Feeds:
Posts
Comments

Archive for October, 2021

Khurosan dan Taliban.

Kemenangan telak Taliban atas Amerika Serikat di Afghanistan memiliki arti yang sangat penting dalam ajaran Islam khususnya mengenai fenomena akhir zaman. Ilmu yang dinamakan Eskatologi  ini berkenaan dengan ilmu / ajaran teologi mengenai akhir zaman seperti hari kiamat, kebangkitan manusia, surga, neraka dll.

Ustadz Rahmat Baequni dan ustadz Zulkifli, dua dari sedikit ustadz yang mengkhususkan diri dalam ilmu tersebut, meyakini bahwa Taliban adalah pasukan panji hitam yang muncul di akhir zaman sesuai nubuwat yang pernah diramalkan Rasulullah Muhammad SAW ribuan tahun silam.

“Akan muncul dari bumi Khurosan pasukan yang membawa panji hitam. Tidak ada satu pun kekuatan di muka bumi yang bisa mengalahkannya sampai mereka bisa mengibarkan panji hitam itu di Al-Aqsa,” ujar ustaz Rahmat Baequni yang membacakan hadis Rasulullah Muhammad SAW dikutip dari YouTube Al Manhaj Jumat (27/8/2021).

“Kemenangan akhir zaman, Rasul sebutkan startnya adalah dari negeri Khurosan. Rasulullah mengatakan ada suatu komunitas di negeri Khurosan, mereka memiliki hati seperti gunung, memiliki akhlak seperti akhlak sahabat,” ” ustadz Zulkifli berkata di YouTube Al Manhaj.

“Ciri komunitas ini adalah selalu berperang dengan musuh Allah dan mereka tidak pernah terkalahkan”, tambahnya.

“Kalau lihat ciri-ciri yang disebutkan nabi, maka terus terang kami katakan kabar gembira itu sedang kita dengar sekarang. Emirate Islamiyah Taliban di Afghanistan. Taliban adalah bala tentara Al Mahdi di akhir zaman yang akan mengembalikan kejayaan Islam dan merebut Palestina dari tangan Israel”, imbuhnya.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. ( Terjemah QS. Al-Maidah(5):54).

Dalam peta geografi kuno disebutkan bahwa Afghanistan adalah jantung kawasan Khurosan. Kawasan ini meliputi Afghanistan, sebagian wilayah Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Iran. Bahkan di Iran namanya masih dilestarikan menjadi sebuah provinsi yaitu provinsi Khurosan.

Dari Khurosan inilah akan muncul pasukan berpanji hitam yang akan menjadi tentara Imam Mahdi melawan pasukan Al-Masih ad-Dajjal atau Al-Masih palsu. “Apabila keluar panji-panji hitam dari arah Khurosan tidak akan ada sesuatu apapun yang dapat menolaknya hingga (panji-panji) ditancapkan di Ilya (Baitul Makdis atau Yerusalem).” (HR. Tirmidzi).

“Jika kamu melihat panji-panji hitam datang dari arah Khurosan maka sambutlah walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada khalifah Allah yang mendapat petunjuk”. (HR. Ibnu Majah, Abu Nuaim dan Al Hakim).

Khalifah Allah yang dimaksud adalah Imam Mahdi. Pakar Eskatologi asal Trinidad, Syekh Imran Hossein mengatakan tahap kedua beroperasinya Dajjjal adalah Pax Americana. Sebelumnya Dajjal menggunakan Inggris sebagai operator lapangannya yang disebut Pax Britannica. Tahap terakhir beroperasinya Dajjal adalah Pax Yudaica atau yang menjadi operator lapangan Israel.

Dalam banyak hadist disebutkan bahwa Dajjal adalah musuh utama Imam Mahdi. Musuh-musuh Islam tampaknya mengetahui hal tersebut. Tak heran mereka terus berusaha keras menghancurkan sumber-sumber tentara Imam Mahdi. Salah satunya yaitu Taliban yang tak lain adalah tentara pembawa panji hitam dari Khurosan. Ibaratnya membunuh janin sebelum menjadi manusia.

