Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘Umar Bin Khatab’

Hingga akhirnya, pada tahun 1095 Paus Urbanus II di Clermont, Perancis Selatan mengobarkan ajakan perang untuk merebut Palestina. Ajakan ini langsung disambut ribuan pengikutnya. Maka rombongan dengan berbagai tujuan dan niat yang  kemudian bergabung dengan tentara Salib dibawah para bangsawan, segera bergerak menuju Palestina. Namun sejarah mencatat bahwa dalam perjalanan jauhnya, rombongan yang makin lama makin membesar tersebut, melakukan berbagai tindakan anarkis, termasuk pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di sepanjang perjalanan.  

Pada tahun 1099 dalam perang yang berlangsung selama 3 hari,  tentara Salib  berhasil menguasai kota dengan membantai lebih dari 30.000 penduduknya, termasuk perempuan dan anak-anak Muslim yang berlindung di dalam masjid Al-Aqsa. Mereka juga membunuhi kaum Yahudi dan Nasrani yang bermukim disekitar kota tua tersebut.

Dalam bukunya, Karen Amstrong mengutip kata-kata Raymond dari Aguilles, seorang saksi dari Perancis yang mengatakan : ”Tumpukan kepala, tangan dan kaki dapat terlihat”, ”… para pria berjalan dengan darah yang naik hingga ke lutut dan tali kekang kuda mereka …”. Dengan cara seperti itulah Yerusalem jatuh ke tangan pihak Nasrani Eropa. 88 tahun kemudian yaitu pada tahun 1187, dibawah kekuasaan Sultan Salahuddin Ayubi, pasukan Muslim kembali berhasil menguasai Yerusalem. Dan sebagaimana pendudukan Yerusalem oleh pasukan Muslim pada kali pertama, kali inipun tidak terjadi pembantaian. Bahkan para penguasa yang ditaklukkan tersebut selain diampuni juga diberi keleluasaan untuk meninggalkan kota dengan membawa seluruh harta bendanya. Peristiwa ini pada tahun 2005 pernah diabadikan dengan sangat baik dalam film “The Kingdom of a Heaven” yang disutradarai oleh Sir Ridley Scott dan dibintangi aktor kenamaan Orlando Bloom.

Peperangan yang kemudian dikenal dengan nama “Perang Salib” ini terus terjadi hingga beberapa kali selama hampir 200 tahun namun pihak Salib tidak pernah berhasil menguasai kembali Yerusalem. Selanjutnya yaitu pada tahun 1517-1917 sebagian besar wilayah Palestina  berada di bawah kesultanan Islam Ottoman. Hingga pada tahun 1918 ketika kesultanan tersebut runtuh paska Perang Dunia I, Palestina dikuasai oleh Inggris. Liga Bangsa-Bangsa (LBB) kemudian  mengeluarkan mandat kepada Inggris untuk mengontrol secara administratif kawasan Palestina, termasuk ketentuan mendirikan tanah air nasional Yahudi di Palestina dan mulai berlaku pada 1923 M.

Hingga akhirnya di tahun 1948, ketika Yahudi Israel dengan dukungan Barat memaksakan terbentuknya Negara Israel, Palestinapun kembali memasuki masa kelamnya. Ini dimulai dengan apa yang dinamakan peristiwa tragis Nakba ( Malapetaka Palestina). Genosida yang dilakukan Yahudi terhadap rakyat Palestina disertai perampasan tanah Palestina ini mengakibatkan eksodusnya 700.000 orang Palestina dan berpindahnya 78% wilayah Palestina ke Negara Israel yang baru terbentuk.  

Maka sejak itulah perlawanan rakyat Palestina baik yang masih bertahan di tanah Palestina maupun yang berada di pengungsian terus terjadi hingga hari ini. Apalagi ditambah dengan perlakuan kejam dan diskriminatif tentara Zionis Israel yang makin hari makin brutal.

