Feeds:
Posts
Comments

Archive for December, 2017

Namun sekali lagi bukan orang Jepang namanya kalo mudah menyerah. Paska bom yang meluluh-lantakkan sebagian besar kota Jepang, mereka segera bangkit dari keterpurukan. Tidak ada waktu untuk berlama-lama meratapi nasib dan kekalahan yang mereka alami.

IMG_0179IMG_0164Jepang segera berbenah diri dan membangun kotanya kembali. Tak terkecuali Hiroshima yang menjadi sasaran utama bom atom sekutu. Kota pelabuhan yang diapit perbukitan ini terlihat tenang dan damai seakan tidak pernah menjadi korban perang. Hiroshima hari ini bahkan dikenang dunia sebagai kota perdamaian. Di kota ini berdiri Hiroshima Peace Memorial Museum yang dibangun hanya selang 10 tahun setelah tragedy, yaitu tahun 1955. Museum ini didirikan tidak jauh dari pusat pengeboman.

IMG_0203IMG_0197Di dalam museum ini diperlihatkan selain foto keadaan kota Hiroshima baik sebelum maupun sebelum pengeboman, kisah derita para korban, juga pelajaran tentang nuklir dan bahayanya. Itu sebabnya banyak pelajar tidak hanya murid-murid lokal tapi juga pelajar manca negara yang datang mengunjungi museum tersebut. Museum ini juga menyuguhkan animasi detik-detik jatuhnya bom atom yang dalam hitungan detik menghancurkan kota tersebut.

Tak dapat dipungkiri perang memang sangat kejam. Tiba-tiba saya teringat bagaimana para orang-tua kita menceritakan penderitaan mereka.

Jaman pendudukan Jepang dulu tentaranya kejam-kejam”, ujar bapak.

Perempuan dipenggal kepalanya, terus kepalanya ditancapkan di tiang di pinggir jalan,  hanya gara-gara ketahuan ngomong Bahasa Belanda”, sambung ibu bergidik ngeri.

Ya orang-tua saya memang sempat mengalami masa-masa kelam tersebut. Banyak yang mengatakan 3 tahun dibawah penjajahan Jepang lebih sengsara dari 3.5 abad dijajah Belanda. Kekejaman dan kesadisan tentara Jepang memang bukan rahasia lagi. Tidak heran ketika akhirnya pihak Sekutu memborbardir negara matahari tersebut banyak orang yang gembira dan lega mendengarnya, termasuk rakyat Indonesia. Tentu kita semua tahu bahwa salah satu penyebab kemerdekaan Indonesia adalah karena kalahnya Jepang dalam PD II.

Itu pula sebabnya banyak pihak berasumsi bahwa Jepang yang kini menjadi salah satu negara terkaya di dunia banyak membantu negara lain adalah demi menebus dosa dan kesalahan mereka di masa silam. Ntahlah … Yang pasti orang bisa berubah. Dan Jepang membuktikan hal tersebut. Selama 8 hari berada  di beberapa kota Jepang kami merasakan kehangatan dan keramahan mereka.

20171005_113250IMG_20171002_165622Kemajuan Jepang hari ini sungguh tak dapat dipungkiri seorangpun, Dalam waktu singkat Jepang kini masuk dalam daftar negara termaju dan terkaya didunia. Jepang yang saat ini sedang bersiap-siap menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar dunia yaitu Olimpiade 2020 giat mempromosikan berbagai tour wisata Jepang. Mulai dari bunga Sakura dan gunung Fuji yang ternyata tidak selalu bersalju, kuil, hingga kuliner dan berbagai wahana permainan seperti Disneyland, aquarium dll.

IMG_052520171005_141517jepang halalMereka juga telah mempersiapkan diri menyambut tamu-tamu Muslimin dari berbagai negara.

ZHF1

Bersama penjual kebab Turki yang menguasai berbagai bahasa asing.

Diantaranya yaitu dengan makanan Halal. Meski harus dimaklumi belum semua sesuai harapan. Namun paling tidak mereka telah berusaha mengantisipasinya. Dari brosur yang kami trima dari seorang penjual kebab Turki di Tokyo, resto Halal dibagi dalam 4 kategori, yaitu 1. Seluruh makanan halal dan tidak ada minuman ber-alkohol, 2. Halal tapi menjual minuman ber-alkohol, 3. Menyediakan menu halal dan 4. Menyediakan makanan non babi.