Dimulai Dajjal dengan topeng Inggris yang pada 1839-1841 dan 1878-1880 menginvasi Afganistan, kemudian Dajjal dengan kedok imperialis-komunis Uni Soviet yang mencaplok Afganistan pada 1979.  Terakhir Dajjal dengan wajah imperialis-kapitalisme Amerika tahun 2001. Dan jika perlawanan muslim di Afghanistan telah berhasil mengalahkan Amerika Serikat, sehingga mereka menarik kembali tentaranya. Maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hal ini membuktikan Nubuwah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

https://www.portal-islam.id/2021/08/kemenangan-taliban-perang-akhir-zaman.html

Jadi sudah sepatutnya seluruh umat Islam saat ini memperhatikan apa yang terjadi di Afghanistan. Karena sejarah tidak terjadi secara acak, melainkan bergerak satu arah menuju akhir yang telah ditentukan. Sedangkan Mesiah ada di jantung pergerakan sejarah dan ia terhubung dengan Yerusalem. Maka sejarah berakhir dengan Islam sebagai pemeran yang luar biasa. Saya tidak perlu mengulangi apa yang telah saya katakan. Saya bicara perlahan agar anda bisa memahaminya secara benar.

Demikian pesan Syekh Imran Hossein yang banyak menulis buku, salah satunya adalah “Jerusalem in the Qur’an”.

https://kalam.sindonews.com/read/529028/786/taliban-menanti-kedatangan-imam-mahdi-ini-kata-syekh-imran-hosein-1630512599

Berakhirnya Invasi Amerika Serikat dan terbentuknya Emirat Islam Afganistan.

Dua puluh tahun setelah invasi koalisi dibawah pimpinan Amerika Serikat, Joe Biden presiden AS yang baru saja terpilih menggantikan Trump, memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan. Invasi 2001 yang ditujukan demi terciptanya demokrasi (demokrasi kebablasan ala Barat yang tidak sesuai dengan ruh Islam, termasuk sistim keuangan ribawi yang ironisnya telah berhasil menyusup ke sebagian besar negara2 berpenduduk mayoritas Islam) disamping membasmi ancaman terorisme Al-Qaeda paska serangan 11 September 2001 ini telah mengakibatkan ratusan ribu korban. Lebih dari 3.500 tentara koalisi tewas, sekitar dua pertiga diantaranya adalah tentara Amerika.

Keputusan kontroversial ini banyak dikritik, terutama setelah Kabul, ibu kota Afghanistan, dengan cepat jatuh ke tangan Taliban. Namun Biden bersikukuh dengan keputusannya. Ia bahkan berkomentar Amerika tak seharusnya mati “dalam perang yang warga Afghan sendiri enggan untuk membela diri”.

“Tidak akan pernah ada kekuatan militer yang bisa menciptakan Afghanistan yang stabil, bersatu, dan aman,” imbuh Biden, menyebut kembali julukan “Kuburan Para Penguasa” yang dipopulerkan politikus AS David Isby. Isby mengatakan, “Kekuatan-kekuatan ‘Para Penguasa’, baik itu Uni Soviet, Inggris, atau Amerika, tak mampu menunjukkan fleksibilitas saat menghadapi Afghanistan.

“Mereka ingin dan harus melakukan semuanya dengan cara mereka, tanpa mau memahami kompleksitas negara tersebut,” tambahnya.

AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk memasok militer Afghanistan dengan berbagai peralatan canggih demi mencegah Taliban berkuasa. Tapi ternyata Kabul dan kota-kota besar lainnya jatuh ke tangan Taliban dengan cepat, termasuk sebagian besar persenjataan canggih seperti helikopter Black Hawk, puluhan  kendaraan lapis baja dan pesawat militer lainnya.  

Tak lama Talibanpun mengumumkan terbentuknya Emirat Islam Afghanistan, sekaligus susunan kabinetnya meski baru sebagian. Abdul Ghani Baradar, salah seorang pimpinan tertinggi Taliban, mengatakan akan menjadikan Afghanistan sebagai negara yang berdaulat penuh. Secara tegas ia menjanjikan Afghanistan yang tentram dan damai di bawah naungan syariat Islam.

“Saya meyakinkan kepada seluruh warga negara bahwa para tokoh pemerintahan akan bekerja keras menerapkan aturan dan syariah Islam di negara ini,” ucap Hibatullah Akhundzada yang juga dikenal sebagai tokoh kharismatik Taliban.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan baru bakal mengutamakan perdamaian, kesejahteraan, serta kemakmuran bagi seluruh warga Afghanistan.

