Feeds:
Posts
Comments

Archive for October 15th, 2012

Siapa yang tak kenal Yunani, negri para dewa-dewi yang sering disebut sebagai tempat lahirnya peradaban dan budaya  barat. Peradaban ini masuk ke barat melalui peradaban Romawi yang menaklukannya ribuan tahun lalu. Di negri inilah olimpiade untuk pertama kalinya diselenggarakan. Kabarnya, olimpiade  kuno yang menjadi inspirasi olimpiade modern, diadakan untuk menghormati dewa tertinggi Yunani, yaitu dewa Zeus. Karena dewa ini bermukim di gunung bernama Olimpia maka pertandingan inipun dinamakan Olimpiade.

Sementara Athena, ibu kota Yunani, adalah nama dewi penolong yang tercatat dalam mitologi Yunani. Kuil Parthenon yang terletak di atas bukit kota Athena adalah kuil persembahan bagi dewi perawan ini. Kuil ini dibangun pada tahun 5 SM.

Kata Yunani sendiri, Greece dalam bahasa Inggrisnya, menurut kamus Indonesia berasal dari bahasa Arab, yang diambil dari nama Ionia. Ionia adalah pesisir barat negara yang sekarang disebut Turki. Mungkin disinilah letak ikatan antara Yunani dengan Islam, Turki Ottoman yang pernah menguasai negri ini selama hampir 400 tahun.

Sejujurnya, saya sebenarnya tidak begitu tertarik untuk mengunjungi negri ini bila saja tidak ada keterikatan dengan Islam. Apalagi mengetahui bahwa negri di ujung tenggara Eropa dan timur laut Tengah ini sejak akhir tahun 2000-an mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Ditambah lagi cerita beberapa teman yang mengatakan Athena hanya tinggal puing dan kenangan.

Beruntung ada Santorini. Jangan salah duga dulu. Santorini bukan nama seseorang. Ini adalah nama pulau yang diambil dari gereja yang ada di pulau tersebut, yaitu gereja Santa Irene. Al-Idris, ahli geografi Islam kenamaan yang memberi nama pulau tersebut menjadi Santorini.

Santorini adalah salah satu pulau milik Yunani yang terletak di kepulauan Cyclades di laut Tengah/Mediterania. Pulau yang terletak 200 km sebelah tenggara daratan Yunani ini merupakan pulau paling selatan Yunani sebelum pulau Kreta. Pulau ini terkenal karena keindahannya yang sungguh menakjubkan hingga menarik jutaan wisatawan dunia datang ke tempat ini.

Maka, di bulan Juni 2012  itu jadilah saya, suami dan putri kami terbang menuju Santorini dengan transit di Athena selama 4 jam. Padahal Paris – Athena sendiri hampir 4 jam dan Athena – Santorini hanya sekitar 45 menit. Karena pesawat take off pukul 10 malam dan tiba di bandara Athena  menjelang pukul 2 pagi maka kamipun memanfaatkan waktu 4 jam menunggu di bandara dengan berusaha tidur di bangku-bangku panjang yang banyak tersedia di tempat tersebut.

Setelah shalat subuh di bandara, pukul 6.20 kamipun terbang meninggalkan bandara Athena menuju Santorini. Dalam penerbangan pendek di atas laut Tengah, laut Aegea tepatnya, di sela kantuknya mata ini, saya sempat terhenyak melihat keindahan kontur pulau dari dalam pesawat yang melintas sangat dekat tepat di atasnya, Subhanallah …

Di tengah lautan biru nan luas tersebut muncul sebuah dataran tinggi dengan tebing-tebingnya yang terlihat sangat terjal. Yang saking terjalnya memberikan kesan bahwa dataran tersebut seperti tiba-tiba terpotong/terbelah, secara melingkar. Ribuan bangunan berwarna putih yang terlihat berhimpitan di pinggiran pulau tersebut membuat pulau ini makin tampak indah dan unik.

Dilihat dari bentuknya saja, pulau ini memang unik, mirip kuda laut dengan kakinya yang amat melengkung cenderung melingkar. Dan ternyata, pulau ini dulunya memang bernama Strongili, kata Yunani yang artinya bundar.

Namun pada tahun 1500 SM, terjadilah gempa bumi dasyat diikuti meletusnya gunung berapi Thera yang terletak di tengah pulau tersebut. Selanjutnya tsunami raksasa dengan gelombang setinggi 210 meterpun mengandaskan bagian tengah pulau tersebut. Hingga akhirnya bentuk Santorinipun terlihat seperti yang ada hari ini, Santorini yang terbagi menjadi 3 bagian. Bagian terbesar, Santorini itu sendiri atau  sering juga disebut Thira, Therasia dan Nea Kameni di bagian tengah. Letusan gunung tersebut digambarkan sebagai salah satu letusan gunung terbesar dalam sejarah peradaban manusia.

Yang lebih mengerikan lagi, paska letusan maha dasyat tersebut hingga detik ini tak ditemukan sedikitpun tanda-tanda kemana sebenarnya penghuni pulau ini lenyap. Yang jelas, tanah seluas 83 km2 di sekitar kawah amblas ke dalam kawah berkedalaman 800 m dan selanjutnya tertelan gelombang air laut yang mengelilinginya. Sementara luas pulau yang tersisa saat ini adalah 73 km2. Artinya letusan tersebut telah berhasil menguburkan lebih dari setengah pulau tersebut !

Sungguh mengerikan, tampaknya laut Aegea berwarna biru tua, nan cantik jelita dan terlihat begitu tenang dan jernih yang ada di depan mata kami ini, tampaknya adalah kuburan misterius itu. Bahkan F.Fouque, seorang geologis Perancis berani mengatakan bahwa Santorini adalah “Pompei dari laut Aegea”. Dari sini pula lahir pendapat bahwa Santorini adalah “The lost Atlantis” yang fenomenal itu.

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”.(QS. Al-Ankabut(29):40).

Betapa banyak Al-Quran mengisahkan negri-negri yang di azab karena berbuat kerusakan. Kaum ‘Ad, kaum Tsamud, Fir’aun dan bala tentaranya, kaum nabi Nuh yang ditenggelamkan banjir raksasa adalah contohnya. Juga kaum nabi Luth, kaum yang pertama kali mempraktekkan homoseksual di dunia ini.

Namun kerusakan terbesar yang paling dimurkai-Nya adalah ketika penghuninya tidak mau menyembah Sang Pencipta, itulah Allah Azza wa Jalla, sebagai satu-satunya Pemilik Alam Semesta ini. Padahal betapa banyaknya Rasul-rasul telah diutus untuk mengingatkan hal ini namun penduduknya tetap berpaling.

“ Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?  Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku”.(QS.As-Syu’ara(26:)106-110).

Itulah yang dikatakan semua nabi, mulai nabi Adam as hingga nabi penutup, Rasulullah Muhammad saw, yaitu agar bertakwa kepada Allah dan taat kepada mereka, para rasul sebagai utusan Sang Khalik, yang satu, Allah swt.

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.(QS.Al-Baqarah(2):163).

Menjadi pertanyaan besar, adakah mala petaka yang merenggut Santorini juga merupakan peringatan-Nya ? Wallahu’alam .. Mungkin patut juga menjadi pertanyaan, sudahkah Sang Khalik  mengirimkan utusan kepada penduduk Santorini guna memberi mereka peringatan ? Karena janji-Nya, tidak akan datang azab kepada suatu negri atau kaum, sebelum datang pemberi peringatan. Mungkinkah pemberi peringatan itu telah datang namun mereka mengabaikannya ?

( Bersambung).

Read Full Post »