Feeds:
Posts
Comments

Archive for January, 2010

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(QS. AL Hijr (15):9).

Ayat inilah yang menjadi acuan bahwa Al-Quran yang merupakan pegangan dan  panduan hidup Muslim diseluruh dunia adalah otentik. Tidak ada perubahan apalagi unsur-unsur otak atik dan campur tangan manusia di dalamnya. Tidak juga Rasulullah saw. Ia persis sama dengan ketika diturunkan pertama kali. Dan atas izin-Nya pula, manusia dilibatkan dalam masalah pemeliharaannya.

( lihat https://vienmuhadi.com/2009/02/01/cara-pemeliharaan-al-qur%e2%80%99an/ )

Hanya orang yang mempunyai penyakit hati  sajalah yang beranggapan bahwa kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw  melalui malaikat Jibril as 1400 tahun lalu itu telah mengalami penyimpangan (distorsi).

Sejarah mencatat betapa musuh-musuh Islam, baik para orientalis maupun munafikun, begitu bernafsu untuk merusak dan mencari celah agar umat ini terpecah belah dan kembali kepada kekufuran. Berbagai cara mereka coba. Al-Quran dianggap mengalami perubahan, hadis dipertentangkan dan dipertanyakan kebenarannya (meski hadis shoheh sekalipun), kalimat dua syahadat dianggap sama dengan menuhankan Rasulullah saw ! dsb ..

Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri. Ia menceritakan, suatu saat ketika Rasulullah sedang membagi-bagikan harta rampasan perang datang Dzul Khuwaisirah, seorang dari Bani Tamim. Ia berkata memprotes : “Wahai Rasulullah, berbuat adillah!” Rasulullah bersabda: “Celakalah engkau! Siapa lagi yang berbuat adil jika aku tidak berbuat adil? Benar-benar merugi jika aku tidak berbuat adil.”

Maka tak lama kemudian turunlah ayat berikut :

Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat; jika mereka diberi sebahagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah”. (QS. At-Taubah(9):58).

Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman“(QS.Al-Anfaal(8):1).

Sementara itu Umar bin Khathab yang memang dikenal sebagai sosok yang keras dan temperamenpun segera bereaksi : “Wahai Rasulullah, biarkan aku memenggal lehernya!” Namun dengan sabar Rasulullah menjawab: “Biarkanlah ia, sesungguhnya ia akan mempunyai pengikut yang salah seorang dari kalian merasa bahwa shalat dan puasanya tidak ada apa-apanya dibandingkan shalat dan puasa mereka, mereka selalu membaca Al Qur’an namun tidaklah melewati kerongkongan mereka, .… …”.

Hadis di atas secara tidak langsung menerangkan bahwa suatu ketika nanti orang yang memprotes kebijaksanaan Rasul tersebut akan memiliki pengikut dengan ciri-ciri rajin shalat, puasa dan bahkan membaca Al-Quranul Karim. Namun sayang mereka tidak mau mematuhi perintah dan hukum yang dikeluarkan Rasulullah kecuali bila sesuai dengan kehendak dan kepentingan mereka.

” Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada rasul dengan patuh. Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim”.( QS. An-Nuur(24):48-50).

Penolakan tersebut ( dari kaum yang notebene Muslim untuk berhukum kepada Rasulullah ) masih terus terjadi hingga saat ini. Bahkan rasul-rasul palsupun terus saja  bermunculan …. Ironisnya, ada saja orang yang mau mempercayai dan mengikutinya.

Adalah Rasyad Khalifa, seorang ilmuwan Mesir warga negara Amerika Serikat. Ia lahir pada tahun 1935. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1959, menuntut ilmu dan berpindah kewarga-negaraan. Di negri inilah ia  mendirikan USI (United Submitters International), sebuah kelompok yang mengaku Islam namun tidak mau mengakui hadis ( Ingkar Sunnah). Ia bahkan  menuduh bahwa hadis dan sunnah  adalah buatan musuh-musuh Muhammad saw. ( Yang dimaksud musuh olehnya adalah para sahabat Rasulullah). Kelompok ini sengaja menggunakan nama Submitter sebagai ganti kata Muslim untuk menghindari ’bau’ Arab.

Ini semua berawal pada tahun1968. Rasyad yang mempunya minat yang tinggi terhadap Matematika dan segala yang berhubungan dengan ilmu hitung-menghitung, dengan bantuan komputer mulai meneliti Al-Quran secara detil. Akhirnya pada tahun 1974 ia mengumumkan temuannya bahwa angka 19 adalah bilangan yang menjadi kunci proteksi ke-otentikan Al-Quran. Ia menyebutnya  Al-Quran Interlocking System. Bagi para peneliti dan penggemar matematika adalah bukan rahasia bahwa angka 19 adalah bilangan prima istimewa yang menjadi primadona matematika karena sifatnya yang istimewa.

Angka ini sering digunakan sebagai kunci utama berbagai rahasia penting. (Pentagon juga dikabarkan menggunakan angka ini sebagai kunci informasi rahasia mereka ).  Selanjutnya dengan gencar ia mempublikasikan temuan ajaibnya ini. Ia menulis sejumlah buku tentang kehebatan dan mukjizat Al-Quran dengan dasar  angka 19 ini. Menurutnya hitungan-hitungan dengan dasar angka inilah yang menyebabkan Al-Quran tidak dapat dipalsukan.

Namun sayang, temuannya ini justru membuatnya besar kepala. Mustinya temuan angka 19 ini menjadikannya lebih beriman, tunduk serta patuh kepada-Nya. Tetapi nyatanya ia malah melangkah semakin jauh.  Ayat-ayat Mutasyabihat seperti Aliflamim, Shod, Nun dsb yang selama ini tidak berani ditakwilkan oleh para ulama salaf ( terdahulu ) karena Allah swt melarangnya, mulai diotak-atiknya.

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”. ( QS. Ali Imran (3):7).

Akibatnya ia menemukan hal-hal yang tak diduganya, yang tidak cocok dengan temuan dan teori  yang telah terlanjur diumumkannya. Iapun mulai mencari-cari kecocokan. Ironisnya, ia justru menyimpulkan  bahwa Al-Quranlah yang salah !! Ayat 128-129 surat At-Taubah yang pada masa awal pembukuan khalifah Abu Bakar pernah mengalami sedikit permasalah dijadikannya kambing hitam.

Padahal masalah tersebut hanya terjadi sebentar saja dan telah dituntaskan dengan baik. Zaid  bin Tsabit, sebagai ketua panitia pembukuan Al-Quran  ketika itu memang tidak dapat menemukan ayat tersebut secara tertulis. Padahal ia dan sejumlah sahabat hafal betul ayat ini. Rasulullahpun tidak pernah mencelanya. Artinya kedua ayat tersebut memang bagian dari Al-Quranul Karim.  Namun demikian karena ketelitiannya ia menunda menuliskannya.