IMG_0527IMG_0524Di sebuah resto ramen, masakan khas Jepang, berlabel halal di Kyoto kami sempat berbincang dengan seorang pramuniaganya. Selidik punya selidik ternyata ia adalah seorang mahasiswa Indonesia yang bekerja paruh waktu.

IMG_0140Mahasiswa  tersebut sempat bercerita tidak mengalami kesulitan untuk shalat di kampusnya. Yang juga surprised, resto dimana ia bekerja mau menjadikan sedikit pojoknya sebagai mushola ( prayer room). Meski sang pemilik ternyata bukan seorang Muslim. Sayangnya mahasiswa asal Majalengka tersebut keberatan untuk ikut berfoto bersama kami. Alhasil lagi-lagi foto hanya menampilkan gambar kami ber-4, mahasiswa yang juga keberatan memperkenalkan namanya tersebutlah yang memotret kami.

Di Jepang memang terdapat banyak mahasiswa Indonesia. Sebagian ada yang dengan beasiswa pemerintah Jepang tapi tidak sedikit juga yang berangkat dengan biaya sendiri. Mahasiswa Indonesia di Jepang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut beberapa sumber, biaya hidup dan kuliah di Jepang jauh lebih rendah di banding dengan di Amerika Serikat, Australia ataupun di Eropa.

Bahkan ada pendapat tidak lebih mahal dari pada kuliah di universitas swasta bergengsi di Indonesia, Jakarta khususnya. Apalagi dengan adanya fakta bahwa penerimaan masyarakat Jepang terhadap Islam jauh lebih baik dari pada Barat yang sedang menderita Islamophobia akut itu. Mungkin sudah menjadi suratan takdir, bahwa keberadaan mahasiswa Muslim Indonesia di Jepang merupakan dakwah tersendiri agar masyarakat Jepang lebih mengenal Islam.

20171008_15402120171008_15400420171008_154038TM36Alhamdulillah selama di Tokyo Allah swt memberi kami kesempatan mengunjungi Tokyo Camii Turkish Culture Center, masjid termegah di ibu kota Jepang. Dengan menggunakan subway yang merupakan alat transportasi umum warga Tokyo kami menuju ke masjid yang dibangun pada tahun 1938 tersebut. Masjid ini merupakan masjid kedua setelah masjid Kobe. Setelah berjalan kaki sekitar 15 menit dari stasiun Yoyogi-Uehara tibalah kami di bait Allah yang sungguh cantik tersebut.

Ketika kami memasuki masjid siang itu terlihat sejumlah pemuda dan pemudi Jepang dengan penuh antusias mendengarkan ceramah yang diberikan seseorang. Dugaan kami ia imam masjid tersebut.

20171008_16045020171008_160526TM46TM69Ceramah diberikan oleh dua orang dai secara bergantian, dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris, memberi kesempatan para pengunjung yang tidak memahami Bahasa tuan rumah ikut mendengarkannya. Ceramah yang berlangsung dalam suasana akrab itu kemudian ditutup dengan sesi diskusi. Sungguh merupakan kehormatan bisa menjadi saksi acara tersebut. Terima-kasih ya Allah …

Hal lain, selama di Tokyo kami juga sempat merasakan gempa. Hal tersebut terjadi sekitar pukul 11 malam di tingkat 8 apartemen yang kami sewa. Guncangan terasa cukup kencang. Beberapa saat kemudian kami mendapat kabar bahwa memang baru saja terjadi gempa berkekuatan sekitar 6.3 SR. Was-was juga hati ini menghadapinya meski katanya semua gedung di Jepang dibangun siap meng-antisipasi gempa. Karena gempa yang sering melanda negri ini tidak jarang menelan korban.

Gempa Maret 2011 misalnya. Gempa berkekuatan 9,0 SR dengan lebih dari seratus gempa susulan ini mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter. Gempa ini menewaskan hampir 20.000 orang dan lebih dari 8.000 orang  lainnya hilang. Padahal sinyal peringatan awal gempa yang dikirimkan ke televise seluruh Jepang bekerja dengan baik. Gempa ini menimbulkan peringatan tsunami untuk pantai Pasifik Jepang dan sedikitnya 20 negara, termasuk seluruh pantai Pasifik Amerika dari Alaska ke Chili.