JK, mantan wakil presiden 2014-2019, menilai Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban saat ini akan mengalami transformasi apabila disiplin di seluruh negara itu tetap dipertahankan. Menurutnya, Taliban sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih moderat. Mereka sadar perlu bantuan negara lain untuk mengembangkan ekonomi mereka.Tidak seperti dua dasawarsa lalu yang cenderung kaku dan keras. 

Ketika masih menjabat wakil presiden, JK bercerita pernah mengundang pemerintah Afganistan dan Taliban ke Indonesia. Dengan tujuan selain untuk membicarakan perdamaian, juga untuk memberi kesadaran Taliban khususnya, bahwa Islam dapat tumbuh secara moderat. Itu sebabnya ia mengajak delegasi Taliban berkeliling ke sejumlah pesantren di sekitar Jakarta. 

Selanjutnya JK mengatakan, pasukan Amerika mengundurkan diri dari Afghanistan karena tak mampu mengalahkan Taliban yang menerapkan perang gerilya. JK mengakui Amerika berhasil menang di dua Perang Dunia. Namun, sejarah menunjukkan Amerika kerap kalah dalam berbagai perang gerilya.

“Amerika bisa memenangkan Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua. Tapi mereka tak bisa menang, kalau lawannya gerilya seperti di Vietnam, Somalia Afrika, Irak, dan Afghanistan sekarang,” ucap JK dalam acara “Sapa Indonesia Malam” Kompas TV, Senin (16/7/2021).

Apapun itu kita bisa melihat sikap Amerika dan Barat, bahkan PBB, yang tidak pernah tegas terhadap Israel yang mencaplok Palestina dan bertindak semena-mena terhadap penduduknya. Dan tidak sedikit hadist yang mengabarkan bahwa pertempuran antara pasukan Imam Mahdi melawan pasukan Dajjal akan terjadi di tanah tersebut.    

Bush secara tegas juga telah berucap : “ You are either with us, or with the terrorists”. Sekarang tinggal bagaimana umat Islam menyikapinya. Dimana kita akan berpihak, kepada Amerika dan sekutunya yang saat ini menguasai dunia lengkap dengan medianya yang tidak jarang memutar-balikkan fakta atau kepada nubuwat Rasulullah  ???

 Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”.(Terjemah QS. Al-Hajj(22):46).

Di akhir zaman nanti Imam Al-Mahdi akan mempersatukan umat Nabi Muhammad saw yang terpecah, yang berserakan, dan ditipu-daya. Dengan pertempurannya, Al-Mahdi akan menyiapkan dunia bagi kembalinya Mesiah sejati, Nabi lsa ‘alaihissalam. Dia akan memenuhi bumi dengan kedamaian dan keadilan sebab bumi telah diliputi oleh tirani dan ketidakadilan. (Sahih at-Tirmidzi dan Sunan Abu Dawud)

Wallahu’alam bi shawwab.

Jakarta, 28 Oktober 2021.

 Vien AM.

Read Full Post »

Misteri jatuhnya menara kembar WTC.

Pada 11 September 2001 menara kembar World Trade Center (WTC) di  kota New York yang merupakan ikon kebanggaan Amerika Serikat luluh lantak dalam waktu 2 jam. Dalam rekaman yang disiarkan secara terus menerus di seluruh dunia itu terlihat bahwa gedung tersebut runtuh akibat ditabrak 2 pesawat komersial, menelan 3000 korban meninggal.

Selain gedung pencakar langit  berlantai 110 tersebut, menara 7 WTC dimana kantor CIA berada dan gedung Pentagon yang berada tak jauh dari lokasi, ikut terkena serangan. Namun Menara 7 WTC ambruk beberapa jam setelahnya bukan karena ditabrak pesawat melainkan akibat kebakaran. Demikian yang dirilis oleh The National Institute of Standards and Technology.

