Beberapa hari yang lalu saya “ terjebak” film Hollywood yang diputar channel HBO berjudul “Tomorrow Land”, sebuah film yang judulnya mengambil salah satu wahana hiburan terkenal Disneyland bertema futuristik. Mengapa saya katakan ”terjebak”? Karena jujur sebenarnya saya bukan orang yang hobby nonton film baik di tv apalagi di bioskop. Tapi kalau kebetulan kepergok film di tv menarik, sering kali saya keterusan menontonnya, meski tidak dari awal dan belum tentu ditonton sampai selesai … 🙂
Lalu apa menariknya film sains-fiksi yang bercerita tentang sulit dan banyaknya bencana di bumi hingga menyebabkan seorang saintis berambisi menciptakan alternative tempat tinggal yang jauh lebih aman di luar angkasa sana. Hhhmm … sampai disini mungkin sudah dapat ditebak ke arah mana pikiran saya …
Betul sekali .. bukankah kita hidup di dunia ini hanya sementara, sedang akhirat adalah kehidupan yang relative jauh lebih abadi. Kehidupan dunia adalah cobaan dan ujian, yang baik maupun yang buruk, yang menyenangkan maupun yang menyusahkan. Untuk itu dituntut kesabaran yang tinggi. Islam mengajarkan umatnya untuk mengucapkan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” ketika menghadapi kesulitan.
“ Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. (Terjemah QS. Al-Ghafir(40):39).
“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Terjemah QS. Al-Baqarah(2): 155-156).
Dan sebagai balasannya Allah swt sebagai pemilik sekaligus penguasa kehidupan ini menjanjikan kita kehidupan yang aman, menyenangkan, jauh dari segala kesulitan. Itulah kehidupan akhirat di surga yang jauh lebih kekal dibanding kehidupan duniawi.
Sayangnya tempat yang penuh kenikmatan itu hanya khusus diperuntukkan mereka yang taat kepada Tuhannya saja, yaitu Allah Azza wa Jala. Itulah tuhan semesta alam, tuhannya semua manusia, mulai dari manusia pertama nabi Adam as hingga manusia terakhir kelak, apapun agama, bangsa dan warna kulitnya. Khusus bagi mereka yang lulus dari berbagai kesulitan ujian dan cobaan yang diberikan-Nya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. ( Terjemah QS. Al-Baqarah (2):214).
Dengan kata lain, tak perlu kita repot-repot menciptakan dunia baru yang serba canggih, aman dari segala bencana dan kesusahan seperti film “ Tomorrow Land”. Apalagi kita semua tahu bahwa kematian pasti akan mendatangi kita semua, kapan kita dapat menikmati tanah masa depan ciptaan sang saintis??
Tapi begitulah mimpi besar dan khayalan orang-orang Yahudi ( Barat) yang tercermin dari sebagian besar film Disney dan Hollywood yang karyanya hampir selalu mendunia dan berhasil memperdaya sebagian besar manusia dengan ide-ide gilanya. Itulah mimpi dan cita-cita menguasai dunia, hidup dalam kemewahan dan kenyamanan yang berlebihan hingga lupa kehidupan akhirat. Lupa bahwa dunia adalah ladang amal yang menentukan kemana akan kembali, yaitu surga yang penuh kenikmatan, atau neraka yang siksanya sungguh pedih.
Mungkin saat ini mereka memang telah berhasil mencapai kemajuan yang menakjubkan. Namun sungguh tidak seharusnya kita sebagai Muslim iri terhadap kesuksesan duniawi yang mereka capai tersebut. Karena dasar mereka bukan karena keimanan dan kecintaan terhadap Sang Pencipta. Dan keberhasilan tersebut juga tidak menyebabkan mereka lebih bersyukur dan mendekatkan diri kepada-Nya. Keberhasilan yang demikian tidak akan mendatangkan ke-ridho-an-Nya, justru sebaliknya, jahanamlah tempat kembali mereka. Na’udzubillah min dzalik ..
“ Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan-nya bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti”. (Terjemah QS. Ali Imran(3):196-198).
