Belum sampai satu minggu artikel Urgensi Mempelajari Kristologi (1) diposting heboh terdengar kabar tentang seorang selebritis yang telah meninggalkan keyakinannya yaitu Islam, dan menggantinya dengan keyakinan Kristen. Hal ini menambah deretan bukti perlunya pembinaan Islam lebih mendalam lagi.
Namun yang amat patut disesalkan selebritis tersebut yaitu Lukman Sardi, putra maestro biola kawakan Idris Sardi, pernah memerankan tokoh besar Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Tokoh itu ia perankan dalam film drama “Sang Pencerah” yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo pada tahun 2010.
Yang juga patut disesali, ketika itu ke-Islam-an aktor tersebut sebenarnya sudah diragukan. Istri Lukman adalah seorang pemeluk Kristen, dan kini telah memiliki 3 orang anak. Tapi tampaknya pemilihan Lukman sebagai pemeran utama tokoh KH Ahmad Dahlan bukannya tidak disengaja. Karena bagi sebagian umat Islam Hanung Bramantyo, diketahui telah beberapa kali memproduksi film yang sengaja menyudutkan dunia Islam. Berikut wawancara mengenai sutradara muda tersebut dengan Taufik Ismail.
https://ajaran.wordpress.com/2010/09/22/wawancara-taufiq-ismail-seputar-hanung-bramantyo/
Murtadnya Lukman Sardi memang sedikitpun tidak akan mencoreng Islam. Tapi paling tidak ini membuktikan bahwa perkawinan beda agama, baik itu Muslim dengan perempuan non Muslim apalagi Muslimah dengan laki-laki non Muslim sangatlah rentan pemurtadan. Karena bagaimanapun ikatan perkawinan apalagi bila sudah dikaruniai anak, pasti membutuhkan kesamaan pandangan, termasuk keyakinan. Dan cepat atau lambat pasti salah satu akan ada yang “mengalah”. Kalaupun tidak juga, anak pasti yang akan jadi korban. Mereka akan dibiarkan mencari jalan sendiri dalam menentukan agamanya.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. Keduanya orang tuanya yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hal lain yang patut dicermati adalah pengakuan Lukman tentang alasannya murtad, salah satunya adalah penyelamatan Yesus. Dalam pandangan Islam jelas ini tidak benar. Karena Islam mengajarkan bahwa setiap orang bertanggung-jawab penuh atas perbuatannya masing-masing.
Para pendeta Kristen sering meng-klaim bahwa ayat Quran dan prediksi Rasulullah tentang kedatangan kembali Yesus ( nabi Isa as) diakhir zaman adalah bukti kebenaran Yesus adalah juru selamat, bahkan Tuhan itu sendiri.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam alaihissallam sebagai hakim yang adil”. (Muttafaqun ‘alaih).
Bagi orang awam mungkin hadist diatas cukup membingungkan, dan memang itulah yang diharapkan para misionaris. Mereka sengaja mencatut sebagian hadist di atas dan menghilangkan kelanjutannya. Berikut adalah hadist lengkapnya.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Yesus di akhir zaman akan datang untuk menyampaikan kebenaran, bahwa ia adalah seorang utusan Allah, Tuhannya, bukan anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri sebagaimana perkiraan umat Kristen. Yaitu dengan dihancurkannya salib sebagai lambang Trinitas, keyakinan Tuhan 3 adalah 1. Membunuh babi, sebagai lambang kesalahan karena umatnya telah menghalalkan babi yang sebenarnya diharamkan.
Anehnya, ayat bahwa Allah adalah Tuhan yang harus disembah dan Yesus adalah utusan-Nya, hingga detik ini masih bisa ditemui di Al-Kitab. Menjadi bukti tampaknya umat Kristen tidak suka membaca dan mempelajari kitab sucinya sendiri.
Markus 12:29. Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Yohanes 17:3. Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa.
Ulangan 14:8. Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya. (Dalam Al-Kitab cetakan lama 1991 disebut babi bukan babi hutan).