Namun demikian tidak sedikit pihak yang merasakan kejanggalan tragedy tersebut.  Diantaranya para ilmuwan yang tergabung dalam tim investigasi 9/11 Truth. Mereka mengatakan bahwa penjelasan yang diungkapkan oleh The National Institute of Standards and Technology tak masuk akal. Mereka berpendapat bahwa telah terjadi penghancuran terkendali dengan menggunakan bahan peledak atau yang dikenal dengan controlled demolition. WTC 7 adalah gedung pencakar langit pertama yang terbuat dari baja yang sangat sulit terbakar.

“Tower Seven merupakan bukti konkrit dari peristiwa 9/11. Seorang siswa kelas enam dapat melihat gedung ini jatuh pada kecepatan serupa terjun bebas, simetris, halus, dan itu bukan merupakan proses alami (seperti kebakaran). Bangunan yang jatuh karena proses alami tak mengalami hal seperti itu”, jelas pendiri 9/11 Truth, Richard Gage seperti dikutip dari BBC, Rabu (31/8/2016).

https://www.liputan6.com/global/read/2590625/misteri-runtuhnya-menara-ketiga-pada-teror-911-sengaja-dibom

Bagi saya laporan mengenai peristiwa itu ibarat sebuah film kartun karena di sana keterlibatan masif unsur pemerintah,” kata David Ray Griffin, salah satu anggota 9/11 Scholars for Truth sekaligus pendiri Center for a Postmodern World di Claremont University. Ia adalah seorang filsuf dan teolog liberal terkemuka Amerika Serikat. 

Bersama setidaknya 75 akademisi AS, Griffin tak henti mempelajari dan mengutak-utik peristiwa tersebut. Steven E Jones pemimpin 9/11 Scholars for Truth, seorang profesor kimia di Brigham Young University, Utah, setelah  mempelajari runtuhan menara kembar berkesimpulan runtuhnya bangunan itu disebabkan oleh ledakan yang terkontrol yang dipercepat ribuan pon bahan peledak jenis termite berkualitas prima. Jones juga yakin bahwa peristiwa itu hasil pekerjaan ‘orang dalam’.

”Kami tidak yakin bahwa ke-19 pembajak dan beberapa orang lain yang selama ini tinggal di gua-gua Afghanistan melakukan aksi itu sendiri. Oleh karena itu kami menantang teori yang selama ini ada dan kami akan membuktikan teori kami,” imbuhnya.

Tokoh lain yang meyakini adanya campur tangan pemerintah AS adalah Morgan O Reynolds. Ia berpendapat tragedy keji tersebut merupakan hasil karya tiga pihak, yakni sebuah elemen di Washington, M-16, dan Mossad. Semuanya itu membuka jalan bagi pemerintah Bush untuk hadir di Afganistan, seperti juga yang terjadi dengan Irak.

https://www.republika.co.id/berita/qgbjrj320/teori-konspirasi-911-mossad-israelm16-inggris-terlibat

Sementara itu beredar pula kabar yang mengatakan bahwa tidak ada orang Yahudi yang terbunuh dalam serangan tersebut. Karena 4.000 karyawan Yahudi yang bekerja di World Trade Center menerima peringatan melalui surel agar tidak bekerja besok hari.

Tentu saja berbagai teori konspirasi yang tersebar luas tersebut serta merta dibantah pihak resmi pemerintah. Bahkan dalam waktu sangat singkat Amerikat Serikatpun segera menyimpulkan bahwa pelakunya adalah Al Qaeda pimpinan Osamah bin Laden yang sebelumnya telah mereka labeli sebagai kelompok teroris yang harus diperangi.

Dan karena Taliban dianggap melindungi kelompok tersebut maka AS dipimpin NATO, bersama koalisinya, langsung memborbardir Afganistan dan memaksa Taliban keluar dari Afganistan. Pertanyaannya, mengapa bukan Arab Saudi yang mereka serang, bukankah Osama bin Laden warga Arab Saudi?? Jawabannya jelas pasti mereka tidak bisa membayangkan bila umat Islam bersatu membalas mereka. Lain halnya bila Afganistan yang dijadikan kambing hitam.

Tapi tak berhenti disitu. Bush, presiden AS saat itu juga berkoar, “You are either with us, or with the terrorists” yang artinya menuntut siapa yang tidak berpihak kepada AS berarti teroris. Dan karena Al-Qaeda adalah Islam maka sang teroris adalah Islam dan siapapun yang tidak berpihak pada AS maka ia teroris. Inilah yang kemudian memicu lahirnya Islamophobia akut, hingga hari ini.