Gempa dan tsunami Maret 2011 tersebut juga memicu krisis nuklir terburuk di dunia dalam 25 tahun terakhir. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar mengguncang Jepang dalam kurun waktu 1.200 tahun terakhir. Gempa ini adalah salah satu yang terbesar dan paling merusak setelah gempa 8.9 SR di Fukushima pada 2007 dan menyebabkan tsunami. Gempa Fukushima 2007 mengakibatkan ditutupnya PLTN ( Pusat Listrik Tenaga Nuklir) di kota tersebut selama 21 bulan.

Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” … “ ( Terjemah QS. Al-Ahzab (33):17).

Ya umat Islam dimanapun berada meyakini, bencana apapun tidak akan terjadi tanpa izin Yang Maha Kuasa, Allah Azza wa Jalla. Tak ada yang kuasa mencegahnya bila Ia berkehendak.

Seperti Jepang, Indonesia juga terletak di area Ring Of Fires. Bila Jepang yang sudah mati-matian berusaha agar gempa sesedikit mungkin menelan korban, bagaimana dengan Indonesia?  Meski gempa dasyat yang terjadi di negri kita tercinta tidak sesering Jepang bukankah resiko itu tetap tinggi ??

Jadi sungguh sudah sepatutnya kita ini bersyukur atas penjagaan Sang Khalik yang menjauhkan kita dari bencana dasyat seperti gempa dll. Dan syukur tersebut tidak cukup hanya dengan ucapan, tapi juga dalam bentuk nyata.

Tapi apa yang dilakukan umat hari ini sungguh keterlaluan. Ulama dibully sementara perlakuan menyimpang homoseksual dibiarkan bahkan terkesan dilindungi. Apa itu namanya bukan menantang azab-Nya???

“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”. ( Terjemah QS. Al-A’raf(7):81).

“Mereka (malaikat) menjawab: “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang (keras), yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas”. ( Terjemah QS. Adz-Dzariyat(51):32-34).

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Sebaliknya Jepang yang saat ini belum begitu mengenal Islam, berbekal semangat yang tidak mengenal putus asa, semoga suatu hari nanti Allah swt ridho memberi mereka hidayah. Semoga kehadiran Islam di negri tersebut sedikit demi sedikit mampu mengeluarkan mereka dari kegelapan yang sebenarnya.

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Terjemah QS. Al-Baqarah(2):257).

Semoga dengan ber-Islam, Jepang bukan hanya bercita-cita menjadikan negrinya maju secara fisik tetapi juga secara spiritual. Yang dengan demikian dapat mendatangkan rahmat-Nya.

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 29 Desember 2017.

Vien AM.

Read Full Post »

Jepang adalah negara yang tercatat paling sering mengalami gempa bumi hingga mendapat julukan negara gempa dan angin Topan. Secara geografik negri Sakura ini memang terletak tepat diatas wilayah yang disebut Cincin Api Pasifik atau Pacific Rings of Fire. Dinamakan demikian karena banyaknya  gunung berapi aktif di wilayah tersebut. Di tempat ini pulalah terjadi pertemuan antara tiga lempeng tektonik yang sangat aktif, yakni lempeng tektonik Pasifik, lempeng tektonik laut Filipina dan lempeng Eurasia. Itu sebabnya ketika ke 3 lempeng tersebut saling bergesekan gempapun rawan terjadi.

Namun bukan Jepang namanya kalau gampang menyerah. Paska gempa berkekuatan 7,9 SR yang menimpa Kanto pada tahun 1891 dan menewaskan sekitar 140.000 orang di wilayah sekitar Tokyo, negara tersebut segera berbenah diri. Jepang segera membangun kembali kota-kota yang hancur tersebut mengikuti skema alam. Mungkin di dunia, hanya Jepang yang memiliki Kementrian Penanganan Bencana (Disaster Management Ministry) yang setiap tahunnya memiliki anggaran beratus-ratus miliar guna mengantisipasi gempa demi melindungi rakyatnya dari dampak bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Seluruh gedung tinggi dan perkantoran, bahkan rumah penduduk di Jepang, didisain anti gempa. Jutaan lift yang ada di dalam gedung-gedung tinggi di desain langsung tidak berfungsi begitu gempa terjadi. Demikian pula subway yang merupakan alat transportasi umum rakyat. Juga reaktor nuklir, langsung mati begitu ada gempa. Sistem antisipasi gempa dini (Early Warning System) bekerja jauh sebelum bencana datang.