Dengan demikian jelas bahwa apa yang kita saksikan setahun belakangan ini bukanlah semata-mata akibat serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan  faksi perjuangan Hamas sebagaimana yang dituduhkan Netanyahu. PM Israel tersebut sejatinya sedang berusaha menghindar dari kasus korupsi yang dilakukannya. Hukum Israel rupanya memberi kelonggaran kepada pemimpinnya bila ia sedang berperang.

Ironisnya, Netanyahu bahkan tidak peduli terhadap nasib ratusan warganya yang disandera Hamas. Bila terhadap rakyatnya saja tidak peduli apatah arti kematian 41 ribu lebih rakyat Gaza, sebagian besar anak-anak dan kaum perempuan. Juga puluhan bangunan termasuk sekolah, masjid dan rumah penduduk yang hancur lebur di bom tentara Zionis Israel.    

Sementara orang-orang Yahudi extrim berkeras ingin merebut Al-Quds dari tangan Islam. Dengan dikawal tentara Zionis, beberapa kali mereka menerobos masuk ke dalam masjid ke 3 tersuci umat Islam tersebut secara paksa. Mereka masuk tanpa menanggalkan sepatu, merusak barang-barang yang di dalamnya bahkan menyerang dan mengusir jamaah yang sedang shalat. Mereka beralasan disitulah rumah ibadah mereka pernah berada. “Demi mematuhi perintah Tuhan”, kilah mereka.

Lalu bagaimana dengan ayat 24 surat Al-Maidah yang secara terang benderang menceritakan penolakan orang-orang Yahudi atas perintah nabinya, yang notabene berarti perintah Tuhannya, untuk memasuki Baitul Maqdis berabad-abad lalu??

Mereka ( orang-orang Yahudi) berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya ( Baitul Maqdis) selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” ( Terjemah QS.Al-Maidah(5):24).

Dan banyak lagi ayat Al-Quran yang menceritakan betapa seringnya kaum Yahudi melawan perintah Tuhannya. Bahkan nabi dan rasulpun mereka aniaya dan bunuh. Dan lagi apakah ada Tuhan yang memerintahkan suatu kaum membantai orang tidak bersalah??? Bandingkan dengan adab Islam dalam berperang yang ditunjukkan khalifah Umar bin Khattab ra ataupun Sultan Salahuddin Ayubi berabad-abad silam.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.(Terjemah QS.Ali Imran(3):19).

Wallahu’alam bi shawab.

Jakarta, 19 September 2024.

Vien AM.    

Read Full Post »

Yakub as bin Ishaq as bin Ibrahim as memiliki nama lain yaitu Israel. Israel inilah kakek moyang bangsa Israel atau bangsa Yahudi. Jadi sebenarnya bangsa Arab dan bangsa Yahudi adalah bersaudara. Nasab mereka bertemu pada garis Ibrahim as karena Ismail as dan Ishaq as adalah kakak beradik dari ayah yang sama yaitu Ibrahim as walaupun ibu mereka berbeda. Ishaq menurunkan garis bangsa Yahudi sedangkan Ismail adalah kakek bangsa Arab yang kelak menurunkan Muhammad saw. Ibrahim as sendiri adalah seorang pendatang di negri Palestina. Ia berasal dari Mesopotamia.

Yakub memiliki 12 anak laki-laki, yang ke 11 adalah Yusuf as. Ketika Yusuf masih kanak-kanak, saudara-saudaranya merasa bahwa ayah mereka lebih menyayangi Yusuf dari pada mereka. Meski sebenarnya sikap sang ayah yang sangat melindungi Yusuf tersebut bukannya tanpa sebab. Yaitu karena mimpi yang dialami Yusuf ( lihat surat 12 yaitu surat Yusuf, ayat 4 dan 5), yang memang di kemudian hari terbukti Yusuf adalah seorang ahli tafsir mimpi ( lihat surat Yusuf ayat 45).