Dampak Islamophobia.

Islamophobia adalah rasa curiga dan takut terhadap Islam dan segala yang berhubungan dengannya. Pernyataan Bush di atas tampaknya cukup sukses melanda sebagian besar penduduk dunia. Tak terkecuali mereka yang mengaku Islam. Dan akibatnya sungguh mengerikan, selain menjadi tidak PD alias Percaya Diri, persaudaraan sesama Muslim yang merupakan bagian dari ajaran Islampun akhirnya ikut tergerus. Tak heran bila akhirnya tak ada pembelaan untuk Taliban. Bahkan banyak Muslim yang ikut memberikan label teroris kepada mereka.

Sebaliknya berita baik justru datang dari Barat, Diantaranya dari Yvonne Ridley, seorang jurnalis surat kabar  Inggris yang pada September 2001 dikabarkan diculik oleh Taliban. Padahal ia ditangkap tentara Taliban karena masuk ke perbatasan Afganistan secara illegal, tanpa paspor maupun visa. Perempuan setengah baya tersebut masuk melalui Pakistan untuk melakukan tugas jurnalistik.

Namun apa yang disaksikannya di luar dugaannya. Ia diperlakukan dengan sopan dan hormat. Persentuhannya langsung dengan Taliban justru membuatnya dapat merasakan perbedaan dengan tuduhan yang dilontarkan selama ini. Ridley menyebut Taliban sebagai keluarga terbesar dan terbaik di dunia yang pernah dilihatnya.

Setelah selama 11 hari di interogasi dalam tahanan, ia akhirnya dibebaskan. Dengan syarat ia harus dapat membuktikan bahwa Taliban/Islam tidak memperlakukan kaum perempuan secara tidak adil seperti yang diberitakan selama ini. Ridley memenuhi janjinya. Begitu bebas ia segera mempelajari Islam lewat Al-Quran. Dan berujung dengan ke-Islamannya. Pada tahun 2003 ia memutuskan masuk Islam.

Al-Quran membuat jelas bahwa perempuan setara dalam spiritualitas, nilai dan pendidikan. Apa yang semua orang lupa adalah bahwa Islam itu sempurna, namun manusia tidak,” tegas Ridley dilansir Guardian.

Ridley bukan satu-satunya orang Barat yang memeluk Islam paska tragedy 911. Ada banyak lagi Ridley-Ridley lain yang tak terhitung jumlahnya. Mereka tertarik mempelajari  Islam justru karena penasaran. Karena sejatinya tak ada satupun agama mengajarkan kekerasan. . 

Invasi Amerika Serikat dan Sekutu.

Invasi ini dimulai pada Oktober sampai dengan November 2001. Sejak itu pasukan Amerika dan negara sekutu seperti Britania Raya dan Jerman menduduki Afganistan dengan dalih untuk menumpas Taliban dan membantu menjaga keamanan negara.

Selanjutnya struktur politik Afganistan diganti dengan pemerintah pro-Barat yang dipilih melalui proses demokrasi. Negara ini memproklamirkan diri sebagai republik Islam, Islam diakui sebagai agama resmi negara.

Namun tidak sedikit rakyat Afganistan yang mengatakan bahwa keadaan Afganistan tidak membaik. Kekacauan sering tetap terjadi. Hingga akhirnya pada Mei 2021, pasukan AS dan sekutunya mulai menarik diri dari Afganistan secara bertahap. Pemerintah AS akhirnya menyadari biaya yang mereka keluarkan untuk menguasai Afganistan telah melampaui batas kemampuan dan keuangan mereka. Trilyunan rupiah telah mereka habiskan diantaranya untuk mendirikan pangkalan milter, mendatangkan dan membiayai hidup ribuan militer AS serta keluarganya dll. Afganistan dengan Talibannya terlalu sulit untuk ditaklukkan. AS tampaknya tidak bisa mengambil pelajaran dari agresi mereka ke Vietnam puluhan tahun lalu.  

