( Sambungan dari : Suka Duka Muslim Di Perancis (11).)
Kami tiba di Marseilles, kota pelabuhan terbesar Perancis dan terbesar ke 4 di Eropa, pukul 8 malam lebih. Saat itu hujan sedang turun. Setelah cek in dan menurunkan barang, kami keluar lagi untuk mencari makan malam. Karena ingin segera melihat keadaan kota, kami memutuskan untuk makan di restoran cepat saji. Namun ternyata kami sedikit terlambat. Resto hanya buka hingga pukul 9 karena ini adalah malam tahun baru. Mereka hanya melayani ‘drive thru’. Apa boleh buat … berhubung lapar ditengah hujan rintik-rintik kamipun menyantap makan malam di dalam mobil sambil menyaksikan sejumlah muda mudi yang juga kecele ..” Apa g beku ya .. dinginnya kayak gini koq pake baju njeblak semua ..”, begitu komentar suami melihat anak-anak muda yang ber-celana pendek jeans atau rok mini yang terbuka disana-sini … Bbrr ..
Selesai makan, kami berputar-putar keliling kota.Tampaknya tidak ada pesta ataupun persiapan khusus menyambut tahun baru. Memasuki ‘vieux port’ kota tua di sepanjang pelabuhan kapal kecil baru terasa ada sedikit keramaian. Jalanan sempit yang naik turun ini dipenuhi anak-anak muda. Berkali-kali kami terpaksa berputar karena tidak bisa lewat.
Hingga detik-detik terakhir, pesta kembang api yang sangat diharapkan anak-anak tidak juga muncul. Yang ada yaitu tadi .. anak-anak muda yang bergerombol, minum-minum, bersalaman, berpelukan, berciuman .. Sedihnya, dari raut wajahnya kelihatannya kebanyakan anak-anak muda tersebut adalah keturunan Arab ..
Dalam hati saya berharap, “ Semoga ini bukan cerminan wajah Muslimin .. “. Terus terang saya sering mendengar keluhan warga Perancis yang merasa terganggu akan kelakuan buruk anak-anak muda keturunan Arab yang suka berbuat keributan. Sedih dan malu rasanya ..
Dari Abu Syuraih r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman; demi Allah, seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu, Ya Rasulallah?” Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Bukhari)
Esok paginya kami kembali berjalan-jalan dan melihat kota. Marseilles yang merupakan kota terpadat kedua di Perancis ini secara geografis sangat menarik. Terletak di tepi laut Mediterania dengan latar belakang pegunungan walaupun tidak begitu tinggi. Sayang sekali selama kami berada disini cuaca tidak begitu bagus. Selain hujan anginnyapun besar. Akibatnya tidak ada foto yang cukup bagus untuk dimuat di blog ini .. 😦
Umat Islam di kota ini cukup banyak, yaitu sekitar 250 ribu atau hampir 30 persen dari total jumlah penduduk Marseilles. Namun menurut catatan imam besar Marseilles, hanya 40 ribu yang ‘pratiquants’, istilah umum Perancis bagi orang yang mempraktekkan ajaran agama. Dibanding saudara-saudaranya yang tinggal di kota-kota dimana muslim banyak ditemui, muslim Marseilles termasuk kurang beruntung. Paris, Lyon, Toulouse dan Lille mempunyai masjid besar bahkan di empat kota tersebut terdapat sekolah Islam setingkat SMA / Lycee.
Namun beberapa waktu yang lalu ( November 2009), setelah menanti selama puluhan tahun, akhirnya pemerintah memberi izin pembangunan masjid besar Marseilles… Allahuakbar.. Masjid dengan menara setinggi 25 m dan mengandalkan sinar lampu semacam soclay sebagai ganti azan ( pemerintah melarang panggilan azan terdengar keluar masjid !!) ini bakal mampu menampung lebih dari 3000 jamaah. Dan diperkirakan siap menyelenggarakan shalat Idul Fitri 2011.
Sayangnya ada desas desus bahwa proyek ini sebenarnya hanya bersifat politis. Biaya pembangunan masjid amat sangat besar sementara dana yang diberikan ( termasuk bantuan dari Negara-negara Arab ) tidak seberapa karena pemerintah memang membatasinya …L
Kebetulan hari ini adalah hari Jumat. Dengan bantuan GPS dan alamat masjid yang sebelumnya memang telah kami siapkan, maka kamipun berbaur bersama jamaah Marseilles dalam rangka menegakkan shalat Jumat di sebuah masjid yang lumayan kecil L … semoga suatu waktu kelak kami berkesempatan shalat di Grand Mosque de Marseilles .. Insya Allah ..
Pau- France, 18 Januari 2010.
Vien AM.
Leave a Reply