Disebabkan perasaan cemburu dan dengki inilah mereka kemudian melemparkan Yusuf kecil ke sebuah sumur. Namun Allah SWT berkehendak lain, Yusuf diselamatkan para khafilah dagang yang menemukannya di dasar sumur. Kemudian Yusuf dibawa ke Mesir dan dijadikan budak. Masih dalam surat yang sama yaitu surat Yusuf, diceritakan secara panjang lebar bahwa Yusuf as selain diangkat menjadi salah satu utusan Allah juga berhasil menduduki jabatan penting di negri Mesir. ( Untuk diketahui, surat Yusuf adalah satu-satunya surat yang mengisahkan suatu berita secara runut tanpa terpotong kisah/berita lain).

Disitu juga diceritakan bahwa akhirnya ia berhasil bertemu kembali dengan keluarga besarnya. Ia memaafkan saudara-saudaranya dan kemudian memboyong keluarga besarnya tersebut ke negri Mesir. Hal ini diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 2150 SM. Sebagai tamu keluarga pembesar negara, mereka mendapat kedudukan dan perlakuan yang baik di negri tersebut. Namun tak lama setelah Yusuf wafat, dibawah kekuasaan para firaun mereka diperlakukan sebagai budak oleh bangsa Mesir. Ini terus terjadi selama ratusan tahun.

Hingga tiba suatu saat, Musa as diperintah Allah SWT untuk menyelamatkan dan membebaskan mereka dari perbudakan. Namun sayang, setelah pertolongan Allah datang dengan dibelahnya laut Merah, keturunan Yakub tersebut tidak memiliki nyali untuk masuk ke negri Palestina yang ketika itu dikuasai oleh bangsa Kana’an yang gagah perkasa. Padahal melalui Musa as dan Harun as, Allah SWT memerintahkan mereka untuk memasuki negri tersebut. Tampak bahwa keimanan dan rasa syukur mereka kepada-Nya begitu tipis. Bahkan ketika Allah SWT memanggil Musa as ke bukit Tuur di Sinai untuk menerima Taurat yang berisi perintah-perintahNya selama 40 hari, dipimpin salah satu murid Musa yang bernama Samiri, mereka malah membuat sapi emas sebagai sesembahan. Musa begitu gusar dan kecewa begitupun Allah SWT hingga akhirnya mereka dikutuk selama 40 tahun tidak memiliki tanah dan tempat tinggal tetap. Mereka hidup nomad di sekitar bukit Sinai.( lihat QS.Al-Maidah(5):26).

Setelah itu Allah SWT mengutus Yusya bin Nun memimpin generasi berikutnya untuk memasuki tanah Palestina. Setelah melewati sejumlah peristiwa ( lihat QS.Al-Baqarah(2):58-59, 246-251) akhirnya Daud as berhasil mendirikan kerajaan Yahudi di tanah tersebut dengan ibu kota Yerusalem. Di bawah pemerintahan putranya, Sulaiman as, mereka membangun rumah peribadatan, yang kelak dinamakan Haekel atau kuil Solomon oleh bangsa Yahudi. Namun fondasi masjid ini sesungguhnya telah didirikan jauh sebelumnya oleh Yakub as, yaitu 40 tahun setelah dibangunnya Masjidil Haram di Mekkah. Pada ayat 96 surat Ali Imran, diterangkan bahwa rumah/bait tertua di muka bumi adalah Masjidil Haram dimana didalamnya terdapat Ka’bah.

Bangsa Yahudi dibawah Daud as dan Sulaiman as berada pada puncak kejayaannya. Kerajaan ini berdiri pada sekitar 1010 SM – 927 SM . Namun raja-raja yang menggantikan Sulaiman setelah wafatnya adalah raja-raja yang zalim dan tidak mentaati ajaran Allah SWT. Mereka menyembah dewa-dewa disamping menyembah Tuhan yang mereka namakan ’Yahweh’. Hingga akhirnya lenyaplah kekuasaan kerajaan tersebut. Demikian pula Tabut, meja kecil keramat tempat penyimpanan lembaran-lembaran ( shuhuf )suci mereka beserta Taurat versi aslinya ikut ra’ib. ( lihat surat Al-Baqarah ayat 248).