Sementara itu Taliban yang selama 20 tahun terus melakukan perlawanan segera memanfaatkan peluang tersebut. Dalam waktu kurang dari 2 minggu Taliban berhasil menguasai seluruh Afganistan dan kembali mengambil alih tampuk pemerintahan. Beberapa pengamat politik Timur Tengah berpendapat bahwa kemenangan Taliban yang demikian singkat bahkan tanpa korban dan perlawanan, menandakan bahwa mereka didukung oleh rakyat sehingga mudah menguasai ibu kota Kabul dan kota-kota lainnya.

Mereka bahkan berhasil bernegosiasi dengan pemerintah Afganistan terkait penyerahan kekuasaan secara damai hingga terbentuklah negara Emirat Islam Afghanistan. Selanjutnya presiden Ashraf Ghani dan beberapa diplomat AS di Afganistan segera dievakuasi dan meninggalkan Afghanistan .

https://www.tribunnews.com/internasional/2021/08/19/taliban-umumkan-pembentukan-emirat-islam-afghanistan-dibentuk-dewan-penguasa

( Bersambung),

Read Full Post »

Berdirinya Republik Demokratik Afganistan.

Setelah berhasil merebut kekuasaan dari Zahir Syah, Daoud Khan merubah Afganistan dari bentuk kerajaan menjadi negara republik yaitu Republik Afganistan yang merupakan republik pertama Afganistan. Namun republik ini hanya berumur 5 tahun. Karena pada tahun 1978 kembali terjadi kudeta hingga lahirlah Republik Demokratik Afganistan yang berfaham komunis. Republik ini beraliansi dengan Uni Sovyet.

Pada masa itulah pemerintah memperkenalkan sejumlah kebijakan revolusioner Marxisme, yang bertentangan dengan mayoritas rakyat yang sejak berabad-abad telah memeluk Islam dengan segala budaya Islamnya. Hal yang sudah pasti membuat gejolak rakyat.  

Selain itu di tubuh rezim komunis tersebut terjadi perebutan kekuasaan antar pejabat dan antar partai yang menambah kacaunya keadaan. Saling sikut, bahkan saling bunuh pejabat beserta keluarga adalah hal biasa. Pejabat yang tidak mau mendukung program pemerintah disingkirkan bahkan tidak sedikit yang dihabisi.  Semua perusahaan dinyatakan sebagai milik pemerintah.

Invasi Uni Sovyet.

Ketegangan terus berlanjut hingga pada 1979 Uni Soviet menginvasi Afghanistan yang sebelumnya sudah sangat tergantung pada negara pusat komunis tersebut. Milyaran rubel telah dilimpahkan Sovyet dalam berbagai bentuk mulai bantuan ekonomi, persenjataan, militer dll. Demi menghadapi perlawanan rakyat yang makin massif rezim komunis tersebut bahkan tidak segan-segannya meminta bantuan militer Sovyet, lengkap dengan personil dan persenjataan beratnya.

Maka dengan menyamar sebagai tentara Afganistan, tentara Sovyet   memasuki ibu kota Kabul dan dengan mudah merebut istana kepresidenan. Mereka juga berhasil menguasai sejumlah kota besar, mengangkat dan memilih orang-orang Afganistan yang mau diperbudak melanjutkan pemerintahan boneka tersebut.  

Perang saudarapun tak terhindarkan. Afganistan makin kacau, rakyat hidup dalam keadaan tegang. Perang membuat infrastruktur yang ada hancur,  aktivitas ekonomi terhambat, perdagangan dan transportasi terganggu seiring dengan hilangnya tenaga kerja dan modal.

Berbagai kelompok mujahidin bermunculan menentang penjajahan tersebut.  Namun rezim kejam tersebut tidak tanggung-tanggung. Dengan segala upaya mereka melindungi kepentingan Sovyet. Diantaranya dengan memborbardir sebuah kampung berpenduduk 24 ribu orang demi membalas para mujahidin yang menyerang dan membunuh pejabat-pejabat Sovyet.

Namun para mujahidin pantang menyerah. Dengan dana dan persenjataan yang dipasok oleh Amerika Serikat yang memang merupakan rival Sovyet, juga Pakistan, China, Iran, dan Arab Saudi, mereka melawan habis-habisan. Dari wilayah pedesaan yang tidak berhasil dikuasai rezim mereka terus bergerak. Hingga akhirnya Gorbachev, pemimpin Soviet ketika itu, menyadari bahwa mereka tak bisa melanjutkan perang tanpa harus banyak menelan biaya. Padahal ekonomi negaranya sedang memburuk.