Ia baru menuliskannya setelah seorang sahabat, Abi Khuzaimah Al-Anshari datang membawa bukti tertulis bahwa ia mencatat ayat tersebut. Namun para orientalis dan musuh-musuh Islam yang tidak ingin melihat Islam maju dan berkembang sengaja terus mempermasalahkan hal ini. Tujuannya jelas agar terjadi perpecahan dan keraguan dikalangan umat Islam. Dan ini benar-benar terjadi pada umat yang kurang keimanannya, termasuk Rasyad Khalifa.

Lebih jauh lagi, ia bahkan mengaku bahwa dirinya adalah Rasul !! Bersembunyi dibalik sains dan ’akal’ ia memilah-milah ayat-ayat Al-Quran yang sesuai dengan tujuan dan keinginannya. Ditafsirkannya sedemikan rupa agar tampak cocok dengan pemikirannya. Pengertian ’Nabi ’ dan ’Rasul’ diutak-atik dan dibolak balik. Ayat-ayat yang kelihatannya ’adil’ seperti ’ tidak membeda-bedakan rasul ’(Al-Baqarah 284), ’ Islam, Yahudi dan Kristen semua masuk surga’ ( Al-Baqarah ayat 62), agama Ibrahim ( Ali Imran ayat 95) dan yang semacamnya terus didengungkan dengan tujuan agar dapat menarik sebanyak mungkin pengikut. Inilah yang disebut ’Liberalisasi’.

Dengan sembrono ia berani menuduh bahwa umat Islam sekarang ini telah berbuat syirik, karena telah  menuhankan nabi Muhammad saw sebagaimana orang Nasrani menuhankan Isa as ! Lebih lanjut ia mengatakan, syahadat adalah buktinya ….. Karenanya ia mengajarkan pengikutnya untuk tidak membaca shalawat nabi ketika shalat  ..  ??!!?

Rasyad berpendapat bahwa agama yang benar adalah kembali ke ajaran nabi Ibrahim as. Ini memang benar bila kita hidup di zaman beliau. Kelihatannya ia lupa bahwa ajaran Ibrahim telah diselewengkan sejak ribuan tahun yang lalu. Itu sebabnya Allah swt mengirim para rasul ke dunia ini.

Saat ini, ketika Allah swt telah mengirim Rasulullah Muhammad saw untuk menyempurnakan ajaran, ketika kebenaran telah sampai kepada kita .. mengapa kita harus mencari sesuatu yang telah lama hilang ( jarak hidup antara Ibrahim as dan Rasulullah Muhammad saw adalah 4000 tahun-an)  … bagaimana kita bisa yakin bahwa shalat, puasa dan  haji kita seperti yang diajarkan nabi Ibrahim as ?

Sementara Rasulullah, ( yang menerima kitab suci Al-Quran dan telah dengan susah payah menyampaikannya kepada kita) dengan jelas telah mencontohkannya melalui hadis dan sunnah yang juga disampaikan kepada kita melalui kerja keras para sahabat yang telah terbukti ketaatan dan ketakwaannnya. Rasanya tidak mungkin mereka ini bersekongkol mendustakan Allah dan Rasul-Nya.

(lihat :  https://vienmuhadi.com/2009/06/30/hadis-dan-perang-pemikiran/ )

Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (QS.Al-‘Araf (7):158).

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir“.(QS.Ali Imran (5):31-32).

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ”.(QS. Al-Ahzab(33):21).

Bahkan sesungguhnya ketika para pengikut Rasul palsu ini lebih memilih cara ibadah nabi Ibrahim as dibanding Rasullah saw, berarti mereka telah membeda-bedakan rasul. Walaupun sebenarnya yang dimaksud ’membeda-bedakan rasul ’pada ayat 284 surat Al-Baqarah adalah hanya mau mengakui sebagian rasul saja. Karena para ahli kitab tidak mau mengakui kerasulan Muhammad saw.  Dan lagi Allah swt dengan jelas memerintahkan kita untuk selalu bershalawat kepada beliau.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya “. ( QS. Al-Ahzab(33):56).

Sedangkan yang dimaksud ayat 62 surat Al-Baqarah dengan semua pemeluk agama ( baik Yahudi maupun Nasrani ) masuk surga adalah semua para pengikut setia rasul ketika kitab mereka ( Yahudi dan Nasrani) belum diselewengkan seperti sekarang ini.

Intinya, janganlah kita berlaku seperti orang-orang Yahudi yang mencari-cari berbagai alasan ketika Allah memerintahkan sesuatu ( surat Al-Baqarah ayat  67-71) atau seperti orang-orang munafik yang menolak berpindah kiblat dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Haram ( surat Al-Baqarahayat 142). Sebaliknya keteladanan nabi Ibrahim as dalam mematuhi perintah Allah swt agar menyembelih putra satu-satunya, nabi Ismail as sangatlah baik untuk dipatuhi.

Kepatuhan dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya inilah yang terpenting. Bukan akal apalagi akal yang telah dibungkus hawa nafsu. Karena kita ini hanya manusia, mahkluk sekaligus hamba Allah yang sungguh amat kecil di mata-Nya. Kebenaran yang hakiki hanyalah milik-Nya. Karena Ia tidak memiliki kepentingan apapun terhadap kita. Sementara kebenaran di mata kita amat relatif, tergantung dari sudut dan kepentingan mana kita memandangnya.

Temuan angka 19 atau temuan sains apapun sebenarnya sunatullah. Dengan cara ini Yang Maha Kuasa berkehendak agar manusia ikut berpikir ;  merenungi ke-Hebat-an-Nya, ke-Pandai-an-Nya, ke-Kuasa-an-Nya. Ini adalah cobaan berat bagi manusia. Karena bila Ia berkehendak lain tanpa harus mengikuti ‘teori sains’ yang telah diperlihatkan sebelumnya, bisa saja terjadi.. ” Kun Fayakun” ..  Apalagi sehubungan dengan ayat-ayat  Mutasyabihat. Bukankah Allah swt dengan jelas telah melarang untuk mentakwilkannya ??

Janji Allah pasti benar. Inilah akibatnya. Bisikan syaitan akhirnya berhasil mempengaruhi, Rasyad Khalifa, sang ilmuwan penemu ’ mukjizat 19 ’. Ia ingin dianggap sebagai rasul. Rasul palsu ini mati dibunuh pada tahun 1990. Ironisnya lagi, sebelumnya ia pernah dipanggil pengadilan Amerika Serikat karena kasus pelecehan seksual terhadap gadis berumur 16 tahun. … Astaghfirullah hal Adzim ..

” Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada SEMBILAN BELAS (malaikat penjaga).Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah KAMI MENJADIKAN BILANGAN mereka itu melainkan untuk jadi COBAAN BAGI ORANG-ORANG KAFIR, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”.(QS.Al-Mudatsir(74):27-31).

Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita dari segala macam fitnah, amiin ….

Wallahu’alambishawab.

Semoga bermanfaat.

Pau-France, 20 Januari 2010.

Vien AM.

Read Full Post »

Proses Belajar dan Mengajar

Pendidikan sejak dini bagi seorang anak akan membuat mereka kelak menjadi manusia yang baik.

Pendidikan bukanlah ranah asing bagi Ibnu Miskawaih. Ia telah lama bergelut di bidang tersebut walaupun lebih dikenal sebagai filsuf dan lekat dengan bidang etika. Maka, berserak pula uraian konsep-konsepnya tentang pendidikan.

Dalam salah satu karyanya, Tahdhib al-Akhlaq , cendekiawan Muslim asal Ray, Persia, ini menyatakan, pendidikan menunjukkan tugas dan kewajiban yang harus dilakukan orang dewasa, terutama orang tua kepada anak-anaknya.

Menurut Miskawaih, orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, yang berisi pengetahuan, moralitas, adat istiadat, dan perilaku yang baik. Langkah ini untuk mempersiapkan mereka agar menjadi manusia yang baik.

Kelak, bila anak-anak itu menjelma menjadi manusia dewasa yang baik, akan memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Mereka pun akan diterima secara baik oleh masyarakatnya. Miskawaih menambahkan, pendidikan memang bertujuan menyempurnakan karakter manusia.

Dalam pandangan Miskawaih, layaknya kebaikan yang bisa ditularkan melalui pendidikan, demikian pula dengan kejahatan. Maka, ia mengingatkan orang tua untuk secara berulang, mengingatkan dan mendidik anak-anak mereka tentang kebaikan dan kesalehan.

Selain memberikan pendidikan mengenai kebaikan, Miskawaih menekankan pula agar sejak dini orang tua mengarahkan buah hatinya berada dalam lingkungan yang baik. Orang tua harus membiasakan anak-anaknya bergaul dan berteman dengan orang-orang berperilaku baik.

Miskawaih memberikan alasan mengapa ia menekankan pentingnya lingkungan yang baik. Menurut dia, tak semua orang dapat dengan cepat menerima kebaikan yang diajarkan kepadanya. Lingkungan yang baik akan mencegah mereka yang lamban, bisa terhindar dari kejahatan.

Mereka yang lamban, harus terus-menerus mendapatkan pendidikan tentang kebaikan. Miskawaih menyatakan pula, setiap orang dapat berubah asalkan mendapatkan pendidikan secara terus-menerus tentang kebaikan.

Tak heran jika Miskawaih kemudian menyimpulkan, hal-hal yang telah terbiasa dilakukan oleh anak-anak sejak kecil, akan memengaruhinya ketika menjadi orang dewasa. Dengan demikian, anak laki-laki ataupun perempuan harus sejak dini dididik tentang kebaikan.

Pemikiran Miskawaih itu tersurat dalam bagian kedua bukunya yang berjudul,  Tahdhib al-Akhlaq . Miskawaih mengatakan, pendidikan sejak dini terhadap anak-anak memiliki arti penting. Selain menanamkan kebaikan sejak dini, juga bisa sebagai sarana pembentuk karakter.
 
Menurut Miskawaih, tidak mudah bagi seseorang yang telah dewasa untuk mengubah karakternya. Kecuali, dalam kondisi tertentu. Misalnya, orang tersebut sadar dan menyesal atas perilaku dan moralnya yang buruk selama ini.

Lalu, orang tersebut bertekad untuk memperbaiki diri dan meninggalkan perilakunya yang buruk itu. Miskawaih mengatakan, orang semacam ini, yang memiliki kesadaran dari lubuk hatinya untuk melakukan perubahan diri, biasanya akan terus menjauhkan diri dari kejahatan moral.

Bahkan, jelas Miskawaih, orang itu biasanya akan secara sadar meminta orang lain membimbingnya ke jalan yang benar. Pun, meminta orang lain untuk selalu mengingatkannya saat ia berkecenderungan melakukan hal yang tidak baik.

Di sisi lain, Miskawaih mengungkapkan, adanya seseorang yang berusaha  memperbaiki karakternya, memurnikan jiwanya yang kotor, dan membebaskan dirinya dari kebiasaan jahat, karena pada dasarnya semua orang itu baik.

Miskawaih menegaskan pula, mereka akan tetap menjadi baik karena adanya hukum dan pendidikan. Juga, ada pelatihan dan pembiasaan terhadap mereka sejak kanak-kanak, agar mereka selalu menjalankan kebaikan sesuai fitrahnya.

Bila hal ini diabaikan, ungkap Miskawaih, mereka akan jatuh dalam perangkap keburukan. Dan, tentunya hubungan spiritual dengan Allah SWT akan mengalami gangguan akibat perilaku yang buruk itu. Jadi, pendidikan menjadi hal yang sangat berperan penting.

Karakteristik buruk
Dalam pandangan Miskawaih, ada empat karakteristik buruk yang harus dihilangkan sejak anak-anak supaya mereka tidak menderita ketika dewasa. Pertama, malas, menganggur, menyiakan hidup tanpa kerja apa pun. Intinya, manusia tanpa manfaat.

Kedua, kebodohan dan ketidaktahuan yang disebabkan oleh kegagalan untuk mempelajari dan melatih diri dengan ajaran-ajaran yang diucapkan oleh orang-orang bijak. Ketiga, bersikap kurang ajar dan tak tahu sopan santun.

Hal itu terjadi karena seseorang mengejar keinginan yang tak terkendali dan berusaha melakukan perbuatan dosa dan jahat. Sedangkan keempat, adalah rasa asyik dan keadaan terbiasa dengan perbuatan buruk karena seringnya melakukan perbuatan tersebut.

Miskawaih mengatakan, untuk menghilangkan setiap karakteristik buruk di atas, dibutuhkan pendidikan ataupun pelatihan yang dilakukan secara terus-menerus. Hanya orang cerdas, kata dia, yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dari karakter buruk tersebut.

Sekali lagi, Miskawaih menegaskan, persoalan itu bisa diatasi melalui pendidikan dan pelatihan. Keduanya bisa dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya. Ia menyatakan, pendidikan bisa menjadi sarana untuk mewujudkan hal-hal yang baik itu.

Miskawaih mengatakan, pendidikan ini selain berguna bagi anak-anak, juga bermanfaat bagi orang tua. Sebab, saat memberikan pengajaran dan contoh kepada anak-anaknya, mereka akan terus ingat untuk selalu menjalankan perbuatan yang baik.