Kemudian pada tahun 587 SM, raja Nebukadnezar dari Babilonia datang membantai bangsa ini. Haekel Solomon tidak luput dari penghancuran. Seluruh warga kota dijadikan budak. Namun setelah raja tersebut meninggal, mereka dibebaskan. Kezalimanpun kembali meraja lela. Mereka tetap menyembah dewa-dewa disamping ’Yahweh’. Lebih dari itu, mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai bangsa pilihan Tuhan. Mereka mengatakan bahwa hanya bangsa Yahudi yang berhak menguasai dunia. Bangsa lain adalah bangsa yang rendah dan terkutuk.

Para Rasul yang datang untuk mengingatkan agar mereka kembali ke jalan yang benar, antara lain Zakaria, Yahya dan terakhir Isa as yang diutus pada sekitar tahun 30 M, mereka dustakan dan bunuh / ’salib’. Walaupun sebenarnya itu hanya dugaan mereka saja karena Allah swt telah mengangkat Isa as. ( lihat surat An-Nisa ayat 157 -158). Demikian pula, Rasulullah Muhammad saw, beliau juga tidak luput dari usaha pembunuhan yang berkali-kali mereka kerjakan.

” dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa”. ( Terjemah QS. An-Nisa(4):157).

“Penyaliban ” Isa as terjadi pada masa kekuasaan kerajaan Romawi dimana ketika itu hidup  seorang Yahudi yang sangat membenci Isa as dan ajarannya.  Itulah Paulus (nama aslinya Saul). Paulus inilah yang pertama kali mengacak-acak isi Injil dan menamakannya sebagai ajaran Kristen. Nabi Isa as sendiri sebenarmya tidak pernah meng-klaim ajaran yang dibawanya sebagai ajaran Kristen. Karena sejatinya ajaran yang dibawanya itu khusus untuk orang Yahudi yang ketika itu banyak yang tersesat. Paulus memasukkan ide-ide filsafat Yunani dalam ajaran Yesus yang di dapatnya dari murid Yesus.

https://cahyaimancahayakebenaranislam.wordpress.com/2010/08/25/p-a-u-l-u-s-atau-s-a-u-l/

Selama tiga abad ajaran Kristen ini terus berkembang di kalangan masyarakat Romawi. Di sisi lain, masyarakat Romawi pada umumnya, adalah masyarakat pagan. Mereka sedang menantikan datangnya anak dewa matahari, dewa sesembahan mereka. Konstantin I, sang kaisar Romawi menjadi khawatir akan kehilangan pamor dan kekuasaan. Maka pada tahun 325 M ia segera membentuk sebuah dewan yang kemudian menghasilkan sebuah deklarasi yang dikenal dengan nama ’deklarasi/konsili Nicea’ (’Nicene Creed’).

https://id.wikipedia.org/wiki/Konsili_Nicea_I

Deklarasi ini intinya menerangkan bahwa agama Kristen adalah agama resmi kerajaan dan Isa as ditetapkan bukan lagi ’hanya’ utusan Tuhan melainkan justru anak Tuhan itu sendiri (sebagai ganti anak dewa matahari) yang malah lebih parah lagi dengan substansi yang sama pula dengan Tuhan ‘ bapak’. Itulah doktrin Trinitas. Dengan demikian ia berhasil menyatukan masyarakatnya dari perpecahan. Namun sebagai dampaknya, Yahudi dan ajarannya menjadi tersingkir. Mereka dimusuhi dan tidak lagi mendapat tempat hingga akhirnya sebagian besar dari mereka terusir dari Yerusalem yang ketika itu takluk dibawah kerajaan Romawi. Mereka ber’diaspora’ ke berbagai tempat, diantaranya ke Madinah, Yaman dan negara-negara Eropa.

Sekitar tahun 620 M, ketika Rasulullah Muhammad saw melaksanakan Isra’ Mi’raj ke Sidratul Muntaha, Rasulullah sempat melaksanakan shalat di masjid Al-Aqsha ( kuil Solomon) yang ketika itu merupakan kiblat shalat umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka’bah di Mekah. Namun 18 tahun kemudian ketika akhirnya pasukan Muslim berhasil menaklukan Syam termasuk Yerusalem, keadaan masjid ini sama sekali tidak terawat. Penguasa Romawi sebagai penguasa terakhir daerah tersebut menjadikan reruntuhan masjid / kuil sebagai tempat pembuangan sampah.

