Feeds:
Posts
Comments

Archive for March 15th, 2010

 I. Iman kepada malaikat.

Malaikat adalah mahluk ghaib ciptaan Allah swt. Meskipun kita tidak memiliki kemampuan untuk melihatnya kita wajib meyakininya. Ini adalah bagian dari keimanan.

Rasulullah bersabda: “Keimanan itu ialah engkau akan percaya (beriman) pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhirat dan engkau akan percaya kepada takdir baik dan buruk dari pada-Nya.”(HR. Muslim).

Allah swt memasukkan orang yang tidak mempercayai malaikat sebagai orang yang sesat sejauh-jauhnya.  

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (QS.An-Nisaa’(4):136).

Bahkan Allah menyebutnya kafir ! 

“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir”. (QS.Al-Baqarah(2):98).

II. Sifat malaikat.

Malaikat adalah adalah hamba Allah yang paling takwa, yang tidak penah melawan, yang senantiasa tunduk dan patuh atas perintah-Nya, yang senantiasa bertasbih, memuji serta  mensucikan-Nya.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “……”. Mereka berkata: “…… padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”(QS.Al-Baqarah(2):30).

“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (QS.Al-Anbiyaa(21): 26-27).

Bila Allah SWT menciptakan manusia dari tanah, syaitan dari api maka Allah swt menciptakan malaikat dari cahaya.

“Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan jin dari nyala api, dan menciptakan Adam dari apa yang telah disifatkan (dijelaskan) kepada kalian.” (Diriwayatkan Muslim).

Walaupun malaikat itu ghaib namun rasulllah saw pernah melihat malaikat dalam bentuk dan wujud aslinya. Yang dilihat Rasulullah ketika itu adalah malaikat Jibril as. Sebanyak dua kali Jibril memperlihatkan wujud aslinya. Yang pertama adalah ketika rasulullah menerima wahyu pertama yaitu di gua Hira. Sedang yang kedua adalah ketika rasulullah Isra’ Mi’raj ke Sidratil Muntaha.

…dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) ”.(QS. An-Najm(53):6-9).

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. (QS. An-Najm(53):13-14).

Melalui firman Allah swt yang diabadikan dalam ayat-ayat  Al-Quranul Karim, kita diberitahu bahwa malaikat memiliki sejumlah pasang sayap. Ada yang dua, tiga dan ada yang empat pasang sayap. Bahkan Jibril dikabarkan memiliki 600 sayap !

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat ……”.(QS.Faathir(35):1).

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata: “Rasulullah saw pernah melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya yang mempunyai enam ratus sayap, setiap sayap menutup ufuk, dari sayapnya berjatuhan berbagai warna, mutiara dan permata yang hanya Allah sajalah yang mengetahui keindahannya.” (Ibnu Katsir berkata dalam Bidayah Wan Nihayah bahwa sanad hadits ini bagus dan kuat, sedangkan Syaikh Ahmad Syakir ra berkata dalam Al-Musnad bahwa sanad hadits ini shahih). 

Allah swt kadang memberi izin malaikat untuk menampakkan diri sebagai orang biasa. Biasanya ia menjelma sebagai laki-laki dewasa. Dalam keadaan seperti inilah malaikat beberapa kali menemui rasululllah saw. Demikian pula sejumlah nabi dan Maryam putri Imran. Mereka pernah ditemui malaikat dalam keadaan menyamar sebagai laki-laki biasa.

“Terkadang malaikat menjelma kepadaku seperti orang laki-laki, kemudian ia berbicara kepadaku dan aku memahami apa yang ia ucapkan.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)”. (QS.Ali Imraan(3):42).

Berlawanan dengan sifat jin yang menikah dan beranak pinak. Malaikat adalah mahluk ciptaan Allah yang tidak memiliki kebutuhan tersebut. Ia bukan lelaki bukan juga perempuan. Ia tidak berjenis kelamin.  Namun demikian jumlah malaikat sangatlah banyak. Bahkan lebih banyak dari manusia. Ini terbukti dari firman Allah yang mengatakan bahwa setiap manusia itu dijaga oleh dua malaikat yang duduk di kiri-kanannya.

 “………, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”.(QS.Al-Ahqaaf(50):16-17).

III. Tugas malaikat.

Jibril as adalah malaikat yang memiliki kedudukan tertinggi disisi Allah swt. Ia adalah pimpinan para malaikat. Ialah yang diberi wewenang mengatur segala urusan dunia. Selain amat kuat Jibril juga memiliki akal dan kecerdasan tinggi. Ialah yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt kepada para nabi. Termasuk kitab Taurat, Injil dan Al-Quranul Karim.

Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang dita’ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya ”.(QS.At-Takwiir(81):19-21).

yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas (QS.An-Najm(53):5-6).

 “Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.(QS.Al-Baqarah(2):97).

Malaikat memiliki tugas dan kewajiban yang bermacam-macam. Namun setiap malaikat mempunyai tugas sendiri-sendiri, ada yang tugasnya khusus, spesifik dan individual ada pula yang tugasnya bersifat umum. Masing-masing bertanggung-jawab terhadap tugasnya itu. Ada yang bertugas menyampaikan wahyu, ada yang bertugas membagikan rezeki, ada yang mencatat amal perbuatan manusia, ada yang setiap hari Jumat menjaga pintu masjid, ada yang betugas mencabut nyawa, ada yang bertugas menanyai orang yang ada dalam kubur, ada yang diberi tanggung-jawab menjaga surga , neraka  dll. Dan ada pula yang sepanjang waktu hanya diberi tugas shalat dan bertawaf mengelilingi Baitul Makmur.

“Sesungguhnya Baitul Makmur berada di langit yang ketujuh setentang dengan Ka’bah di bumi, setiap hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar maka tidak akan kembali lagi.” (HR. Bukhari & Muslim).

” Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”.(QS.Al-Haqqah(69):17). 

” Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu,(QS.Al-Mursalat(77):1-5). 

“………, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”.(QS.Al-Ahqaaf(50):16-17).

“Pada hari Jum’at, di setiap pintu-pintu masjid terdapat malaikat-malaikat yang menulis. Orang pertama dan seterusnya. Jika imam telah duduk, maka para malaikat menutup buku catatannya, kemudian mereka mendengarkan dzikir.” (Diriwayatkan Imam Malik, Hadits ini shahih).

Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)”.(QS.An-Naazii’at(79):1-5). 

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”.(QS.An-Nisa’(4):97).

Mereka berseru: “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”.(QS.Al-Zukhruf(43):-77). 

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis yang ada para ulama membuat pembagian nama-nama malaikat beserta tugasnya masing-masing sebagai berikut :

1. Malaikat Jibril as bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Rasul-Nya .

2. Malaikat Mikail as bertugas menurunkan hujan dan menyebarkannya.

3. Malaikat Israfil as bertugas meniup sangkakala.

4. Malaikat Maut atau malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa.

5. Malaikat Raqib as dan ‘Atid as bertugas mencatat perbuatan  baik maupun  buruk.

6. Malaikat Mungkar as dan Nakir as ditugasi menanyai mayit ketika telah diletakkan di dalam kuburnya. Ketika itu, dua malaikat mendatanginya untuk menanyakan kepadanya tentang Rabb-nya, agamanya dan nabinya.

7. Malaikat Ridwan as merupakan pemimpin para malaikat penjaga  surga.

8. Malaikat Malik as merupakan pemimpin para malaikat penjaga neraka..

Namun demikian tidak semua ulama sepakat dengan penamaan malaikat diatas. Karena beberapa penamaan seperti malaikat Izrail, malaikat Munkar dan malaikat Nakir selain tidak disebut secara explisit dalam Al-quran rasulullahpun tidak pernah menyebutnya. Kalaupun hadistnya bisa ditemui sebagian berpendapat bahwa hadits tidak shoheh. Wallahu’alam … Tetapi tugasnya sendiri jelas tertulis dalamAl-Quran.

“Malaikat malam dan malaikat siang secara bergantian datang kepada kalian.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

IV. Hikmah penciptaan malaikat bagi manusia.

( Bersambung )

Wallahu’alam bi shawab.

Pau – France, 15 Maret 2010.

Vien AM.

Read Full Post »

IV. Hikmah penciptaan malaikat bagi manusia.

( bersambung dari ” Malaikat, pasukan Sang Khalik ).

 Malaikat adalah mahluk ghaib yang khusus diciptakan Allah swt dalam rangka kelancaran urusan manusia termasuk diantaranya adalah dalam urusan penetapan umur, rezeki, jodoh dan amal manusia.

Diriwayatkan dari bapak Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas’ud ra. Katanya: Telah menceriterakan kepada kami Rasulullah saw: ”Sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umur-nya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya”.