Akhirnya setelah bertahan selama 10 tahun, maka pada tahun 1988 Gorbachevpun memutuskan menarik pasukannya. Namun Afghanistan tak pernah sepenuhnya pulih dari perang yang meninggalkan negara ini dalam keadaan porak-poranda. Perang ini menimbulkan sekitar 1,5 juta korban jiwa dan sekitar lima juta pengungsi.

Afghanistan menjadi semacam Vietnam-nya Uni Soviet. Seperti juga Amerika Serikat, negri tirai bambu ini harus menanggung malu dikalahkan oleh para gerilyawan lokal padahal telah memakan biaya yang sangat mahal. Tak lama Uni Sovietpun pecah.

Sebagai catatan, pada masa pemerintahan Republik Demokratik Afganistan yang komunis tersebut, meski pemberontakan terus terjadi namun bidang pendidikan, khususnya bagi kaum perempuan, mengalami kemajuan, meski hanya di kota-kota besar. Pada tahun 1988, tercatat 40% dokter dan 60% guru di Universitas Kabul adalah perempuan. Sebaliknya di pedesaan penduduk masih banyak yang tidak kenal huruf. Setelah invasi Soviet, perang menghancurkan sebagian besar sarana pendidikan. Para gurupun berhamburan mengungsi ke negara lain.

Analis pertahanan dan kebijakan luar negeri, David Isby yang juga penulis buku, “ Afghanistan, Graveyard of Empires” (2010) berujar, “Perang ini adalah salah satu kesalahan terbesar Uni Soviet.”

“Selama berabad-abad, Afghanistan tak ubahnya ‘makam’ bagi pasukan dan kekuatan asing yang berusaha mengendalikannya. Meskipun pada awalnya mereka terlihat sukses menginvasi, tapi cepat atau lambat, mereka terpaksa meninggalkan negara tersebut”.

“Ini bukan karena masyarakat Afghanistan punya kekuatan besar, tapi apa yang terjadi di sana adalah kesalahan dari penguasa itu sendiri, karena keterbatasan dan permasalahan imperialisme”, imbuhnya.

Taliban dan Lahirnya Republik Islam Afganistan.

Ironisnya meski penjajah telah hengkang perang saudara tidak juga usai.  Najibullah sang presiden boneka tetap ingin mempertahankan kekuasaannya, tidak peduli pemberontakan makin meluas di seluruh penjuru negri. Hingga pada April 1992 Kabul jatuh ke tangan para mujahidin. Tak lama berdirilah republik Afganistan yang berdasarkan hukum Islam. Dan ini semua tak lepas dari peran gerakan mujahidin yang dikenal sebagai gerakan Taliban.

Taliban adalah kata dalam bahasa Pasthun dan Persia yang berarti murid, siswa atau pelajar yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab dengan arti yang sama. Pasthun juga adalah nama etnis terbesar di Afganistan.  

Ketika terjadi agresi Sovyet pada tahun 1979 seperti juga mujahidin-mujahidin lain, Mohammed Omar yang ketika itu sedang duduk di bangku sekolah madrasah, ikut tergerak demi memenuhi panggilan agama. Maka iapun mengumpulkan rekan-rekannya sesama pelajar untuk bergabung melawan penjajahan komunis. Jumlah mereka ketika itu 50 orang. Para pelajar yang kemudian dikenal dengan nama Gerakan Taliban tersebut bersumpah untuk membela negara demi memulihkan ketertiban, perdamaian dan keamanan Afghanistan berdasarkan syariat Islam.

Dengan cepat gerakan ini berkembang dan didukung sebagian besar rakyat. Bahkan banyak mujahidin dari sejumlah negara tetangga ikut bergabung. Diantaranya adalah Osama bin Laden dari Arab Saudi. Gerakan ini juga didukung secara resmi oleh Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) juga  Amerika Serikat, yang merupakan seteru Sovyet. Mayoritas anggota gerakan Taliban adalah etnis Pasthun.

