( sambungan)
Menurut beberapa sumber, sejak Juni lalu, kelompok Ekstrim Kanan Perancis terus melakukan aksi provokasi. Mereka mengorganisir pelemparan “saus dan anggur” di dekat masjid ketika saat shalat Jum’at berlangsung. Ironisnya, kejadian ini seolah dibiarkan oleh aparat.
Marine Le Pen, politisi Marseilles dari Front Nasional bahkan terang-terangan menuduh perkembangan Islam di negrinya sebagai “pendudukan (umat Islam) atas Perancis tanpa tanks dan tentara” (“occupation without tanks or soldiers”).
Tidak seimbangnya antara jumlah masjid dan umatnya memang tidak hanya terjadi di ibu kota Perancis, namun juga di kota-kota besar lain, seperti Marseilles dan Nice. Di kedua kota besar ini, jumlah Muslimin yang shalat Jumat di jalanan juga terlihat membludak. Harap maklum, 25 persen penduduk Marseilles adalah Muslim.
Yang lebih mengejutkan lagi, di dasari rasa penasaran yang tinggi, saya menemukan videoyoutube tentang fenomena yang sama dengan apa yang terjadi di Perancis. Tidak tanggung-tanggung, ini terjadi di Moskow, Rusia, sebuah negara komunis terbesar di dunia. Sungguh tak dinyana, kota yang selama ini tak sedikitpun terlintas dalam pikiran bahwa Muslim bisa berkembang di tempat ini, ternyata telah dipadati oleh 20 juta Muslim ! Sebagian besar berada di Rusia selatan, yaitu di Kaukasus dan Volga.
Moskow yang memiliki 3 masjid cukup megah, meski hanya berkapasitas 1000 jamaah, tak ayal lagi setiap Jumat harus kelabakan menghadapi penduduknya yang terpaksa memadati sejumlah jalan raya demi menemui Tuhannya. Subhanallah …
http://www.youtube.com/watch?v=Aihmte1DWvA&feature=related
Merinding bulu kuduk ini menyaksikan video di atas. Allahuakbar .. Maha benar firman-Nya, Ia tidak tidur dan tidak sedikitpun lengah. Tidak ada yang dapat menyaingi apalagi mengalahkan-Nya. Tak satupun yang mampu menghalangi cahaya-Nya.
Moskow, ibu kota Negara komunis dengan polisi dan aparatnya yang dikenal garang, angkuh dan dingin ternyata tidak mampu menghalangi perkembangan Islam. Dari video tersebut, tampak jelas bahwa sejak tahun 2008, umat Islam telah mampu menjalankan tidak saja shalat Jumat tetapi juga shalat Ied Fitri dan Iedul Adha, tanpa halangan. Bahkan tahun ini 500.000 jamaah shalat Iedul Fitri memenuhi jalanan.
Ironisnya, sejumlah video terang-terangan menunjukkan bahwa perkembangan Islam yang demikian pesat adalah ancaman besar bagi barat. Paris, Roma, London, Moskow juga Amerika Serikat diserukan agar extra hati-hati menghadapi fenomena ini. Dengan lancang mereka bahkan menyerukan bila negara-negara Barat tidak segera menghentikan kebijakan mereka dengan terus membiarkan imigran membanjiri negri mereka maka yang terjadi adalah bencana, Astaghfirullah ..
http://www.youtube.com/watch?v=Jg7yTT9bkhg
Video diatas memperlihatkan dengan jelas bahwa pemeluk Islam Moskow bukan hanya imigran. Malah sebagian besar kelihatannya warga kulit putih.
“ Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan”.(QS.Al-An’am(6):113).
“ … Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk”.(QS.Al-Qur’an(13):33)
Rasanya kedua ayat di atas tepat sekali untuk menggambarkan keadaan sebagian besar orang barat saat ini. Karena mereka tidak mempercayai hari akhirat maka bisikan syaitanpun masuk dengan mudah ke dalam dada mereka. Mereka mengira bahwa apa yang ada dalam pikiran mereka, ilmu dan akal mereka adalah yang benar.
Sungguh ironis, mereka merasa diri paling pintar, maju, demokrasi dll. Namun nyatanya akal mereka tidak sampai kepada yang ghaib. Bagi mereka segala yang ghaib itu adalah mustahil. Harus ada bukti empiris.