Sampai-sampai ketika Sang Khulafaul Rashidin, Umar bin Khatab datang mengunjungi lokasi tersebut , diceritakan bahwa ia tidak dapat melewati lokasi masjid disebabkan begitu tingginya tumpukan sampah yang mengitarinya. Tidak diketahui sejak kapan persisnya rumah ibadah tersebut runtuh dan tidak lagi dipergunakan sebagai tempat peribadatan. Tempat ibadah tersebut baru diperbaiki dan diaktifkan sebagai tempat ibadah umat Islam di bawah kekhalifahan Islam.

Selanjutnya pada awal abad ke 10 M, terjadi kesalah-fahaman antar penduduk Yerusalem. Padahal selama hampir 4 abad dibawah kekuasaan kekhafilahan kota tersebut aman bagi seluruh pemeluk agama, baik Islam, Nasrani maupun Yahudi. Hal ini memicu ketegangan hingga akhirnya meletuslah Perang Salib ( The Crusaders ) yang diprovokasi oleh Paus Urban yang ketika itu berkedudukan di Perancis Selatan. Menempuh perjalanan yang sangat jauh pasukan ini secara sadis dan membabi buta menyerang Yerusalem dan sekitarnya. Namun tampaknya pihak Salib tidak menyadari bahwa sesungguhnya ada yang memanfaatkan situasi tersebut, yaitu orang-orang Yahudi. Mereka diam-diam menyusup kedalam pasukan Salib. Tujuan mereka bulat, yaitu disamping mencari Tabut yang telah lama hilang juga merebut Yerusalem untuk kemudian mendirikan kembali kuil atau Haekel Solomon. Pasukan Yahudi ini dikenal dengan nama Knight Templar.

Dalam Perang yang berlangsung berkali-kali selama hampir 200 tahun, Pasukan Salib nyaris tidak pernah menang. Pada akhirmya pihak Salibpun menyerah. Mereka menyadari bahwa pasukan Muslim terlalu kuat untuk dikalahkan dengan perang senjata secara terbuka. Perang di jalan Allah adalah jihad dan kematian adalah surga. Oleh karena itu pasukan Muslim tidak pernah takut mati. Maka pasukan Salibpun memilih jalan lain untuk mengalahkan pasukan Muslim yaitu melalui perang Pemikiran ( Al-Gazwl Fikri). Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme, Demokrasi, Feminisme, faham-faham kebangsaan, faham Materialisme dan Kapitalisme, isu-isu HAM adalah contohnya. Semua ini dimaksudkan untuk memecah belah rasa persatuan umat Islam.

Sementara itu, usai Perang, pasukan Salib kembali ke negaranya, sebagian besar ke Perancis selatan. Namun di tempat tersebut, para Knight Templar berprilaku buruk, rasis dan sering melanggar janji. (Ini pula salah satu penyebab, mengapa pada masa Rasulullah orang-orang Yahudi diusir dari Madinah). Munculnya ‘ anti semit ‘ di Eropa yang menjadi salah satu pemicu ’Holocaust’ juga oleh sebab tersebut). Lebih dari itu, pihak gereja melihat bahwa mereka telah melakukan penyimpangan ajaran Kristen. Akhirnya merekapun diusir bahkan sebagian harus menerima hukuman bakar sebagai hukum yang umum berlaku ketika itu.

