Pegunungan Apennis adalah rantai pegunungan sepanjang 1000 km di Italia yang membentang dari Italia bagian utara hingga Italia bagian selatan. Secara geografis pegunungan ini dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Apennis utara, Appenis Tengah dan Apennis Selatan. Di Appenis Selatan inilah berdiri 2 gunung berapi teraktif di Eropa yaitu gunung Etna ( 3330 m) dan gunung Vesuvius ( 1281 m ).
Gunung Etna tercatat sebagai salah satu gunung paling berbahaya di dunia. Hampir setiap tahun gunung ini memperlihatkan kemarahannya dengan menumpahkan lahar merah panasnya. Bahkan hingga detik ini pemerintah Italia belum bisa mengendurkan pengawasannya terhadap kegiatan berbahaya gunung yang terletak di pulau Sisilia itu.
Sementara gunung Vesuvius yang terletak di teluk Naples di pantai Tirrenia tercatat sebagai gunung paling terkenal di dunia karena akibat letusannya mampu mengubur kota Pompei dan sekitarnya plus ribuan penduduknya yang tidak berhasil menyelamatkan diri. Ironisnya lagi, bekas dan sisa kejadian memilukan yang terjadi pada tahun 79 M ini hingga kini masih dapat kita saksikan. Mayat-mayat bergelimpangan di seluruh penjuru kota dengan berbagai posisi mengerikan. Dari ekspresi wajahnya jelas tampak bahwa mereka ini meninggal dunia dalam keadaan menahan sakit luar biasa. Para peneliti menemukan fakta bahwa leher dan rongga pernafasan korban disesaki lumpur dan debu ! Astaghfirullahaladzim ..
( Youtube Pompei, The Lost City, click : http://www.youtube.com/watch?v=gmwylbF3-CA&feature=related )
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”.(QS.Ali-Imran (3):137).
Masyarakat Romawi dibawah raja Nero Claudius pada awal Masehi adalah masyarakat pagan. Mereka menyembah dewa dewi seperti Isis, Eleusis dan Mithras. Nero sendiri diangkat sebagai raja pada tahun 54 M pada usia 17 tahun.. Ia dikenal sebagai raja yang amat kejam. Bahkan kakak tiri dan ibunya sendiri dikabarkan dibunuh atas perintahnya ! Nero juga adalah raja yang mempopulerkan adu antara manusia dengan singa sebagaimana film The Gladiator yang mengerikan itu. Ironisnya, ia sendiri meninggal bunuh diri karena khawatir dibantai rakyatnya. Ini terjadi ketika militer melakukan kudeta terhadap kekuasaannya pada tahun 68 M.
Yerusalem sebelum datangnya nabi Isa as.
Yerusalem di bawah kekuasan nabi Daud dan nabi Sulaiman ( King Solomon) pada 1000 SM berada pada masa puncak kejayaan Yahudi. Sayang masa keemasan kerajaan ini hanya berlangsung tidak lebih dari 80 tahun saja. Setelah nabi Sulaiman wafat, kerajaan terpecah-pecah dibawah para raja yang zalim. Mereka tidak lagi mau mentaati dan menjadikan bekas raja mereka yang sholeh itu sebagai panutan. Perintah Allah yang tertulis pada kitab suci Taurat yang dibawa nabi Musa as tidak dijalankan dengan baik. Bahkan sebagian besar ayat-ayat tersebut mereka sembunyikan dan diputar balikan.
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya dikala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?”….”.(QS. Al-An’am(6):91).
Akibatnya pertolongan Allahpun menjauh. Yerusalem kini menjadi bulan-bulanan para penguasa asing yang datang menjajah mereka. Syria, Assyria, Babylon, Mesir dan Romawi adalah diantaranya. Bahkan orang-orang Yahudi ini beberapa kali harus mengulangi sejarah pahit sebagai budak belian, persis seperti ketika mereka berada dibawah kekuasaan Fir’aun di Mesir pada masa nabi Musa as. Mereka hidup sebagai budak di negrinya sendiri, dibawa ke berbagai negri yang menjajahnya sebagai budak atau dipaksa pergi meninggalkan negrinya dan hidup terlunta-lunta. Inilah yang di kemudian hari dikenal dengan istilah Diaspora.
Bahasa Aramaic, bahasa asli bangsa Yahudi juga terkena dampaknya. Sedikit demi sedikit bahasa ini punah digantikan oleh bahasa Yunani. Ironisnya, kitab Tauratpun tak bisa mereka pertahankan dalam bahasa aslinya. Kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Yunani, diutak atik dan diubah disana sini hingga akhirnya jauh dari aslinya.
Setelah beberapa ratus tahun berlalu, bangsa Yahudi akhirnya dapat kembali dan berkumpul di Yerusalem. Dengan sangat antusias mereka kembali mendirikan tempat peribadatan yang dulu sempat dihancurkan para penguasa. Ajaran Yahudi kembali dihidupkan walaupun sebenarnya telah mengalami penyimpangan. Namun tak lama kemudian Yerusalem jatuh ke tangan kekaisaran Romawi. Pada masa inilah ajaran Yunani yang pagan masuk kedalam ke ajaran Yahudi. Karena penguasanya ketika itu memang memerintahkan hal tersebut.