Atas izin-Nya usaha gigih mereka yang hanya menghendaki kesuksesan dunia memang dibalas-Nya bahkan secara sempurna, tanpa sedikitpun kerugian. Tapi sayangnya sesuai keinganan mereka, ya hanya sebatas kehidupan dunia, di akhirat nanti perbuatan mereka tidak akan diperhitungkan-Nya, sungguh alangkah sia-sianya …
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. ( Terjemah QS. Huud(11): 15-16).
Ironisnya, orang-orang Yahudi yang mengaku beriman kepada Tuhan Semesta Alam serta adanya surga dan neraka, pada kenyataannya amat sangat ingin berumur panjang bahkan hingga seribu tahun. Tampak bahwa sifat serakah dan cinta dunia yang berlebihan telah mengalahkan keimanan mereka hingga begitu takutnya mati.
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”. (Terjemah QS. Al-Baqarah(2):96).
Maha benar Allah swt yang telah memperingatkan kita, kaum Muslimin, agar senantiasa membaca surat Al-Fatihah dalam shalat kita, yaitu minimal 17 x dalam sehari.
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. ( Terjemah QS. Al-Fatihah (2):6-7).
Sadarkah kita apa sebetulnya yang dimaksud “ jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” dalam ayat 6 dan 7 surat tersebut?
Rasululah saw bersabda bahwa “Sesungguhnya orang –orang yang dimurkai itu adalah orang-orang Yahudi, dan sesungguhnya orang-orang yang sesat itu adalah orang-orang Nasrani”. ( HR Imam Turmuzi, Imam Ahmad).
http://www.ibnukatsironline.com/2014/08/tafsir-fatihah-ayat-7.html
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan dalam kitabnya Iqtidha Shirathil Mustaqim, “Pangkal kekufuran Yahudi adalah karena mereka tak mengamalkan ilmunya. Padahal mereka mengetahui kebenaran, namun tidak mau mengikutinya dalam bentuk ucapan atau perbuatan, atau bahkan tidak mau mengikuti keduanya”.
“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah ayat 146).
Beliau (Ibnu Taimiyah) melanjutkan “ Sedangkan kekufuran Nasrani berawal dari perbuatan mereka yang tanpa ilmu. Mereka berijtihad (berpendapat) sendiri dalam banyak ragam ibadah, tanpa ada ajaran dari Allah. Mereka berpendapat atas nama Allah tanpa ilmu. Kesalahan mereka terbesar adalah menjadikan nabi Isa as dan roh kudus sebagai sesembahan selain Allah. Bahkan disebutkan bahwa tidaklah Nabi Isa itu diangkat menjadi Tuhan kecuali setelah berlalunya masa beliau selama 325 tahun”.
Kekufuran dan kejahatan orang-orang Yahudi dalam memerangi kebenaran sejak dahulu kala, diantaranya yaitu dengan membunuhi para nabi, mengubah-ubah ayat-ayat Taurat dan Injil, mengadu domba umat Islam dengan umat Nasrani, terus berlanjut hingga hari ini. Rakyat Palestina yang tanah airnya diduduki Zionis Yahudi terkutuk sejak puluhan tahun lalu adalah yang paling menderita. Bahkan hingga detik ini mereka harus berjuang mati-matian mempertahankan Masjidil Aqsho yang dengan semena-mena direbut dan dikuasai pasukan bar-bar tersebut. Mereka kerap melarang umat Islam masuk dan shalat di dalam masjid ke 3 paling utama bagi umat Islam tersebut.
”Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsha lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad dari Abu Darda).
Ya Allah lindungi saudara-saudari kami di Palestina, beri mereka kekuatan dan kesabaran untuk mempertahankan rumah-Mu, jiwa serta keimanan dan keislaman mereka …
Ya Allah satukan hati kaum Muslimin untuk melawan dan memerangi segala tak-tik dan akal bulus Zionis Yahudi terkutuk ( termasuk film, fashion dan gaya hidup seperti LGBT dll) dalam memenuhi nafsu jahat mereka untuk menguasai dunia dan mengelabui kaum Muslimin …
Ya Allah beri kami kaum Muslimin kemauan dan kemampuan agar dapat menjalankan amal ibadah sesuai ilmu yang Kau berikan melalui nabi-Mu Muhammad saw … aamiin 3x ya robbal ‘aalamiin …
Wallahu’alam bish shawwab.
Jakarta, 26 Juli 2017.
Vien AM.
Leave a Reply