20171007_16104920171007_154919Taman-taman luas dengan kolam nan indah yang ada di setiap titik kota sejatinya selain sebagai paru-paru kota, juga adalah sebagai titik evakuasi tempat berkumpulnya warga ketika gempa terjadi. Jepang juga mewajibkan  siswa sekolah dasar agar mengikuti kurikulum Antisipasi mengatasi gempa dan tsunami. Tidak hanya teori tapi juga latihan menghadapi bencana tersebut dilakukan secara rutin.

Namun tak urung pada suatu dini hari di bulan Januari 1995, di puncak musim dingin, gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang Kansai. Pusat gempa sekitar 20 km dari Kobe. Gempa yang dikenal dengan sebutan The Great Kobe Earthquake dan hanya berlangsung sekitar 20 detik ini berhasil meluluh-lantakkan seluruh kota Kobe. Meninggalkan korban sekitar 5.000 orang tewas, 35.000 orang cedera, ratusan ribu bangunan rusak parah dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. Inilah gempa pertama yang menyerang kawasan Jepang modern padat penduduk. Kehancuran diperparah dengan kebakaran hebat paska gempa.

Baik pemerintah maupun penduduk Jepang tak mengira sama sekali bahwa gempa tersebut mampu menghancurkan Kobe. Perhatian Pemerintah Jepang saat itu lebih banyak pada kawasan Kanto yang puluhan tahun lalu hancur lebur. Kawasan Kansai (Osaka, Kobe, dan Kyoto) dianggap zona aman. Dari segi jumlah korban, gempa Kanto memang tetap merupakan yang terbesar dalam sejarah Jepang. Namun, gempa Kobe merupakan pukulan maha berat mengingat perbaikan dan kesiapan yang selama itu dianggap cukup memadai.

Kobe Mosque 1Kobe yang memiliki luas 546 kilometer persegi adalah kota keenam terbesar di Jepang dengan populasi 1,6 juta jiwa (1993). Pelabuhan Kobe saat itu menempati peringkat enam terbesar di dunia. Namun dalam hitungan detik kota tersebut nyaris rata dengan tanah. Kecuali …. sebuah banguan milik umat Islam. Ya, bangunan tersebut adalah masjid Kobe, satu-satunya masjid di kota tersebut, Allahu Akbar …

Tak heran bila kemudian rumah ibadah umat Islam tersebut kabarnya sempat di sakralkan masyarakat Jepang.  Masjid ini dijadikan tempat berlindung tidak hanya umat Islam Kobe tapi juga masyarakat kota Kobe yang sebagian besar kehilangan tempat tinggal.

Datangnya Islam di Jepang.

Syiar Islam di Jepang baru dimulai pada menjelang berakhirnya Perang Dunia I (1914 – 1918), dengan berdatangannya kaum Muslimin Tartar yang melarikan diri dari ekspansi Rusia. Rata-rata mereka adalah pedagang. Untuk menjaga keimanan dan keislaman, diantaranya demi menjaga shalat berjamaah, secara berkala mereka berkumpul di salah satu rumah mereka.

Kemudian ketika datang menetap sejumlah pedagang India yang kaya dan mendirikan Kobe India Club, kaum Muslimin yang sebagian besar asli Tartarpun ikut bergabung. Untuk melaksanakan acara-acara yang lebih besar, mereka menyewa aula di sebuah hotel bernama Tor.

Kobe Mosque 2Kebutuhan terhadap keberadaan masjid  yang begitu membuncah membuat kaum Muslimin yang jumlahnya makin meningkat itu berusaha mengumpulkan dana pembuatannya. Hingga pada tahun 1928 dimulailah pembangunan masjid yang  akhirnya selesai dan diresmikan pemakaiannya pada tahun 1935. Itulah masjid Kobe, masjid pertama di seantero Jepang. Rumah ibadah tersebut terletak di Nakayamate Dori, Chuo-ku, Kobe. Disanalah selanjutnya kaum Muslimin melakukan berbagai kegiatan dan ibadah.

“ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang”, ( Terjemah QS.An-Nuur (24):36).

20171002_122856KB7Kobe Mosque 3IMG_0128Beruntung pada bulan September yang baru lalu kami diberi kesempatan Allah swt untuk mengunjungi masjid tersebut. Dengan menumpang Shinkansen, kereta api super cepat yang ber-kecepatan rata-rata 320 km/jam, kami tiba di Kobe dari Osaka.