Pada akhirnya, pendidikan ini akan mengarahkan anak-anak saat menjadi dewasa, untuk menjalankan kebaikan dan menghindari perbuatan jahat dengan mudah. Pun, tentunya mudah mengikuti semua ajaran yang ada di dalam Alquran dan sunah.

Mereka, jelas Miskawaih, juga akan menjadi terbiasa menjaga diri dari godaan kesenangan yang menjerumuskan kepada keburukan. Tak hanya itu, mereka juga akhirnya tak terbiasa memanjakan dirinya dalam kesenangan yang melalaikan.

Pada akhirnya, mereka lebih menginginkan untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam filsafat, dan mencari kedekatan diri dengan Allah. Lalu, jelas Miskawaih, mereka akan menuai persahabatan yang hangat dari orang-orang yang saleh.

Miskawaih dan Metode Pendidikan

Ibnu Miskawaih juga mengenalkan sejumlah langkah yang akan melahirkan aspek positif dalam mendidik. Ia, misalnya, memandang penting pemberian pujian. Pujian, kata dia, bisa dilakukan oleh orang tua atau pendidik ketika anak-anak melakukan hal-hal baik.

Menurut Miskawaih, patut pula memberikan pujian kepada orang dewasa yang melakukan perbuatan baik di hadapan anak-anak. Tujuannya, anak-anak bisa mencontoh sikap terpuji yang dilakukan oleh orang dewasa tersebut.

Miskawaih mengingatkan, pujian harus dilakukan untuk menekankan pentingnya tindakan-tindakan yang baik dan harus diberikan untuk tindakan yang baik-baik saja. Selain pujian, ia juga memberi saran untuk mendorong anak menyukai makanan, minuman, dan pakaian yang baik.

Namun, perlu diingatkan pula agar seorang anak atau siapa pun yang telah dewasa untuk tak makan, minum, dan berpakaian secara berlebihan. Dalam aturan makan, anak harus diberi tahu bahwa makan itu suatu keharusan dan penting bagi kesehatan tubuh.

Makan, jelas Miskawaih, bukan sebagai alat kesenangan indra. Perlu diketahui pula bahwa makanan merupakan obat bagi tubuh, yakni obat untuk rasa lapar dan mencegah timbulnya penyakit. Orang tua atau pendidik harus mengingatkan anak didiknya agar tak makan berlebihan.

Dalam cara berpakaian, Miskawaih menyatakan, saat anak telah beranjak dewasa, khususnya laki-laki, sebaiknya mereka mengenakan pakaian putih-putih dan menghindari pakaian berpola. Sebab, menurut dia, pakaian berwarna dan berpola lebih layak untuk perempuan.

Selain itu, Miskawaih mendorong laki-laki untuk tak menghiasai dirinya dengan perhiasan perempuan, seperti memakai cincin dan mempunyai rambut panjang. Mereka tidak boleh mengenakan emas dan perak dalam bentuk apa pun.

Anak-anak, jelas Miskawaih, pun harus dilatih untuk mengagumi sifat-sifat murah hati. Misalnya, berbagi makanan. Selain pujian, anak juga perlu mendapatkan peringatan bila melakukan hal tak baik. Jika anak berbuat buruk, perbuatan itu juga perlu dikecam.

Langkah ini bertujuan agar si anak tak lagi melakukan hal buruk. Jika kecaman tak membuat si anak menghentikan perbuatan buruknya, Miskawaih menyarankan tindakan terakhir, yaitu hukuman fisik. Namun, hukuman ini tak dilakukan secara berlebihan.

Dikutip dari : http://www.republika.co.id/berita/100866/ibnu_miskawaih_mendorong_pendidikan_sejak_dini

Read Full Post »

 ( Sambungan dari :  Suka Duka Muslim Di Perancis (11).)

Kami tiba di Marseilles, kota pelabuhan terbesar Perancis dan terbesar ke 4 di Eropa, pukul 8 malam lebih. Saat itu hujan sedang turun. Setelah cek in dan menurunkan barang, kami keluar lagi untuk mencari makan malam. Karena ingin segera melihat keadaan kota, kami memutuskan untuk makan di restoran cepat saji. Namun ternyata kami sedikit terlambat. Resto hanya buka hingga pukul 9 karena ini adalah malam tahun baru. Mereka hanya melayani ‘drive thru’. Apa boleh buat … berhubung lapar ditengah hujan rintik-rintik kamipun menyantap makan malam di dalam mobil sambil menyaksikan sejumlah muda mudi yang juga kecele ..” Apa g beku ya .. dinginnya kayak gini koq pake baju njeblak semua ..”, begitu komentar suami melihat anak-anak muda yang ber-celana pendek jeans atau rok mini yang terbuka disana-sini … Bbrr ..      

Selesai makan, kami berputar-putar keliling kota.Tampaknya tidak ada pesta ataupun persiapan khusus menyambut tahun baru. Memasuki ‘vieux port’ kota tua di sepanjang pelabuhan kapal kecil baru terasa ada sedikit  keramaian. Jalanan sempit  yang naik turun ini dipenuhi anak-anak muda. Berkali-kali kami terpaksa berputar karena tidak bisa lewat.

Hingga detik-detik terakhir, pesta kembang api yang sangat diharapkan anak-anak tidak juga muncul. Yang ada yaitu tadi .. anak-anak muda yang bergerombol, minum-minum,  bersalaman, berpelukan, berciuman .. Sedihnya, dari raut wajahnya kelihatannya  kebanyakan anak-anak muda tersebut adalah keturunan Arab ..

Dalam hati saya berharap, “ Semoga ini bukan cerminan wajah Muslimin .. “. Terus terang saya sering mendengar keluhan warga Perancis yang merasa terganggu akan kelakuan buruk anak-anak muda keturunan Arab yang suka berbuat keributan. Sedih dan malu rasanya ..

Dari Abu Syuraih r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu, Ya Rasulallah?” Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Bukhari)

vieux port, Marseille

vieux port, Marseille

Esok paginya kami kembali berjalan-jalan dan melihat kota. Marseilles yang merupakan kota terpadat kedua di Perancis ini secara geografis sangat menarik. Terletak di tepi laut Mediterania dengan latar belakang pegunungan walaupun tidak begitu tinggi. Sayang sekali selama kami berada disini cuaca tidak begitu bagus. Selain hujan anginnyapun besar. Akibatnya tidak ada foto yang cukup bagus untuk dimuat di blog ini .. 😦  

Umat Islam di kota ini cukup banyak, yaitu sekitar 250 ribu atau hampir 30 persen dari total jumlah penduduk Marseilles. Namun menurut catatan imam besar Marseilles, hanya 40 ribu yang ‘pratiquants’, istilah umum Perancis bagi orang yang mempraktekkan ajaran agama. Dibanding saudara-saudaranya yang tinggal di kota-kota dimana muslim banyak ditemui, muslim Marseilles termasuk kurang beruntung. Paris, Lyon, Toulouse dan Lille mempunyai masjid besar bahkan di empat kota tersebut terdapat sekolah Islam setingkat SMA / Lycee. 

