“ Jika kita mau mencari dan berusaha pasti Allah swt memberi jalan keluar”.
Kata-kata ini terus terngiang di telinga dan semoga tak akan terlupakan … selamanya, Insya Allah. Kata-kata ini lebih terasa lagi ‘adem’ dan berkesan karena yang mengatakannya adalah orang yang tinggal di lingkungan kafir. Orang itu adalah petugas medis, warga Perancis keturunan Maroko yang telah lama menetap di negri pemilik menara Eiffel yang terkenal itu.
Ceritanya begini. Suatu hari dokter yang memeriksa saya merujuk agar saya menjalani pemeriksaan tulang. Maka sesuai dengan ‘rendez-vous’ yang saya peroleh, sayapun pergi ke laboratorium yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari apartemen dimana kami tinggal itu. Namun ntah mengapa saat itu tak terpikirkan sama sekali bahwa petugas medis bisa jadi seorang laki-laki, yang berarti bukan muhrim dan tidak berhak melihat aurat perempuan.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS.An-Nur(24):31).
Dan sialnya, itulah yang terjadi. Saya baru sadar setelah petugas tersebut menerangkan prosedur yang harus dijalani. Apa boleh buat … terlanjur. Di Perancis ini memang ada aturan, walaupun tidak tertulis, bahwa dokter atau petugas medis maupun pasien sama-sama tidak berhak memilih-milih dokter atau pasien menurut jenis kelamin. Bisa-bisa kita malah dituduh homo atau lesbian ! Na’udzu billah min dzalik ..
Singkat cerita, di tengah pemeriksaan sang petugas menanyakan apakah saya seorang Muslim. Ketika saya mengiyakan iapun menyambung bahwa ia juga Muslim. Alhamdulillah .. Maka dengan rasa bersalah saya menanyakan apakah di laboratorium itu tidak ada petugas perempuan. “ Ada”, jawabnya tegas.“ Yaah ..”, hanya itu yang bisa saya katakan. Sesal kemudian tidak ada gunanya ..:-(( … Pantas tadi ketika ia menerangkan prosedur pemeriksaan wajahnya sedikit mencerminkan keraguan.
“ Tidak perlu terlalu khawatir .. saya yakin, jika tujuannya untuk kebaikan dan kesehatan Allah swt pasti mau memahami dan memaafkan”, katanya berusaha menghibur. Saya tidak tahu harus menjawab apa. “ Salah sendiri tadi g tanya dulu .. minimal usahalah”, pikir saya benar-benar menyesal.
Selesai pemeriksaan, kami sedikit berbincang tentang Islam di negri ini. Ketika saya menceritakan bahwa anak saya menemui kesulitan dalam menjalankan shalat di sekolah, ia menjawab bahwa iapun dulu begitu. Shalat harus sembunyi-sembunyi. Shalat Jumat malah hampir tidak mungkin. Sekarang, tidak saja shalat Zuhur dan Ashar, shalat Jumatpun tidak pernah ketinggalan. “Jika kita mau mencari dan berusaha pasti Allah swt memberi jalan keluar”, katanya mantap sambil tersenyum kecil seolah menyindir saya yang lalai karena tidak mencari petugas medis perempuan … L . “ Ya Allah, Ya robbi, semoga Engkau mengampuni hamba-Mu yang lalai ini”.
Saya jadi teringat suami saya. Ia bercerita bahwa tim kerjanya di kantor terbiasa mengadakan meeting setiap Jumat ba’da makan siang. Suatu hari, setelah tiga kali berturut-turut ia selalu absen, akhirnya salah seorang dari timnya menegur. “ Saya kan sudah katakan bahwa setiap Jumat siang saya pasti tidak berada di kantor. Saya punya kewajiban untuk menunaikan ajaran agama saya yang tidak mungkin ditinggalkan”. Maka sejak saat itu meetingpun dipindahkan ke hari lain. Subhanallah .. Sekali lagi terbukti : “Jika kita mau mencari dan berusaha pasti Allah swt memberi jalan keluar”.
“ … Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar … “. (QS.Ath-Thalak(65):2-3).
Demikian juga pengalaman anak-anak saya. Ketika anak perempuan saya baru masuk ke sekolah barunya, para orang-tua menganjurkan anak-anaknya agar shalat di dalam bus saja (bus antar jemput sekolah) bila shalat di sekolah tidak memungkinkan. Waktu musim panas memang tidak masalah karena anak-anak tiba di rumah waktu ashar masih ada. Tetapi di musim dingin tidak mungkin. Karena mereka ( yang usia SMA) pulang sekolah waktu ashar sudah habis. Namun ternyata beberapa minggu kemudian anak saya melaporkan bahwa ia bisa shalat zuhur dan ashar di perpustakaan walaupun hanya dengan duduk … 😦
Padahal sebenarnya beberapa hari yang lalu, begitu melihat ada kesempatan, saya menawarkan untuk mengirim email kepada kepala sekolah supaya menyediakan ruangan kecil yang bersih dan tenang, agar anak-anak bisa menjalankan shalat di dalamnya. Namun anak saya keberatan. “ Udah mending kali bu kita shalat didiemin aja .. ntar malah dilarang gimana .. “, begitu katanya ragu. Akhirnya sayapun membatalkan niat tersebut. Dengan alasan laic ( sekuler) sekolah ( baca pemerintah Perancis) memang melarang adanya kegiatan keagamaan di lingkungan umum termasuk sekolah. Yaah .. apa mau dikata ..