20171002_120508Menurut seorang mahasiswa Indonesia asal Bandung yang bekerja paruh waktu di minimarket Muslim di sebrang masjid, setiap Sabtu pagi banyak keluarga Muslim Indonesia hadir mengikuti kajian di masjid tersebut.

20171002_115602IMG-20171012-WA0010Di kota pelabuhan tersebut kami juga sempat melewati beberapa toko berlabel Halal. Meski kami harus sedikit menahan kecewa karena tidak berhasil menemukan kebab Turki kesukaan si bungsu.

Masjid Kobe sebenarnya bukan sekali itu saja lolos dari bencana besar. Pada tahun 1945, menjelang berakhirnya Perang Dunia II,  bersama Hiroshima, Nagasaki, Tokyo dan Yokohama, Kobe turut menjadi sasaran bom yang dijatuhkan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya.

Kobe Mosque AftermatDalam hitungan detik sebagian besar gedung dan bangunan yang terdapat di kota-kota besar tersebut hancur berantakan. Dan dari sangat sedikit bangunan yang dilaporkan bisa bertahan, masjid Kobe adalah salah satunya. Bahkan di Kobe, nyaris hanya masjid inilah satu-satunya bangunan besar yang tidak hancur. Masjid ini hanya mengalami retak pada dinding luarnya, disamping semua kaca jendela yang pecah dan bagian luar masjid menjadi kehitaman akibat asap bom. Sementara bangunan sekolah yang terbuat dari kayu dan tempat wudhu di samping masjid rusak parah.

Perlindungan terhadap masjid Kobe sudah pasti karena kehendak Allah swt. Namun itu bukan berarti umat Islam Kobe hanya pasrah saja. Pada tahun 1939 ketika Perang Dunia II baru mulai meletus, umat Islam Kobe yang jumlahnya tidak seberapa itu, berusaha melindungi masjid yang dengan susah dibangun dan baru diresmikan 4 tahun sebelum perang, yaitu tahun 1935. Caranya yaitu dengan melapisi lantainya yang indah itu dengan kertas minyak, tatami, dan terakhir pasir setebal sekitar 2.5 cm. Hal tersebut untuk mencegah agar masjid tidak terbakar. Meski sebagai akibatnya selama perang berlangsung masjid tidak dapat digunakan untuk shalat dan kegiatan lainnya.

Selanjutnya pada tahun 1943, masjid ditutup oleh Angkatan Laut Jepang untuk dijadikan tempat berlindung tentara. Lantai dasar masjid dijadikan tempat penyimpanan barang. Paska bom 1945 rumah ibadah kaum Muslimin ini resmi dijadikan tempat pengungsian korban perang.

Masjid Kobe baru kembali ke pangkuan umat Islam 2 tahun setelah perang berakhir, yaitu pada tahun 1947. Kaum Muslimin, kebanyakan orang-orang Tartar dan India, yang selama perang mengungsi ke luar negri berbondong-bondong kembali ke Kobe. Mereka mendapati rumah mereka telah hancur lebur karena bom. Syukur Alhamdulillah Sang Khalik berkenan membuka hati mereka yang telah menyita masjid Kobe untuk diserahkan kembali kepada umat Islam. Dan dengan bantuan negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi dan Kuwait, masjid segera diperbaiki hingga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bersambung.

Read Full Post »

Reuni 212, Perlukah ??

Jutaan-massa-Reuni-akumni-212-di-monas-by-syakur-DSC_4856-354gv87auea5a5a1t9i0hsSesuai rencana, acara Reuni 212 yang digelar bersamaan dengan peringatan  Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung aman, lancar dan tertib. Perhelatan yang diawali di masjid Istiqlal pukul 3.00 dengan  shalat Tahajud, dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah ini kemudian dilanjutkan dengan berkumpul di Monas untuk mendengarkan tausiyah yang diberikan oleh sejumlah ulama.  Ketua GNPF –MUI uzt Bahtiar Nasir dan wakilnya yaitu ust Zaitun Rasmin yang merupakan penggerak ABI 2016 lalu terlihat bersama uztad-uztad kondang seperti uzt Abdul Somad, uzt Fadzlan Garamatan, uzt Felix Siauw, uzt  Didin Hafihuddin dll, disamping tokoh-tokoh alumni 212 seperti Amien Rais, Fahri Hamzah, Fadli Zon dll. Acara ini diikuti para alumni 212 dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa yang kabarnya mencapai bilangan jutaan. Allahu Akbar …