Namun beberapa waktu yang lalu ( November 2009), setelah menanti selama puluhan tahun, akhirnya pemerintah memberi izin pembangunan masjid besar Marseilles… Allahuakbar.. Masjid dengan menara setinggi 25 m dan mengandalkan sinar lampu semacam soclay sebagai ganti azan ( pemerintah melarang panggilan azan terdengar keluar masjid !!) ini bakal mampu menampung lebih dari 3000 jamaah. Dan diperkirakan siap menyelenggarakan shalat Idul Fitri 2011.

Sayangnya ada desas desus bahwa proyek ini sebenarnya hanya bersifat politis. Biaya pembangunan masjid amat sangat besar sementara dana yang diberikan ( termasuk bantuan dari Negara-negara Arab ) tidak seberapa karena pemerintah memang membatasinya …L

masjid Marseilles

masjid Marseilles

Kebetulan hari ini adalah hari Jumat.  Dengan bantuan GPS dan alamat masjid yang sebelumnya memang telah kami siapkan, maka kamipun berbaur bersama jamaah  Marseilles dalam rangka menegakkan shalat Jumat di sebuah masjid yang lumayan kecil L …  semoga suatu waktu kelak kami berkesempatan shalat di Grand Mosque de Marseilles .. Insya Allah ..       

Pau- France, 18 Januari 2010.

Vien AM.    

Read Full Post »

Sambungan dari “ Suka Duka Muslim Di Perancis (10)”.

Dengan menumpang kereta api kami kembali ke Florence. Sesampainya kami segera mengambil mobil yang diparkir di parkir tertutup stasiun (dengan biaya 16 euro untuk 5 jam atau 240 ribu ! padahal biaya kereta api hanya 5 euro per orang sekali jalan .. mahalan parkirnya ya ..  ) kemudian kami langsung berangkat menuju Milan yang terletak 250 km di barat laut Florence.  

Kami memotong barisan pegunungan Apennis yang membujur sepanjang Italia sepanjang 1000 km. Pegunungan ini terbagi atas tiga kelompok, yaitu pegunungan Apennis Utara, Apennis Tengah dan Apennis Selatan. Di pegunungan Apennis Selatan inilah terdapat  gunung Vesuvius yang pada tahun 79 M meletus. Letusan yang diawali dengan kebakaran hebat selama 6 hari 7 malam dan gempa hebat ini telah mengubur kota Pompei dan sekitarnya. Bahkan penduduknyapun terkubur dalam keadaan hidup-hidup ! Astaghfirullah ..   

Padahal gunung ini tingginya hanya 1281 meter. Namun akibatnya sungguh mengerikan. Jenazah dengan berbagai posisi bergelimpangan dimana-mana. Jenazah yang tertutup debu letusan tersebut utuh hingga saat ini ! Kemungkinan besar mereka meninggal dalam keadaan menderita  luar biasa karena tenggorokan mereka tampak masih disesaki debu. Letusan dasyat ini terjadi hanya beberapa tahun setelah peristiwa ‘penyaliban’ Isa as yang disusul dengan pembantaian pengikut setianya. Masyarakat Pompei (Romawi / Yahudi) ketika itu adalah para penyembah berhala dan dewa-dewi. Mungkinkah ini salah satu azab Allah terhadap penduduk (bani Israel) yang tidak mau mengakui kenabian Isa as dan mendustakannya? Wallahu’alam.

( Youtube Pompei , click : http://www.youtube.com/watch?v=gmwylbF3-CA&feature=related )

52.  Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

53. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)”.

54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”.

56. Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS. Ali Imran (3):52-56).  

Pemandangan selama perjalanan ini sebenarnya indah. Sayang hari telah sore menjelang gelap. Disamping itu cuaca sangat dingin ( 2 derajat !) dan anginpun amat  kencang bertiup. Saya berkali-kali terpaksa mengingatkan suami agar jangan melaju terlalu kencang dan berhati-hati. Sepanjang perjalanan menaiki dan menuruni pegunungan tersebut kami tak hentinya terus berzikir kepada-Nya : “ Ya Allah mudahkanlah  perjalanan kami “.  

Kami tiba di Milan sekitar pukul 9 malam, dengan selamat. Alhamdulillah. Setelah makan malam di resto Yunani di sebelah hotel,  kami keluar lagi dengan mengendarai mobil untuk melihat-lihat pusat kota. Tujuan kami  adalah Kathedral Milan, orang Italia menyebutnya ‘Duomo di Milano’  yang terletak di Piazza del Duomo.  

Milan yang saya tahu adalah salah satu pusat mode dunia. Namun kotanya sendiri ternyata kurang begitu cantik. Jalanannya selain sempit juga agak gelap. Ini masih ditambah lagi dengan jalur trem yang saling tumpah tindih dengan jalanan mobil. Padahal jalanannya bukan jalan aspal melainkan jalan kuda yang sama sekali tidak mulus.   

Duomo di Milano

Duomo di Milano

Setelah berputar-putar karena bingung ( begitu juga sang GPS alias Global Positioning System yang selalu setia memandu kami ) akhirnya secara tidak sengaja kami tiba di pelataran gereja yang menjadi land mark kota itu. Bangunan tersebut begitu besar dan megah. Kami sampai terbengong-bengong melihatnya. Saking bengongnya kami tidak memperhatikan suasana sekitar. Suami sempat berkomentar  : “ Koq g ada mobil lain ya .. “. Namun saya dan anak-anak tidak menanggapi dengan serius. Saya malah menganjurkan anak-anak untuk segera turun dan berfoto ria ..

Tetapi belum sempat mobil diparkir dengan baik, sebuah mobil polisi, ntah dari mana munculnya, tiba-tiba sudah berada disisi mobil kami. Suami saya yang masih belum menyadari keadaan berusaha menyingkir memberinya jalan. Eh .. mobil polisi tersebut malah mepet mobil kami .. layaknya mobil penjahat mau kabur itu lho .. Ya ampun, ada apa ini .. pikir kami ..  

