne, lautan Atlantik dengan ketinggian sekitar 117 meter, lebar 500 meter serta terdiri atas sekitar 60 juta meter kubik pasir putih.

Pasir yang membentuk bukit ini adalah pasir yang semula berada di pantai Gasconne.  Namun karena kekuatan angin dan arus air pantai yang amat kencang pasir terdorong hingga membentur hutan kecil yang ada di belakangnya. Dan sedikit demi sedikit menumpuk hingga terbentuklah bukit pasir seperti yang kami saksikan sore itu. Subhanallah ..

« Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, » (QS.As-Shad (38) :36).

« Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya, » (QS.Adz-Zariyat (51):1).

« Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), ….. »(QS.Al-Qamar (54):34).

Ya, Kami yang dimaksud ayat diatas adalah Dia, Allah  swt, Sang Penguasa Tunggal yang memiliki langit, bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya. Dialah  yang memerintahkan pasukannya yang teramat taat dan setia  yaitu para malaikat agar angin berhembus kemanapun, menerbangkan dan mengangkat apapun yang dikehendaki-Nya. Jangankan debu-debu lembut dipinggir pantai bahkan batu-batu besar dan tajam sekalipun seperti yang menimpa kaum Luth ataupun kota Pompei di Italia adalah hal yang amat sangat mudah bagi-Nya. Allahuakbar ..

Sore hari itu ketika kami sedang berusaha mendaki bukit, tiba-tiba angin yang lumayan dingin datang bertiup cukup kencang. Temperatur berkisar sekitar 12 derajat Celcius. Saya terpaksa membatalkan keinginan untuk memandang keindahan pemandangan lautan Atlantik yang terdapat di balik bukit tersebut karena khawatir terjatuh oleh angin. Padahal bila cuaca cerah kita bisa menyaksikan  rantai pegunungan Pyrene yang sedang bersalju itu dari kejauhan. Menurut seorang penjual toko souvenir yang berada disana pada musim panas sebenarnya disediakan tangga kayu menuju bukit.

Bordeaux

Bordeaux

 Mosque de Bordeaux

Mosque de Bordeaux

Dengan berat hati akhirnya kamipun meninggalkan tempat dan langsung menuju kota Bordeaux. Esoknya, karena hari itu adalah hari Jumat kamipun menyempatkan diri mencari masjid untuk menunaikan shalat Jumat. Bertolak belakang dengan keadaan kota  yang besar, ramai dan cantik, masjid yang kami jumpai hanyalah sebuah bangunan apartemen tua yang bediri disela-sela hunian tua pula.

Namun demikian jumlah jamaah cukup mengejutkan hati. Ternyata bangunan 4 lantai yang bertangga sempit tersebut sesak dijejali para hamba yang hendak mengagungkan-Nya. Alhamdulillah …

Setelah puas berjalan-jalan melihat kota dimana deretan panjang bangunan tua nan antik dan cantik menghisasi tepi sungai Garonne, kamipun kembali ke hotel. Esok sebelum kembali ke Pau, kami masih ingin mencoba mengunjungi Dune du Pyla yang tertunda kemarin.

Dune du Pyla 1

Dune du Pyla 1

Dune du Pyla2

Rupanya Sang Khalik amat mengetahui keinginan hamba ini. Setelah beberapa kali kecewa karena sejumlah pintu menuju lokasi ditutup, kami akhirnya berhasil menemukan jalan menuju pantai. Dari sinilah kami akhirnya dapat mendaki bukit walaupun bukan dari lokasi terbaiknya. Karena ternyata di lokasi tersebut tersedia sejumlah tempat wisata yang sayangnya hanya dibuka di musim panas saja. Perkemahan lengkap dengan sarananya, berbagai permainan pantai dan taman bermain anak-anak hingga olah raga layang gantung  tersedia disini.

Subhanallah .. sungguh cantik pemandangannya  .. laut biru kehijauan nan luas diselingi bukit-bukit pasir putih  kecil memanjang di sana sini terbentang di hadapan mata kami. Kami bahkan sempat memandang dan mengikuti terbenamnya matahari ke balik laut. Betapa indahnya alam ciptaan-Mu Ya Allah .. Subhanallah  .. terima kasih Ya Allah  ..