reuni212areuni212bLantunan shalawat serta pekik takbir menggema di halaman luar Masjid Istiqlal. Semangat mengikuti Reuni 212 terpancar dari setiap raut wajah peserta yang hadir. Dengan pakaian serba putih, warna kesukaan Rasulullah sebagai dress code, jamaah silih berganti memasuki Masjid Istiqlal. Harap maklum karena rupanya tidak semua pintu masjid dibuka untuk umum.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar,” pekik para peserta Reuni Akbar saat memasuki halaman Masjid Istiqlal.

Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Lapangan Monas, setelah menghadiri Subuh berjamaah di masjid Istiqlal yang rupanya tidak terdeteksi jamaah masjid, mendapat sambutan hangat dan menambah semangat jamaah yang hadir di tempat tersebut.

Dalam kesempatan tersebut sang gubernur memohon doa dari para peserta agar bisa menjalankan amanah memimpin Jakarta dan menuntaskan janji dengan sebaik-baiknya. “Kami ingin membangun Jakarta menjadi kota yang maju, yang warganya bahagia, yang warganya merasakan suasana tenang, nyaman berdasarkan iman dan takwa,” imbuhnya.

Sementara Ustadz Zaitun Rasmin yang mewakili GNPF –MUI mengungkapkan bahwa pendapat sebagian orang bahwa Islam itu radikal, intoleransi, anti-NKRI, anti-Pancasila dll, terbantah dengan terlaksananya reuni 212 yang tertib, aman dan damai. Persatuan Islam yang selama ini ingin dkoyak musuh-musuh Islam paska 212 justru terlihat solid. Baik peserta maupun tokoh dari berbagai ormas yang hadir pada kesempatan tersebut mampu membuktikan meski terdapat perbedaan pendapat, mereka bisa saling menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.

Wakil GNPF –MUI tersebut juga mengingatkan untuk tidak menanggapi mereka yang berkomentar negatif terhadap Reuni Alumni 212. Diantaranya Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebutkan reuni itu bermotif politik. “Ini (Reuni 212) juga enggak akan jauh-jauh dari politik juga, politik 2018. Ini pastinya ke arah politik 2018 dan 2019,” tandas Tito di Hotel Bidakara, Kamis (30/11).

Atau komentar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/11), “Gubernur DKI kan sudah dilantik, hal temporer sudah selesai. Beda dengan reuni sekolah. Kalau temporer reuni dan alasannya saya belum tahu”.

Mungkin ke 2 petinggi diatas lupa atau tidak mau tahu bahwa pemicu Aksi Bela Islam yang terjadi tahun lalu itu adalah lisan Ahok yang mengutak-atik ayat suci umat Islam, yaitu ayat 51 surat Al-Quran tentang persyaratan memilih pemimpin. Padahal Ahok sendiri adalah kandidat pemimpin yang berdasarkan ayat tersebut haram untuk dipilih!

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. ( Terjemah QS. Al-Maidah (5):51).

Artinya secara sadar atau tidak, Ahok sendiri yang sudah menantang umat Islam untuk berpolitik. Begitulah tampaknya Sang Khalik Allah swt menyentil umat Islam yang selama ini tertidur, lalai dalam menjalankan perintah Tuhannya dalam menjalankan sistim kepemimpinan/pemerintahan. Atau berpolitk dalam istilah “keren”nya.

Umat Islam rupanya telah lama terbius dengan slogan “ Islam Yes Partai Islam No” yang dipopulerkan almarhum Nurcholis Madjid belasan tahun lalu. Sebuah propaganda busuk Barat dan kaum sekuler yang ingin memisahkan umat Islam dari kepemimpinan/politik. Maklum Barat pernah lama trauma dengan kekalahannya dalam memimpin dunia oleh umat Islam. Itulah zaman ke-emasan ke-khalifahan Islam yang detik ini menjadi momok menakutkan, ironisnya bukan hanya bagi Barat tapi juga bagi sebagian orang yang mengaku Islam !