Tentu saja para ulama dan penganut fanatik Yahudi memberontak. Namun dengan tangan besi mereka ini ditangkapi dan dikucilkan. Bahkan dibawah raja Herod I, raja Yahudi penguasa Yerusalem yang diangkat Romawi, mengeluarkan perintah agar seluruh anak lelaki Yahudi yang berumur dibawah 2 tahun dibasmi. Ini dilakukannya agar Romawi tetap memberinya kepercayaan sebagai penguasa Yerusalem. Herod I memegang tampuk pemerintahan tertinggi antara tahun 37 SM hingga 4 M.
Pada masa inilah Allah swt mengutus nabi Isa as ke kota Yerusalem. Ia diutus kepada bangsa Yahudi agar mereka kembali ke jalan yang lurus. Yang menjadi raja Yerusalem ketika itu adalah pengganti Herode I yaitu Pontius Pilate yang naik tahta karena ditunjuk Romawi. Dibawah kekuasaannya bangsa Yahudi benar-benar mengalami penderitaan berat. Siapapun yang menentang kebijaksanaan Romawi harus dibunuh dengan cara disalib atau dibakar hidup-hidup !
Nabi Isa as dengan susah payah mengingatkan kaumnya agar tetap bertahan dan menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah swt. Namun hingga akhir hayatnya murid setianya hanya 12 orang. Itupun salah satunya mengkhianatinya. Nabi Isa dijebak dan difitnah hingga akhirnya penguasa menangkap dan memutuskan bahwa beliau harus dihukum salib. Namun atas izin-Nya Isa as diselamatkan-Nya dari kematian yang hina tersebut. Peristiwa ini terjadi pada tahun 33 M.
“ dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.(QS. An-Nisa (4):157).
Meletusnya Gunung Vesuvius.
Hingga wafatnya nabi Isa as tidak berhasil mengajak kaumnya ke jalan yang benar. Baik penduduk Yerusalem maupun penduduk Romawi, keduanya sama. Mereka bergelimang dalam kesesatan. Ritual dan penyembahan dewa dewi terjadi dimana-mana. Akhlak merekapun sungguh bejat. Perebutan kekuasaan, fitnah, saling bunuh dan kemaksiatan terus saja terjadi. Sementara pengikut nabi Isa yang hanya sedikit itupun terus diburu dan dibunuh. Murkakah Sang Khalik akan hal tersebut ??
Sejarah mencatat bahwa pada masa kekuasaan raja Nero, yaitu pada tahun 62 M terjadi gempa hebat di kota Pompei dan sekitarnya. Sejak itu gempa terjadi hampir setiap tahun dan mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit. Ketika itu belum diketahui apa penyebabnya. Selanjutnya pada suatu malam ditahun 64 M, terjadi kebakaran besar di kota Roma. Kebakaran hebat yang hanya menyisakan 4 dari 14 distrik Roma ini berlangsung hingga 6 hari tujuh malam.
Puncaknya adalah bulan Agustus tahun 79 M. Sumur-sumur dan sumber air mengering. Disusul dengan terjadinya gempa selama 4 hari yang makin lama makin kuat. Kemudian tepat satu hari sebelum Vulcanalia, perayaan hari besar dewa api Yunani, terjadi letusan hebat gunung Vesuvius yang terletak tidak jauh dari Naples. Letusan ini didahului dengan terjadinya hujan batu runcing hingga menutupi permukaan tanah Pompei setebal 2.8 m. Ini terjadi hanya dalam waktu 2 jam yaitu pukul 18.00 hingga 20.00 !.
Setelah itu baru keluar awan panas yang membakar apa saja yang ditemuinya. Gunung Vesuvius meletus. Debu super tebal berterbangan dan mengubur habis kota Pompei, Herculanum, Oplontis dan Stabies berikut penduduknya yang tidak mempunyai kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Dan hingga detik ini atas kehendak-Nya kita dapat menyaksikan Pompei yang diselimuti debu dan lumpur tebal berikut jasad-jasad dengan berbagai posisi masih utuh ditempatnya. Betulkah ini azab Allah swt ? Wallahu’alam ..
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”. Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong”. (QS.Ali Imran (3):55-56).
Lalu bagaimana pula dengan berbagai bencana yang akhir-akhir ini terus bermunculan di sekitar kita. Apakah ini tanda-tanda kemurkaan-Nya? Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat-Nya apalagi mengingkarinya .. Astaghfirullahaladzim ..
Lebih ironis lagi, ratusan tahun kemudian kitab yang dibawa nabi Isa as ( Injil) malah disatukan dengan Taurat yang jelas-jelas sudah diselewengkan itu. Taurat dinamakan perjanjian lama dan Injil disebut perjanjian baru.
Wallahu’alam bishawab.
Pau – France, 11 Februari 2010.
Vien AM.
Leave a Reply