Berbeda dengan manusia yang sengaja diciptakan condong selalu ingin berpikir menggunakan akalnya, menuruti hawa nafsunya, menolak bahkan melawan perintah-Nya, malaikat adalah mahluk yang taat dan selalu menurut perintah Sang  Khalik. Ini adalah fitrah yang memang telah digariskan dan dikehendaki-Nya.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui“.(QS.Al-Baqarah(2):30).

 Malaikat menjalankan tugas dan kewajiban persis sesuai dengan perintah-Nya, tidak lebih dan tidak kurang. Mereka tidak memiliki hak apapun yang perlu dituntut. Inilah pasukan, bala tentara Allah swt yang benar-benar takwa dan tidak perlu diragukan kesetiaan, ketaatan dan kepatuhannya.  Ini adalah perbedaan mencolok antara manusia dengan malaikat.

Allah memang memerintahkan manusia agar bertakwa, agar menjalankan perintah serta menjauhi larangan. Namun Allah swt tidak pernah memaksa kita agar mentaati perintah tersebut. Kita diberi kebebasan untuk memilih, bertakwa atau mendustai-Nya. Namun resikonya jelas, surga bagi yang bertakwa dan  neraka  bagi yang mendustai-Nya.

Allah tidak memiliki kepentingan terhadap kita. Karena apapun yang dikehendaki-Nya pasti terjadi. Berikut adalah contohnya.

Suatu ketika umat Muslim diperintahkan agar berjihad melawan kaum musyrik Mekah. Ini adalah peristiwa dalam Perang Badar, perang yang pertama kali dilakukan umat Islam.

Ketika itu kaum Muslimin yang hanya berjumlah 315 orang harus menghadapi hampir 1000 orang lawan. Itupun dalam keadaan lemah karena mereka tidak memiliki perbekalan yang memadai, baik perbekalan senjata maupun perbekalan makanan. Namun berkat keimanan dan kesabaran yang tinggi ternyata mereka mampu mengalahkan lawan yang tiga kali lebih banyak dan ditopang perbekalan dan pengalaman yang jauh lebih baik pula. Apa yang sebenarnya terjadi ? Berikut firman Allah swt dalam surat Ali Imran ayat 123 – 128.

123. Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.

124. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu’min: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”

125. ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.

126. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

127. (Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.

128. Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. 

Sebaliknya dalam Perang Hunain. Ketika itu jumlah kaum Muslimin jauh lebih banyak dari pihak lawan. Mereka nyaris kalah kalau saja Allah tidak menurunkan bala bantuan berupa bala tentara yang tidak terlihat yaitu para malaikat.

025. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu’minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa`at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.

026. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir .(QS. At-Taubah (9):25-26).

Hanya berdasarkan ayat-ayat diatas saja kita dapat memahami bahwa sesungguhnya kita ini tidak ada artinya di sisi Allah. Hanya ketakwaan sajalah yang dituntut-Nya. Karena seseungguhnya Allah memang tidak memiliki kepentingan apapun terhadap kita. Ia telah memiliki pasukan dan bala tentara yang dapat diandalkan, yaitu pasukan malaikat yang selalu taat kepada perintah-Nya. Walaupun bila saja Allah menghendaki para malaikatpun tidak berguna bagi-Nya. Karena malaikat berbuat segala sesuatu atas izin-Nya.

Ini pula yang terjadi saat ini. Kita diperintahkan agar menegakkan agama Allah, mengumandangkan kalimat Tauhid, Laa illah ha illa Allah. Allah berjanji bahwa menjelang akhir zaman nanti Islam akan menyinari  dunia.

Janji ini memang  belum sepenuhnya terpenuhi. Namun dapat kita saksikan dewasa ini betapa orang mulai berbondong-bondong memeluk Islam. Penduduk negara-negara kafir seperti Perancis, Inggris, Itali, Amerika dan Australia mulai mengakui kebenaran ajaran yang dibawa rasulullah Muhammad saw 15 abad silam ini. Hukum-hukumnya yang ternyata amat sesuai dengan segala zaman ini benar-benar menarik hati mereka.

Dengan atau tanpa dakwah kita sebagai Muslim yang lebih awal tidak akan mengacaukan rencana-Nya. Kita sendiri yang akan merugi bila tidak segera ikut berpartisipasi  dalam menyebarkan Islam sebagi rahmatan lil’alamin. Karena sesungguhnya kita ini ibaratnya adalah pemain figuran dalam sebuah teater raksasa yang disutradarai seorang sutradara besar kawakan. Allahuakbar ..

Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu”.(QS.Muhammad(47):36).

Wallahu’alam bi shawab.

Pau – France, 15 Maret 2010.

Vien AM.

Read Full Post »