Tak terkecuali umat Islam di negri tercinta kita, Indonesia, yang katanya mayoritas Islam itu. Kriminalsasi ulama, pengakuan aliran kepercayaan dalam kolom agama di ktp, penerimaan kaum Homoseksual hingga pembubaran ormas yang dianggap ingin menghidupkan sistim ke-khalifahan. Lucunya semua itu dengan embel-embel demi membela Pancasila dan NKRI. Padahal sila pertama Pancasila, sejak dulu adalah “ Ketuhahan Yang  Maha Esa”, pasal 29 UUD memberi kebebasan dan hak warga negara untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing. Dan agama yang diakui negara ada 6 yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Namun yang lebih menyedihkan lagi adalah adanya persepsi yang kelihatannya sengaja diarahkan bahwa mereka yang pro212 adalah anti NKRI dan anti Pancasila. Sementara yang anti212 berarti cinta NKRI dan Pancasila. Sungguh cara adu domba yang sangat menyakitkan dan sama sekali tidak lucu.

Ini masih ditambah dengan diberikannya penghargaan acara dakwah Islam kepada Metro TV. Penghargaan ini langsung diserahkan oleh mentri agama Lukman Hakim Saifuddin pada November yang baru lalu. Padahal selama ini media tv milik politikus Nasdem Surya Paloh tersebut sering sekali memberitakan berita mengenai dunia Islam secara tidak seimbang bahkan terkesan mengadu-domba sesama Muslim. Apalagi yang berkenaan dengan kegiatan 212. Tak heran bila kantor berita tersebut sering diplesetkan dengan julukan Metrotipu.

Pada liputan Reuni 212 yang baru lalu, pembawa berita media tv tersebut dengan nada dan gaya bahasa mengesalkan menyebut para peserta reuni sebagai orang-orang yang tidak toleran. Dengan santai ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat menyakitkan hati pendukung Ahok. Padahal harusnya peserta Reuni 212 sudah puas dengan menangnya jagoan mereka dan dipenjarakanya sang saingan !?!?  HHmmm hanya sebegitu sajakah menurutnya Reuni212, juga arti toleransi baginya???

Anehnya lagi, Metro TV yang selama ini sering memojokkan berita-berita mengenai kerjaan Arab Saudi termasuk isu Wahabi yang mempunyai pengikut cukup banyak di tanah air, tiba-tiba membuat acara dakwah di stasiunnya dengan pembicara uztad yang sering dituduh sebagai Wahabi. Apa maksud dibalik semua itu? Wahabi seperti juga yang di Arab Saudi memang berprinsip tidak boleh melawan pemerintah yang sedang berkuasa. Oleh sebab itu mereka tidak menganjurkan pengikutnya untuk berpartipasi dalam Reuni 212. Tapi mengapa tiba-tiba Metro memunculkannya di tengah suasana ini ?? Apa itu namanya bukan adu domba??

“Sesungguhnya setan telah kehilangan harapan untuk disembah oleh orang Islam, untuk itu setan memecah-belah mereka” (HR Bukhari).

Belum lagi pernyataan Azyumardi Azra pada acara ILC bertajuk “ Reuni 212, perlukah?” yang baru lalu. Dengan santai tokoh JIl (jaringan Islam Liberal) itu malah mempermasalah peringatan Maulud Nabi yang menurutnya bi’dah. Padahal hampir semua ulama sepakat bahwa hal tersebut adalah khilafiyah ( ada perbedan pendapat). Bukan saatnya lagi umat Islam memperdebatkan hal-hal yang sifatnya bukan aqidah. Tapi ya maklumlah, bukan JIL kalau tidak demikian.

http://forum1dakwah.blogspot.co.id/2013/04/azyumardi-azra-melontarkan-pernyataan.html 

Nabi pernah keluar sedangkan sebagian shahabat sedang berdebat tentang taqdir, maka memerahlah wajah beliau, lalu beliau bersabda : “Apakah dengan ini kalian diperintah?! Atau untuk inikah kalian diciptakan?! Kalian membenturkan ayat dengan ayat !! Karena inilah umat-umat sebelum kalian Hancur !!” (HR Ahmad, asalnya dari Shahih Muslim).

Imam Ahmad berkata : “Jangan duduk dengan orang yang suka berdebat (dengan sesama Muslim) meskipun dia membela kebenaran, sebab sesungguhnya yang demikian tidak akan berubah menuju kebaikan.”