Padahal mereka menyadari bahwa alam semesta ini sungguh luas bahkan tak berbatas. Baru bumi dan bulannya plus beberapa planet saja yang berhasil mereka ketahui. Itupun tidak seluruh isi bumi, bukan? Merekapun mengakui bahwa bilangan itu tak terhingga. Ini terbukti dengan diciptakannya lambang angka tak terhingga.
Namun tetap saja mereka bersikukuh bahwa mereka mengetahui segalanya. Kebenaran adalah miliknya. Kebenaran siapa yang dimaksudnya benar ? Bukankah menyuruh mata sendiri berhenti berkedip saja kita tidak mampu?? Siapa sebenarnya pemilik diri, tanah yang kita tempati, bumi, langit dan alam semesta ini?
Siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan ? Yang mengatur hujan, siklus matahari dan bulan? Darimana datangnya perasaan cinta, senang, sedih, kecewa dll?
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumisesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.(QS.Al-Baqarah(2):164).
Rata-rata orang Barat tidak percaya akan adanya Tuhan alias atheis. Mereka sebenarnya dapat merasakan adanya kekuatan lain yang tidak dapat mereka lawan. Namun mereka menyebutnya sebagai kekuatan alam, tidak lebih ! Tampaknya mereka tidak ingin pusing memikirkan hal-hal yang di luar kemampuannya. Bagi mereka kematian adalah akhir segalanya. Itu sebabnya mereka tidak dapat mengerti mengapa orang harus beribadah, mengapa umat Islam harus shalat.
Yang mereka tahu, umat Islam itu mempunyai aturan dan hukum sendiri, yang berbeda dengan hukum mereka. Hukum yang menomor satukan Allah swt, sang Pencipta dan Rasul-Nya, bukan hukum orang barat maupun orang manapun. Inilah yang menjadi sumber ketakutan utama mereka.
“ Dan ta`atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat”.(QS.Ali Imran(3) :132).
Sementara bagi pemeluk Nasrani, umat beragama terbesar barat, kekhawatiran mereka agak berbeda. Perlu diketahui, jumlah umat Nasrani yang mempraktekkan ajarannya dari hari ke hari makin menipis. Menurut surat kabar Katolik ‘La Croix’, 64 persen rakyat Perancis adalah Katolik. Namun berdasarakan polling yang mereka lakukan hanya 2.9 persen yang mempraktekkan ajaran. Sedangkan umat islam Perancis, 41 persen adalah pratiquant alias memprakekkan ajaran.
Begitu pula bila ditilik dari perkembangan tempat ibadahnya. Mohammed Moussaoui, Presiden Dewan Muslim Perancis, bulan lalu memperkirakan, saat ini ada 150 masjid baru yang sedang dibangun di seluruh negeri. Sebaliknya, 60 gereja telah secara resmi ditutup dan hanya 20 gereja baru dibangun selama dekade terakhir. Menurut La Croix, banyak bekas gereka yang ditutup itu sekarang menjadi masjid. Inilah yang menjadi sumber kekhawatiran dan ketakutan umat Nasrani.
Jadi, sungguh beralasan bila saat ini barat begitu ketakutan terhadap Islam. Berbagai cara mereka upayakan agar wajah Islam menjadi coreng-moreng. Mulai dari isu terorisme, jilbab dan burka yang dianggap melanggar kebebasan perempuan, masjid dan menaranya yang dianggap mengganggu ketentraman hingga yang terakhir shalat di jalanan adalah contohnya. Dengan dibungkus ‘laicite’ alias sekulerisme mereka berusaha melawan perkembangan agama yang diridhoi Sang Pencipta, Allah Azza wa Jalla. Itulah Islam, agama kedamaian. Tentu saja bila hati mereka bersih dan tidak buruk sangka.
“ Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”.(QS. Ali Imran(5):54).
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Wallahu’alam bish shawwab.
Paris, 20 September 2011.
Vien AM.
setahu saya, muslim di moskow, rusia memamg udh dr dulu kulitnya puth, baik didaerah volga, daghestn cechnya, kaukus, ural, smuax kulit putih,,
jd kmrin wktu haji, muslimah rusia pun terlhat bda dr pd yg lain, udah cntik ptih pula..
Terima-kasih info dan tanggapannya. Harap maklum, karena saya membandingkannya dengan Muslim Perancis yang kebanyakan bukan kulit putih melainkan keturunan Aljazair, Tunisia dan Maroko. Ke 3 negara ini adalah ex jajahan Perancis hingga banyak diantara nenek moyang mereka yang berimigrasi ke negara ini.. Alhamdulillah mereka masih bertahan dalam Islam .. Subhanallah ..