Doktrin penyelamatan manusia oleh Yesus yang dijadikan jargon para misionaris sebenarnya hanya suatu usaha untuk menarik seseorang agar mau memeluk Kristen. Doktrin ini dimulai dengan peristiwa penyaliban Yesus sebagai tebusan dosa manusia.
Mereka beranggapan bahwa semua manusia, kecuali Yesus dan ibunya, dilahirkan ke dunia dalam kedaan menanggung dosa. Ini sebagai akibat dosa yang pernah dilakukan nenek moyang manusia. Yaitu Adam dan Hawa ( Eva) yang memakan buah terlarang sebelum turun ke dunia, dan menyebabkan kemurkaan-Nya. ( Sementara menurut Islam Allah swt telah memaafkan kesalahan keduanya sebelum Ia memerintahkan mereka turun agar menjadi khalifah di muka bumi.)
Itu sebabnya umat Kristiani membaptis setiap anak yang baru dilahirkan, agar bersih dari segala dosa warisan tadi. Anehnya, ternyata Yesus sendiri juga dibaptis ! Bahkan Matius 16:27 secara jelas menerangkan bahwa setiap anak manusia harus mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya kelak di akhirat.
Matius 16:27.Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Matius 3:13.Kemudian datanglah Isa dari Galilea ke Sungai Yordan menemui Nabi Yahya, untuk dipermandikan olehnya.
Disamping itu Al-Kitab juga menceritakan bagaimana berdukanya Yesus yang harus disalib. Hukum salib ketika itu memang hal biasa yang dilakukan penguasa terhadap orang yang melawan penguasa. Yesus sangat sedih dan kecewa terhadap murid-muridnya yang tidak membela malah masih bisa nyenyak tidur ketika ia ditangkap pasukan penguasa. Akhirnya Yesus hanya bisa bersujud, berdoa dan memohon kepada Tuhannya agar selamat dari penyaliban. Meski sebagai seorang yang shaleh ia tetap pasrah akan kehendak-Nya.
Matius 26:38. Lalu sabda Isa kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih, seperti akan mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama-sama dengan Aku.”
Matius 26:39. Setelah maju sedikit ke depan, Ia sujud dan berdoa, “Ya Bapa-Ku, jika boleh, biarlah cawan minuman ini lalu dari-Ku. Meskipun demikian, janganlah terjadi menurut kehendak-Ku, melainkan menurut kehendak-Mu.”
Matius 26:40. Ketika Ia kembali kepada ketiga pengikut-Nya, didapati-Nya mereka sedang tidur. Lalu sabda-Nya kepada Petrus, “Bagaimana, tidak sanggupkah engkau berjaga-jaga dengan Aku selama satu jam saja?
Artinya Yesus di salib tidak secara suka rela demi menebus dosa manusia sebagaimana diyakini selama ini. Sebaliknya Yesus di salib, di zalimi dan difitnah oleh penguasa Yahudi karena merasa terancam dengan ajaran Tauhid Yesus untuk menyembah Tuhan Yang Esa, Allah swt, yang Yesus menyebutnya Bapak. Yesus disalib karena kedengkian orang-orang yang membenci ajarannya.
Yohanes 12:27. Sekarang hati-Ku galau. Apa yang akan Kukatakan? Ya Bapa, selamatkanlah Aku dari saat yang sukar ini? Tetapi justru untuk maksud itulah Aku sampai pada saat ini.
Matius 27:17.Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?”
Matius 27:18.Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Berikut ulasan menarik bahwa Yesus sebenarnya tidak mati ditiang salib, dogma penting Kristen tentang penebusan dosa. Dan ini sangat sesuai dengan apa yang diberitakan Al-Quran.
Yesaya 53:10. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
« dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah“, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. … … « ( Terjemah QS.An-Nisa(4) :157).
( Bersambung).
Jakarta, 25 Juni 2015.
Vien AM.
Leave a Reply