Sementara Lukman Hakim sendiri sebagai seorang mentri agama tidak jarang mengecewakan umat Islam. Diantaranya adalah dukungan kentalnya terhadap kaum Homoseksual, yang dibuktikan dengan kehadirannya di acara mereka. Selain memberikan sambutan kabarnya Lukman Hakim juga menangis mendengar curhatan kaum nabi Luth yang jelas-jelas dilaknat Al-Quran karena prilaku menyimpangnya. Sebaliknya terhadap acara Reuni 212, alih-alih menunjukkan simpati, Lukman justru mempertanyakan urgensi acara tersebut.

http://www.panjimas.com/news/2016/08/30/innalillahi-menteri-agama-hadiri-acara-pemberian-penghargaan-kaum-lgbt/

Dengan adanya berbagai fakta di atas jelas bahwa reuni 212 itu penting untuk dilakukan. Agar umat Islam senantiasa ingat dan sadar akan hak dan tanggung-jawabnya, serta agar selalu besatu. Tujuan ABI baik 411 maupun 212 tahun lalu bukan sekedar menuntut Ahok dipenjarakan karena menistakan ajaran Islam. Lebih dari itu, yaitu agar umat Islam mau kembali mentaati Al-Quran dan hadist. Apalagi sebentar lagi pemilihan presiden sudah hampir tiba.

Persis seperti yang sering dikatakan uztad Abdul Somad, sampai berbuih mulut para uztad dan ulama menyampaikan ajaran Islam bila pemimpinnya tidak mau tunduk pada ajarannya, percuma semua itu. Sebaliknya, tanda tangan seorang pemimpin, tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya, mampu membuat apa yang disampaikan para uztad dan ulama berjalan. Itu sebabnya Allah swt memerintahkan umat Islam agar memilih pemimpin sesama Muslim. Agar dengan demikian hukum dan peraturan bisa sesuai ajaran kita, seperti haramnya riba, judi dan pelacuran, pentingnya kehalalalan suatu makanan, tentang perlindungan terhadap kaum hawa seperti menutup aurat, warisan dan lain-lain sebagainya. Diadakannya musola di halte bus way misalnya. Itu adalah contoh yang kelihatannya sepele dari kepemimpinan Anis Bawesdan sebagai gubernur DKI yang baru 2 bulan.

ABI berseri yang terjadi tahun lalu sejatinya adalah bagaikan membangunkan harimau yang sedang tidur. Itulah umat Islam yang selama ini abai terhadap hak politik, mudah dipecah belah dan hanya sibuk dengan perbedaan-perbedaan amalan yang tidak mendasar. Umat Islam telah membuktikan bila kita bersatu pasti Allah swt akan membantu memenangkan kita meskipun musuh-musuh Islam lebih banyak dan lebih kuat. Ajaran Islam bukan hanya mengenai akhirat namun juga urusan dunia.

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.( Terjemah QS. Al-Qashash(28):77).

Bukankah Islam itu rahmatan lil aalamiin, oleh sebab itu adalah fitrah harus menjadi pemimpin/khalifah di muka bumi. Bagi seorang Muslim dunia itu ladang tempat kita beramal yang akan menentukan hidup kita di akhirat nanti. Tidak penting apa partai dan siapa orangnya. Namun selama ia mau tunduk pada Tuhannya Yang Esa, dan bersedia berkomitmen menjalankan kepemimpinan sesuai Al-Quran dan Hadist sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw maka orang tersebut patut kita pilih dan jadikan pemimpin tertinggi kita.

Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)”. ( Terjemah QS. An-Naml(27):62).

Reuni 212 juga adalah “show of force” untuk menunjukkan bahwa kita kuat dan mampu bersatu. Persis yang dicontohkan Rasulullah saw ketika kaum Muslimin ber-ihram. Yaitu dengan memperlihatkan bahu kanannya. Padahal ketika itu para sahabat sedang dalam kondisi amat lelah akibat perang bertubi-tubi yang harus mereka hadapi. Islam itu rahmatan lil aalamiin, sejuk, aman, sabar. Tapi bukan berarti mudah untuk dilecehkan apalagi dipermainkan.

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” ( Terjemah QS. Al Anfaal (8): 46).

Dan untuk kesekian kalinya umat Islam di Indonesia telah membuktikan hal tersebut. Aksi yang diikuti jutaan orang tersebut berjalan tenang, aman dan tertib tanpa sampah tertinggal berserakan. Bahkan rumputpun dijaga agar tidak terinjak.  Masya Allah ….

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 14 Desmber 2017.

Vien AM.

Read Full Post »