Feeds:
Posts
Comments

Archive for February 28th, 2023

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.( Terjemah QS. Al-‘Alaq(96):1-5).

Ayat diatas adalah yang pertama kali diturunkan Allah swt kepada Rasulullah Muhammad saw melalui malaikat Jibril as. Ini menandakan bahwa umat Muhammad saw wajib pandai membaca. Diawali dengan membaca seseorang akan menjadi pandai, dengan izin Allah swt tentunya. Tidak sedikit ayat-ayat Al-Quranul Karim yang menerangkan tingginya derajat orang berilmu, diantaranya adalah ayat 11 surat Al-Mujadillah berikut:   

“ …  Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Namun demikian derajat tinggi yang dijanjikan sang Khalik haruslah memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah ilmu yang dapat mencapai pada pengenalan terhadap-Nya hingga membuatnya takluk dan patuh terhadap segala kehendak-Nya. Dan pengenalan terhadap Sang Pencipta hanya mungkin tercapai oleh mereka yang mau merenung dan banyak berpikir tentang alam semesta dan segala isinya.

Waktu untuk merenungi penciptaan langit dan bumi yang terbaik adalah pada malam hari yang hening. Karena hanya di malam hari itulah langit nan luas dengan bintang-bintangnya yang kemerlip dapat kita saksikan. Membuktikan betapa kecil dan tidak berartinya manusia. Tidak seperti siang hari dimana semua orang sibuk beraktifitas. Siang hari dibawah terang benderangnya sinar matahari yang membuat benda-benda langit seolah lenyap tak berbekas ntah kemana. Ibarat ketika kita sedang berkegiatan di atas meja dengan bantuan lampu sorot yang fokus pada pekerjaan kita, itulah siang hari atau kehidupan dunia. Sementara bagian meja yang tidak tersorot lampu terlihat gelap hingga tidak tampak adanya berbagai benda yang berada di atasnya. Padahal itulah sejatinya kehidupan akhirat yang banyak orang mendustakannya.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. ( Terjemah QS. Ali Imran (3):190-191).

Itu sebabnya mengapa belakangan ini kita sering mendengar banyaknya ilmuwan yang awalnya tidak mau percaya akan keberadaan Tuhan Sang Pencipta  akhirnya tunduk pasrah dan kemudian bersyahadat memeluk Islam yang tadinya mereka benci. Kemajuan sains dan teknologi yang berkembang pesat tidak dapat dipungkiri adalah penyebab terbesar masuknya mereka ke dalam Islam. Temuan demi temuan yang ternyata sejalan dengan ayat-ayat Al-Quranul Karim yang turun 1400 tahun lalu terus saja terjadi. Meski seandainya ternyata tidak sesuai dapat dipastikan yang benar adalah Al-Quranul Karim atau bisa saja pemahaman terhadap Al-Quran yang kurang tepat.    

Temuan-temuan canggih seperti teori pembentukan alam semesta dan penghancurannya yang dikenal dengan nama Big Bang dan Big Cruch, berbagai teori tentang bintang seperti bintang jatuh, komet, planet, matahari, galaksi dll, menyatakan bahwa matahari yang selama ini kita lihat sebagai satu-satunya matahari ternyata hanya 1 dari matahari yang tak terhitung banyaknya di alam semesta ini. Karena matahari sejatinya adalah bintang yang merupakan pusat peredaran sekumpulan benda-benda langit dalam 1 tatanan yang dinamakan tata surya ( Solar System). Dan planet kita yaitu Bumi, bersama 8 planet lainnya yang berada dalam 1 tata surya, hanya memiliki 1 matahari yang jaraknya ratusan juta km. Sementara tata surya tidak hanya 1 melainkan milyaran!

Para ilmuwan astronom mengelompokkan setiap tata surya ke dalam kelompok gugusan bintang atau galaksi. Galaksi kita adalah apa yang dinamakan galaksi Bima Sakti atau Milky Way dalam Bahasa Inggrisnya. Dan untuk memudahkan para astronom untuk meneliti jarak antar benda-benda langit yang maha jauh tersebut, mereka memberikan satuan khusus yang diberi nama satuan tahun cahaya. 1 AU (satuan astronomi) adalah patokan yang diberikan untuk jarak dari bumi ke matahari kita yang setara dengan 150 juta km. Dengan kata lain dalam tahun cahaya, matahari berjarak 0,00001581 tahun cahaya dari bumi.

Belum lagi dengan adanya teori mengenai benda langit seperti Black hole dan Wormhole yang baru ditemukan belakangan ini. Black hole adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, yang saking kuatnya tidak hanya mampu menghisap benda-benda yang berada di sekitarnya tapi juga cahaya yang melintasinya. Tak heran benda langit yang jaraknya dari bumi sekitar 26.000 tahun cahaya disebut sebagai kuburan angkasa. Sedangkan Wormhole atau Lorong Waktu adalah jalan pintas melalui ruang dan waktu. Sejumlah pesawat terbang dan kapal laut yang tiba-tiba hilang ketika melintas di atas Segitiga Bermuda lautan Atlantik kabarnya terhisap oleh Worm Hole ini. 