Berkat kegigihannya Omar yang digambarkan sebagai sosok yang sangat karismatik, hidup dalam kesederhanaan serta memiliki selera humor yang tinggi itu dianugerahi gelar Amir Al-Mukmin, gelar yang diberikan kepada pemimpin yang saleh, oleh para pendukungnya. Ia juga dikenal sebagai kepribadian yang tenang, tak mudah terbawa emosi, ramah, dan rendah hati. Bahkan kabarnya tidak memiliki rumah ataupun rekening bank asing.

Dibawah pimpinan Omar gerakan ini berhasil merebut kembali ibu kota Kabul yang selama beberapa tahun sempat dikuasai Sovyet. Selanjutnya pada tahun 1991, Omar yang dalam pertempuran sempat kehilangan mata kanannya itupun mendirikan Keemiratan Islam Afghanistan. Keemiratan yang memberlakukan syariat Islam secara ketat ini menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan sejak tahun 1996 hingga  2001.

Masyarakat Afghanistan yang sudah lelah dengan perang dan pertikaian,  menyambut kemunculan Taliban sebagai ‘juru Selamat’. Popularitas Taliban makin besar karena keberhasilan mereka memberantas korupsi dan membangun jalan-jalan di wilayah Afghanistan. Taliban juga dikabarkan tidak menjarah harta milik warga, tidak memerkosa atau pun menculik seperti yang sering diberitakan media mainstream dunia.

Pada tahun 2000 secara resmi Omar bahkan melarang perdagangan narkoba dan penanaman opium yang selama itu telah menjadi lahan penghidupan rakyat di negaranya. Tahun berikutnya yaitu di tahun 2001, produksi opium nyaris berhasil diberantas tuntas (99%). Di bawah pemerintahan Taliban, pengguna dan pengedar narkoba diadili dengan berat.

Untuk diketahui, Afganistan memiliki ladang bunga poppy yang amat sangat luas lagi subur. Dan menurut penelitian, hampir seluruh bagian bunga ini dapat mengandung jenis bahan baku narkotika atau alkaloid, terutama morfin dan kodein, meskipun kecil persentasenya. Budidaya bunga poppy sebagai penghasil utama opium tercatat sebagai sumber utama dana perang sejak meletusnya perang Afghanistan-Soviet.

Ironisnya, setahun kemudian Amerika Serikat dan sekutunya yang sebelumnya mendukung Taliban berbalik arah, dan malah menyerang Afganistan. Dengan kekuatan besarnya mereka menginvasi dan menggulingkan pemerintahan Taliban. AS menuduh Taliban telah melindungi Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang dituduh sebagai otak serangan menara kembar WTC, New York pada September 2001. Departemen Luar Negeri AS bahkan menawarkan hadiah 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang bisa menemukan pimpinan tertinggi negara tersebut.

Dalam sebuah buku yang berjudul The Secret Life of Mullah Omar yang ditulis oleh wartawan Belanda, Bette Dam, diceritakan bahwa Omar tidak pernah bersembunyi di Pakistan seperti yang diyakini oleh AS. Omar, setelah jatuhnya Taliban, bersembunyi di sebuah ruang rahasia di sebuah tempat yang jaraknya hanya tiga mil dari pangkalan operasi AS di provinsi Zabul Afganistan. Pemimpin Taliban tersebut tetap di tempat persembunyiannya hingga kematiannya karena sakit pada 2013.

Menjadi pertanyaan besar, apa sebenarnya daya tarik Afganistan, selain posisinya yang berada di jalur sutra, hingga negara-negara besar seperti AS, Inggris, Rusia dll ingin menguasai negri tersebut??

Dari beberapa sumber yang dapat dipercaya, ternyata sumber daya alam yang dimiliki negri yang terkurung daratan ini cukup melimpah. Terdapat sumber daya alam berupa hasil tambang seperti emas, perak, tembaga, seng dan bijih besi yang dapat ditemukan di bagian tenggara. Negara ini juga kaya akan batu mulia dan semi mulia yang banyak ditemukan di wilayah timur laut. Minyak bumi dan gas alam juga menjadi andalan Afganistan yang banyak ditemukan di bagian utara. Dan tentu saja lahan bunga poppynya yang berpotensi menghasilkan kekayaan melimpah bila tidak memikirkan akibat negatifnya yang sungguh sangat mengerikan.   

 ( Bersambung).

Read Full Post »