Feeds:
Posts
Comments

Archive for December 5th, 2020

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. … … “. (Terjemah QS. Ali Imran(3) :110).

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“.(Terjemah At-Taubah:71).

2 ayat diatas adalah contoh dari banyak ayat Al-Quran yang memerintahkan kita agar ber-amar nahi mungkar, yaitu menyuruh kepada yang ma’ruf/kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar/keburukan. Kebaikan dan keburukan yang dimaksud sudah pasti berdasarkan pandangan Islam karena kebaikan dan keburukan menurut kaca mata manusia tidak selalu sama. Meski pada fitrahnya harusnya sama. Iblislah yang kemudian menggelincirkan manusia hingga berbuat yang sebaliknya sebagaimana diabadikan surat Al-A’raf ayat 16 dan 17 berikut:.

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka (manusia) dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at)”.  ( Terjemah QS. Al-A’raf(7):16-17).

Itu sebabnya dalam Islam sekedar mempunyai ahlak yang baik saja tidaklah cukup. Ahlak yang baik harus dilandasi iman dan niat karena Allah swt. Namun ibadah mahdhah/ibadah murni seperti shalat, zakat, umrah/haji dll meski diiringi ahlak yang baik juga kurang sempurna bila tidak ada unsur dakwahnya/mengajak orang untuk mencontohnya.

Inilah yang dilakukan Rasulullah Muhammad saw. Rasulullah adalah seorang hamba Allah yang taat dengan ahlak sempurna yang tak diragukan sedikitpun. Tetapi itu tidak cukup. Allah swt memerintahkan beliau untuk berdakwah, mengajak agar orang mengikuti beliau, agar ber-amar nahi mungkar.

Dan begitu Rasulullah melaksanakan perintah tersebut, putra Abdullah yang tadinya tak pernah dibenci dan dimusuhi seorangpun itu, sontak dijauhi dan dimusuhi, terutama oleh para penguasa yang merasa kekuasaannya terancam. Mereka ini bahkan berencana membunuh rasulullah saw.  

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. ( Terjemah QS. Al-Imron:104).

Menyuruh kepada yang ma’ruf, mungkin banyak yang bisa melakukannya. Contohnya menyuruh/mengingatkan orang agar shalat, ber-zakat, menolong orang dll. Namun tidak demikian dengan mencegah perbuatan mungkar/keburukan, seperti melarang mencuri, korupsi, ber-zina dll. Mengapa?? Karena mencegah kejahatan memerlukan keberanian khusus. Tidak semua orang mampu menjalankan tugas maha berat tersebut.

Dan agar dapat memberikan efek jera serta tidak diikuti/dicontoh orang lain pelaku kejahatan harus diberi hukuman setimpal dengan kejahatannya. Oleh sebab itu tugas mencegah kejahatan yang paling efektif seyogyanya di pegang/dikendalikan oleh penguasa negara.

https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-islam.html

Sayangnya, tugas berat tersebut sering kali tidak berjalan dengan baik. Tak heran bila akhirnya tokoh-tokoh super hero seperti Superman, Batman, Spiderman dll menjadi favorit tua muda pecinta dunia perfilman. Rupanya petugas keamanan seperti polisi, pejabat dll di seantero dunia sama saja, mudah disogok … Na’udzubillah min dzalik … Setidaknya itulah yang sering ditampilkan film-film tersebut.

Tak heran pula para tokoh super hero yang dipuja-puja rakyat hampir dapat dipastikan selalu dimusuhi para petugas dan penguasa. Yang bahkan balihonya saja bisa membuat si penguasa uring-uringan, seperti yang terjadi pada pamflet pangeran Diponegoro yang dibakar oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa lalu. Maka tak perlu heran  bila di suatu negri antah berantah ada seorang yang begitu dipuja-puja karena  kegarangannya dalam memberantas kemungkaran terus dikejar dengan segala tuduhan dan fitnah yang mengada-ada oleh penguasa.  

Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman“. [HR Muslim].     