Manusia dengan akal dan segala kepandaiannya telah begitu jauh melangkah mengungkap rahasia-rahasia langit yang dulu sama sekali tidak diketahui. Dan atas izin-Nya diberikan kunci-kunci tersebut. Sesuatu yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dipersilahkannya kita menembus segala penjuru langit dan bumi, dengan bekal kekuatan/ilmu .

Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan”.(Terjemah QS.Ar-Rahman(55:33).     

Dengan adanya temuan-temuan maha dasyat yang membuktikan betapa luasnya alam semesta ini sungguh aneh bila ada manusia terutama ilmuwan beranggapan bahwa Tuhan, surga, neraka dll adalah sesuatu yang mengada-ada alias mustahil. Mungkinkah alam semesta dengan segala keteraturan dan kesempurnaannya terjadi dengan sendirinya??

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. ( Terjemah QS. Al-Baqarah (2):255).

Demikian pula surga dan neraka, keduanya pasti ada meski tak seorangpun tahu dimana dan bagaimana. Kalaupun ternyata Allah “hanya” menempatkan kita di salah satu bintang dari milyaran bintang yang ada di alam semesta, yang dengan segala keindahannya, pasti setiap manusia dengan senang hati memasukinya, atau dengan segala kepedihannya, tak satupun manusia mau memasukinya bahkan meliriknyapun tidak …

Dan bersegeralah (berlomba-lombalah) kamu untuk (meraih) pengampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (Terjemah QS.Ali Imran(3:133).

 “Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan (tinggi di surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia”. [HR. Bukhari dan Muslim].

Sesuatu yang dahulu kala dianggap ghaib belum tentu memang benar-benar ghaib. Karena bisa jadi ghaib karena kita tidak tahu. Itu sebabnya mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad saw bukan seperti nabi-nabi yang lain yang sifatnya instan melainkan Al-Quranul Karim yang sarat sains dan pengetahuan. Diantaranya adalah ayat-ayat yang menggambarkan peristiwa dasyat Big Bang dan Big Crunch sebagai berikut: 

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”.   (Terjemah QS.Al-Anbiya (21):30).

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. Dan bumi itu Kami hamparkan; maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami)”. (Terjemah QS.Adz-Dzariyat (51):47-48).

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya”. (Terjemah QS.Al-Anbiya(21):104).

Para ahli medis seperti dokter yang pastinya sangat menguasai ilmu tentang tubuh manusia dan proses penciptaan manusia sejak di dalam rahim ibunya pasti terkesima dengan ayat 57 surat Al-Ghofir berikut :

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Dengan memahami betapa dasyat Sang Pencipta dan segala ciptaan-Nya sudah seharusnya kitapun yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Termasuk perjalanan semalam Isra Rasulullah dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsho di Palestina sebagaimana orang sekarang bepergian dengan pesawat terbang dalam waktu singkat. Sedangkan Mi’raj Rasulullah dari  Masjidil Aqsho ke Sidratul Muntaha, singgasana Allah swt di langit tertinggi … bila seorang astronot saja bisa bepergian dari bumi ke bulan meski dalam waktu yang lama, mengapa Rasulullah tidak???

Maka berdasarkan ayat 5 surat As-Sajdah yang ternyata sesuai dengan temuan sains yang menunjukkan betapa jauhnya jarak bumi dengan benda-benda langit, yaitu 1 hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia :

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”, 62 tahun yang merupakan usia Rasulullah Muhammad saw dan sering dijadikan sebagai patokan rata-rata usia umatnya, adalah sama dengan 1.5 jam di akhirat.

Dan karena hidup ini adalah ujian untuk menentukan akhir hidup kita, yaitu surga atau neraka, masuk akalkah bila kita menggunakan waktu yang hanya 1.5 jam itu dengan terus bersenda-gurau??? Jangan pernah lupa, perjalanan kita setelah kematian kita nanti masih amat sangat panjang, seperti luasnya alam semesta ini, sebelum akhirnya memasuki surga atau neraka Allah. Itulah perjalanan mempertanggung-jawabkan apa yang telah kita lakukan di dunia sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di bumi.

Wallahu’alam bi shawwab.

Jakarta, 28 Februari 2023.

Vien AM.

https://www.sainskomputer.com/2019/01/big-crunch-teori-bagaimana-alam-semesta.html

https://lifestyle.kontan.co.id/news/mengenal-apa-itu-black-hole-atau-lubang-hitam-begini-penjelasannya

https://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat

Read Full Post »