Dengan memasang wajah galak, kedua polisi tersebut turun dan menghampiri mobil kami. Kemudian dengan berbahasa Perancis yang tidak begitu lancar ( mungkin karena melihat plat mobil kami ) mereka mengatakan bahwa kami telah melanggar peraturan. Ternyata jalanan tersebut hanya untuk pejalan kaki !! Astaghfirullah … Koq kita bisa ngga llihat tanda larangannya ya .. Terpaksa uang 38 euro atau kira-kira setara dengan 500 ribu rupiahpun  terpaksalah  melayang …   Tapi jangan salah, ini legal lho .. bukan sogokan seperti yang lazim yang terjadi di negri kita tercinta. Untung tidak masuk pengadilan, begitu kami menghibur diri …  

Esoknya, kami kembali ke tempat ini lagi…( tentu saja kali ini mobil di parkir di tempat yang semestinya. ..   ..meski ternyata tidak mudah mencari parkir ditempat ini ) ..  

Pelataran ramai dipadati turis, tidak seperti kemarin malam yang lenggang. Padahal udara dingin dan agak mendung. Gereja yang mulai dibangun pada tahun 1386 dan baru rampung secara keseluruhan pada tahun 1805 ini memang harus diakui keindahan dan kemegahannya. Gaya campuran antara Ghotique, Baroque, Néoclassique  dan Neogothique, sesuai zaman ketika dibangunnya, jelas sekali tampak disana. Di gereja raksasa ini pulalah Napoleon Bonaparte melantik raja Italia pada tahun 1805.  

Duomo di Milan ternyata adalah salah satu katedral tertinggi di dunia. Luas Kathedral ini 11700 m2, memiliki 136 menara (  yang tertinggi mencapai 108 meter) dan 3400 patung. Dengan biaya 10 euro, pengunjung dapat memasuki dan menaiki menara melalui lift atau tangga berjalan yang tersedia.  

Piazza Duomo di Milano
Piazza Duomo di Milano

Kami tidak menyempatkan diri masuk selain memang tidak tertarik juga karena waktunya hanya sedikit. Kami hanya berjalan-jalan di mall artistik di yang terletak disamping kathedral dimana sejumlah butik terkenal ada di dalamnya. Di tempat ini kami menjumpai sejumlah keramaian. Ada kelompok musisi yang memainkan musik, ada pula panggung dimana dari atasnya menjulur setangkai batang pohon (artificial). Dari tangkai tersebut menjulur  daun dan buahnya  

Mulanya kami tidak begitu ‘ngeh’ apa maksudnya. Kami hanya heran melihat barisan  panjang orang yang mengantri ingin berpose di bawah juntaian daun tersebut. Dengan berbagai gaya orang-orang tersebut berfoto. Ada yang sedang menggigit buahnya, ada yang hanya memegang daunnya.  

Ketika sepasang suami-istri naik dan berpose dengan gaya sedang menggigit buah tersebut, barulah saya sadar apa maksudnya. Tak syak lagi, ini adalah penggambaran kisah nabi Adam as dan Siti Hawa ketika berada di surga. Astaghfirullah hal Adzim  .. Wong Allah swt murka atas kelalaian keduanya koq orang malah berebut bergaya dan berfoto seperti itu. Benar-benar menantang …… keterlaluan ..

Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk“.  (QS.Toha (20):121-122)

Tak lama kemudian kami sudah berada didalam mobil. Marseilles yang berjarak 521 km adalah kota tujuan terakhir untuk menutup akhir tahun 2009. Ini adalah jarak terpanjang yang bakal kami tempuh dalam liburan kali ini. Namun demikian kami tetap ingin mengunjungi masjid Milan dan ingin melaksanakan shalat Zuhur dan Asar di dalamnya. Menurut internet masjid ini mempunyai madrasah dan forum kajian rutin yang membahas berbagai materi, dari aqidah hingga permasalahan sehari-hari yang dihadapi kaum Muslimin di kota ini.    

masjid Milan

masjid Milan

 Alhamdulillah tanpa kesulitan kami berhasil mencapai tempat tersebut. Masjid terletak diluar kota, didekat auto road. Memiliki tanda yang cukup jelas dan menara lumayan tinggi. Kami disambut oleh seseorang yang kelihatannya adalah penjaga masjid. Dalam bahasa Italia ia menunjukkan letak ruang shalat, tempat wudhu dan juga letak madrasah. Karena kesulitan bahasa, kami tidak dapat berbincang banyak .. sayang sekali ..    

 

( Bersambung ke : Suka Duka Muslim Di Perancis (12).)  

Read Full Post »

Sambungan dari “ Suka Duka Muslim Di Perancis ( 9)”.

Selesai menunaikan shalat zuhur dan ashar yang dijama’, kami menuju Cannes, sebuah kota pantai yang dikenal karena ‘Palm D’Or’ nya, piala penghargaan film terbaik, kira-kira saingan piala Oscarlah… Festival film yang diselenggarakan setiap tahun di gedung Palais De Festival Cannes ini pertama kali diadakan pada tahun 1954. Cristine Hakim adalah satu-satunya aktris kita, kalau saya tidak salah, yang pernah mendapat kehormatan duduk sebagai dewan jurinya.        

Di pelataran gedung festival ini, kita dapat melihat cap tangan para artis kenamaan dunia seperti Tom Cruise, Isabella Roselinni, Michael Douglas, Sharon Stone, sutradara Roman Polanski bahkan bintang-bintang tua seperti Clint Eastwood, Julie Andrew dll.

Kami di Cannes ini bisa dibilang hanya numpang tidur. Karena esok paginya kami segera melanjutkan perjalanan menuju Italy dengan menyusuri pantai Mediterania yang amat cantik itu. Tujuan utama kami memang ingin melihat menara miring Pisa dari dekat. Namun sayang sekali, jauh-jauh kami menempuh perjalanan hampir 400 km ditambah lagi satu jam mobil tak bergerak sama sekali karena terjebak dalam kemacetan total, ternyata beberapa kilometer menjelang keluar tol, pintu tersebut ditutup !  Ternyata Pisa dikepung banjir besar…:-(

Dengan bantuan GPS ( Global Positioning System ), alat elektronik canggih pengidentifikasi jalanan yang biasa mendampingi kemanapun kami pergi ini, kami berusaha mencari alternative jalan lain. Namun tidak berhasil. Sementara hari telah mulai gelap. Maka kamipun memutuskan untuk langsung meneruskan perjalanan ke Florence yang hanya berjarak 60 km. Kami memang telah booking hotel di kota tersebut.

Menurut penjaga hotel di Florence yang kami temui malam itu, untuk menghindari banjir yang ternyata sering terjadi di Tuscany, propinsi dimana Pisa berada, jalan terbaik dan praktis mengunjungi menara Pisa adalah dengan menumpang kereta api.

Jarak antara lokasi menara dan stasiun kereta api sekitar 3 kilometer. Lumayan buat orang Indonesia yang jarang berjalan-kaki. Alhamdulillah hari tidak hujan walaupun cuaca dingin ( 3 derajat ) dan mataharipun malas menampakkan diri. Selama berjalan kali menuju lokasi kami tidak bersua dengan banyak turis. Sebaliknya kami malah berjumpa dengan dua orang mahasiswa Indonesia yang sedang  mengambil program S3 di kota tersebut. Menurut mereka, hal ini tidak biasa. Mungkin ya disebabkan oleh banjir tadi.