Sebaliknya anak lelaki saya yang sedang menuntut ilmu di benua Kanguru melaporkan bahwa selama kuliah ia bisa menjalankan shalat tanpa kesulitan berarti. Ia dapat mencari dan memanfaatkan ruangan-ruangan kampus yang jarang dipakai. Alhamdulillah ..
Namun saya pikir mungkin masalahnya agak berbeda. Anak perempuan perlu keberanian lebih dibanding anak laki. Karena anak perempuan harus menutup auratnya dengan sempurna. Orang Indonesia biasanya memakai mukena.
Lain lagi halnya dengan pengakuan seorang teman yang tinggal di salah satu kota Perancis. Teman saya ini berniat mengikuti kegiatan masak memasak yang diselenggarakan seorang temannya yang non Muslim. Wajar bila kemudian ia ragu dengan kehalalan daging yang digunakan untuk memasak.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah …”.(QS.Al-Baqarah(2):173).
Namun ia juga ragu bagaimana sebaiknya bersikap. Antara keinginan yang menggebu karena teman saya ini doyan sekali masak dan rasa takut kepada-Nya, mendorongnya mengadukan keresahan tersebut dengan berkirim email kepada saya. Belum sempat saya membalas email tersebut, ia mengabarkan bahwa setelah bermunajat kepada Sang Khalik, ia membulatkan tekad untuk langsung meminta temannya itu agar menggunakan daging halal. Anehnya, tanpa banyak tanya, sang ‘chef’ yang biasanya sulit diajak kompromi itu menyetujuinya! Subhanallah .. ( Saya mendapat kabar bahwa hanya beberapa hari sebelum peristiwa tersebut teman saya itu mulai menutup auratnya dengan baik alias berjilbab .. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya .. )
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.(QS.Al-Baqarah(2):186).
Bicara soal makanan halal. Pagi tadi saya baru menerima info tentang website yang memuat daftar resto halal di seluruh dunia. Menurut web bernama Zabihah ini (http://www.zabihah.com/ ) Perancis adalah negara no 1 di Eropa yang mempunyai retoran halal (165 ). Peringkat 2 diduduki Jerman ( 154) dan peringkat 3 adalah Spanyol (108).
Web ini juga mencamtumkan daftar masjid di seluruh dunia lengkap dengan alamat dan petanya ! Allahuakbar … Tampaknya sudah tidak ada lagi alasan bagi Muslim yang bepergian ke luar negri untuk tidak shalat di masjid dan makan di restoran yang tidak menyajikan masakan halal. Walaupun seringkali, berdasarkan pengalaman, tidak mudah menemukan alamat masjid meski dengan pertolongan GPS sekalipun. Karena kebanyakan masjid-masjid tersebut ( khususnya di Perancis) hanyalah masjid kecil yang letaknya betul-betul terpencil dan sulit dicapai …:-((
Wallahu’alam bish shawab.
Paris, 15 Desember 2010.
Vien AM.
akhirnya saya memilih untuk berkomentar di tulisan ke 14 ibu tentang suka duka muslim di Prancis.
saya memang akhir2 ini sedang mencari berbagai informasi tentang Prancis, terutama masalah pelaksanaan ibadah kita sebagai seorang Muslim. Saya ingin melanjutkan studi saya di sana. Doakan saja bu…
namun, sebelum itu saya harus terlebih dulu memastikan bahwa saya bisa melaksanakan ajaran Islam sebagaimana di Indonesia, minimal tidak diganggu lah…
kira2, kota apa yang banyak dan mudah menemukan masjid di sana ya bu…? Paris kah? atau Lyon? atau yang lain…
terima kasih dan salam kenal sebelumnya.
Ridwan – Jogjakarta
-mahasiswa yang sedang berusaha “keluar” dari kampus terhormat dengan cara yang terhormat pula, hehe-
Sebelumnya saya mengucapkan banyak trima-kasih sudah mampir .. semoga Allah mencatatnya sebagai amal ibadah,amiin ..
Saya rasa kalau berharap dapat menjalankan ibadah seperti di negri kita, sulit ya .. paling tidak hingga saat ini ..
Namun bila niat nak Ridwan sudah bulat dan yakin ilmu yang akan dituntut bakal bermanfaat dunia akhirat, insya Allah pengalaman dan sulitnya ibadah di negri kafir ini justru akan menambah tebal keimanan ..
Pesan saya .. bekali diri dengan bahasa Perancis yang baik dan rasa percaya diri sebagai Muslim yang tinggi .. Anda mewakili Muslim non Arab di negri dimana mayoritas rakyatnya berpendapat Islam adalah Arab yang seringkali suka berbuat keributan .. jadi jagalah akhlak ..
Katakan terus terang ( dengan santun tentunya ya .. ) kebutuhan anda sebagai muslim ( untuk shalat Jumat dll) .. siapa tahu justru andalah orang yang membuat pihak univ bersedia menyediakan mushalla univ .. Allahuakbar ..
Mungkin Lyon lebih kondusif .. baik untuk belajar maupun beribadah .. tidak terlalu crowded .. walikotanya juga kelihatannya tidak anti Islam ..
Selamat beribadah .. Semoga sukses dunia akhirat, amiin ..
Subhanallah… benar sudah… smga istiqomah d negeri barat sana… Barakallahu fikum..
Amiin .. terima-kasih banyak atas doa dan dukungannya ..
Salam ukhuwah ..
kebenaran adalah satu walau ada dimana mana,demikian pula walau ada di perancis,dan setiapkebeeeeeeeeearan pasti mendapat ridho dari ALLAH swt