Namun mereka tidak putus asa. Mereka segera membentuk kelompok rahasia yang merupakan cikal bakal organisasi berpengaruh di dunia, yaitu Freemason. Tujuan mendesak mereka adalah mencari tanah kosong, tempat yang aman agar mereka bebas bertindak dan berprilaku. Dan tanah itu adalah tanah suku Indian, yaitu benua Amerika sekarang ini. Di kota New York inilah kaum Yahudi menancapkan kuku-kukunya dengan kuat. Untuk mencari dukungan, baik materi maupun spirit, juga sekaligus mengaburkan niat sejati mereka, mereka kemudian mencampur-adukkan ajaran Yahudi dan Kristen. Perjanjian baru (Injil) dan perjanjian lama ( Taurat) yang memang sudah mengalami distorsi, digabung menjadi satu.

https://id.wikipedia.org/wiki/Freemasonry

Mereka menyebut diri sebagai Yahudi Kristen (Kristen Zionis). Dalam perjalanannya kelompok ini terus berkembang membentuk organisasi-organisasi elite, diantaranya adalah Illuminaty. Gerakan ini bekerja secara rahasia dan dengan sangat rapi menyusup ke segala bidang seperti lembaga keuangan, telekomunikasi, media, perfilman, budaya, sosial dan politik bahkan juga LSM di berbagai negara. Anggotanya orang-orang terhormat, kaya dan memiliki pengaruh besar di masyarakat lokal maupun dunia.

Hebatnya, mereka tidak mewajibkan anggotanya harus menjadi Yahudi. Karena sejatinya seperti juga Konstantin I, sang kaisar Romawi yang berinisiatif menjadikan Isa as sebagai Tuhan, adalah penganut agama pagan, penyembah dewa matahari. Tujuan utama mereka satu, yaitu kembali ke tanah yang ’dijanjikan’, itulah tanah rakyat Palestina, demi mendirikan kembali negara Israel Raya plus Haekelnya, dengan ibu kota, Yerusalem!

Rencana panjang yang disusun secara amat matang ini mulai membuahkan hasilnya pada tahun 1917, yaitu pada era pasca Perang Dunia I dengan adanya Perjanjian Balfour. Dengan dikalahkannya kerajaan Islam – Ottoman oleh pihak sekutu, maka Inggris memberikan dukungan bagi berdirinya negara Zionis di tanah Palestina yang sebelumnya termasuk wilayah kekuasaan Ottoman. Dukungan ini baru terealisasi pada tahun 1948. Namun hingga kini sebagian negara berpenduduk Muslim, termasuk Indonesia, tidak mengakui keabsahan negara Israel ini.

Melalui berbagai media informasi dewasa ini, dapat kita saksikan betapa ternyata Israel tidak cukup puas dengan menguasai tanah rakyat Palestina. Mereka terus berlaku semena-mena tidak hanya kepada penduduk asli namun juga ke negara-negara tetangganya. Saat ini Al-Aqsa, masjid ke 3 kaum Muslimin ini terus mereka gali dan hancurkan secara sembunyi-sembunyi agar Haekel dapat segera berdiri kembali. Mereka berupaya meluaskan kekuasaan dan ingin menjadikan tata dunia baru (The New World Order) dengan standard prilaku dan kemauan mereka dibawah kepemimpinan Dajjal, ” Si Messiah” yang masih dinanti kedatangannya hingga saat ini.

https://www.kompasiana.com/chilso/the-new-world-order-tata-dunia-presiden-dajjal_5664bee3d87a61f808af60c5

http://lingkarannews.com/tentang-astana-khazakhstan-ibukota-new-world-order-illuminati-capital/

Namun yang tak kalah pentingnya, umat Islam harus terus waspada terhadap segala siasat dan fitnah busuk sekaligus canggih yang dilemparkan Zionis Yahudi demi memenangkan pertempuran akhir zaman. Rasulullah telah mengingatkan bahwa di akhir zaman nanti akan muncul kekhalifahab dibawah Imam Mahdi. Dan dibawah khalifah inilah kekuasaan Yahudi dibawah Dajjal akah dikalahkan secara telak. Itu sebabnya dimunculkan ISIS, si khalifah gadungan  !! ( update Juni 2018).

http://spionase-news.com/2018/05/19/akhirnya-terungkap-pimpinan-isis-ternyata-agen-mossad-israel/

https://rumaysho.com/725-kedatangan-imam-mahdi-yang-dinanti-nanti.html

 

Wallahu’alam bishawab.

Jakarta, 31 Maret 2008.

Vien AM.

Read Full Post »