Sebaliknya tugas kita sebagai rakyat kecil, berpartisipasi dalam merubah kemungkaran dapat dimulai dari diri sendiri dan anggota keluarga kita. Mari kita kenalkan Al-Quran dan As-Sunnah pada anak sejak mereka kecil. Biasakan  mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Yang juga tak kalah pentingnya anak dari kecil wajib dikenalkan nilai kebaikan menurut kaca mata agama kita. Jangan sampai mereka terbawa arus “modern” menyesatkan, yang membolak-balikkan kebaikan dan kejahatan. Hingga akhirnya salah memilih idola, bukannya Spiderman malah Joker si tokoh antagonis musuh utama Spiderman yang dijadikan panutan. Itulah salah satu tanda akhir zaman yang kini sedang terjadi di hadapan kita. 

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu tiba-tiba, tetapi mencabutnya dengan mewafatkan para ulama, sampai tidak tersisa seorang berilmu. Akhirnya manusia menjadikan orang-orang bodoh (sebagai ulama), akhirnya mereka (orang-orang bodoh tadi) memberi fatwa tanpa ilmu dan mereka menyesatkan”.

Tanda-tanda Hari Kiamat adalah disingkirkannya orang-orang baik, dan diangkatnya orang-orang jahat“. (HR. Hakim dalam al-Mutadrak)

https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2018/09/20/150993/karakter-ulama-su-dan-fitnah-akhir-zaman.html

Sebaliknya bila pemimpin tidak menjalankan kekuasaan dengan baik demo bisa menjadi pilihan. Beruntung negara kita tidak melarang demo alias unjuk rasa, dengan berbagai kekecualiannya. Hal ini masih sesuai dengan ajaran Islam meski ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama.   

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/09/25/jangan-asal-demo-pahami-aturannya

Namun bila kita merujuk bagaimana khalifah Abu Bakar ra dan Umar bin Khattab ra berujar pada hari mereka diangkat sebagai pemimpin tertinggi, yaitu bahwa pemimpin adalah amanah terberat dalam hidup. Umar yang dikenal keras hingga sempat membuat resah masyarakat Madinah ketika itu juga mengatakan bahwa sikap kerasnya telah Allah lembutkan kecuali kepada orang-orang yang berlaku zalim dan memusuhi kaum Muslimin.

Sebaliknya Umar juga meminta rakyatnya tidak ragu untuk menegurnya jika di kemudian hari ia membuat kesalahan. Bahkan Umar meminta rakyat tak ragu menuntutnya jika ia menyusahkan mereka.

“Bantulah aku dalam tugas menjalankan amar makruf nahi munkar dan bekalilah diriku dengan nasihat-nasihat kalian sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku demi kepentingan saudara-saudara sekalian“, ujar Umar menutup pidato panjangnya.     

Adalah hak rakyat untuk berdemo mengemukakan pendapat bila dirasa ada hukum yang membuat hidup menjadi sulit apalagi yang berkaitan dengan ibadah kita sebagai kaum Muslimin, seperti  dihapusnya mata pelajaran agama, jam istirahat kerja yang terlalu sempit hingga tidak cukup untuk melakukan shalat dll. Selama demo dilakukan sesuai aturan yang berlaku pemerintah tidak berhak melarang apalagi memukuli dan menangkap peserta demo.

Namun bila demo tidak berhasil menyadarkan penguasa, kejahatan terus saja terjadi, korupsi, pelacuran, perjudian, khamr makin meraja-lela, ulama terus saja di bully, hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah dll, jangan salahkan bila kemudian muncul “super hero” bak Spiderman sang pahlawan pembela rakyat melawan kejahatan. Yang didukung ormasnya berani memberantas segala kejahatan menurut cara yang dibenarkan agamanya, agama mayoritas negri tercinta ini.

Semoga Allah swt meridhoi sepak terjang sang super hero dan senantiasa melindunginya dari segala keburukan. Dan semoga rezim ini dapat segera menyadari kesalahan serta memperbaiki cara kerja dan berpikir meteka, aamiin taa robbal ‘aalamiin. Kejahatan memang tidak akan mungkin berdampingan dengan kebaikan, selamanya.

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 3 Desember 2020.

Vien AM.

Read Full Post »