Ketika peristiwa 11/09/2001 terjadi yaitu ambruknya Menara Kembar WTC di New York, yang konon sebagai akibat ditabrakannya masing-masing sebuah pesawat Boeing 767 ke kedua menara tersebut, dunia menjadi gempar. Bangunan yang merupakan lambang supremasi dan kebanggaan warga AS itu runtuh dalam hitungan detik. Padahal diberitakan bangunan tersebut dibangun dalam waktu hampir 7 tahun dengan menggunakan konstruksi baja dan aluminium,tahan api dan tahan guncangan angin topan dan memilki kedalaman fondasi 70 kaki pula.
Kemudian dalam waktu tidak kurang dari 1 bulan setelah kejadian, Washington menjatuhkan vonisnya yang tanpa bukti kuat serta proses peradilan dengan memborbardir Afganistan, dengan dalih mencari Osama Bin Laden sebagai otak peledakan WTC. Dan nama Islampun kemudian ikut tercoreng dengan digambarkan sebagai agama penyebar terror. Bahkan George W Bush selaku kepala Negara adidaya telah dengan lancang menyatakan: “Either you are with us or you with the terrorists”.
Namun saat ini ketika pemerintah Israel selama berhari-hari hingga detik ini terus mengerahkan pasukannya untuk memborbardir Palestina secara membabi-buta hanya dengan alasan mencari seorang kopralnya yang disandera pejuang Palestina, mana reaksi dunia? Dipihak mana mereka berdiri? Siapakah sebenarnya sang teroris? Padahal yang dituntut pihak penyandera adalah pembebasan sejumlah tahanan wanita dan tahanan dibawah umur 18 tahun, meskipun sebelumnya yang dituntut memang sekitar 1500an tahanan pejuang Palestina. Sebaliknya sebagai tindakan balasan, atas restu pemerintahannya, pasukan Israel malah nekat menyandera sejumlah mentri dan pejabat Palestina. Dan seperti bisa diduga, pemerintah Amerikapun dengan ringan menyatakan adalah hak Israel untuk mempertahankan diri! Lalu bagaimana pula halnya dengan kamp Guantanamo, dimana ratusan tahanan yang dicurigai terlibat aksi terorisme disekap tanpa pernah diadili? Kemanakah HAM yang mereka agung-agungkan selama ini ditempatkan?
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:”Sesungguhnya petunjuk Allah itulah(yang benar)”.Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. (QS.Al Baqarah ( 2):120).
Selain itu sebagai informasi tambahan, beberapa waktu sebelum Palestina dibombardir, negara-negara barat yang tidak setuju atas kebijaksanaan pemerintahan baru negara tersebut menyatakan enggan meneruskan pinjaman keuangannya.Namun ketika akhirnya mereka menyetujuinya, mereka mengajukan persyaratan bahwa pemerintah setempat tidak berhak mengetahui cara kerja maupun kemana mereka akan mendistribusikan bantuannya tersebut. Tidakkah hal ini sungguh menyakitkan? Memang tidaklah sepatutnya sebuah negara muslim menggantungkan diri atas bantuan negara kafir yang kemudian akan menyebabkan negara tersebut menjadi lemah dan terhina.
“Hai-hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.”. (QS. Al Mumtahanah(60):13).
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari bani Israil dengan lisan Daud as dan ‘Isa as putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang yang kafir(musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.”.(QS.Al Ma-idah(5):78-80).
Harus diakui kaum Yahudi adalah kaum yang cerdas. Dikabarkan lebih dari 65% bangsa Israel berpendidikan S3. Mereka hidup berbaur dengan berbagai bangsa dan agama disebabkan ‘diaspora’ atau pertebaran bangsa Yahudi sejak awal abad Masehi, terutama di Eropa dan Amerika. Itu sebabnya kita mengenal adanya orang Yahudi Belanda, Yahudi Rusia, Yahudi Amerika dan lain-lain. Walaupun begitu, mereka tetap menjaga utuh ke-Yahudi-annya meskipun acapkali mereka menyatakan bukan pemeluk agama Yahudi. Mereka mempunyai motifasi yang sangat kuat untuk menciptakan Yahudi Raya, mereka berambisi untuk menguasai seluruh dunia dengan pusat pemerintahan di tanah leluhurnya, Yerusalem, sebagai obsesi untuk kembali ke tanah yang dijanjikan berabad-abad yang lalu. Mereka tidak akan segan untuk bertempur dengan siapapun, bangsa atau agama apapun yang berani menghalangi cita-cita mereka itu.Maka untuk mencapai impian tersebut mereka bertekad harus menguasai segala ilmu pengetahuan. Sekarang ini mereka telah menguasai tidak hanya sektor perekonomian, seperti perbankan dll, tetapi juga sektor-sektor komunikasi seperti persurat-kabaran dan media internet, hiburan bahkan pendidikan. Dengan menguasai perekonomian, tentu lebih mudah bagi mereka untuk menyebarkan ide-ide dan pandangan mereka. Issu-issu seperti HAM,demokrasi,persamaan agama,persamaan hak,emansipasi wanita dan segala hal yang hanya bersifat dan mementingkan keduniawian semata adalah hal-hal yang gemar mereka dengungkan secara berlebihan guna menarik simpati lawan. Termasuk di negara tercinta kita ini, Indonesia.
Namun jangan lupa, kita umat Islam, sejak awal telah diingatkan akan kejahatan dan sifat licik Yahudi ini. Berapa banyak rasul Allah yang telah didustakan,bahkan rasul merekapun, Daud as dan Sulaiman as tidak luput dari fitnah mereka. “Isa as” mereka salib, mereka juga telah berkali-kali mencoba membunuh nabi Muhammad saw.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya(berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran(mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus.Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu(pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang(diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang(yang lain) kamu bunuh?”. (QS.Al Baqarah(2):87)
Ajaran yang dianut mereka saat inipun tidak lagi sama dengan ajaran Tauhid yang diajarkan para rasul mereka. Pengikut dan budak si mata satu alias Dajjal ini memang sudah ditakdirkan menjadi musuh utama Islam. Maka untuk membantu saudara-saudara kita yang tertindas baik di Palestina atau dimanapun mereka berada apakah yang dapat kita lakukan, selain berdoa tentunya?
Marilah kita bersatu, minimal untuk tidak membelanjakan harta kita di supermarket atau toko-toko yang mereka modali, tidak menyekolahkan anak-anak kita di sekolah-sekolah yang beraliansi dengan mereka serta mencari informasi yang akurat, tidak hanya berdasarkan berita yang mereka sebarkan melalui media-media yang mereka kuasai.
( Gambar diambil dari Koran Republika 11/7/2006)
Wallahu’alam bish shawwab.
Jakarta,7 Juli 2006
Vien AM.
sememangnya amerika itu penipu besar. dia dan sekutu-sekutunya itu akan terus menghancurkan negara islam atas nama keamanan.walhal mereka itulah yang mencetuskan kekacauan dunia. mari bersatu musnahkan ekonomi mereka.