Namun esok paginya ketika kami telah tiba kembali di rumah terdengar kabar bahwa semalam badai Xynthia telah memporak-porandakan pantai barat Perancis. Termasuk sekitar wilayah Bordeaux dimana terdapat Dune du Pyla yang diterjang angin berkekuatan antara 120 – 140 km perjam! Badai ini mengakibatkan angin puyuh, gelombang laut setinggi 8 meter, hujan deras dan banjir dimana-mana. Korban sejumlah  50-an  orang yang kebanyakan sedang tidur nyenyakpun berjatuhan. Angin juga berhasil melumpuhkan tenaga listrik negara maju ini hingga jutaan orang terpaksa melewati malam di musim dingin tersebut dalam kegelapan. Astaghfirullah ..

Pada saat yang sama kami juga mendengar berita terjadinya gempa berkekuatan 8.8 skala richter menyerang Santiago, ibu kota Chili di Amerika Selatan. Gempa dasyat ini disusul dengan terjadinya gelombang tsunami yang berdampak hingga ke Jepang yang letaknya  ribuan kilometer dari Chili. Korban mencapai 700 orang lebih, ironisnya lebih dari separuhnya justru  akibat tsunami yang datang belakangan tanpa terduga.

Jadi pada saat yang sama baik lautan Atlantik di barat maupun lautan Pasifik di timur telah merasakan kekuatan raksasa yang mengakibatkan bencana besar. Siapa yang kuasa mendatangkan ini semua ?

“ Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya “.(QS. Ar-Raad(13):41).

Tampak jelas bumi, rumah yang dihuni milyaran manusia sejak ribuan tahun lalu ini telah mulai goyah dan rentan, renta dimakan usia. Rasanya sudah bukan waktunya lagi manusia cukup hanya mempercayai bahwa bumi akan hancur, bahwa kiamat pasti akan datang, bahwa Sang Penguasa alam semesta itu ada … namun tetap berkeras kepala tidak mau menjalankan perintah dan larangan-Nya. Na’udzubillah min dzalik …

Sekali lagi syukur yang dalam kami panjatkan kepada Allah swt  yang telah mengantarkan kami kembali ke rumah dalam keadaan selamat. Semalam kami memang merasa khawatir terhadap angin kencang yang bertiup. Suara angin yang terjebak di sekitar bangunan apartemen dimana kami tinggal terdengar berderu keras seolah ingin menerbangkan kami. Saking khawatirnya bahkan anak perempuan kami yang telah berusia 15 tahunpun pindah tidur sekamar dengan kami.

Begitu pula malam sebelumnya ketika masih di Bordeaux. Kertas –kertas berterbangan, tong sampah terguling, tiang lampu lalu lintas dan tiang papan reklame bergoyang-goyang. Ini  masih ditambah lagi dengan hujan es batu kecil ( grele) yang datang secara tiba-tiba walaupun hanya beberapa menit.

Cap Ferret

Cap Ferret

Sama halnya dengan ketika kami dalam perjalanan menuju Cap Ferret, sekitar 30 km utara Bordeaux. Hujan angin terus mengiringi perjalanan kami. Namun tidak percuma   kami tetap berkeras meneruskan perjalanan karena di tempat ini kami juga berhasil melihat ‘hasil karya angin’ ciptaan-Nya. Yaitu deretan pulau pasir putih ditengah laut biru kehijauan. Rupanya bukit pasir memang terbentuk di sepanjang garis pantai Gascone di lautan Atlantik ini.

Itulah angin, sebuah kekuatan maha dasyat yang bergerak atas izin dan kehendak-Nya kemanapun ia mau. Menggiring pasir pantai dan membentuknya menjadi bukit pasir, membawa air hujan dan menumbuhkan tanam-tanaman hingga menjadi berkah namun juga sekaligus menghancurkan apa yang menghalanginya. Allahuakbar ..

«  dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya ».(QS.Al-Jaatsiyah(45) :5-6).

Wallahu’alam bishawwab.

Pau- France, 2 Maret 2010.

Vien AM.

Read Full Post »