Menara Miring Pisa dan Kathedral di depannya

Menara Miring Pisa dan Kathedral di depannya

Lantai teratas menara Pisa

Lantai teratas menara Pisa

Menara miring Pisa ( Leaning Tower ) mulai dibangun pada tahun 1173. Namun baru selesai 2 abad kemudian. Menara ini miring bukan karena disengaja. Para arsitek berpendapat kemungkinan ia miring karena struktur tanahnya yang tidak stabil. Menara yang memiliki ketinggian 60 meter ini terdiri atas 8 lantai. Lantai teratas adalah teras terbuka. Teras ini dikelilingi tembok yang memiliki beberapa gapura dengan lonceng-lonceng di bawahnya.

Kathedral Florence

Kathedral Florence

Terus terang saya agak terkejut menyaksikan bentuk bagian tersebut. Bagian ini mengingatkan saya pada bagian dalam masjid Nabawi di Madinah dan juga ( bekas ) masjid  di Kordoba, Spanyol yang dibangun pada tahun 700. Begitu juga ketika saya memasuki bagian dalam gereja yang berada di seberang menara. Secara sepintas ada bagian-bagian tertentu yang mirip dengan ciri khas arsitektur Islam Arab. Begitu juga dengan gereja besar nan indah yang terdapat di Florence yang memiliki kemiripan dengan Masjid Kubah ( Dome Of The Rock) di Yerusalem,Palestina. Tampaknya garis-garis putih-hitam/hijau tua/merah di dinding marmer atau di atas gapura itulah yang memberi kesan tersebut. Saya yakin  ini pasti pengaruh seni Islam yang pada abad pertengahan memang sedang berada di puncak kejayaannya dan menjadi kiblat dunia. Bolehlah ikut berbangga hati .. J

Untuk memenuhi rasa penasaran saya, dalam hati saya berjanji akan mencari data di internet sekembalinya nanti. ( Dan inilah yang saya temukan…   http://www.persee.fr/web/revues/home/prescript/article/crai_0065-0536_1946_num_90_1_77932 . Menyusul tulisan saya : Menilik Jejak Islam Di Eropa (4): Tuscani – Italia).

Setelah puas menikmati menara miring dan beberapa bangunan bersejarah disekitarnya, kami kembali berjalan kaki menuju stasiun kereta api untuk kembali ke Florence dan meneruskan perjalanan ke Milano yang berjarak sekitar 300 km dari Florence.

Dew Kebab, Halal Food

Dew Kebab, Halal Food

Namun di perjalanan kami melihat sebuah kedai kebab halal ! Tanpa pikir panjang kami segera mampir. Kebetulan kami memang belum sempat makan siang. Sambil menunggu pesanan, kamipun berbincang-bincang. Bilal, begitu si empunya memperkenalkan namanya dengan bangga .. Allahuakbar !!. Dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah, Bilal warga negara Itali keturunan Yordania ini, bercerita bahwa umat Islam di Pisa cukup banyak. Ia juga memberitahu bahwa ada masjid yang tidak begitu jauh dari tempat tersebut. Sayang kami tidak sempat mengunjunginya.

Dengan bangga Bilal juga bercerita bahwa istrinya adalah seorang mualaf asli Italia… Subhanallah. Dalam menjalankan bisnis kebabnya, Bilal dibantu  temannya yang bernama Muhammad. Ia juga keturunan Yordania.

Tanpa terasa pesanan kamipun siap. Dua kebab daging, satu kebab ayam  plus satu botol besar air minum. Namun ketika suami saya hendak membayar, Bilal berkata : “ You are my brother. So the drink is free. Halal, Insya Allah”. Kamipun hanya dapat memandangnya  dengan penuh ketakjuban, tak kuasa berkata sepatah katapun.

Alangkah indahnya ikatan persaudaraan antara sesama Muslim dimanapun berada. Allahuakbar…         

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(QS.Al-Hujurat (49):13).     

Bersambung ke : “Suka Duka Muslim Di Perancis ( 11 ).

Wallahu’alam bishawab.

Pau-France, 11 Januari 2010.

Vien AM.     

Read Full Post »

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS.Al-Qashash(28):71-72). 

Rasanya ke dua ayat di atas benar-benar pas  untuk memulai laporan perjalanan kami kali ini. Betapa tidak. Jika pada musim panas yang biasanya berlangsung antara bulan Juli hingga Agustus matahari terbit sekitar pukul 5 pagi dan terbenam sekitar  pukul 22.30 maka pada musim dingin yang biasanya berlangsung antara bulan Desember hingga Februari matahari baru terbit pukul 8 lebih dan terbenam sebelum pukul 5 !  Hal ini lebih terasa  lagi ketika kita berpuasa, khususnya puasa Ramadhan. 

Lucunya, ketika bulan Ramadhan jatuh di musim panas, ada saja sejumlah orang yang meminta keringanan karena  puasa kita memang jauh lebih panjang dibanding puasa ditanah air. Namun ketika bulan Ramadhan jatuh di musim dingin yang berarti puasa menjadi jauh lebih pendek,  tak satupun yang memprotesnya ….:-) … 

Begitupun ketika kita berlibur. Di musim panas, selama hampir 17 jam lamanya kita bisa sepuas mungkin menikmati pemandangan di siang hari. Sebaliknya ketika musim dingin, waktu terasa begitu cepat berlalu. Rasanya belum puas kita menikmati pemandangan sembari berfoto-foto mengambil gambar kenangan .. tahu2 hari telah gelap. Inilah salah satu  bukti kekuasaan Allah swt yang tidak mungkin dapat diingkari. 

Perjalanan kami kali ini adalah perjalanan terpanjang yang kami lalui dengan menggunakan mobil pribadi, yaitu 3000 km bolak balik. Salah satu keuntungan  bepergian di Eropa memang melalui jalan darat, baik dengan mobil pribadi maupun mobil sewaan. Dengan cara ini dengan mudah kita dapat  mengunjungi berbagai kota di Eropa. Ini dimungkinkan karena adanya jaringan jalan/highway antar negara yang terkoordinir dengan baik. Disamping itu, dengan tidak adanya pengecekan di perbatasan setiap negara serta digunakannya satu mata uang Uni Eropa, yaitu Euro, menjadikan perjalanan sangat mudah, aman dan nyaman. 

Kota pertama yang kami kunjungi adalah Montpellier. Namun kami mampir dahulu ke kota abad pertengahan ( Cite Medieval), bernama Carcassonne yang terletak sekitar 350 km timur Pau. Kota tua yang dikelilingi benteng kuno ini ternyata menyimpan sejarah kelam kekejaman  pasukan Salib ( The Crusaders) dibawah perintah Paus Innocent III. Carcassonne ( termasuk Toulouse, Beziers dan Montpellier ) yang ketika itu berada dibawah kekuasaan raja Raimond-Roger Trencavel, pada tahun 1209 harus menerima hukuman berat karena sang raja dianggap terlalu permisif dan toleran terhadap pemeluk agama lain. Seluruh penduduk Beziers yang mayoritas Yahudi ini bahkan habis dibunuh. 

Gerbang utama Carcassonne

Gerbang utama Carcassonne

Carcassonne

Carcassonne

Tak sampai seratus tahun kemudian, Carcassonne masih harus menderita hebat akibat pandemi ‘ The Black Death’ yang sangat mematikan. Kemudian dalam ‘ Perang Seratus Tahun ‘antara pemeluk Kristen dan Protestan sekitar tahun 1560, pemeluk protestan kota tersebut habis dibantai musuh !!. Sungguh menyedihkan . Merinding bulu kuduk ini menyaksikan sejarah kota tua tersebut. Jadi rasanya pantas saja jika anak perempuan saya berkomentar : “ Banyak hantunya kali bu ya disini … “ .. Hiii… 

Place De La Comedie, Montpellier

Place De La Comedie, Montpellier

Selanjutnya kami menuju Montpellier. Kota ini adalah kota pelajar yang berubah menjadi kota turis ketika musim panas tiba. Seperti juga kota-kota besar Perancis lainnya, warga  rakyat Montpellier sibuk mempersiapkan diri ketika ‘Fete De La Musique ‘ pesta musik dan seni Perancis, yang biasa diadakan pada setiap tanggal 21 Juni tiba. Pesta musik gratis yang di adakan di semua tempat umum  ini, seperti di taman, teras dll ini biasanya terpusat di Place De La Comedie,  yang merupakan landmark kota.

Di kota ini berdiri sebuah universitas terkenal yang telah berdiri sejak abad 13, yaitu University of Montpellier. Ketika itu fakultas kedokterannya telah menjadi primadona. Ini adalah pengaruh dari kejayaan kerajaan Islam Granada di Spanyol. Tenaga pengajar universitas ini memang khusus didatangkan dari sejumlah perguruan tinggi Granada yang ketika itu sedang berada di puncak kejayaannya dan menjadi kiblat ilmu pengetahuan dan sains. Saat ini Universitas Montpellier telah terpecah menjadi 3 universitas, yaitu  Universitas Montpellier I ( sosial ), Montpellier II ( Sains dan Kedokteran ) dan Montpellier III Paul Valery  ( Seni dan Budaya ).

Katanya sih, banyak juga mahasiswa Indonesia yang menuntut di kota ini. Kami memang melihat sejumlah wajah Asia namun tidak yakin apakah mereka itu mahasiswa kita. Saya rasa mungkin mereka lebih memilih santai istirahat di apartemen mereka daripada berdingin-dingin di jalanan. Temperatur ketika itu memang dingin yaitu 3 derajat ! Bbbrr ..      

Esoknya, setelah menginap semalam di kota yang memiliki kecantikan campuran antara kuno dan modern ini kami melanjutkan perjalanan  ke Cannes. Namun kami menyempatkan diri dulu mencari masjid yang menurut internet ada beberapa. Tetapi ternyata tidak mudah menemukannya.

Setelah bolak-balik ‘ menyatroni’ sebuah gedung yang menurut Mr Google adalah sebuah masjid, akhirnya kami harus menyerah setelah seorang perempuan berjilbab yang kebetulan sedang menanti di halte bus menerangkan bahwa gedung tersebut bukan masjid. Kemudian ia memberi tahu lokasi masjid yang sebenarnya. Tetapi tetap saja kami tidak berhasil menemukannya. Apa boleh buat …Lanjut sajalah ke Cannes, begitu pikir kami ..

Namun Allah swt berkehendak lain. Disebuah perempatan jalan, jauh dari  yang diidentifikasikan muslimah tadi, kami melihat sejumlah orang bergamis dan beberapa perempuan berjilbab sedang berbondong-bondong meninggalkan suatu tempat.

Orang-orang itu dari masjid kali yah .. », teriak anak saya.

Belum sempat suami saya menjawab, tiba-tiba seorang perempuan tua berjilbab datang menghampiri kendaraan kami,  untuk mengemis !!  Kebetulan memang  sedang macet .. dapat dibayangkan .. betapa menyedihkannya melihat saudara kita seiman jauh-jauh di Perancis .. eh, mengemis .. L .. Tampaknya ia adalah satu dari sekian banyak korban perang yang datang dari negri-negri Muslim yang dilanda kekacauan seperti Afganistan, Irak, Chechnya,  Kosovo dll. ( Oya, kemarin kami juga berjumpa dengan seorang pengemis cilik, gadis berusia 8 tahun yang berasal dari Kosovo. Ia mengemis di depan restoran dimana kami makan. Dengan bahasa Perancis yang terbata-bata, ia bercerita bahwa ia datang bersama ibunya yang saat ini sedang sakit, sekitar 2 bulan yang lalu.)

masjid Montpellier - France

masjid Montpellier - France

Darinya kami tahu bahwa bangunan di perempatan tersebut adalah masjid ! Kamipun segera celingukan mencari apa yang disebutnya masjid tadi. Setelah berputar beberapa kali akhirnya kamipun menemukannya. Ya ampun .. masjid itu benar-benar sederhana sekali. Tanpa kubah apalagi menara .. Pantas kami tidak berhasil menemukannya. Padahal di kota tersebut katanya ada beberapa masjid ..

Tiba-tiba saya teringat ketika bulan lalu kami berjalan-jalan di sebuah kota kecil dekat Pau, namanya Mourenx. Ada beberapa teman Indonesia yang bekerja di kota ini. Katanya ada masjid di kota tersebut. Dari seorang perempuan berjilbab yang kami jumpai di telpon umum, kami diberitahu bahwa masjid hanya sekitar 1 km dari tempat kami berada. Namun nyatanya setelah hampir satu jam kami berputar-putar, kami tidak juga menemukannya. Yaah .. begitulah .. kami terlalu sok yakin bahwa namanya masjid pasti ada kubahnya ada menaranya  …  lupa bahwa kami adalah minoritas di negri yang katanya meng-agung-kan azas demokrasi ini. Nyatanya bahkan azanpun tidak boleh sampai terdengar hingga ke luar masjid !! … duuh, sedihnya …

Bersambung ke “ Suka Duka Muslim Di Perancis ( 10).

Read Full Post »

Older Posts »